Pekerjaan Dobel

Setelah Perjalanan hampir memakan waktu 35 menit, Kini Aku sudah berada di depan gedung perusahaan, Aku segera bergegas membukakan pintu mobil Bos Devan. Semua mata tertuju pada Bos Devan, kulihat semua nya berjajar rapi menyambut kedatangan Bos Devan setelah dia berada di depan pintu.

Aku segera mengikuti saja dari belakang setelah memarkirkan mobil. Semua orang yang melihat ku hanya menatap dengan tatapan tidak suka bahkan ada yang heran ada juga yang bertanya-tanya.

"Kau apa-apaan? bisa-bisanya memakai pakaian seperti ini, ganti pakaian mu, membuat mataku sakit saja!" Bos Devan tampak memarahi salah satu karyawan yang sedang berjajar rapi menyambut kedatangan nya.

Kulihat wanita itu memakai pakaian biasa tidak ada yang aneh tapi mungkin pria di hadapan ku itu memang terkenal dengan sikap galak dan pemarahnya seperti yang di katakan William tegas dan disiplin.

Karyawan itu hanya menunduk ketakutan sambil mengganguk. kini salah seorang wanita cantik memakai rok mini terlihat menampilkan paha mulus nya, mendekat ke arah nya tampak membawa sebuah berkas dengan penuh percaya diri nya.

"Tuan, saya membawa berkas yang anda Kemarin minta, sesuai yang di katakan Tuan, saya sudah mengerjakan nya." ucap wanita itu dengan tersenyum tipis.

"Berikan pada Wiliam, dan jangan pakai pakaian seperti itu, ini kantor bukan tempat untuk menggoda!" ketus Bos Devan, sambil melempar berkas itu ke wajah wanita itu, membuat aku yang ada di belakang sedikit menahan tawa.

Wanita itu hanya menunduk ketakutan langsung berjalan ke arah Wiliam.

"Dan kalian-kalian harus bekerja dengan baik, ingat ini kantor bukan tempat ghibah!" ucap nya tegas saat merasa semua karyawan berbisik-bisik.

"Maaf Tuan kami tidak bermaksud." jawab mereka serempak sambil menunduk ketakutan. Aku lagi-lagi di buat takjub melihat hal itu, betapa patuh nya mereka semua, rasa nya aku seperti sedang menonton film kerajaan, meskipun dalam hati aku menahan tawa.

"Bos Meeting nya di undur, Tuan Dirga tadi marah-marah, dia bilang kalau Bos tidak niat untuk bekerja dan dia juga mengancam akan menyebarkan berita beredar tentang mu." jelas Wiliam panjang lebar setelah berada di dalam, Aku hanya menyimak pembicaraan keduanya.

"Cih sudah ku duga, siapa lagi yang membuat ku telat selain Siput yang lemot ini." Bos Devan tampak berdecih sambil menunjuk ke arah ku dengan sangat begitu kesal.

"Wiliam, kau suruh wanita ini untuk bekerja dengan benar dan jangan lemot, Aku tidak mau membayar orang yang cuma bengong saja." lanjut nya lagi dengan penuh peringatan.

"Tapi, apa yang harus dilakukan nya Bos?" tanya Wiliam dengan kebingungan menghentikan langkah Bos Devan yang hendak pergi.

"Suruh saja dia jadi OG kalau begitu, seperti kesepakatan bersama, yang paling penting urusan ku." Jawab nya dengan tegas dan Penuh peringatan.

"Kalau dia tidak mau, suruh dia mengundurkan diri saja." lanjut nya lagi sambil melangkah menuju ke arah lift.

"Yayang Dedev tunggu aku!" Aku berlari untuk mengejar nya.

"Kau, sudah ku katakan jangan memanggilku seperti itu!" bentak nya sambil menatap ku dengan sorot mata tajam.

"Baik Yaya, Eh My Bos saja deh." jawab Ku sambil cengengesan.

"My Bos, aku tidak mau jadi OG, kalau jadi OG bagaimana kata dunia? kalau Aku yang cantik ini adalah seorang OG." lanjut ku lagi dengan penuh harap.

"Wiliam, bawa wanita Alien ini pergi dari hadapan ku, jika tidak niat untuk bekerja pecat saja dia!" teriak nya memanggil Wiliam dengan sangat begitu keras.

Seketika Aku mendengus kesal saat pria itu pergi berjalan menuju ke arah Lift.

"Si Tom.."

