Malam telah menjelang fajar. Jam di dinding sudah menunjukan pukul 3 pagi. Julia terbangun saat dia mencium aroma wangi tubuh Azhar. Begitu dekat dan nyata.
Julia kaget, saat membuka mata, dia berada didalam dekapan Azhar. Lebih kaget lagi, ketika Julia melihat tubuhnya yang tanpa pakaian. Selintas dia melihat ke arah tubuh Azhar. Azhar juga sama seperti dirinya.
Julia terlihat syok, atas apa yang terjadi padanya dan Azhar. Karena apa yang terjadi semalam, Julia menganggapnya mimpi. Jika dia tahu, bahwa semua ini nyata, Julia tidak akan bertindak agresif.
Apalagi, bukannya Azhar sakit, kok bisa on? batin Julia.
Julia menarik napas panjang. Dia berusaha menekan semua kecurigaannya terhadap Azhar. Tidak mungkin Azhar membohonginya. Lagi pula, Julia juga tidak akan meminta haknya jika Azhar tidak mau.
Julia berusaha melepaskan diri dari dekapan Azhar. Tetapi, tangan Azhar cukup kuat memeluknya. Semakin dia berusaha melepaskan diri, semakin Azhar lebih erat memeluknya. Bahkan, ciuman Azhar mulai menyerangnya bertubi-tubi hingga membuat Julia geli.
"Azhar ... apa-apaan ini," ucap Julia sambil mendorong dada Azhar.
Azhar tersenyum, melihat Julia sibuk menghindari ciumannya. Semakin Julia menolak, semakin Azhar ingin melakukannya.
"Jangan berusaha menolak, karena penolakan itu semakin membuat aku tambah bergairah," bisik Azhar yang membuat Julia pasrah.
"Apa kamu menyesal?" tanya Azhar sambil memandang wajah Julia.
"Meskipun, ini seperti mimpi, tapi sesungguhnya itulah perasaanku padamu. Tapi, bukannya kamu sakit?" tanya Julia bingung.
"Maafkan aku. Aku telah membohongimu. Saat itu, aku hanya tidak ingin kesehatan kamu terganggu setelah kamu sadar dari koma. Sekarang, kamu sudah membuktikan sendiri bahwa aku tidak sakit," jawab Azhar.
"Nggak apa-apa. Aku malah senang karena kamu ternyata peduli dengan kondisiku. Ayo, bangun, sebentar lagi masuk waktu subuh," jawab Julia sambil melepaskan pelan pelukan Azhar.
Mereka bangun dan mandi untuk segera melaksanakan sholat.
Sejak hari itu, mereka hidup sangat bahagia. Julia tidak lagi mempermasalahkan tentang ingatannya yang belum sepenuhnya sempurna. Yang dia inginkan kini, adalah dia bisa hidup bahagia dengan suaminya.
Tetapi kebahagiaan itu terusik ketika ibunya Azhar datang dari luar negeri. Seingat Julia, ibu mertuanya memang tidak menyukai Julia. Julia sudah menyiapkan diri untuk hal yang paling buruk sekalipun.
Ibu Azhar yang bernama Bu Grace, adalah wanita yang sangat cantik dan anggun meski diusianya yang sudah kepala 5. Jika Julia bertemu Bu Grace di luar, dia pasti tidak akan mengira jika Bu Grace adalah ibunya Azhar.
Bu Grace meminta Azhar untuk membeli makanan kesukaan ibunya di luar. Sementara, Bu Grace meminta Julia untuk menemaninya berbincang-bincang.
"Nama kamu Julia?" tanya Bu Grace lembut.
"Benar, Bu," jawab Julia tidak kalah lembut.
"Kamu tahu, kamu sudah menyakiti hati wanita lain karena pernikahanmu itu?" tanya Bu Grace menusuk hati Julia.
"Maksud ibu, apa? Aku dan Azhar menikah karena kami saling mencintai. Wanita itu yang berusaha merebut Azhar dariku, Bu," jawab Julia sedikit kesal.
"Julia. Kamulah wanita yang sudah merebut Azhar darinya. Kamu itu pelakor," ucap Bu Grace menuduh Julia pelakor.
Hati Julia sakit dia sebut pelakor oleh ibu mertuanya sendiri. Selama ini, Julia yang merasa dikhianati, tetapi mengapa dia yang disebut pelakor?
"Bu, aku bukan pelakor," ucap Julia sedih.
"Kamu itu hilang ingatan bukan?"
"Tapi, aku hanya lupa beberapa hal saja," jawab Julia.
"Apa kamu ingat wajah suamimu? Apakah kamu ingat siapa nama suamimu? Kenapa harus Azhar yang berkorban?" tanya Bu Grace yang membuat Julia terdiam.
Julia memang tidak ingat nama suaminya. Bahkan wajahnya pun dia tidak ingat. Dia hanya ingat samar-samar keluarga suaminya. Julia juga heran, kenapa yang berhubungan dengan suaminya, dia bisa lupa? Kenapa juga, Bu Grace mengatakan bahwa Azhar menjadi korban?
Belum terjawab pertanyaan demi pertanyaan yang tiba-tiba muncul di benak Julia, Azhar pulang dengan membawa makanan kesukaan ibunya. Bu Grace segera mengajak Azhar dan Julia untuk menemaninya makan. Bu Grace seolah melupakan apa yang baru saja dia katakan tentang Julia.
Apa yang dikatakan Bu Grace membekas sangat dalam di hati Julia. Bagaimanapun, Julia ingin mendapatkan jawabannya. Tetapi dia tidak tahu, kepada siapa dia harus bertanya.
Lebih mengejutkan lagi, Julia mendengar perdebatan antara Azhar dan ibunya tentang dirinya. Julia penasaran dan ingin tahu, rahasia apa yang sebenarnya mereka sembunyikan darinya.
Hati Julia terasa sakit, saat mengetahui bahwa Azhar bukanlah suaminya. Cukup satu kata itu saja yang menjadi pegangan Julia saat ini. Julia sudah tidak tahan lagi dan langsung kembali kekamarnya tanpa mendengar kelanjutan perdebatan Azhar dan ibunya.
Julia menangis dan menyesali segalanya. Dia merasa menjadi wanita menjijikan karena sudah hidup bersama dengan pria yang tidak punya hubungan apapun dengannya. Bahkan dia sudah melakukan hubungan suami istri dengan Azhar. Betapa berdosanya dia telah mengkhianati suaminya.
Saat itu, Azhar masuk kekamarnya pelan karena khawatir Julia akan terbangun. Padahal Julia berpura-pura tidur untuk mengumpulkan kekuatan hatinya agar bisa bertanya dan mendengarkan jawaban Azhar yang paling buruk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments