Julia bergegas kembali ke rumah Azhar. Saat itu, hari sudah malam. Julia turun dari taksi dan berjalan menuju pintu rumahnya yang terbuka. Julia tertegun sejenak di depan pintu saat melihat Azhar dan ibunya duduk di sofa ruang tamu. Dia menyadari, bahwa mereka pasti sedang. menunggu kedatangannya.
Julia mengucapkan salam yang segera di balas oleh Azhar dan ibunya hampir bersamaan. Azhar tampak lega melihat kedatangan Julia yang dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Berbeda dengan Bu Grace yang tampak agak kesal melihat Julia kembali lagi.
Julia langsung menuju ke kamarnya dan segera mengemas barang-barang miliknya tanpa bicara sepatah katapun pada Azhar. Azhar yang panik dengan perilaku Julia, segera mendekatinya.
"Julia, kenapa kamu mengemasi barang-barang kamu? Kamu baru saja pulang, tapi sikap kamu sangat berbeda," tanya Azhar sambil memegang pakaian Julia yang hendak dimasukkan koper.
"Azhar, selama ini aku sudah sangat percaya padamu. Aku tidak tahu, berapa banyak hal yang kamu sembunyikan dariku tentang masa laluku. Sekarang, aku sudah ingat semuanya. Aku tidak ingin, diantara kita ada kebencian dan rasa kecewa pada diri masing-masing. Biarkan semua kembali seperti semula," ucap Julia sedih. "Kita anggap saja, bahwa kita tidak pernah bertemu."
Apa yang dikatakan Julia membuat Azhar terduduk lemas. Azhar tidak menyangka bahwa Julia akan secepat itu mengingat semuanya. Tetapi meskipun begitu, dia seharusnya ingat, bahwa sekarang dia adalah istri Azhar yang sah. Meski pernikahan itu dilakukan saat Julia masih belum sepenuhnya sembuh dari amnesianya.
"Julia, aku memang telah berbohong padamu. Tetapi, ini semua aku lakukan karena aku tidak ingin kamu terluka. Aku tidak bermaksud membohongi kamu selamanya. Aku ingin kamu sembuh dan mengingat kembali saat hatimu siap dengan kenyataan hidupmu," ucap Azhar menjelaskan posisinya saat itu.
"Aku tahu, kamu pria yang sangat baik. Aku tidak menyangka jika, apa yang dikatakan ibu kamu itu semuanya benar. Aku adalah seorang pelakor dan aku juga sudah menjadikanmu korban dari sakit yang aku alami," ucap Julia sambil menghela napas berat.
"Maksud kamu apa? Apa yang sudah ibu katakan padamu itu tidak benar. Kamu tidak bersalah dalam hal ini. Akulah yang sudah memutuskan untuk bersamamu. Aku tidak pernah merasa menjadi korban. Aku ikhlas menjagamu selama ini," ucap Azhar kesal karena ternyata ibunya sudah mengatakan sesuatu yang membuat Julia merasa bersalah.
"Azhar, jika tujuan awalmu adalah membantuku mengingat kembali masa laluku, aku sangat berterimakasih sekali padamu. Karena sekarang aku sudah sembuh, maka aku akan kembali ke kehidupanku yang sebenarnya. Malam ini aku akan pergi dari rumahmu, dan semoga kamu akan memiliki kebahagiaan baru yang kamu inginkan. Kebahagiaan yang tertunda karena diriku masuk kedalam kehidupanmu tanpa permisi," ucap Julia yang juga sudah selesai mengemasi barang-barangnya.
"Julia, tidakkah kamu ingat bahwa kita sudah menikah? Aku adalah suami di kehidupan kamu yang kedua ini," tanya Azhar masih berharap Julia memikirkan lagi keputusannya untuk pergi.
"Maaf, Azhar. Aku tidak ingat. Aku hanya mencintai mas Danang. Meskipun dia pernah menyakiti aku, tetapi aku belum bisa melupakan dia. Jika memang kita pernah menikah, tolong lepaskan aku dan hiduplah kembali seperti sebelum ada aku di hidupmu. Kita akan menjalani kehidupan kita masing-masing," jawab Julia sambil berdiri dan mengangkat kopernya.
"Julia ...," gumam Azhar saat Julia mulai melangkah.
"Assalamualaikum," ucap Julia saat berhadapan dengan Azhar.
"Wa'alaikum salam. Julia, hari Aini aku melepaskan kamu pergi. Tapi, aku tidak akan menceraikan mu. Aku juga tidak akan menyerah, dan aku berjanji, aku akan membuatmu jatuh cinta padaku," ucap Azhar cukup keras. Azhar sengaja agar Julia mendengar ucapannya.
Tetapi Julia sudah memiliki keputusan yang bulat. Dia ingin kembali ke kehidupannya sendiri dan tidak akan membebani hidup Azhar demi masa depan Azhar. Julia ingin mengembalikan kembali, kehidupan Azhar yang kacau setelah kehadirannya.
Sekarang, semua harus kembali seperti awalnya. Julia akan membuat kehidupan keduanya ini tidak akan lagi membebani Azhar. Julia juga memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di perusahaan yang sama dengan Azhar. Dengan begitu, semua yang berhubungan dengan Azhar akan terputus.
Julia berjalan keluar dari kamar Azhar dan bertemu Bu Grace. Julia mencoba tersenyum, saat melihat ibu mertuanya itu terlihat bahagia. Bu Graces sangat senang karena akhirnya Julia pergi meninggalkan Azhar seperti yang dia inginkan. Julia berhenti tepat di depan Bu Grace.
"Hari ini, saya meninggalkan Azhar seperti yang ibu inginkan. Sekarang, saya kembalikan semua yang pernah hilang karena keberadaan saya di hidup Azhar. Semua akan kembali seperti semula," ucap Julia dengan suara bergetar karena dia merasa seperti wanita jahat Dimata Azhar.
"Itu memang harus kamu lakukan. Karena kamu sudah lama membuat hidup Azhar kacau. Termasuk mengacaukan rencana pernikahannya," ucap Bu Grace puas. "Mulai sekarang, Azhar tidak ada hubungan lagi denganmu."
"Tapi, jika suatu saat kami bertemu, kami akan menjadi orang asing," ucap Julia sedih seperti ada sesuatu yang hilang dari bagian hatinya. " Saya permisi, Bu Grace. Assalamualaikum."
"Wa'alaikum salam."
Julia berjalan keluar dari rumah Azhar dengan membawa kenangan indah bersamanya. Bohong, jika Julia tidak sedih berpisah dengan Azhar. Bohong, jika Julia lupa bahwa sekarang dia adalah istri dari Azhar. Tetapi, Julia tidak ingin egois dan tidak ingin Azhar terluka.
Julia pasrah dan biarlah semua berjalan sesuai dengan garis hidup yang sudah dituliskan untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments