Kecemburuan

TIN!

TIN!

"Maaf. Sepertinya seseorang sudah menjemputku," kata Damian lalu menarik kasar tangannya dari pegangan tangan Dandy.

Setelah itu, Damian berlalu pergi meninggalkan para kakaknya yang masih menatap kepergiannya.

Saat tiba di luar, Damian sangat kaget melihat orang yang sedang berdiri di pintu mobil tersebut dengan tangan dilipat di dada dan tatapannya mengarah padanya.

"Mau sampai kapan kau berdiri disitu, Damian Calvin!" ucap Kevlar Altezza.

Damian tersadar dari lamunannya, lalu berjalan mendekati Kevla, kakak angkatnya itu. "Aish. Kenapa kau ada disini, kak? Kalau kakak-kakaku melihatmu, bagaimana?" tanya Kevlar.

"Biarkan saja mereka melihatnya. Toh, mereka punya mata dan berhak untuk melihatnya. Lagian juga tidak ada masalahkan kakak datang kesini untuk menjemputmu," jawab Kevlar.

Tidak ada reaksi apapun dari Damian. Kevlar menyadari hal itu. Dirinya tahu keadaan Damian saat ini sedang buruk.

"Sudahlah jangan dipikirkan. Ayo masuk! Nanti kau bisa terlambat sampai di sekolah. Bukannya hari ini hari pertamamu masuk sekolah setelah satu minggu karena sakit," hibur Kevlar, lalu merangkul Damian menuju mobil dan membukakan pintu mobil untuknya.

Damian pun masuk ke dalam mobil. Setelah Damian masuk, Kevlar kembali menutup pintu mobil tersebut.

Kini mereka telah berada di dalam mobil. "Siap untuk ke sekolah dan bertemu dengan teman-temanmu, Dam!" seru Kevlar.

Damian pun tersenyum, lalu dirinya mengangguk sebagai jawaban. Kevlar yang melihat senyuman manis itu pun langsung bersemangat dan kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Tanpa disadari oleh Damian dan Kevlar, para kakak-kakaknya telah melihat melalui jendela. Mereka melihat adegan Damian dan Kevlar. Bagaimana perhatian Kevlar pada Damian adik kandung mereka.

"Siapa dia? Kenapa dia begitu dekat dengan Damian?" batin Dandy dan Daniyal.

Di dalam hati mereka. Mereka sangat cemburu melihat kedekatan Damian dengan Kevlar.

"Kakak. Kira-kira siapa pemuda yang barusan menjemput, Damian? Kenapa pemuda itu begitu perhatian sekali kepada Damian?" tanya Daanii.

"Kakak juga tidak tahu, Daanii! Kita kan sama-sama baru melihatnya. Itupun baru kali ini kita melihat pemuda itu." Dandy menjawab pertanyaan dari Daanii.

"Pokoknya aku tidak mau orang itu merebut Damian dari kita, kak! Damian itu milik kita. Hanya milik kita," ucap Daanii yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Aku setuju apa yang dikatakan, Daanii! Tidak ada yang boleh merebut Damian dari kita," sela Danesh.

"Sudah.. Sudah! Kita tanyakan pada Damian saat pulang sekolah nanti," sela Daniyal.

***

[SMA NEGERI 1 JAKARTA]

Damian sudah sampai di sekolahnya dan Kevlar sudah kembali ke rumah sakit untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai dokter.

Damian duduk di sebuah taman yang biasa tempat dirinya dan temannya nongkrong. Di taman itu ada sebuah pondok yang Damian bangun bersama teman-temannya. Pikirannya saat ini tertuju pada satu orang yaitu kakak tertuanya. Dan juga ucapan yang sempat keluar dari bibir kakaknya itu.

"Kakak antar ya," kata Dandy lembut.

Lalu tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang. "Woi. Melamun aja. Ntar kesambet setan baru tahu rasa," ucap Elvano yang datang dengan ketujuh sahabatnya.

"Ya. Setannya kalian," jawab Damian asal.

"Sialan kau, Dam!" ujar Gaffi.

"Kalau kami setannya. Kau termasuk salah satunya," ujar Haris.

"Ya. kau benar, Ris!" seru Gaffi.

"Ada apa? Kenapa wajahmu kusut seperti baju yang tidak disetrika?" tanya Joe.

"Bertengkar lagi dengan kakak-kakakmu?" tanya Farzan.

"Apa mereka memarahimu lagi?" tanya Fattan.

"Tidak," jawab Damian singkat.

"Lalu?" tanya mereka kompak.

Damian menatap satu persatu wajah para sahabatnya itu. "Kenapa kalian pada kompak begini? Apa memang kalian sudah merencanakannya?"

PLETAK!

Haris memberikan satu jitakan di kening mulus Damian.

"Aww!" Damian mengelus-elus keningnya. "Aish. Kenapa kau menjitakku muka jelek, bibir tebal, sialan!" umpat Damian.

"Apa yang kau bilang?" tanya Haris.

