Bab 20. Ulah siapa?

Memiliki usaha yang berdekatan dengan mantan saudara ipar, memang tidak membuat Julia terpengaruh. Karena setiap usaha pasti ada rezekinya masing-masing dan tidak akan tertukar.

Akan tetapi bagi mereka, dengan adanya usaha Julia, membuat mereka resah. Karena

pemasukan mereka berkurang. Pelanggan mereka, ada yang beralih ke warung makan Julia. Tentu saja Julia juga tidak bisa menghalangi jika ada yang ingin makan di warungnya.

Usah Julia terbilang cukup berhasil. Dengan ramainya pengunjung setiap hari, yang kini menjadi pelanggan tetap warung makan miliknya. Kehidupannya nyaris tidak ada masalah. Sampai suatu hari, ada salah seorang pengunjung yang komplain terhadap masakan Julia.

"Mbak, coba lihat ke sini!" teriak salah seorang pengunjung dengan nada marah.

Putri bergegas mendekati orang tersebut dan dan memarahi Putri.

"Ada apa, Mas?" tanya Putri ramah.

"Coba kamu lihat, ada apa di mangkuk saya ini. Benar-benar menjijikan. Warung makan kamu ini, tidak bersih dan kotor. Masak ada cicak di dalam mangkuk makanan yang saya pesan. Kalian harus memberikan penjelasan kepada saya," ucapnya emosi hingga menarik semua yang ada di tempat itu untuk melihat apa yang terjadi.

Semua mata menatap mangkuk yang terkontaminasi cicak yang sudah mati. Mereka semua tampak kaget dan bahkan ada yang sampai muntah-muntah. Keributan itu membuat Julia bingung karena dia baru saja dari kamar mandi. Julia mendekati mereka dan mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Ada apa, Put. Apa yang terjadi?" tanya Julia panik.

"Mbak, aku ...," ucap Putri terhenti.

"Kamu pemilik warung ini? Coba lihat baik-baik, di dalam mangkukku ada cicak mati. Menjijikkan, bagaimana kamu akan bertanggungjawab?" ucap Pria itu kesal

"Kami minta maaf. Anda tidak perlu bayar makanan yang anda pesan," jawab Julia cemas.

"Itu memang seharusnya. Tapi, kami tidak akan mau makan di sini lagi. Kami merasa jijik dan pingin muntah," ucap pria tersebut. "Ayo kita tinggalkan tempat ini."

"Hai, tunggu. Kita bisa diskusikan bersama!" terima Julia panik.

Pria tersebut mengajak pengunjung yang lain untuk pergi dari warung Julia. Bukan karena mereka pergi tanpa membayar pesanan mereka. Tetapi, karena pasti mereka mengira semua itu karena keteledoran Julia sehingga ada cicak yang masuk ke dalam mangkuk pesanan pelanggan. Hal itu menjadi pukulan berat bagi Julia.

Bisa dipastikan, setelah kejadian ini, mereka tidak akan datang lagi ke warung makan milik Julia. Warung Julia kini sepi bagai kuburan. Julia duduk sambil meneteskan airmata. Putri mendekati Julia sambil berusaha menghiburnya.

"Mbak, sabar. Mungkin ini ujian dari Allah untuk Mbak Julia," ucap Putri sedih.

"Iya. Aku hanya tidak mengerti, kenapa bisa ada cicak mati di mangkuk itu. Aku sudah berusaha menjaga setiap masakanku agar aman dan higienis. Dengan menggunakan protokol memasak. Tidak mungkin bisa ada cicak yang masuk ke dalam mangkuk pelanggan," ucap Julia sambil mengusap airmatanya.

"Apakah, Mbak Julia mencurigai sesuatu?" tanya Putri sambil duduk didepan Julia.

"Tapi aku tidak ingin menuduh. Aku akan mencari tahu sendiri," ucap Julia sambil menghela napas berat.

Julia mencurigai mantan kakak iparnya, karena dialah satu-satunya orang yang pernah bertengkar dengannya. Dan hanya dialah yang memiliki dendam dengannya karena peristiwa beberapa hari yang lalu.

Julia memutuskan pulang dan akan memikirkan langkah apa yang akan dilakukan kedepannya nanti. Dia berjalan perlahan memasuki gang kecil menuju rumahnya. Karena terlalu banyak pikiran dan sambil melamun, sehingga tanpa sengaja ada sebuah sepeda motor yang hendak menabrak dirinya.

Untung saja ada Danang yang segera menarik tangan Julia hingga Julia berada dalam pelukan Danang. Untuk sesaat mereka tenggelam dalam kenangan masa lalu. Masa dimana mereka pernah saling mencintai satu sama lain.

Julia yang tersadar dari kenangannya, segera melepaskan pelukan Danang. Mereka terlihat canggung.

"Maaf, Julia. Kamu tidak apa-apa?" tanya Danang khawatir.

"Terima kasih, Mas Danang. Mas Danang kok bisa sampai di sini, ada keperluan apa?" tanya Julia berusaha menghilangkan kecanggungan.

"Aku hanya khawatir, saat mendengar kejadian yang menimpa warung makan kamu. Aku hanya ingin menawarkan bantuan, siapa tahu kamu membutuhkanku?" tanya Danang sambil menatap Julia.

"Terima kasih atas perhatiannya. Tetapi, sebaiknya Mas Danang tidak melakukan hal yang akan membuat orang lain salah paham," ucap Julia.

"Salah paham apa? Aku hanya ingin menebus rasa bersalahku padamu dengan membantumu. Meskipun itu juga aku yakin tidak akan bisa menyembuhkan luka di hatimu. Tetapi setidaknya aku sudah berusaha," ucap Danang bingung.

"Aku tidak ingin, keberadaan aku membawa pengaruh ke hubunganmu dengan istrimu," jawab Julia berusaha membuat Danang menjauh darinya.

"Tidak akan Julia. Karena meskipun tidak ada kamu, aku juga akan segera menceraikan dia," ucap Danang sedih.

"Kenapa? Tidakkah kamu ingat apa yang sudah kamu lakukan padaku demi bisa hidup bersama dengannya?"

"Dia selingkuh di belakangku," jawab Danang kecewa.

Dalam hati, Julia tersenyum senang, mendengar apa yang terjadi pada Danang. Ternyata, karma itu datang lebih cepat dari yang Julia harapkan. Biar dia tahu rasanya, bagaimana di khianati oleh orang yang dicintai dan dipercaya.

Julia tidak mampu berkata apa-apa karena dia tidak ingin ikut campur urusan yang berhubungan dengan Danang. Julia sudah pusing dengan urusannya sendiri. Padahal katanya Danang ada masalah, tetapi kok dia masih sempat-sempatnya ingin membantu Julia.

"Mas, lebih baik selesaikan masalah rumah tangga kalian dengan baik. Dan aku akan mengurus masalah yang sedang aku hadapi sendiri," ucap Julia sambil menatap mantan suaminya dingin.

"Jadi kamu menolak tawaranku untuk membantumu? Aku pikir, kamu sudah memaafkan aku," ucap Danang dengan nada bergetar.

"Memaafkan dan menerima adalah dua hal yang berbeda. Maaf, aku permisi pulang dulu," ucap Julia lalu pergi meninggalkan Danang yang kecewa.

Julia ingin Danang sadar, jika Julia mungkin bisa memaafkan semua yang dilakukan Danang padanya. Akan tetapi, untuk kembali menjalin hubungan baik tidaklah semudah membalik telapak tangan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!