Melamar Jadi Supir Pribadi

Ku ikuti mobil itu antara kesal dan penasaran dengan sosok pria tersebut.

Ku ikuti terus mobil itu hingga aku menyelip-nyelip ke mobil yang lainnya, bahkan aku sampai menjalankan motor dengan sangat begitu ngebut, tidak peduli orang-orang yang terus berteriak ketakutan karena ulah ku.

Tak terasa aku yang mengikuti mobil itu kini tiba-tiba aku ikut berhenti saat mobil itu sudah berhenti di depan gerbang sebuah gedung. Dari yang ku lihat sepertinya itu adalah gedung perusahaan meskipun aku tidak pernah menginjakkan kaki ku di perusahaan Dedy tapi aku sering melihat nya di Televisi.

Aku memilih untuk bersembunyi dibalik pohon yang kebetulan tidak jauh dari depan gerbang itu, ku amati sosok pria yang tiba-tiba keluar dari mobil nya dengan sangat begitu marah.

"Apa yang terjadi? Kenapa bisa mobil nya berhenti di depan gerbang dan tidak masuk?" tanya pria itu dengan nada meninggi membuat aku sedikit bergidik, tapi justru hal itu semakin membuat ku tambah penasaran dengan pria tersebut.

"Maaf Tuan, Bensinnya habis." Jelas sang supir sambil garuk-garuk kepalanya.

Aku yang mendengar hal itu tentu menahan tawanya tapi, aku tidak berani untuk bersuara takut ketahuan dan yang membuat ku penasaran seperti apa kemarahan pria itu.

"Bodoh, kau ini jadi supir bagaimana sih? hanya mengecek bensin saja kau malas. Sejak Kemarin Hingga hari ini kau memang tidak becus dalam bekerja!" Maki pria itu dengan sangat begitu marah.

"Lalu saya harus bagaimana? Saya sudah berusaha bekerja dengan baik tapi, lagi-lagi anda terus mengatai saya bodoh dan tidak becus, saya sakit hati di bilang begitu!" ucap supir itu mengeluarkan unek-unek nya .

"Kau beraninya menjawab? Kau pikir kau siapa!" Mendapat jawaban seperti itu sepertinya pria itu terlihat marah membuat aku bersemangat untuk merekam.

"Saya supir anda tapi, anda selalu meremehkan saya, sudah dua hari saya bekerja di sini tapi, anda selalu saja membuat saya kesal, dan sekarang saya sudah tidak tahan untuk sabar lagi!" Ucap sang supir meluapkan emosi nya sambil menendang ban mobil.

"Kurang ajar kau! Beraninya menendang ban mobil ku, kau tahu berapa mahal ban mobil ini? gajih mu saja tidak akan cukup untuk mengganti nya!" Ku lihat pria itu terlihat marah langsung saja menarik kerah baju supir itu.

"Lepaskan, anda bisa saja saya laporkan ke polisi, atas tindakan KDRT." Ucap supir itu berusaha untuk melepaskan tangan pria itu.

"Ha-ha-ha... KDRT? Kau tahu apa kepanjangan dari KDRT?" pria itu tertawa terbahak-bahak sambil menatap supir itu dengan sangat begitu lucu.

Bukan hanya pria itu yang tertawa bahkan aku yang merekam saja sampai ikut menahan tawanya hingga aku menghentikan merekam 'supir itu bener-bener bodoh atau mungkin polos'.

"Tidak, memang nya apa? sampai anda tertawa terbahak-bahak?" Supir itu menggeleng dengan cepat .

"Dasar bodoh, di Katai bodoh tidak mau, tapi kepanjangan dari KDRT saja tidak tahu, berbicara dengan orang seperti mu hanya membuat darah tinggi ku naik!" pria itu yang merasa kesal kini langsung mendorong supir itu sehingga membuat supir itu terjatuh.

"Dasar bos kejam, tidak punya perasaan dan hati!" maki supir itu sambil meringis kesakitan.

