Bab 5. Pria Gila

Kevin memasuki kantornya diikuti Bastian yang mengekor di belakangnya. Kevin terbelalak saat mendapati Mommy nya bernama Cherlyn sudah berada di ruangannya.

"Halo sayang." Cherlyn memeluk dan mencium putra sulungnya yang sudah beberapa bulan tidak di temuinya. Cherlyn menetap di Singapura bersama suaminya Mark serta putri bungsu mereka Rachel.

"Kapan Mom, pulang?" Kevin mengurai pelukan Cherlyn.

"Semalam." Cherlyn kembali duduk sementara Kevin duduk di kursi kebesarannya.

"Kevin, Daddy ingin kau pulang ke Singapura bersama Mommy." Cherlyn mengutarakan niatnya.

"Kenapa tiba-tiba Mom, Kevin tidak bisa meninggalkan pekerjaan Kevin," ucap Kevin tanpa mengalihkan perhatiannya pada layar komputernya.

"Daddy dan Mommy sudah memutuskan untuk menjodohkan mu dengan putri sahabat baik Mommy," ungkap Cherlyn.

"Mom, kau kesini hanya untuk mengatakan hal bodoh itu. Sejak kapan kau bisa memutuskan hidupku!" tegas Kevin tidak ingin dibantah.

"Mommy hanya ingin yang terbaik untukmu Kevin, apa salahnya?" Cherlyn mendekat pada Kevin namun langsung lengannya ditarik paksa Kevin meninggalkan ruangan itu diikuti Bastian yang mengekor di belakangnya.

Saat itu juga Kevin mengantar Cherlyn ke Bandara.

"Pastikan Mom Cherlyn kembali ke Singapura!" titah Kevin menatap Bastian penuh.

"Siap Tuan." Bastian menunduk sesaat Sebelum atasannya melangkah pergi.

"Kevin," pekik Cherlyn, namun Kevin tidak mengindahkannya sedikit pun.

Kevin tidak ingin hidupnya dicampuri oleh siapapun termasuk orang tuanya sendiri. Selama ini Ia hidup sendiri tanpa bantuan siapapun hingga membuat Kevin menutup diri dari kedua orang tuanya. Orang tuanya memilih mengembangkan bisnis lainnya dan menetap di Singapura.

Diusia 21 tahun, Ia sudah menjadi CEO di perusahaan milik keluarganya.

Kini setelah 6 tahun memimpin perusahaan, perusahaannya bertambah besar menempatkannya menjadi pria tersukses dan terkaya di negaranya. Kevin adalah pria jenius dengan otak di atas rata-rata. Saat usianya 20 tahun sudah mendapat gelar Doktor.

.

.

Sekitar pukul tujuh malam Kevin tiba di rumahnya. Pria itu hendak naik ke kamarnya karena hari ini merasa sangat lelah. Namun saat melihat Alsa bekerja di dapur Kevin langsung berteriak.

"Alsa!" pekik Kevin.

Alsa langsung mendekat ke arah Kevin.

"Apa yang kau lakukan!" Kevin menatap kesal. Ia langsung menarik tangan Alsa masuk ke lift.

"Lepas Tuan!" meronta dari cekalan tangan Kevin.

"Kau hanya perlu menyenangkan aku di ranjang!"

"Tidak, aku tidak mau aku lebih baik seumur hidup menjadi pembantumu!" tegas Alsa menepis tangan Kevin.

"Kau pasti akan menyesal dan jika itu terjadi semua yang kau katakan tidak bakan berguna lagi untukku!" mendorong tubuh Alsa ke ranjang.

"Tidak Tuan jangan lakukan itu lagi!" meronta dari dekapan tubuh pria itu namun lagi-lagi Kevin tidak melepaskannya begitu saja. Kevin kembali meruda paksa tubuh Alsa. Entah mengapa semakin Alsa menolak, Ia semakin dibakar hasrat yang susah di kendalikannya.

"Aku benar-benar tidak bisa berpikir jika sehari tidak menyentuhmu, aku bisa gila." batin Kevin sesaat mendapatkan keinginannya. Ia membelai lembut rambut Alsa yang saat itu terisak dengan tangisnya. Seharian di kantor Kevin bahkan terus memikirkan wanita di sampingnya ini. Entah mengapa mungkinkah, Ia akan kehilangan akal jika tidak melihat Alsa.

"Kau akan mendapatkan semua keinginanmu jika menjadi wanitaku. Uang, perhiasan, baju mahal, aku bisa memberikannya untukmu," tawar Kevin.

"Aku tidak mau!" tegas Alsa.

"Kau tidak mau, aku tidak peduli. Akan aku buat kau mau karena mulai saat ini kau hanya milikku! kau dengar!" tegas Kevin dengan senyum menyeringai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!