Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Bab 1. Pulang kampung

Suasana sebuah bandara di ibukota tampak sangat ramai. Tampak seorang wanita yang cantik dengan dandanan modis meskipun memakai hijab. Senyum manisnya mengembang dan merekah seindah bunga mawar.

Namanya, Julia. Wanita yang menjadi TKW di Hongkong selama 5 tahun itu, kini bisa menghirup udara segar, dalam negerinya sendiri. Harapannya untuk bisa berkumpul dengan suaminya kembali, sangatlah besar.

Julia sengaja tidak memberitahu kepulangannya kepada sang suami. Dia ingin memberi kejutan. Tetapi rasa rindunya membuatnya memberitahukan kepada suaminya bahwa hari ini dia pulang dan sudah sampai di bandara.

Julia menyewa sebuah mobil online untuk membawanya pulang kerumahnya. Julia ingin melihat, rumah yang sudah suaminya bangun dari hasil jerih payahnya bekerja di luar negeri. Jika sesuai foto yang dikirimkan, rumahnya terlihat bagus dan Julia sangat menyukainya.

Setelah setengah hari perjalanan, sampailah Julia di sebuah rumah yang terlihat tidak asing baginya. Yah, sebuah rumah yang fotonya sering dikirimkan padanya oleh suaminya. Setelah pak sopir menurunkan barang milik Julia, Julia segera membayar biaya perjalanan pada pak sopir. Mobil itupun berlalu pergi.

Suami Julia bernama Danang. Pria yang sangat baik dan merupakan cinta pertama Julia. Mereka menikah 6 tahun lalu. Kala itu, kehidupan mereka sangatlah serba kekurangan. Julia hanyalah anak yatim piatu yang miskin dan sang suami hanyalah seorang tukang ojek yang penghasilannya tidak menentu.

Setelah menikah, kehidupan mereka semakin terpuruk. Hingga akhirnya Danang meminta Julia untuk menjadi TKW ke Hongkong. Sebenarnya, Julia tidak ingin pergi. Apalagi mereka bisa dibilang masih pengantin baru. Julia ingin memiliki anak dan hidup bahagia bersama suami dan anak-anak mereka.

Akan tetapi, ekonomi keluarga yang buruk, membuatnya harus rela menuruti keinginan suaminya demi masa depan mereka. Suaminya dengan lembut menjelaskan pada Julia, setelah memiliki uang yang cukup, merek akan bisa menikmati uang dan hidup bahagia bersama, tanpa ada kekhawatiran tentang tidak bisa makan.

Julia yang masih polos, menerima semuanya dengan harapan indah yang akan dia dapatkan, setelah pulang dari luar negeri. Memiliki anak dan rumah yang bisa untuknya berteduh saat hujan dan badai.

Julia melangkah menuju pintu rumah dan segera mengetuk pintu. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tampan yang yang selalu Julia rindukan, tengah membukakan pintu untuknya. Julia menikmati momen saat Danang terkejut melihat kedatangannya. Lalu Julia mendekati Danang dan memeluknya erat. Julia menumpahkan rasa rindunya setelah sekian lama tidak bertemu. Danang kemudian membalas pelukan Julia dan menampilkan senyum bahagianya.

Julia sangat bahagia, impiannya untuk hidup bersama Danang dan membina rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah akan segera terwujud. Rumah impian mereka juga sudah ada. Tinggal menanti saja kehadiran buah hati hadir diantara mereka.

Danang membantu Julia membawa barang-barang milik Julia masuk kedalam kamarnya. Kamar utama yang cukup luas dan mewah untuk ukuran di kampung. Danang meminta Julia untuk segera mandi dan berganti pakaian. Sementara Danang bergegas pergi untuk membeli makanan.

Saat Julia akan memasukkan pakaiannya kedalam lemari, Julia sangat kaget saat melihat pakaian dalam wanita ada disana. Pakaian dalam ini, bukan pakaian baru. Hati Julia mulai curiga dan pikirannya sudah sampai kemana-mana. Jangan-jangan, Danang selingkuh?

Julia menahan perasaan sedihnya, karena semua itu belum tentu benar. Lagipula, dia baru saja pulang kampung. Julia tidak ingin ada pertengkaran diantara mereka. Julia hanya bisa menyimpannya didalam hati. Dan jika saatnya tiba, Julia akan bertanya langsung pada Danang.

