My Heart'S Idol Fierce Boss

My Heart'S Idol Fierce Boss

Tidak Ingin Di Kekang

Sebelum baca jangan lupa subscribe nya yah agar kalian tidak ketinggalan untuk dapat notifikasi update 🙏

...****************...

Happy Reading Semoga Menghibur

Namaku Cery Lorenza Irlambang.

Aku anak kedua dari pasangan Angga Lorenza Irlambang dan Deya Arandiyah. Aku lebih suka di panggil Si, meskipun orang tua ku selalu memanggil ku Cery atau bahkan kakak ku sering memanggil ku Ce.

Usia ku sekarang 21 tahun dan baru lulus kuliah, aku adalah cucu kesayangan Kakek Anwar dia adalah Kakek ku, Orang tua dari Momy.

Bahkan saking aku terlalu dekat dengan nya aku mewarisi seluruh ilmu bela dirinya, sehingga aku sangat begitu pandai dalam hal pukul memukul, berbeda dengan Kakak ku yang lebih dekat dengan keluarga Dedy.

Hal itu membuat ku memiliki sifat yang begitu manja karena kedua orang tua ku selalu saja memanjakan ku namun, sayangnya aku memiliki sifat bar-bar dan pembuat masalah membuat Momy And Dedy selalu saja mengawasi ku.

(Angga Lorenza Irlambang) adalah nama Dedy ku.

Dia adalah orang yang sangat begitu kejam di luar tapi, saat di dalam rumah dia adalah Dedy yang penyayang dan memiliki sifat humoris terutama kepada ku. Aku selalu di perlakuan seperti layaknya berlian yang tidak boleh di sentuh oleh sembarang orang karena Dedy ku sangat begitu posesif dengan ku, mungkin karena dia tidak ingin aku sampai terluka, karena Dedy memiliki banyak musuh dalam dunia bisnis.

Bukan hanya Dedy saja bahkan Momy ku juga sama, (Deya Arandiyah) adalah nama Momy ku, dia adalah Momy yang sangat begitu menyayangi dan menjaga ku sama seperti Dedy sifatnya hampir sama sebelas dua belas dengan Dedy .

(Brayen Lorenza Irlambang) atau aku sering memanggil nya ka Bray.

Dia adalah kakak ku saudara satu-satunya yang aku punya. usianya 26 tahun, tapi entah mengapa kakak ku belum kunjung menikah? jangankan menikah punya pacar saja tidak, mungkin karena dia terlalu banyak menyibukkan diri di perusahaan Dedy, sampai dia tidak tertarik dengan wanita atau mungkin dia memang tidak menyukai wanita hehehe....

Begitu saja yang aku tahu tentang dia, meskipun begitu dia adalah kakak yang begitu penyayang terhadap ku, sifatnya sama seperti Momy And Dedy dia adalah kakak yang selalu saja posesif kepada ku.

Awalnya aku tidak pernah mempermasalahkan hal itu karena aku berpikir itu adalah cara mereka menjaga ku, lambat laun setelah aku dewasa justru malah membuat ku kesusahan karena aku tidak pernah punya teman.

Bagaimana mau punya teman setiap aku ingin dekat dengan mereka Momy And Dedy dan kak Bray pasti selalu mengikuti kemanapun aku pergi bahkan aku selalu saja di ikuti seperti tahanan, sungguh aneh bukan .

Selama masa sekolah aku selalu saja di kawal oleh kedua bodyguard, membuat ku sangat begitu kesal dan selalu saja mengerjai mereka, hal itu bukan nya menjadi aku tambah bebas justru malah merenggut kebebasan ku, sehingga aku tidak pernah punya teman selama masa sekolah.

Hingga masa kuliah aku justru lebih nakal sikap ku lebih liar dan lebih parah dari sebelumnya, aku lebih usil untuk mengerjai bodyguard yang menjaga ku, rasanya mengerjai mereka adalah hal paling menyenangkan bagi ku, namun lambat laun hal itu membuat Momy And Dedy dan Ka Bray justru malah lebih ketat menjaga ku bahkan mereka lah yang akhirnya maju untuk mengawasi ku.

Bahkan jadwal kuliah ku di rubah menjadi sore hari agar mereka bisa leluasa mengawasi ku, awal-awal aku tidak mempermasalahkan nya tapi, lama kelamaan membuat ku merasa tidak nyaman. Bahkan aku ingin sekali dekat dengan salah seorang pria pujaan hatiku yang di idamkan banyak mahasiswi lain nya, namun semua nya gagal karena melihat aku selalu di ikuti oleh ketiga nya membuat aku justru malah di kibuli.

