Bab 2. Ditalak

Sebelum sempat Julia berpikir jernih, Danang sudah terlebih dulu memanggilnya. Julia hanya bisa menurut saja apa yang dikatakan suaminya. Dia memang ingin menjadi istri yang baik, setelah pulang dari luar negeri.

"Ada apa, Mas?" tanya Julia setelah sampai di dekat suaminya.

"Kamu jangan dekat-dekat dengan mereka. Mereka itu sangat suka sekali bergosip," jawab Danang agak kesal.

"Tapi, ibu-ibu itu tadi kok heran, melihat aku ada di sini?" tanya Julia.

"Itulah salah satu yang tidak aku suka dari mereka. Mereka senang membuat orang penasaran. Julia, hari ini aku mau pergi ngojek."

"Tapi, Mas. Aku kan baru pulang dari jauh. Masak Mas Danang malah pergi ngojek?" tanya Julia sedih.

"Julia, ini pelanggan tetap Mas, jadi aku tidak boleh mengecewakan mereka. Bukankah itu juga yang kamu katakan?"

"Iya, Mas. Maaf."

Julia membiarkan suaminya pergi dengan alasan pekerjaan. Meskipun hatinya merasa curiga, tetapi semuanya coba Julia singkirkan demi pernikahan mereka. Sampai suatu hari, suaminya membuat sebuah pengakuan yang membuatnya tidak ingin hidup lagi.

"Julia, aku ingin minta maaf. Sebenarnya, saat kamu menjadi TKW, aku sudah menikah lagi," ucap Danang yang membuat Julia kaget dan berharap itu hanya gurauan belaka.

"Mas, jangan bercanda seperti itu, pamali," ucap Julia sambil menunjukan wajah cemberut.

"Mas tidak sedang bercanda. Mas bahkan sudah memiliki seorang anak dari pernikahan kami," ucap Danang seolah tidak ada beban.

"Mas, kenapa kamu melakukan itu padaku? Kamu memintaku pergi mencari uang sampai jauh ke negeri orang. Tapi, disini kamu malah menikahi wanita lain. Aku bekerja membanting tulang, sementara kamu bersenang-senang. Katakan, apa salahku hingga kamu harus mencari wanita lain?" tanya Julia sambil menangis.

"Julia, aku ingin memiliki keturunan. Aku ingin seorang anak. Dan kamu, tidak bisa memberikanku anak," jawab Danang beralasan.

"Kamu tidak perlu mencari pembenaran atas perbuatan kamu. Bagaimana aku bisa memberimu anak, jika setelah 5 bulan menikah kamu memintaku pergi bekerja?"

"Tapi jika kamu dalam waktu 5 bulan itu, kamu bisa hamil, mungkin semua akan berbeda," jawab Danang tak ingin disalahkan.

"Mas, anak itu rahasia Allah. Apakah karena aku belum hamil waktu itu, itu salahku? Banyak pasangan suami istri diluar sana yang sabar menunggu hingga bertahun-tahun. Tapi Mas Danang, hanya 5 bulan saja kamu sudah menduakan aku. Lalu, siapa wanita itu?" tanya Julia marah bercampur kesal.

"Dia, Nina," jawab Danang.

"Mantan kekasihmu?" tanya

"Kamu harus berjanji padaku, kamu harus mau menerimanya sebagai madumu. Juga, dia akan tinggal bersama kita di rumah ini," ucap Danang mengajukan permintaan yang sangat sulit diterima Julia.

"Apa lagi ini, Mas. Kau sudah memintaku menerima dia dan kau juga ingin aku menerimanya tinggal di rumah ini? Kamu sungguh kejam, Mas," jawab Julia semakin emosi.

"Terserah apa katamu, Julia. Dia sekarang sedang hamil, dan tidak mungkin aku membiarkan dia hidup di jalanan," ucap Danang sambil menatap tajam Julia.

"Mas, ini rumahku, dan aku tidak akan membiarkan dia tinggal di rumah ini," ucap Julia berusaha tegas.

"Apa, rumahmu? Sertifikat tanah ini atas namaku. Rumah inipun, semua orang tahu, aku yang membuat dari hasil aku membuka usaha sendiri. Jadi rumah ini adalah milikku," ucap Danang cukup keras.