"Kau aku pecat, dan kau segera angkat kaki mu dari sini. Dasar supir kurang ajar!" tanpa menjawab pria itu langsung menyuruh supir itu untuk pergi.

"Saya di pecat? dengan senang hati saya pergi dari sini tapi, ingat anda harus memberikan uang pesangon!" supir itu berusaha untuk berdiri sambil menengadahkan tangan nya.

"Enak saja, kau meminta uang pesangon? setelah pekerjaan mu tidak becus sama sekali!" pria itu mendorong supir itu kembali dengan sangat begitu marah.

"Anda akan saya laporkan ke kantor polisi atas tindakan KDRT, awas yah!" supir itu berusaha untuk kembali bangun.

"Laporkan saja sana yang ada kau akan ku tuntut balik atas pencemaran nama baik!" jawab pria itu dengan penuh kemenangan.

"Pergi dari sini sebelum kesabaran ku habis!" sambung nya lagi sambil menatap supir itu dengan tatapan tajam.

"Dasar orang kaya sombong, bos sadis, pantesan tidak ada yang mau menjadi supir pribadi anda, saya sumpahin anda punya supir lebih aneh dari saya!" maki supir itu sambil menendang ban mobil.

"Kau beraninya!" awas yah!" dengan kesal pria itu hendak mengejar supir nya namun supir itu berlari dengan terbirit-birit.

Kejadian itu justru malah menjadi gelak tawa orang-orang yang berada di sana terutama aku yang masih saja mengintip.

"Apa yang kalian tertawakan? Bubar!" hardik pria itu membuat semuanya bubar.

"Wiliam, kemari!" pria itu memanggil salah satu pria yang sedari tadi tertawa.

"Ada apa bos?" tanya pria itu berusaha untuk biasa saja meski sebenarnya aku bisa melihat kalau dia sedang menahan tawanya.

"Aku tidak mau tahu, kau harus mencarikan supir pribadi yang lebih baik dan intinya tidak terlalu banyak bicara seperti supir tadi, bener-bener membuat ku jengkel!" ucap pria itu dengan kesal.

"Tapi Bos, saya sudah mencari supir berapa kali yang memenuhi kriteria anda, hanya ini yang bertahan lama, semuanya undur diri dalam waktu hitungan jam jadi, yang bermasalah itu sebenarnya siapa?" jelas pria itu sambil tersenyum kecut.

"Jadi kau menyalahkan ku?" tanya pria itu tidak terima dengan ucapan pria di hadapannya itu.

kulihat pria itu menggeleng dengan cepat merasa sangat begitu ketakutan.

"Jadi kalau kau tidak mau mencarikan supir pribadi untuk ku, kau sendiri yang harus antar jemput ku, bayangkan saja sendiri jarak rumah mu dengan rumah ku!" setelah mengatakan hal itu pria itu melangkah masuk menuju ke arah gedung perusahaan.

"Tapi Bos mobil nya?" tanya pria itu saat melihat mobil nya berada di pintu gerbang.

"Urus saja sendiri!" jawab pria itu dengan ketus langsung saja berjalan meninggalkan pria itu.

"Gini nih kalau harus punya bos ngeselin sedunia, aku harus mencari kemana lagi yah?" gumam pria itu sambil mengacak rambut nya frustasi.

Ku amati pria itu dengan prihatin sambil berpikir dengan apa yang mereka bicarakan tadi.

"Supir Pribadi? tidak salah jika aku menjadi supir pribadi kayaknya seru deh, bukan kah skill menyetir ku sangatlah lihai." aku bergumam sendiri sambil tersenyum senang.

Aku segera berlari untuk mengejar pria itu setelah melihat pria itu melangkah masuk.

"Hay mau kemana kau?" teriak satpam saat aku lari masuk.

"Ih aku mau berbicara sama pria itu, ada hal yang penting kalian jangan berbisik deh!!" jawab ku sambil berlari masuk.

"Heh ada penyusup!" teriak satpam itu namun aku segera berlari dengan cepat.