Malamnya, mereka makan malam bersama. Julia sangat bahagia bisa makan berdua dengan suaminya. Makanan yang dulu tidak bisa mereka makan karena saat itu mereka tidak memiliki uang.

Saat itu, ponsel Danang berbunyi berulang kali. Danang hanya melihat sepintas saja, dan tidak mau mengangkatnya.

"Mas, kenapa tidak diangkat?" tanya Julia bingung.

"Hanya pelanggan ojeg saja. Aku angkat nanti saja. Kan kita sedang makan malam berdua," jawab Danang.

"Mas, justru pelanggan itu penting untuk sebuah usaha. Angkat saja, siapa tahu ada yang penting," ucap Julia sambil menatap suaminya.

Danang yang sudah mendapatkan izin dari Julia segera melangkah pergi dan mengangkat telepon tersebut. Terdengar suara seorang wanita dengan nada kesal dan marah pada Danang.

Julia mulai curiga dengan sikap suaminya. Jika hanya seorang pelanggan ojek biasa, mana mungkin suaminya harus menerima panggilan telepon dengan menjauhinya. Dan lagi, malam-malam begini, mau ngojeg kemana?

Tidak berapa lama, Danang kembali dengan wajah agak kesal. Entah apa sebenarnya yang dibicarakan dengan langganan ojeg suaminya. Julia masih mencoba menahan diri, untuk tidak memulai pertengkaran.

Selesai makan malam, Julia membereskan bekas makan mereka. Mencucinya lalu diletakan ke tempatnya semula. Julia mulai memperhatikan kondisi dapur di rumahnya yang tampaknya sering di gunakan. Berarti suaminya orang yang tidak suka jajan di luar. Memang lebih baik masak sendiri daripada beli yang belum tentu sehat.

Meskipun makan malam ini, Danang membeli di luar. Tetapi nanti kedepannya, Julia ingin memasak sendiri makanan di rumah agar lebih sehat.

Selesai beberes, Julia dan Danang nonton TV di ruang keluarga. Julia dengan manja bersandar di bahu suaminya yang bersandar di sofa. Kerja keras Julia, terbayarkan dengan kebahagian yang Julia rasakan saat ini. Meskipun Danang masih agak dingin seperti dulu, tapi Julia begitu mencintainya. Rasanya, Julia ingin berteriak pada dunia, jika sudah tiba saatnya dia memiliki keluarga yang sebenarnya.

Tetapi, malam ini, Julia merasa ada yang aneh. ketika mereka bercumbu untuk pertama kalinya, setelah Julia pulang kampung, Danang seperti tidak fokus padanya. Julia merasa, pikiran dan hati suaminya ada di tempat lain. Bahkan saat Danang menciumnya, seperti tidak ada kasih sayang sama sekali.

Seharusnya, malam ini akan menjadi malam paling ditunggu-tunggu olehnya dan Danang. Tetapi pada kenyataannya, Julia tidak merasakan ada kasih sayang dan cinta saat mereka menyatu. Ada rasa hambar yang tidak bisa Julia lukisan dengan kata-kata. Seolah suaminya tidak pernah menantikan malam ini.

Julia yang terlalu bersemangat dan rindu belaian sang suami, yang tidak pernah dia rasakan selama 5 tahun kepergiannya ke Hongkong.

Banyak pertanyaan yang muncul di hatinya. Mungkinkah selama ini, suaminya sudah mendapatkannya dari wanita lain? Sungguh itu suatu pikiran yang buruk tentang suaminya.

Julia merebahkan dirinya disamping suaminya yang sudah terlebih dulu tertidur. Julia berusaha menghapus semua kecurigaan di hati dan pikirannya, supaya dia bisa hidup damai bersama suaminya.

Akan tetapi, sangat sulit untuk bisa menganggap bahwa semua itu tidak ada.

Terlebih saat keesokan harinya, Julia keluar rumah untuk menyapa tetangga sekitar rumahnya. Ibu-ibu itu terkejut, saat melihat Julia ada di rumah ini. Julia menjadi bingung, apa yang sebenarnya terjadi?

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!