Selama Bu Grace berada di rumah Azhar, hubungan Azhar dan Julia, mulai terasa jauh. Julia memang sengaja menjauhi Azhar, setelah apa yang dia dengar dari perdebatan antara Azhar dan ibunya. Julia yakin jika ada sesuatu yang Azhar sembunyikan darinya.
Julia tidak lagi bermanja pada Azhar apalagi, menerima perlakuan manja dari suaminya. Setiap kali Azhar memeluk Julia, Julia merasa jijik dengan dirinya sendiri. Dia berusaha menolak dengan halus pelukan Azhar.
Di tempat kerja, sikap Julia juga sama dinginnya seperti di rumah. Hal itu membuat Azhar curiga, jika Julia sudah mengingat semuanya. Tetapi, Julia sama sekali tidak peduli dengan pikiran Azhar saat ini.
Sepulang kerja, Julia berencana mencari tahu tentang dirinya dan keluarganya. Terutama mencari tahu, masa lalunya yang pernah ingin dia lupakan. Tetapi ternyata, kini dia sendiri yang mencari kebenaran masa lalunya. Dia juga ingin tahu, siapa suaminya yang sebenarnya.
Julia menyelinap diantara pegawai lain yang pulang bersamaan. Disaat itu, Azhar menunggu Julia seperti biasanya, untuk hanya sekedar melihat Julia sebelum pulang. Tapi kali ini berbeda, Julia sudah lebih dulu pulang tanpa memberitahunya.
Julia hanya bisa terdiam sedih melihat Azhar. Dia sangat berharap, jika apa yang dilakukannya ini, bisa membuka rahasia dirinya dan membuatnya mengingat kembali masa lalunya. Sehingga semua akan terang benderang dan tidak ada yang terluka lagi.
Julia mendatangi alamat Julia yang tertera di dalam KTP. Ini akan menjadi awal dari pencarian jati dirinya. Julia berjalan menuju ke sebuah gang kecil yang padat penduduk. Daerah yang bisa di bilang agak kumuh dan berada di pinggiran kota dengan penduduk yang sederhana.
Julia berhenti di persimpangan, mengamati keadaan di sekitar tempat dia berdiri. Siapa tahu, dia akan bisa mengingat tempat ini. Tetapi, Julia masih belum bisa mengingat rumah miliknya. Saat itu, ada seseorang yang mengenali Julia dan mendekatinya.
"Julia, kamu kemana saja? Semenjak menikah dan pindah rumah, kamu hampir tidak pernah melihat rumahmu. Rumahmu sudah hampir roboh, tidak ada yang mengurus," tanya bu Suti sambil menatap Julia penasaran.
"Saya pergi merantau ke luar negeri. Sudah 5 tahun lamanya. Saya baru saja kembali dan tinggal bersama suamiku, di rumah baru kami," jawab Julia sambil tersenyum ramah.
"Tinggal bersama suamimu? Tapi, beberapa bulan yang lalu, suamimu datang ke rumah ini mencari kamu. Apa kalian ada masalah?"
"Kami memang pernah ada masalah, tetapi kami sudah bisa menyelesaikannya. Dan sekarang kami tinggal bersama lagi," jawab Julia sambil menghela napas berat.
"Syukurlah kalau kalian sudah berbaikan. Ibu pikir, kalian sudah berpisah. Karena kemarin aku melihat Danang bersama seorang wanita dan dua orang anak kecil," ucap ibu Suti lega.
"Danang, siapa dia?" tanya Julia penasaran.
"Loh, kamu ini gimana, Danang itu kan suami kamu. Masak lupa sama suami sendiri?" ucap ibu Suti sambil tertawa karena merasa lucu. Istri lupa nama suami.
"Suamiku, namanya Azhar, Bu. Bukan Danang," jawab Julia membantah ucapan bu Suti.
"Apa suamimu ganti nama? Ayo kerumah ibu. Ibu tunjukkan foto pernikahan kalian," ajak bu Suti sambil menarik tangan Julia.
Julia yang sangat penasaran dengan pria yang bernama Danang, menuruti saja ajakan bu Suti untuk pergi ke rumahnya. Sampai di rumah bu Suti, Julia di persilahkan duduk dan diberikan minuman segar. Bu Suti meminta Julia untuk santai sejenak sambil menunggu bu Suti mengambil album foto di kamarnya.
Tidak berapa lama, datanglah bu Suti dengan membawa sebuah album foto yang agak besar dan lebar. Bu Suti menyerahkan album foto tersebut kepada Julia, lalu dia duduk di samping Julia.
"Sebelumnya, ibu mau bertanya. Apakah kamu terjadi sesuatu," tanya bu Suti pelan.
"Benar. Aku pernah kecelakaan dan koma selama hampir setahun," jawab Julia sambil menatap sedih bu Suti.
Julia lalu membuka foto pertama adalah masa kecil dia. Bu Suti bercerita sedikit tentang masa kecil Julia yang seorang yatim piatu. Hidup sendirian di rumah peninggalan orangtuanya dan harus sekolah sambil bekerja menjajakan makanan ringan untuk biaya sekolah. Meski sekolah gratis, seragam dan buku juga harus beli.
Satu persatu bu Suti menjelaskan kondisi dan situasi saat foto itu diambil. Tibalah pada foto pernikahan Julia. Julia tampak berdiri bersama seorang pria yang cukup tampan dan gagah. Yang jelas pria itu bukan Azhar.
Dipandanginya wajah pria yang ternyata adalah Danang, suaminya. Wajah yang tiba-tiba menjadi tidak asing baginya. Wajah yang akhirnya membuatnya mengingat masa kelam hidupnya. Bayangan perlakuan Danang dan keluarganya, tampak jelas didepan matanya.
Bagaimana mereka mengusirnya seperti sampah dan bagaimana Danang telah menalak dirinya demi wanita lain yang dia sembunyikan selama ini darinya. Bagaimana rumah dan uang yang dia berikan telah digunakannya untuk wanita lain. Bagaimana mereka hidup bahagia dengan uang miliknya selama ini.
Julia menangis hingga membuat bu Suti memeluknya untuk menenangkan Julia. Julia menangis dalam pelukan bu Suti yang seperti sosok ibunya. Disaat seperti inilah Julia merindukan sosok ibu yang sudah lama tiada.
Setelah mengingat semua kembali, Julia menceritakan semuanya pada bu Suti. Perlakuan Danang dan keluarganya serta bagaimana sakit hatinya karena cinta sucinya telah dikhianati.
"Lalu, apa rencanamu?" tanya bu Suti.
"Julia ingin mengambil kembali apa yang Julia miliki," jawab Julia penuh dendam.
"Jika boleh ibu memberi sedikit nasehat. Lupakan semua yang sudah terjadi dan mulailah hidup yang baru. Dendam hanya akan menambah luka di hatimu, Julia. Percaya pada ibu," nasehat bu Suti.
"Maaf, bukannya aku tidak mau mendengar nasehat bu Suti, tetapi aku hanya ingin membuat mereka menyesal telah memperlakukan aku dengan kejam," ucap Julia sambil menarik napas berat.
Julia sudah memutuskan untuk kembali ke rumah lamanya dan akan hidup sebagai Julia yang baru. Tetapi, Julia juga tidak akan lupa, bahwa ada masalah dengan Azhar yang harus segera dia selesaikan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments