Teman Baru

Setelah perdebatan sengit Antara aku dan Bu Aida, kini Aku sudah selesai mengepel lantai hingga bersih, tubuh ku benar-benar ingin sekali limbung di tempat tidur kalau bukan karena Aku mengingat ini di tempat kerja mungkin Aku sudah tidur.

Aku memegang perut ku saat merasa perut ku tiba-tiba terasa lapar, pasal nya Aku mengingat kapan terakhir Aku makan yaitu makan di mobil sambil menyetir tadi pagi.

Aku segera berjalan keluar mencari tempat makan, Aku melihat ke sekeliling arah di mana tempat makan berada mata ku tertuju pada sebuah kantin yang ku lihat ada banyak OG dan OB berada di sana.

Aku berjalan dengan perasaan sangat begitu senang melupakan apa yang terjadi tadi.

Kulihat sekeliling ruangan untuk mencari tempat duduk, namun mata ku Lagi-lagi melihat ada penindasan dan lebih tepatnya yang di tindas adalah seorang pria padahal mereka satu profesi.

"Kau itu bagaimana sih? membersihkan kaki saja lemah sekali, apa tenaga mu tidak ada? atau kau tidak di beri makan!" ku lihat wanita itu merasa marah langsung mendorong pria itu yang sedang membersihkan kaki nya.

"Kan aku sudah minta maaf, dan berusaha untuk membersihkan kaki mu." jawab pria itu berusaha untuk berdiri.

"Tapi karena ulah mu, kaki ku jadi basah." sentak wanita itu tidak terima.

"Sudahlah, lebih baik kau ambilkan minuman untuk ku, jangan mendengar ocehan nya." salah satu temannya kini menyuruh nya untuk mengambil minuman membuat pria itu segera berjalan masuk dengan cepat.

Pria itu sudah kembali dengan cepat namun lagi-lagi karena ceroboh membuat minuman yang di pegang nya kini menyiram wajah wanita itu.

"Ya ampun, kau beraninya menyiram wajah ku!" bentak wanita itu dengan sangat begitu marah.

"Maaf aku tidak bermaksud, tadi aku tidak melihat ada kaki." jawab pria itu dengan ketakutan.

"Kau sudah mata empat, masih saja ceroboh dan tidak melihat!" wanita itu kini merasa sangat begitu marah mendorong pria itu dengan sangat begitu kasar.

Aku yang melihat hal itu tentu menjadi geram langsung saja berjalan mendekat.

"Kalian tidak punya perasaan sekali, apa ini yang di ajarkan oleh kedua orang tua kalian, untuk bersikap seenaknya terhadap sesama teman kerja." ucap ku sambil berdiri di depan kedua nya seakan aku sedang melindungi.

"Cih, kau OG baru di sini, Jadi jangan sok tahu, dan ikut campur urusan kami." wanita itu berdecih menatap ku dengan tatapan tajam.

"Aku tidak akan tinggal diam selama keadilan tidak di tegakkan." jawab ku dengan sangat begitu yakin.

"Ha-ha-ha keadilan apa yang kau bicarakan? Aku cuma sedang memberi pelajaran pada anak buah ku saja, apa menurut mu itu tidak adil?" semua yang berada di sana menertawakan ku entah apa yang salah dengan ucapan ku.

"Kau hanya OG baru di sini, jadi jangan sok berkuasa." salah satu wanita itu kini menarik kerah baju ku membuat aku sangat begitu dekat dengan wajahnya.

"Singkirkan, tangan mu dari baju ku, karena baju OG Ku tidak mau di kotori oleh tangan kotor mu itu!" ketus ku langsung saja balikan menarik kerah baju wanita itu.

kini terjadilah tatapan menatap satu sama lainnya, karena wanita itu juga tidak terima aku menarik kerah baju nya.

"Kau ingin menjadi pahlawan kesiangan rupanya? Kau belum tahu seperti apa kemampuan ku rupanya? Tadinya Aku ingin melepas mu tapi kau malah membuat aku marah yah!" wanita itu kini semakin marah menatap ku dengan tatapan tajam.

"Liora kau tidak boleh seperti itu, nanti kena masalah." ku dengar teman nya menasehati.

"Aku tidak peduli, Aku ingin perang dengan nya." jawab wanita itu tidak memperdulikan perkataan teman nya langsung saja melayangkan pukulan ke arahku.

Aku yang mendapat pukulan mendadak Untung saja berhasil menghindar.

"Ayo lawan, jika kau bisa, kau sendiri yang mengibarkan bendera perang pada ku. bersiaplah untuk menerima ajal mu!" ucap wanita itu sudah seperti iblis.

"Kau salah paham Mba, jangan terbawa emosi kita bisa bicarakan ini baik-baik." ucap ku berusaha untuk menenangkan.

"Baik-baik kau bilang? Setelah membuat ku marah kau pikir kau bisa lepas dari ku begitu saja, haaah!" bentak wanita itu langsung saja melayangkan pukulan ke arah ku namun Aku berhasil menepis dan mendorong wanita itu hingga terjatuh ke lantai.

"Ingat jangan membuat masalah sendiri, Aku cuma ingin membela kebenaran." ucap ku dengan penuh peringatan karena aku tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak aku inginkan.

Setelah itu aku langsung menarik tangan pria itu meninggalkan tempat makan yang sudah berantakan itu, meskipun semua orang-orang melihat ku dengan tatapan aneh.

"Dasar wanita sialan, awas kau!" teriak wanita itu dengan marah namun aku tidak memperdulikan nya.

"Kau tidak papa?" tanya ku pada pria itu saat aku sudah berada di sebuah Taman belakang.

Pria itu terus saja menunduk ketakutan entah mengapa tiba-tiba membuat aku merasa sangat bersalah.

"Jangan takut, aku tidak akan melukai mu, mereka sudah tidak ada di sini." ucap ku sambil mengangkat dagu pria itu agar menatap ke arah ku.

"Kenapa kau malah membuat masalah? Seharusnya kau tidak usah ikut campur urusan ku." ucap pria itu sambil menangis sesenggukan.

"Loh, bukan nya penindasan harus di lawan?" tanya ku dengan heran.

"Bukan penindasan, Aku sedang mencari upah buat penghasilan sampingan, tapi kau malah membuat ku kehilangan pekerjaan ku, kau tidak tahu susahnya menunggu gajian." jelas pria itu panjang lebar sambil sesenggukan.

"Maaf, Aku tidak tahu hal itu, Tapi aku tidak suka dengan cara mereka yang memperlakukan mu seperti sampah, kau manusia yang harus di hargai." ucap ku merasa sangat begitu bersalah.

"Aku sudah biasa, itu wajar menurut ku bahkan ada yang lebih kejam dari itu, dunia pekerjaan itu terkadang memang kejam dan keras kita harus menghadapi nya dengan kesabaran dan keikhlasan." jelas nya panjang lebar.

"Seperti wanita tadi?" tanya ku memastikan.

"Iya Dia Liora, dia mantan atlet bela diri, tapi Aku salut dengan mu, tubuh kecil mu bisa mendorong nya dengan kasar Aku saja bahkan tidak sekuat itu." ucap pria itu tiba-tiba berubah menjadi ramah dan ceria.

"Oh sekali lagi, aku Minta maaf yah Aku tidak tahu hal itu." Aku mengangguk mengerti sambil menatap pria itu dengan merasa bersalah tanpa sedikitpun ingin menjelaskan kemampuan ku.

"Siapa nama mu?" tanya ku pada akhirnya.

"Arga, panggil saja Arga bahkan nama ku saja terkadang aku sampai lupa, Saking sering nya di panggil cungkring." ucap Nya sambil tersenyum tipis

Aku yang mendengar penuturan nya kini tertawa kecil karena aku bisa merasakan rasanya punya teman, Arga memang memiliki tubuh tinggi tapi badan nya sangat kurus dan sama memakai kaca mata seperti ku, mungkin Bisa di tafsirkan kalau aku dengan nya seumuran.

"Nama mu siapa?" tanya nya saat aku hanya senyum-senyum saja.

"Kau lupa yah? Aku Si, panggil saja Si." jawab ku dengan tersenyum tipis.

"Oh, iya soalnya tadi pagi tidak terlalu mengingat nya." Arga mengagguk mengerti.

Aku pun menarik tangan nya untuk mencari kantin terdekat lain nya karena aku merasa sangat begitu lapar.

Kini aku sudah duduk di sebuah kantin kali ini kantin nya terlihat sepi tidak seramai tadi.

"Kau mau pesan apa?" tanya ku pada Arga setelah kami

duduk.

"Tidak, kau saja yang pesan Aku hanya mengantar saja, biasanya aku cuma makan sehari dua kali." ucap Arga sambil menggeleng cepat.

Mendengar penuturan nya Aku merasa sangat begitu iba dan kasihan betapa malangnya nasib pria di hadapan ku ini.

"Aku traktir, tenang ada Aku, kau tidak usah takut." ucap ku dengan sangat begitu senang.

"Tapi..."

"Tidak ada kata tapi dan tidak boleh menolak." potong ku dengan cepat.

Arga akhirnya menurut dengan apa yang aku katakan kami pun makan bersama sambil sesekali bercerita tentang kehidupan sehari-hari Arga dan kisah kehidupan nya.

Aku merasa bahagia bisa memiliki teman meskipun hanya teman laki-laki tapi bagi ku itu adalah suatu keajaiban mengingat betapa malangnya Aku yang tidak pernah punya teman.

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!