"Nay ,noh lihat tuh ada cogan lihatin kamu terus tuh dari setadi ,"Kata Prita menyenggol sikut kiri Naydelin.
Naydelin mengangkat alisnya bertanya kepada Prita dengan malas sekali.
"Apa sih ganggu aja aku lagi minum nih"Tanyanya melalui alisnya indah kepada Prita.
"Ei ada cogan yang persis foto cogan di layar Ig mu itu di sini,"Jawab Prita yang di anggukin oleh para sahabat mereka berdua.
Naydelin terpaksa mengikuti arah pandang mata para sahabatnya dan gadis ini tersentak melihat cowok yang selama ini ia kenal melalui Game online dan Ig saja.
"Pedro Manuel Allesandro berada di sini?Kafetaria abal -abal kayak gini?Ah gak mungkin deh,"Bantah Naydelin di benaknya.
Namun Naydelin benar -benar yakin cowok yang duduk bersama cewek rambut panjang ikal dan cantik bak model dan bintang Kpop Suzy Miss A adalah Pedro Manuel Allesandro teman gamenya di game online.
"Ben ,kamu harus bisa menyakinkan Akong kamu untuk warisannya jatuh ke tangan mu untuk masa depan kita berdua,"Kata gadis cantik yang duduk di sofa kafetaria di ujung lain dari tempat duduk Naydelin dan para sahabat Peanuts Avenue.
"Laura, gue juga tahu apa yang harus gue lakuin untuk warisan Akong tak jatuh ke tangan Pedro atau Luis saudara kami yang terkecil di antara aku dan Pedro,"Kata Benedict nama saudara kembar Pedro Manuel Allesandro yang di lihat Naydelin di Kafetaria depan sekolah Smu S Jakpus.
"Ben, tadi pagi gue dengar Mami telepon Pedro untuk saudara kembar kamu itu pulang ke Jakarta untuk memenuhi perintah Akong kalian dan hal ini sangat membahayakan kelangsungan hidup kita yang harmonis selama ini,"Kata Laura istri dari Benedict yang dahulunya kekasih Pedro.
"Laura sayang, suami mu ini sangat pintar dan cermat untuk mengatasi masalah kecil seperti ini, dan aku yakin kalo Akong akan mewariskan harta nya kepada ku bukan Pedro karena aku sudah memenuhi persyaratannya yaitu menikahi putri dari anak sahabatnya Akong yakni kamu Laura Kinanti,"Kata Benedict mengelus dagu Laura yang indah tetapi tatapan mata pemuda usia 24 tahun ini terarah kepada gadis Smu berrambut panjang hitam lebat ,wajah putih bersih ,manis dan cantik yang mirip sekali dengan artis Yoona Snsd versi Indonesia Nya.
"Gadis kecil yang mengagumkan ,"Pikirnya.
Tatapan mata cowok yang di kira Pedro Manuel Allessandro oleh Naydelin ini telah membuat Nay terkesiap sekilas karena mata cowok itu sangat indah namun penuh ambisi sekali.
"Emm ,beginikah aslinya Pedro Manuel Allesandro yang selama ini hanya ku telah kenal melalui medsos saja?"Pikir Naydelin yang agak merasa jengah dan risih juga di tatap aneh oleh Pedro.
"Nay ,lihat cowok itu ngelihatin kamu terus tuh ,ih kenapa dia lihatin kamu terus di saat ia bersama dengan pacarnya ,"Kata Angela teman Naydelin lainnya.
"Entahlah,eh yuk kita segera pulang ke rumah kita masing -masing karena kita sudah waktunya bagi kita pulang sebelum Nyokap dan Bokap kita cari kita di kantor polisi ,"Kata Naydelin mengambil dan memakai kembali tas sekolahnya di punggungnya.
Benedict memerhatikan gerak gerik gadis Smu itu yang berjalan keluar dari Kafetaria bersama para sahabat gadis Smu itu.Benedict juga melihat dari kaca jendela Kafetaria .Gadis itu naik angkutan umum bersama para sahabat gadis itu .
"Ben ,kamu ngelihatin apaan sih dari tadi?"Tanya Laura menarik perhatian Benedict dari gadis Smu yang menarik perhatian Benedict.
"Aku lihat tukang jajanan di luar Kafetaria yang di kerumuni anak -anak sekolah depan Kafetaria ini,"
Benedict menjawab Laura yang tersenyum manis sambil menggelayuti lengan pemuda ini dengan sikap manjanya untuk Benedict selalu mencintai Laura sampai kapanpun jua.
Rumah Kediaman Valentino.
Naydelin turun dari angkutan umum yang berhenti di sebuah gang perumahan lalu berjalan menuju ke dalam perumahan 'Anyelir'.Naydelin menekan bel di pinggir tembok dalam pintu gerbang rumah no .7.
Ting ,tong!
Pintu kayu warna coklat terbuka dan Mama nya Naydelin terlihat keluar dari dalam rumah menuju ke pintu gerbang untuk membukakan pintu untuk Naydelin.