"Cantik sih tapi sayang anak manja, sory ngga minat!"

Begitulah kata-kata yang keluar dari mulut mereka dan masih banyak lagi, terkadang Dedy selalu saja marah dan bahkan dia tidak segan-segan menghajar siapa pun yang menghina ku, hal itu lagi-lagi membuat ku kesal karena aku merasa tidak punya teman dan merasa sangat begitu kesepian.

Hingga lulus kuliah aku masih saja di kawal, seperti siang itu aku benar-benar marah dengan ketiga nya siang itu adalah hari kelulusan ku dan hari bahagia ku, hari itu aku sedang bercengkrama dengan salah seorang teman wanita yang baru aku kenal.

Kami sedang mengobrol dengan sangat akrab mungkin ini pertama bagiku memiliki seorang teman aku sangat begitu senang akhirnya ada orang yang mau berbicara dengan ku, dia adalah Eca gadis ramah yang selalu ceria.

Siang itu kami sedang di kantin sambil menunggu acara pentas seni selesai karena aku merasa bosan untuk menunggu.

"Eca kau pesan jus tomat untuk ku yah? sekalian aku terakhir sebagai tanda pengenalan kita!" kata ku pada Eca saat gadis itu hendak memesan minuman.

"Asiap!" jawab nya sambil mengangguk mengiyakan.

Beberapa saat kemudian Eca sudah datang membawakan minuman pesanan kami gadis itu sangat begitu senang dan antusias.

Namun sangking terlalu senangnya membuat dia kesandung dan refleksi jus tomat itu tumpah ke baju ku.

"Aduh sory Si, aku ngga sengaja!" ku lihat dia terlihat panik saat melihat aku berdiri dengan terkejut.

"Ngga papa ko, baju ku ngga papa ko, ini cuma sedikit, Selow aja!" jawab ku berusaha untuk tenang.

"Kau beraninya! membuat baju adik ku kotor! pasti kau sengaja yah? ingin mendekati adik ku hanya untuk membuat baju nya kotor!" Bentak ka Bray dengan sangat begitu marah menatap Eca dengan tatapan tajam.

"Ka sungguh aku tidak sengaja melakukan itu!" Eca berusaha untuk menjelaskannya dengan tangan yang gemetar.

"Alah, ngaku aja tampang polos, padahal hatinya busuk, hanya ingin mendekati adik ku untuk mengibuli nya kan!" tuduh ka Bray sudah mengeluarkan kata-kata pedasnya.

Iya Ka Bray adalah pria bermulut pedas makan nya tidak pernah ada wanita yang mau dekat dengan nya karena ucapan nya yang suka tude poin tanpa memperdulikan perasaan nya.

Siang itu terjadi keramaian seluruh mahasiswa dan mahasiswi berbisik, membuat aku merasa sangat begitu marah dengan ka Bray terlebih saat melihat Eca sangat begitu sedih, padahal hanya menumpahkan jus? lantas Kenapa bisa semarah itu.

"Si, hari ini hari pertama kita berteman, tadinya aku berpikir bahwa setelah perpisahan ini kita bisa berteman baik tapi, nyatanya salah, kau tidak pantas untuk di jadikan teman, hanya sebatas menumpahkan jus yang tidak sengaja membuat ku di permalukan seperti ini, Lo gue N, kita bukan teman lagi!" Kata Eca sambil menangis sesenggukan tanpa sedikitpun menoleh ke arah Ku.

"Ca ku mohon kau adalah teman pertama ku!" Aku berusaha untuk memegang tangan Eca namun gadis itu segera menepis nya dan melepaskan tangan ku dari genggaman tangan nya.

"Ka Bray kau membuat ku malu!" protes ku menatap ka Bray dengan kesal .

"Apa yang terjadi pada mu itu tanggung jawab ku, sebagai seorang kakak wajib melindungi adiknya!" jawab nya dengan santai membuat aku cemberut, melengos langsung saja berjalan masuk menuju ke arah acara perpisahan di mulai, meskipun seluruh mahasiswa dan mahasiswi berbisik membicarakan ku tapi aku tidak peduli.