"Tunggu mas, tunggu!" panggil Ku pada pria itu sambil melempar batu kecil ke arah punggung nya.

Pria itu akhirnya menghentikan langkah nya dan menatap ke arah ku.

"Kau siapa? Beraninya nya melempar batu ke arah ku, sakit tahu!" Pria itu menatap ku dengan tatapan horor membuat aku hanya menanggapi nya dengan senyuman.

"Sorry, aku sengaja." jawab ku sambil tersenyum tipis.

"Kau mau apa?" tanya pria itu dengan mengerutkan keningnya heran.

"Tolong aku, ada satpam penjaga yang tidak mengizinkan ku untuk masuk, padahal tadi aku sudah ada janji dengan tuan mu!" aku langsung saja bersembunyi di punggung pria itu saat satpam tadi hendak menangkap ku.

"Eh maaf, tadi kami pikir penyusup kalau begitu kami permisi!" satpam itu langsung saja pamit karena merasa tidak enak hati.

Aku yang masih bersembunyi kini berteriak hore dalam hati ku akhiri misi pertama sudah berhasil tinggal menyampaikan niatku.

"Kau sebenarnya siapa sih?" tanya pria itu menatap ku dari atas sampai bawah.

"Perkenalkan nama ku Si aku ingin melamar Jadi Supir pribadi tuan mu, ku dengar kau sedang mencari supir pribadi." jelas ku panjang lebar.

"Ha-ha-ha, supir pribadi? Kau pikir aku percaya?" pria itu tertawa terbahak-bahak merasa lucu dengan apa yang aku katakan.

"Aku serius, kau jangan menertawakan ku, jika kau belum mencobanya." aku berusaha untuk Sabar dengan pria di hadapan ku itu meskipun hati ku merasa sangat begitu kesal saat pria itu menertawakan ku.

"Pergilah, di sini tidak menerima supir pribadi seperti mu, kau itu cocok nya jadi pengemis, lihat dirimu jelek dan culun kau tidak masuk ke dalam kriteria bos ku." ucap pria itu terdengar sangat begitu kejam.

Aku hanya menghela nafas panjang berusaha untuk sabar sambil melihat penampilan ku dari atas sampai bawah.

"Tidak mungkin ada pengemis cantik seperti ku, kau benar-benar tidak punya perasaan." aku mulai berakting sambil pura-pura menangis.

"Kau memang jelek cantik dari mana nya? ngaca dulu sebelum memuji diri sendiri." jawab pria itu dengan tidak terima.

"Hik.. Hikk ... Aku cuma ingin melamar pekerjaan kau tidak tahu? banyak di luar sana yang membutuhkan pekerjaan tapi, hanya orang seperti mu yang tidak pernah sedikit pun punya perasaan pada orang kalangan bawah, apa hanya karena penampilan? kau bisa meragukan kemampuan seseorang." aku menangis histeris terduduk lemah di bawah agar pria itu merasa iba pada ku.

"Nona jangan menangis, ayolah, kau jangan membuat ku malu." pria itu merasa tidak nyaman berusaha untuk menenangkan ku, membuat ku tersenyum senang dalam hati.

"Aku tidak akan berhenti sebelum kau memberiku kesempatan." jawab ku dengan sangat begitu menyedihkan.

Kulihat pria itu menggaruk-garuk kepalanya karena merasa sangat begitu kebingungan dengan apa yang aku lakukan.

"Haaah, ya sudah ikutlah dengan ku, aku akan mencoba skill menyetir mu, puas!" ucap pria itu dengan pasrah membuat aku merasa sangat begitu senang.

"Bantuin aku berdiri aku tidak bisa berdiri!" teriak ku saat melihat pria itu meninggal ku begitu saja.

"CK.. merepotkan saja!" pria itu berdecak namun akhirnya membantu ku juga.

"Terima kasih kau sebenarnya orang baik hanya saja mulut mu itu terlalu ketus." ucap ku panjang lebar sambil berjalan mengikuti pria itu menuju ke arah parkiran mobil.

BERSAMBUNG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!