"Panggil aku Si saja, apa yang harus aku kerjakan?" tanya ku langsung memotong ucapan Wiliam.

"Baiklah kalau begitu, jadilah penurut kan manis." jawab Wiliam sambil tersenyum tipis melihat kekesalan ku.

Kini Aku mengikuti Wiliam ke arah belakang. Wiliam memberikan Aku pakaian OG untuk berganti meskipun aku Sempet menolak tapi karena ancaman nya, ingin memecat ku mau tak mau akhir aku nurut saja. Setelah Aku sudah berganti pakaian kini Aku mengikuti pria itu ke arah di mana seluruh OG sedang berkumpul.

Ku lihat ada banyak OG yang sudah di kumpulkan, semua nya menatap ku dengan sangat begitu tidak suka, tentu saja hal itu membuat Aku engga, dari yang ku lihat sih seperti nya mereka suka mengibuli.

"Selamat Pagi Bu Aida, ini Si, OG baru yang khusus untuk menyiapkan keperluan Bos Devan, segala makanan dan lainnya dia yang mengurus, jadi ajari dia apa yang di sukai Bos Devan dan yang tidak di sukai nya. Tapi selama dia tidak ada kerjaan utama menyiapkan keperluan Bos Devan dia bisa di suruh-suruh membantu mengerjakan tugas yang lainnya." Jelas Wiliam panjang lebar kepada salah seorang yang ku ketahui adalah Kepala OG di situ, karena dari nama yang ada di pakaian yang di kenakan nya.

Wanita itu kulihat sekitar usia 40 tahunan jadi Wiliam memanggil nya Bu.

"Pagi Tuan Wiliam, Baiklah Tuan Wiliam saya Akan menuruti apa yang anda inginkan, tenang selama ada Aida semua masalah aman terkendali." jawab Bu Aida dengan ramah sambil membanggakan diri nya.

"Hallo semuanya perkenalan Aku Si, semoga kita bisa bekerja dengan profesional yah!" Aku memperkenalkan diri ku pada semua nya meskipun semua orang menatap ku dengan aneh.

Setelah itu Bu Aida melirik ku dengan tatapan tidak suka setelah ku lihat Wiliam pergi, Aku yang di tatapan seperti itu berusaha untuk tenang dan biasa saja.

"Cih kenapa harus kau? Padahal sudah ada aku." salah seorang OG lain nya berkata sambil menatap ke arah ku dengan melipat tangan di dada.

"Mungkin karena Aku Lebih menarik dari pada kau, makan nya Aku yang di pilih." jawab Ku dengan santai.

"Menarik dari mana nya? Kau itu jelek dan culun tidak menarik sama sekali, dan lebih parahnya kau juga memiliki Tompel!" Ejek wanita itu sambil tersenyum sinis.

"Memang nya kenapa? Kalau aku jelek lagian kan jelek ataupun cantik sama saja makan nasi." jawab ku dengan santai.

"Kau beraninya!" Wanita itu merasa tidak terima dengan jawaban ku hendak saja menampar pipi ku namun aku segera mencengkam tangan nya .

"Jangan hanya karena aku ini terlihat culun, kau bisa seenak nya melukai ku, karena aku tidak selemah yang kau pikirkan." ucap ku dengan penuh peringatan melepaskan tangan wanita itu yang terlihat memerah karena ulah ku.

"Aaaaaw! Sakit sialan!" pekik nya sambil meringis kesakitan.

"Bu Aida, lihat tangan ku, dia membuat tangan ku hampir patah." adunya pada Bu Aida.

"Sudah Sila kau jangan bersikap seperti itu, ajari dan beritahu apa yang di sukai Tuan Devan dan tidak di sukai nya" ucap Bu Aida dengan tegas tanpa sedikitpun berniat untuk membela.

"Tapi Bu.."

"Tidak ada kata tapi, jangan sampai Bos Devan marah dan aku yang kena imbasnya karena kau!" potong Bu Aida dengan cepat, membuat Wanita itu mendengus kesal menatap ke arah ku.

"Dasar wanita aneh, bisa-bisanya membuat tangan ku hampir patah!" umpat nya sambil berjalan menuju ke arah belakang.

"Ketlin temani aku, Aku tidak mau sendirian yang ada nanti aku setres sendiri." ajak nya pada salah satu temannya.

Sementara Aku hanya menanggapi nya dengan cuek saja karena tidak ingin membuat keributan.

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!