"Jam berapa sekarang ?Kenapa kamu baru pulang dari jam sekolah yang seharusnya pukul 2 siang dan sekarang sudah akan pukul 4 sore?"Tanya Ria nama Mama nya Naydelin dengan nada menegur.
"Belajar kelompok dulu Ma,"Jawab Naydelin yang duduk di kursi teras untuk membuka sepasang sepatu dan kaos kaki sekolah yang kemudian di taruh di rak penyimpanan sepatu di samping kiri teras rumah.
"Iya,Mama tahu Nay ,tapi seharusnya kamu kasih tau Mama melalui telepon dulu di warnet atau di telepon umum di depan sekolahmu agar Mama gak cemas mikirin kamu pulang sekolah telat dari jam pulang sekolah ,"Kata Ria mengikuti Naydelin yang berjalan masuk ke ruangan dalam rumah ke tangga untuk menuju ke kamar Naydelin.
"Ya,Ma ,maafin Nay lain kali Nay bakal telepon Mama deh kalo ada belajar kelompok bersama Prita dan teman -teman Nay lainnya agar Mama tak cemas memikirkan Naydelin,"Kata Naydelin di tangga menuju ke lantai atas.
Ria menggeleng kepalanya melihat tingkah laku Naydelin yang suka membuat cemas dirinya.Ria menengok ke kamar yang berada dekat di ruang makan rumah kediaman Valentino.
"Andre ,sudah sore waktu mu untuk mandi dan rapi -rapi sebelum Papa dan Kakak Miranda kamu pulang kerja ,"Kata Ria mengetuk pintu kamar dari anak laki -lakinya yang tunggal dan anak paling kecil.
"Ya,Mama,"Sahut Andre berdiri lemas dan berjalan gontai ke kamar mandi dengan handuk di bahunya sambil bersiul -siul.
Rumah Kediaman Hermanto.
Sosok pria tua usia 70 tahun yang duduk di kursi goyang di taman yang sangat mewah terlihat dan kehadiran seorang pria usia 45 tahun yang datang bersama dengan seorang wanita usia 35 tahun di dampingi pemuda usia 23 tahun amatlah di nanti -nantikan oleh pria lansia itu.
"Rudi,jam berapa kira -kira Pei Pei akan tiba di rumah ini?"Tanya Leo Hermanto nama Akong atau Kakek Kandung Pedro dan Benedict.
"Jam 10 malam ,Pa"Jawab Rudi Hermanto nama Papa Kandung Pedro dan Benedict.
"Oh syukurlah aku sudah tak sabar untuk melihat kehadiran bocah itu di hadapanku sebelum aku menutup mata ku yang rabun ini,"Kata pria tua ini menghela napas tak sabar sekali untuk melihat Pedro cucu keduanya yang paling di sayangi oleh nya itu.
"Akong ,tolong jangan omong menutup mata mu lagi karena kau masih segar dan sehat,"Kata Luis Hermanto adik dari Pedro dan Benedict.
"Tsk ,Luis kau mana tahu urusan kesehatan aku selama ini,bukankah kau dan semua Paman dan Bibi serta sepupu -sepupu mu tak pernah satu hari pun menemani ku di rumah ku ini dan kalian juga tak pernah menghibur ku di kala aku seorang diri mengeluhkan kesehatanku,jadi kau gak usah lagi banyak omong di depan ku..!"Usir Leo Hermanto.
Luis Hermanto menahan emosinya dengan berat lalu pemuda ini berbalik arah dan pergi dari taman dengan langkah lebar dan cepat menuju ke parkir mobil yang berbaris rapi sejumlah mobil superhits dan mewah di area parkiran sangat luas itu.
"Kenapa lo emosi gitu?"Tanya cowok tampan dan kacamata yang keluar dari area kolam renang.
"Bukan urusan lo ,Dan."Jawab Luis Hermanto nada judes sekali lalu masuk ke mobil mewahnya yang meluncur keluar dari halaman luas rumah mewah kediaman Hermanto.
"Umm,pasti karena Si Tua itu menolak niat baik hatinya,"Kata gadis usia 20 tahun yang baru saja keluar dari mobil mewah warna kuning.
"Emily,ngapain lo juga datang ke rumah Si Tua yang lo sumpahin cepat mampus setiap harinya dan yang lo tunggu warisannya saja,"Kata Pedro Manuel Allesandro tiba di undakan tangga menuju ke pintu utama rumah mewah itu.
"Pei Pei ,kamu kok tumben pulang ke Jakarta usai sekitar 7 atau 8 tahun di luar negeri ?!"Ucap Emily sepupunya dengan nada menyindir tajam.
"Ummmhh,gue pulang karena lo -lo pada yang suka menggerecoki masa -masa santai Akong di rumahnya,"Jawab Pedro tajam menunjuk kasar ke Emily dan Daniel Hermanto lalu melengos naik ke ruangan utama yang sudah di buka oleh para staff rumah begitu melihat kehadiran cucu kesayangan Tuan Besar Leo Hermanto.
Bersambung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
lina
enak bangt y duduk d kursi goyang, berasa naek ayunan kaga itu ?
2023-01-31
0
Elisabeth Ratna Susanti
langsung favorit ❤️
2023-01-10
0