Setelah kejadian itu aku lebih memilih untuk mendiamkan kakak ku karena merasa masih sangat begitu kesal hingga acara selesai

Namun terjadi lagi untuk kedua kali nya setelah aku menerima peringkat dan juara satu, ya aku terkenal pandai selama sekolah dan selalu mendapat peringkat satu namun hal itu membuat mahasiswi lainnya merasa tidak suka jika aku tetap bertahan di peringkat satu.

"Si, kau pasti menyogok dosen dan dekan untuk mendapatkan nilai terbaik yah? makan nya kau mendapatkan peringkat satu terus!" ucap salah satu mahasiswi yang tidak pernah menyukai ku sambil menyudutkan ku ke tembok.

"Kau iri dengan ku karena itu?" tanya ku sambil tersenyum seringai.

"Anak manja banyak tingkah, aku tahu ko seperti apa orang tua mu itu, ke kampus aja se Rt berangkat semua, padahal yang kuliah cuma satu orang, Kesannya seperti anak kecil banget yah ha-ha-ha!" ucap kedua teman nya sambil tertawa terbahak-bahak mengacak rambutku.

Aku mencoba untuk diam saja karena aku memang ingin membuat mereka lelah tertawa, namun dari arah belakang Dedy langsung saja datang mengamuk dan mendorong ketiga mahasiswi itu dengan marah.

"Kalian pikir dengan mengibuli Putri ku bisa membuat kalian paling pintar! Cery putri ku satu-satunya berlian yang harus ku jaga selalu, kalian malah menyakiti hati nya, tidak akan aku biarkan ini terjadi!" ucap Dedy dengan tersulut emosi membuat ke-tiga wanita itu berlumur darah.

Ketiganya terlihat ketakutan sambil meringis kesakitan tanpa sedikitpun berbicara membuat aku merasa sangat tidak tega.

"Dedy, mereka hanya sekedar berbicara seperti itu tidak membuat ku terluka!" Aku yang merasa menjadi pusat perhatian semua Mahasiswa dan Mahasiswi berusaha untuk menghentikan Dedy dan menarik Dedy untuk pulang meninggalkan gedung universitas yang cukup mencengkam itu.

Ya perasaan yang aku rasakan saat itu malu, sedih, campur aduk, aku hanyalah ingin meninggalkan kesan baik saat perpisahan meskipun mereka tidak pernah sedikit pun bersikap baik pada ku namun semuanya menjadi buruk karena kejadian itu.

Aku diam saja saat Dedy ku sudah mulai membujuk ku aku tidak peduli dengan omongan Dedy hal yang aku inginkan aku ingin pulang ke rumah dan mengurung diri di kamar.

Sepanjang perjalanan hening tidak ada yang berbicara satupun baik Dedy, Momy Deya dan juga Ka Bray. Ya mereka akan diam saat aku diem karena keluarga kami memang selalu kompak.

"Cery, Dedy hanya ingin membela mu, Dedy tidak rela jika kau di hina dan di rendahkan!" ucap Dedy berusaha untuk menghentikan langkah ku saat kami sudah berada di depan rumah.

"Stop Dedy! Ya aku berterima kasih sama Dedy, Momy dan ka Bray, kalian selalu melindungi ku tapi, apa yang kalian lakukan itu berlebihan, coba lihat teman-teman yang lain bisa bahagia menjalani masa mudanya, sementara aku apa? aku cuma seperti tahanan, aku juga punya keinginan dan impian!" ucap ku mengeluarkan unek-unek yang selama ini aku pendam sambil menangis.

"Cery, kau beraninya berkata seperti itu pada kami!" bentak ka Bray dengan sangat begitu marah menatap ku dengan tatapan tajam.

"Diem kau ka Bray, aku lelah!" aku yang tidak ingin berlama-lama ribut kini langsung lari ke dalam kamar untuk menenangkan diri.

Semenjak kejadian itu aku menjadi gadis yang selalu murung di dalam kamar aku berusaha untuk mencari akal dan ide untuk mencari solusi agar aku bisa bebas dari kekangan Kedua orang tua ku dan juga Ka Bray.

BERSAMBUNG

Bantu support author yah agar author semangat ngelanjutin nya jangan lupa like komen vote hadiah nya yah bagi yang suka cerita nya 🙏

Terpopuler

Comments

Keyboard Harapan

Keyboard Harapan

semangat berkarya kaka

2023-01-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!