Sebelum berangkat kerja, Julia menyiapkan pakaian kerja Azhar dan juga tas kerjanya. Baru setelah itu, Julia mempersiapkan dirinya sendiri.
Julia tidak tega menolak Azhar yang ingin berangkat bekerja bersama. Karena bagi Azhar, mungkin itu cara dia mengungkapkan perasaan cintanya.
Mobil Azhar melaju di jalanan yang masih agak sepi. Julia sangat bahagia bisa satu mobil bersama Azhar. Apalagi, setiap kali pandangan mata mereka beradu, Azhar tersenyum manis padanya.
Mobil Azhar terhenti mendadak, membuat Julia kaget. Ternyata, mobil Azhar hampir saja menabrak seorang wanita yang sedang lewat. Tiba-tiba bayangan saat dia tertabrak mobil Azhar melintas di ingatannya. Julia merasa ketakutan dan kepalanya mulai sakit.
Azhar panik melihat kondisi Julia, Azhar segera membawa Julia kembali ke rumah.
Julia menangis menyadari keadaannya yang tidak normal. Dia melupakan beberapa hal yang pernah terjadi. Azhar merasa sangat sedih, karena dialah Julia menjadi seperti ini. Azhar memeluk tubuh Julia dan berusaha membuat Julia tenang.
"Julia, tenanglah. Suatu saat kamu pasti mengingat semuanya. Ini salahku, maafkan aku," bisik Azhar sedih.
Julia masih terisak dan mereka hari ini tidak bisa bekerja seperti yang mereka rencanakan. Seharian ini, Julia tidak ingin makan sehingga membuat Azhar bingung. Julia mengurung dirinya di kamar dan tidak mau keluar. Walupun Julia masih mau menjalankan sholat berjamaah dengannya.
Malam mulai larut, tetapi hati Azhar masih khawatir dengan keadaan Julia. Bagaimana caranya dia bisa membuat Julia mau makan. Dengan berbekal sedikit kepandaiannya memasak, Azhar membuatkan nasi goreng spesial untuk Julia. Sepiring nasi goreng dengan telur ceplok berbentuk love.
Azhar mendekati Julia sambil membawa makanan yang sudah disiapkannya.
"Julia, makanlah biarpun sedikit. Jika kamu mau makan, aku janji akan menuruti semua keinginan kamu," ucap Azhar mulai putus asa.
"Benarkah, kamu akan menuruti semua keinginanku?" tanya Julia lemah.
Azhar mengangguk pelan, berharap Julia akan terpengaruh dengan ucapannya. Dan benar saja, Julia bangun lalu duduk di tepi ranjang. Azhar menyodorkan sepiring nasi goreng pada Julia.
"Tubuhku lemah. Aku hampir tidak kuat memegang piring itu," kata Julia sedih
"Baik, aku suapi kamu."
Azhar perlahan menyuapi Julia dengan penuh kasih sayang. Sesuap demi sesuap yang akhirnya hanya tersisa piring dan sendok saja. Segelas air yang juga disiapkan Azhar juga tinggal separo.
Azhar senang melihat Julia tampak kenyang dan terlihat mulai mengantuk. Tidak terlihat lagi, wajah menyedihkan Julia.
Selesai membereskan piring dan gelas bekas makan Julia, Azhar bergegas ikut berbaring disamping Julia yang sudah tertidur pulas. Azhar tersenyum sambil menatap wajah cantik Julia. Diapun berniat tidur.
Tetapi, tanpa Julia sadari, tangan dan kakinya menindih tubuh Azhar. Azhar sempat kaget, tetapi mereka memang sudah menikah jadi tidak ada salahnya Julia melakukan ini padanya. Kini, Azhar menghadap ke arah wajah Julia.
Melihat istrinya yang masih tetap cantik meski saat tidur, Azhar berniat menciumnya. Ciuman Azhar di pipi Julia, malah membuat Julia menarik tubuh Azhar hingga sangat dekat dengannya. Napas Azhar yang terdengar memburu dan menyapu wajah Julia , membuat Julia terbangun.
"Julia ... aku ...."
"Azhar," gumam Julia.
Entah keberanian dari mana yang Azhar miliki, Azhar mulai mencium wajah Julia dengan lembut. Geliat tubuh Julia membuat Azhar tidak bisa lagi menahan hasrat yang telah ditahannya selama menjadi suami Julia. Malam ini, hilanglah keperjakaan Azhar ditangan Julia.
Azhar dan Julia menikmati malam penuh gairah yang membuat Azhar merasa kecanduan. Hingga dia melakukannya lagi menjelang pagi, yang disambut Julia lebih agresif.
Mereka telah menyempurnakan pernikahan mereka yang tertunda selama berbulan-bulan. berharap bahwa pernikahan mereka akan baik-baik saja setelah ini.
Tetapi manusia hanya bisa berencana dan Allah yang akan menentukan takdir bagi mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments