Miranda mengerjapkan kedua matanya untuk dia tak salah mendengar perkataan Tante Gina yang baru saja mengatakan dia gadis tipe idamannya Bobby sepupu luarnya.
"Ekhemm ,Miranda sayang Anak Papa duduklah dulu di sofa dengan tenang."Kata Rafael tenang.
Miranda duduk di sofa yang menghadap Bobby di sofa seberangnya.Bobby pun tak berani memandang Miranda karena ia merasa bersalah kepada gadis sepupu luarnya itu yang terlibat dari taktik Bobby yang menghindari pertanyaan dari Mamanya Gina dan Oom Rafael Valentino serta Tante Ria yang menanyakan kepada Bobby mengenai tipe gadis impian Bobby.
"Maaf ,Miranda kamu menjadi korban ku yang mau menghindari pertanyaan Mama ku dan kedua orang tua mu mengenai tipe gadis idamanku dan aku juga tak mungkin bilang jujur kepada mereka kalau Aku menginginkan Naydelin yang masih Abg Smu untuk pasangan hidupku."Benak Bobby.
"Bobby ,kau bukan tipe ku karena Aku mencintai Jerry Firmanto bukan kamu sepupu luar yang amat bodoh sepertimu."Batin Miranda.
"Miranda,begini kami bertiga berkumpul di ruang keluarga kita adalah ingin menanyakan kepada Bobby mengenai gadis yang di inginkannya agar kami selaku orang tua dan orang dewasa yang sangat resah terhadap masa depan Bobby yang sampai usia 30 tahun belum juga mempunyai pacar atau istri ,nak."Kata Rafael Valentino yang sabar menjelaskan kepada Miranda.
"Lalu apa hubungannya masalah Bobby yang belum mempunyai pacar atau calon istri dengan Miranda,Pa?"Tanya Miranda menatap Papa nya.
"Bobby menyukai kamu ,nak.Dan,Bobby ada satu keinginan yang tak bisa Ia ungkapkan kepada kami semua mengenai perasaannya kepadamu dan Papa melihat kau dan Bobby sangat sepadan untuk menjadi pasangan ,nak."Jawab Rafael yang mendapat tatapan serius dari Miranda.
"Pa..?"Tanya Miranda serius sekali kepada Papa kandungnya itu.
"Papa ingin mengikatkan tali perjodohan kamu dengan Bobby ,Nak.Mengingat usia mu sudah dua puluh satu tahun dam sudah cukup dewasa untuk menikah dengan pria yang sudah mapan dan pekerja keras serta berpotensi tinggi untuk melindungi kamu di masa depan ,Nak."Jawab Rafael Valentino dengan serius pula setelah Ia pertimbangkan dengan baik dan tepat mengenai masa depan putri ketiganya ini.
"Tapi,Pa ?Miranda gak pernah menyukai Bobby karena Miranda sudah memiliki pacar yang dulu pernah Miranda ajak ke rumah untuk bertemu Papa dan Mama beberapa waktu lalu.."Kata Miranda nada agak tinggi.
"Maksudmu cowok culun yang gak punya masa depan yang bernama Jerry Firmanto itu?"Tanya Rafael Valentino memandang Miranda dengan lebih serius lagi.
"Iya,Pa."Jawab Miranda sangat serius.
Brakk!!
Rafael Valentino memukul meja ruang keluarga dengan marah."Putuskan hubunganmu dengan Jerry Firmanto karena Papa gak suka dia yang menjadi calon menantu Papa dan mulai hari ini Papa akan putuskan Bobby ini sebagai calon menantu Papa dan Mama."
"Paa...Gak bisa gitu ,dong?!"Teriak Miranda.
"Bisa..!"Balas Rafael lebih tinggi lagi nada suara.
"Mira..!Pa..!Tolong tenang dulu dan jangan kalian bertengkar begini di depan Bobby dan Gina juga Ahyadi tuh udah datang ke rumah kita."Kata Ria melirik ke pintu ruang tamu yang sudah ada pria berusia 55 tahun yang memakai kacamata dan rambut mulai ada uban.
"Pokoknya Miranda gak mau dengan Bobby..Titik gak ada yang bisa ngubah kependirian Miranda yang tetap memilih Jerry sebagai pacar Miranda satu untuk selamanya..!"Tegas Miranda berlari naik tangga menuju ke kamarnya dengan marah.
Ahyadi merasa tak enak hati dengan suasana di rumah Rafael Valentino menjadi kacau karena Bobby yang menginginkan Miranda sedangkan Miranda tak menginginkan Bobby.
"Raf,gak apa -apa biarkan Miranda memiliih pria yang di sukainya untuk masa depannya ,dan lagi pula Bobby kami ini masih bisa mendapatkan gadis yang sesuai dengan kriteria Aku Papanya ini."Kata Ahyadi mengedikkan kepalanya untuk Bobby dan Gina segera pamit untuk pulang dari kediaman Valentino.
"Ya,Oom Rafael ..!Maafkan Bobby yang sudah egois ini dan sekarang ini Bobby mohon pamit untuk pulang.."Kata Bobby pamit kepada Rafael Valentino dan Ria.
"Maaf ya Bob..,Gin..!"Timpal Ria mengantarkan Gina ke motor yang terparkir di teras rumah ,dan Rafael Valentino mengantarkan Ahyadi dan Bobby ke pintu gerbang ,di mana mobil merk kijang Inova hitam terparkir di depan pintu gerbang rumahnya.
Naydelin yang sedang bermain dengan Andre dan Alvin serta Fanny segera membantu Mamanya untuk merapikan rumah usai tamu mereka pulang lalu Naydelin membantu Mamanya untuk masak di dapur.
"Miranda ,kamu sungguh mengecewakan hati dan keinginan Papa mu ,nak."Kata Rafael Valentino yang menunggu makan malam di siapkan oleh Ria dan Naydelin serta Vivi putri keduanya yang telah datang untuk menjemput cucu -cucunya pulang.
"Papa ,sudahlah lain waktu saja membahas masalah ini."Kata Vivi membawakan nasi di atas piringnya dan piring untuk suaminya Vivi yang bernama Alfa dan untuk Andre ,Alvin dan Fannya yang sudah duduk di kursi meja makan dengan rapi.
"Mmm ,ya,baiklah."Jawab Rafael Valentino yang mengalah untuk kali ini agar makan malamnya bersama dengan keluarganya di malam hari itu berjalan dengan nyaman dan penuh kehangatan.
Sesudah mereka makan malam yang sangatlah ramai dan penuh kehangatan.
"Pa ,Ma,kami pamit pulang ,ya?!"Ucap Vivi pamit kepada Rafael Valentino dan Ria, Miranda dan Naydelin serta Andre yang mengantarkannya dan suaminya beserta anak -anaknya ke mobil mereka yang terparkir di teras ruko depan yang berwarna kebiruan.
"Ya,Vivi hati -hati di jalan ,ya Nak?Alfa kamu menyetir jangan ngebut dan ikuti peraturan lalu lintasa dan begitu sampai di rumah kalian tolong telepon ke Papa dan Mama di sini agar kami berdua tak ada rasa cemas lagi memikirkan kalian di jalan."Pesan Rafael Valentino kepada putri kedua dan menantu pria keduanya.
Di sebuah rumah yang berjarak tiga rumah dari rumah Valentino terlihatlah sosok seorang pria muda sangat tampan berkulit putih,tinggi dan juga manis sedang memandangi Naydelin dari pintu gerbang rumah nomor 16.
"Ped,Ayo masuk ke dalam dan Elo bisa ketemu ama Ade gue..!"Tepukan di bahu Pedro yang agak kencang menyadarkan Pedro dari rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap penglihatannya yang tak mengira bahwa Ia bisa melihat gadis online nya dengan nyata dan jelas sekali dari rumahnya James Tanusucipto sahabatnya sendiri.
"James..Elo kenal gak sama tuh cewek cantik itu?"Tanyanya tanpa mengalihkan pandangan matanya kepada gadis kecil berpakaian kaos sederhana warna biru dan celana pendek rumah warna merah kotak -kotak.
Jamea mengikuti arah pandangan mata Pedro dan menjawab ringan sekali.
"Oh itu Naydelin Hermanto sepupu dalam Gue."
"Ehh...Apa lo bilang?"Tanya Pedro tak percaya.
"Gue bilang Naydelin Hermanto nama cewek kecil itu.Napa lo kaget banget?!" Jawab James bingung lihat reaksi sahabatnya yang sangat berlebihan.
Bersambung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
semangat 😍
2023-01-12
0