Kediaman Valentino.
Pagi hari di bulan september yang cukup panas di daerah Jakarta Barat.Naydelin menuruni tangga dengan tergesa -gesa untuk berangkat ke sekolah karena ia terlambat untuk bangun pagi di hari itu.
Di ruang makan terlihat Rafael Valentino Papanya Naydelin sedang menikmati sarapan pagi yang di sediakan Ria Mamanya Naydelin dari dapur yang berada di sudut ruangan lain di dekat tangga dan juga kamar mandi lantai bawah.
"Met pagi Papa ,"Kata Naydelin mengecup kedua pipi Papanya sambil mencomot kue cucur yang di tata rapi di piring khusus kue di meja makan di sisi kanan gelas kopi milik Papanya.
"Duduk dulu dan habiskan sarapan pagi kamu di kursi mu ,sana."Kata Rafael Valentino menyuruh gadis kecilnya itu untuk duduk dan sarapan pagi.
"Ya,Papa ,tapi Nay udah hampir telat nih pergi ke sekolah..!"Jawab Naydelin duduk di kursi di dekat Papanya.
"Kamu sih semalam tidur jam berapa sampe telat bangun paginya?!"Tegur Rafael Valentino sambil menuangkan teh manis hangat dari teko ke gelas milik Naydelin untuk putrinya yang masih ceroboh dan kekanak -kanakan serta manja sekali kepada dirinya.
"Jam sembilan ,Pa..!"Sahut Naydelin mengunyah kue cucur untuk kedua kalinya yang di telan cepat lalu minum teh manis hangat dengan cepat pula.
"Yang benar makan mu dan minum mu nanti kau sakit tenggorokan mu,Nay ,"Kata Rafael Valentino menyodorkan tisue ke mulut Naydelin.
"Papa ,Nay mau di antar Papa ke sekolah,"Rajuk Naydelin memainkan lengan Rafael Valentino.
"Ya,ya ,iya Papa anterin ke Sekolah mu ,naik motor tapi bukan mobil biar cepat sampe ke sekolahmu dan Papa juga bisa cepat sampe di kantor ,"Jawab Rafael Valentino terkekeh melihat kemanjaan Nay terhadap dirinya.
"Pa ,sekalian anterin Miranda ke Kuliah dan Andre ke sekolah Andre juga ,ya?"Pinta Miranda Kakak perempuan ketiga Naydelin dan di anggukin Andre di kursi seberang dengan semangat sekali sampai siku Andre menyenggol tumpah gelas susu coklat milik Miranda.
"Aduuhh ,Dre yang benar dong ,tumpah tuh susu Kakak Miranda..!" Ujar Miranda menegur Andre.
"Maafin Andre ,Kak Miranda karena Andre kan gak sengaja nyenggol gelas susu coklat Kakak,"Kata Andre dengan mimik wajah polos dan tak berdosa di wajah mungil dan manisnya usia anak remaja Smp usia 14 tahun.
Miranda mengerutkan keningnya seraya mengelap tumpahan susu coklatnya dengan tisue dan lap kain di meja dan membersihkan sisa makanannya di piringnya."Apakah itu cara kamu meminta maaf kepada Kakakmu ?"Tuntutnya kepada Andre.
"Dre yang sopan sama Kakak mu,cepatlah kamu minta maaf yang sopan dan benar," Kata Rafael menggerakkan bahunya untuk Andre cepat minta maaf kepada Miranda.
"Iya,Papa.."Jawab Andre sambil berdiri di samping kursinya.
"Maaf ,Kak Miranda,"Imbuhnya menyesali sikap tak sopannya terhadap Kakak Ketiganya ini.
Lalu mereka pamit kepada Ria yang sudah datang kembali dari dapur dan menunggu mereka semua di pintu utama untuk mengantar mereka ke mobil keluarga yang di pakai untuk Rafael Valentino bisa berangkat bekerja dan mengantarkan anak -anak ke sekolah dan kampus mereka masing -masing.
"Batal deh naik motor karena kalian semua minta di anterin pergi ke sekolah dan kampus sama Papa ,"Kata Rafael Valentino di kursi depan setir.
"Hehe ,iya Papa maafin kami yang sudah repotin Papa ..!"Sahut anak -anaknya di kursi belakang.
Rafael Valentino tertawa terbahak -bahak melihat keramaian di pagi harinya oleh ulah anak -anaknya tersayang.Mobil merk Avanza hitam meluncur dari pintu gerbang rumah Kediaman Valentino ,dan Ria menunggu tukang sayur langganan lewat di depan rumahnya.
Namun sebuah mobil merk Honda Jazz merah tiba di depan rumahnya dan keluarlah seorang laki -laki muda usia 24 tahun dan tampan dari mobil itu seraya menyapanya dengan riang.
"Hai ,Tante Ria apakabar ?"Sapa James nyengir.