"Tapi aku yang selalu mengirimkan kamu uang untuk membeli tanah dan rumah."

"Julia, jika kau tidak ingin hidup bersamanya, lebih baik kamu bereskan barang-barang kamu dan cepat tinggalkan rumah ini!" bentak Danang.

"Mas ... Kamu mengusirku?" tanya Julia.

"Iya. Karena aku tidak pernah mencintaimu. Aku menikahimu hanya agar kamu bisa mencari uang untuk kami. Jadi, aku talak kamu. Julia, kamu bukan lagi istriku. Aku akan mengurus surat cerainya kemudian," ucap Danang yang membuat Julia jatuh terduduk dilantai.

Julia tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Semua seperti mimpi. Bisakah saat dia membuka mata, semua akan baik-baik saja? Suami yang dia cintai, yang dia harapkan akan menjadi imam yang baik, nyatanya kini dia diceraikan.

Julia sangat sedih. Uang yang dia kirimkan selama ini, memang dibelikan tanah dan dibuatkannya rumah yang indah. Tetapi, ternyata semuanya atas nama Danang. Bekerja di luar negeri selama 5 tahun lamanya, ternyata uang itu digunakannya untuk menghidupi wanita lain. Dan bahkan mereka ternyata tinggal di rumah ini sejak awal.

Julia merasa tidak ada harganya lagi di rumah ini. Apalagi tiba-tiba seluruh keluarga besar Danang datang. Ibu mertua, adik ipar, kakak ipar dan seorang wanita yang sedang hamil bersama seorang anak kecil disampingnya.

Hati Julia semakin hancur lebur. Kehidupan pernikahan yang dia impikan selama ini sirna sudah. Mereka tertawa melihat Julia yang menangis sambil terduduk dilantai karena kakinya terasa lemas. Mulai berharap, salah satu diantara mereka akan membelanya. Tetapi, nyatanya tidak ada satupun yang membantunya. Bahkan adik ipar Julia, melemparkan semua barang-barang Julia dihadapannya.

"Kak Julia, aku bantu kamu membereskan barang-barang kamu. Jadi kamu bisa segera cepat pergi dari sini," ucap Tyas adik ipar Julia.

"Julia, coba lihat kamu. Kamu memang pantas mendapatkannya. Kamu tidak sebanding dengan Nina. Coba lihat, dia sudah punya anak laki-laki, dan sekarang sedang hamil pula," ucap Bu Siti, ibunya Danang.

"Sudahlah. Sudah cukup Julia menjadi tambang emas kita. Julia, Julia. Seharusnya kamu tidak perlu pulang, jadi kamu akan tetap jadi orang penting dalam hidup kami," ucap Mutia, Kakak ipar Julia.

Mendengar semua ucapan mereka, hati Julia semakin hancur. Jadi selama ini, mereka menjadikan Julia sebagai sapi perah yang menghasilkan uang untuk mereka hidup dengan mewah. Sementara, Julia yang harus bekerja membanting tulang hingga 5 tahun lamanya. Ternyata, Danang tidak pernah mencintai dia.

Dengan hati hancur, Julia memasukan barang-barangnya ke dalam tas dan diapun pergi meninggalkan rumah dan orang-orang yang tidak pernah mengharapkannya kembali. Dia berjalan tanpa arah tujuan. Jika dia bisa, dia ingin melupakan semuanya. Melupakan Danang, untuk selamanya.

Braakk.

Tubuh Julia terpental membentur tiang listrik di tepi jalan setelah sebuah mobil menabraknya. Darah mengalir dari kepalanya hingga membuat pakaiannya berubah warna menjadi merah.

Dari mobil yang menabrak Julia, keluar seorang pria tampan, bertubuh tegap dan bergegas menghampiri tubuh Julia yang tidak lagi bergerak. Pria itu segera membawa Julia masuk kedalam mobilnya dan segera dibawa ke rumah sakit.

Julia mengalami pendarahan di kepala dan harus segera menjalani operasi. Kecelakaan itu, membuat Julia mengalami koma dan harus dirawat secara intensif di rumah sakit. Dan entah sampai kapan, Julia akan bisa sadar kembali. Karena menurut dokter, semua tergantung mukjizat Allah.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

kasian bgt julia ny

udh kerja bagai kuda
tp cuma di jadi in sapi perah

2023-01-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!