"Muka jelek. Bibir tebal, kurus, jangkung, sialan!" ulang Damian.

"Dasar siluman kelinci sialan, tukang ngumpat, cengeng, otak psychopath." Haris membalas umpatan dari Damian.

Sedangkan yang lainnya hanya tertawa melihat dua sahabat mereka yang sedang beradu mulut.

"Hahahaha."

"Ayo, kita taruhan. Siapa diantara mereka berdua yang menang?" celetuk Haikal.

"Kau pikir kami barang taruhan, huh!" teriak Damian dan Haris bersamaan.

"Uups!" Haikal menutup mulutnya. Dan detik kemudian dirinya tertawa.

"Hahahaha."

"Haikal. Kau benar-benar sahabat yang menyebalkan. Hari ini kau benar-benar membuat moodku buruk," ucap Damian kesal.

Damian bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Haikal. Sedangkan Haikal sudah ambil ancang-ancang duluan untuk kabur. Dirinya tidak mau jadi korban amukan dari siluman kelincinya itu.

1

2

3

"Haikal. Kemari kau!" teriak Damian langsung berlari mengejar Haikal.

Sementara Haikal langsung sigap meloloskan diri dari kejaran si kelinci nakalnya.

"Awas. Ada seekor kelinci yang sedang mengamuk. Minggir-minggir! teriak Haikal.

Sedangkan Damian makin kesal dengar teriakan Haikal yang terus mengejeknya.

"Awas kau Haikal kalau aku berhasil menangkapmu. Aku akan mencincang-cincang tubuhmu. Dan akan aku jadikan sate. Lalu satenya aku berikan pada orang gila!" teriak Damian tak kalah nyaring.

Terjadilah aksi kejar-kejaran antara Damian dan Haikal. Sedangkan para murid-murid yang mendengar teriakan Damian dan Haikal hanya geleng-geleng kepala dan ada juga yang tertawa.

Semua penghuni sekolah tahu akan kelakuan yang dibuat oleh Damian dan kelompoknya. Dan mereka juga tahu bagaimana hubungan persahabatan Damian dengan kelompoknya itu. Mereka semua kagum dan bangga akan persahabatan yang terjalin antara Damian dengan kelompoknya itu.

"Haikal berhenti!" teriak Damian. Sedangkan Haikal tetap berlari. Tak peduli rasa lelah pada tubuhnya. "Ogah. Kalau masih sanggup. Ayoo, kejar aku terus!" teriak Haikal sambil menjulurkan lidahnya.

BRUUKK!

Haika tiba-tiba jatuh setelah menabrak seseorang di depannya. Sedangkan Damian yang melihatnya langsung tertawa puas.

"Hahahahaha."

"Bagaimana, Kal? Enak? Pendaratannya kurang mulus ya," ejek Damian.

"Kalian ini seperti anak kecil saja," kata Kenzo.

"Hehehe. Kakak Kenzo," sapa Haikal pelan.

Saat Haikal hendak berdiri dirinya merasa sakit di bagian bokongnya. "Aww," lirih Haikal sambil mengelus-elus bokongnya.

Diam-diam Kenzo terkekeh. "Perlu bantuan?" tanya Oenzo dan mengulurkan tangannya kearah Haikal. Haikal pun menerima uluran tangan tersebut.

Lalu Damian bagaimana? Jangan ditanya. Dirinya masih berdiri di posisinya. Dengan tangan dilipat di dadanya dan tatapan matanya melihat kearah Haikal.

"Apa kau puas, siluman kelinci?" tanya Haikal yang masih mengelus-elus bokongnya.

"Eeemm! Sebenarnya aku belum puas sih. Tapi karena aku memiliki hati yang begitu baik, makanya aku menghentikan acara kejar-kejaran denganmu tiang listrik," jawab Damian.

"Sialan kau. Dasar psychopath," umpat Haikal.

"Kenapa, Kal?" tanya Farzan yang datang bersama yang lainnya menyusul dua sahabat mereka yang sedang melakukan kejar-kejaran di sekitaran sekolah sambil tertawa.

"Kenapa? Kalian mau menertawaiku, hah?" kesal Haikal.

"Aish! Sensi amat sih jadi laki," ujar Elvano.

"Iya, nih!" kata Justin menambahkan.

"Memangnya Haikal kenapa, Dam?" tanya Joe.

Saat Damian ingin menjawab pertanyaan Joe, tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk. Damian pun langsung membuka ponselnya dan membaca pesan tersebut.

From : Kak Dandy

Pulang sekolah langsung pulang

ke rumah. Jangan kelayapan kemana-mana. Ada hal yang ingin kami tanyakan padamu saat kau pulang sekolah nanti.

"Brengsek!!" umpat Damian dan hal itu didengar oleh Elvano, Farzan dan Fattan yang berada didekatnya.

"Ada apa, Dam? Pesan dari siapa?" tanya Haris.

"Dari kakakku," jawab Damian.

"Aku ke kelas dulu," ucap Damian dan langsung pergi meninggalkan teman-temannya yang tengah menatapnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!