"Hai juga James ,kabar Tante Ria baik dan sehat -sehat saja,kamu sendiri bagaimana ?Ohya kapan kamu pulang dari luar negeri kok Tante Ria gak tahu ,ya?"Sapa balik Ria seraya memanggil tukang sayur keliling yang sudah datang dan berhenti di depan rumahnya juga di samping mobil James.
"Kemarin sore ,Tante,James pulang dari Spanyol dan baru pagi ini James bisa anterin oleh -oleh nya James untuk sepupu -sepupu nya James yang lucu -lucu dan manis -manis itu,"Jawab James di dekat pintu gerbang Kediaman Valentino sambil melihat -lihat rumah seberang yang terdapat gadis usia 20 tahun yang baru saja keluar dari rumah itu dengan mengendarai motor merk Yamaha Mio.
"Cantiknya cewek tetangga seberang rumah Tante Ria ,"Katanya pelan.
"Kau mau kenalan sama cewek itu ,Bang James?"
"Eh,Wei Wei elo nguping aja deh kerjaannya,"Kata James manyun sebal kepada Wei Wei Si Tukang Sayur keliling langganan seantero kompleks di perumahan 'Anyelir.
"Jahh ,Bang James kan ngomongnya kenceng banget sih sampe bukan hanye Aye yang dengerin omongan Bang James ,tapi juga Bu Ria dan Bu Minasih Mama nya Abang James yang lagi pilih -pilih sayur dagangan Wei Wei ,"Ucap Wei Wei.
"James ,masih pagi jangan bikin malu Mama dan Papa dong ,ah !Kamu ini kan playboy cap minyak telon nya Mama dan Papa,masa pagi -pagi gini udah ngelamunin anak gadis tetangga sebelah kiri dari rumah kita sih ," Kata Minasih Mama nya yang datang kepadanya sembari membawa setumpuk sayur bayam dan seikat ikan kembung yang telah di taruh Mama nya di depan kaca mobil nya.
"Mama Minasih yang cantik molek bagaikan artis Marshanda ,tolong jangan panggil anak Mama ini yang paling ganteng sejabotabek dengan nama tambahan Playboy cap minyak telon nya Mama dan Papa dong,kan malu dan jatuhin image kece badai yang sudah di rintis sekian lamanya oleh anak mu ini,Ma..!"Kata James panjang lebar pada Mama nya.
"Ohh ,anak kece badai nya Papa Eric Tanusucipto tolong untuk segera berangkat kerja ya?Lihat ini di arloji mu sudah jam berapa sekarang?!"Tutur Eric Tanusucipto menjewer telinga James dari arah belakang dan menyeretnya untuk masuk mobil di sampingnya.
"Papa,tolong sakit nih kupingnya James,"Rengek James di kursi samping Papa nya yang menjadi driver untuk pagi hari ini dan meluncurlah mobil keluar dari perumahan Anyelir di pandangi oleh Ria ,Minasih dan Wei Wei serta beberapa ibu -ibu yang mengelilingi gerobak sepeda sayur milik Wei Wei.
Kediaman Hermanto.
Berbeda dengan suasana perumahan Anyelir yang sangat hangat dan ramai.Di Kediaman Hermanto justru adalah kebalikannya,pasalnya rumah yang sangat mewah ini memiliki suasana yang sangat dingin dan sepi sekali.
Pedro terlihat enggan untuk duduk dan sarapan pagi bersama dengan keluarganya jika Pedro tak melihat sisi lain dari Akong nya dan Mama serta Papa nya yang terkasih.Ia tentu enggan sekali dan menahan rasa muak nya terhadap dua orang yang duduk di kursi makan di seberang nya.
"Sial ,pagi ini gue harus ketemu Ben dan Laura di ruang makan..Uh bikin badmood gue melambung tinggi bak roket ,"Umpat Pedro dalam hatinya.
"Berengsek ,Pei Pei udah nonggol aja di rumah ini sebelum Gue sempat ngebujuk Akong untuk buat surat wasiat terrahasia yang sudah Gue rencanain sematang mungkin,"Keluh Benedict di dalam hati.
"Pei Pei semakin bertambah karisma nya setelah 7 atau 8 tahun lamanya ,Gue gak ngeliat dia dan dia jauh lebih menarik daripada Ben ,suami abal -abal Gue."Batin Laura juga berbicara di sepanjang jam sarapan pagi di dalam Kediaman Hermanto.
"Kak Pei ,selamat pagi..!"Sapa Cecilia gadis usia 20 tahun putri Paman ketujuh nya Pedro yang baru saja datang ke ruang makan.
"Halo selamat pagi untuk mu juga ,Cecilia..!"Sapa balik Pedro singkat.
Cecilia memilih untuk duduk di kursi di samping kanan Pedro dan mengapit di tengah -tengah Luis Hermanto yang tersenyum riang kepada Cecilia yang menarik hati Luis tapi tak pernah di lirik dan di perhatikan Cecilia yang selalu melirik dan juga memerhatikan Pedro agar Pedro bisa menaruh hati kepada Cecilia.
Bersambung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
jadi pengen kue cucur. 😍
2023-01-10
0