Dari segi penampilan yang di gunakan Tiara dan map coklat yang di bawa gadis itu jelas terlihat jika gadis cantik itu sedang mencari pekerjaan.
Alex memperhatikan Tiara dengan tatapan yang sangat intens. Ya....laki-laki yang sejak tadi memperhatikan Tiara adalah Alex, kebetulan hari ini Alex akan berangkat ke Amerika bersama Jesika.
Saat melintasi jalanan yang begitu ramai karena sedang terjebak kemacetan yang parah tanpa di sengaja Alex melihat Tiara yang sedang keluar dari sebuah butik dengan menenteng sebuah map coklat dan ekspresi kecewa. Laki-laki tampan itu langsung menyimpulkan jika Tiara baru saja menerima penolakan saat melamar pekerjaan.
Ada rasa nyeri di hati Alex saat melihat wanita yang mengisi hati nya itu kesusahan mencari pekerjaan. Seharusnya wanita itu sekarang sudah berada di kampus impian nya seperti teman- teman nya yang lain. Tanpa sepengetahuan siapa pun, Alex mencoba berbicara dengan pihak sekolah supaya mengurungkan pencabutan beasiswa Tiara, akan tetapi keputusan pihak sekolah sudah tidak dapat di ganggu gugat lagi karena melihat kesalahan fatal yang Tiara lakukan. Sekalipun kebenaran tentang itu semua belum lah terungkap.
"Huft....ternyata sangat sulit mencari pekerjaan dengan mengandalkan ijazah SMA di kota ini," lirih Tiara sambil duduk di sebuah halte bus yang tidak jauh dari mobil yang di tumpangi Alex saat ini.
Gadis itu sesekali menghapus keringat yang yang ada di kening nya. Dia juga mengipasi wajahnya dengan menggunakan map coklat yang dia bawa. Tiara memegangi perut nya yang terasa lapar, karena dia sendiri sudah melewati jam makan siang nya. Dia menengok ke sekeliling, ada sebuah warung kecil yang menjual air mineral dan beberapa jajanan ringan. Gadis itu mendekat ke sana dan membeli sebotol air mineral dan roti isi kacang hijau seharga dua ribuan.
"Semoga ini bisa untuk menghilangkan rasa lapar ku," ucap Tiara dengan tersenyum saat akan mengunyah roti tersebut.
Hal itu tidak terlepas dari penglihatan Alex, Lagi-lagi Alex merasa sedih melihat Tiara yang hanya memakan sebungkus roti kecil. Dia memandang sebuah paper bag yang berisi beberapa makanan dan minuman ringan dan satu porsi fried chicken kesukaan nya yang belum lama dia beli di jalan tadi. Ingin rasa nya dia memberikan itu semua, tapi ego nya terlalu tinggi untuk melakukan itu semua. Sampai akhir nya dia melihat seorang anak jalanan yang berada di dekat mobil nya.
Seketika dia mempunyai ide cemerlang, dia memanggil anak itu dan menyuruh nya mengantarkan paper bag tersebut kepada Tiara. Alex menyuruh anak itu untuk bilang jika makanan itu dari orang yang membagi-bagi kan sedekah. Tidak lupa Alex memberikan selembar uang merah pada anak jalanan itu.
"Permisi kak, ini untuk kakak," ucap anak jalanan itu di depan Tiara.
"Untukku?" jawab Tiara dengan menunjuk ke di diri nya sendiri.
Anak jalanan itu hanya menganggukkan kepala nya seraya berkata," tadi ada orang kaya yang sedang membagi-bagikan sedekah di sana," kata anak jalanan itu sambil berlari meninggalkan Tiara yang bingung.
Di lihat nya isi paper bag itu, semua makanan dan minuman yang ada di dalam nya dari restoran mahal. Tiara tidak menaruh curiga sama sekali, justru dia sangatlah bersyukur walaupun dia belum mendapat pekerjaan akan tetapi dia bisa mendapatkan rezeki makanan enak hari ini. Tidak lupa dia berdoa supaya orang yang telah memberi nya makanan itu selalu sehat dan bertambah rezeki nya.
Dengan senyum yang sumringah, Tiara mengambil satu bungkus roti besar dan memakan nya sampai habis. Alex yang melihat itu semua mengembangkan senyuman nya. Meskipun ada rasa benci pada Tiara gara-gara foto gadis itu yang beredar, akan tetapi jauh di dalam hati kecil nya dia tidak tega melihat Tiara dalam kesusahan.
Setelah menikmati roti pemberian Alex, Tiara kemudian melanjutkan untuk mencari pekerjaan kembali di pasar. Dia menyimpan sisa makanan yang Alex berikan tadi ke dalam tas nya. Saat berjalan tidak jauh dari halte bus tadi dia melihat sebuah mini market. Dengan semangat empat lima Tiara berjalan menuju mini market itu, dengan harapan di sana ada lowongan pekerjaan untuk nya.
"Permisi mba, apa di sini membuka sebuah lowongan pekerjaan?" tanya Tiara dengan sopan pada kasir mini market tersebut yang sedang melayani seorang pembeli laki-laki.
Tiara berdiri menunggu jawaban dari kasir itu lumayan lama, sampai terdengar suara yang tidak asing di telinga Tiara mengucapakan sesuatu pada kasir tersebut.
"Dia bertanya pada anda, apa di sini ada lowongan pekerjaan," ucap laki-laki itu dengan nada yang dingin dan datar pada kasir itu.
Awal nya petugas kasir tersebut tidak merespon pertanyaan Tiara, akan tetapi setelah pembeli laki-laki itu membuka suara akhir nya kasir tersebut merespon pertanyaan Tiara.
"Alex...." lirih Tiara saat menatap pada laki-laki yang berdiri di samping nya saat ini. Dia baru menyadari jika laki-laki bertopi dan berkacamata hitam itu adalah Alex.
Alex yang merasa nama nya disebut kemudian menengok ke arah Tiara dengan memasang wajah yang dingin dan datar. Kedua nya sempat bertatapan dengan intens, pada akhirnya tatapan itu terputus saat kasir itu bilang jika di mini market tersebut tidak ada lowongan pekerjaan.
Lagi-lagi Tiara harus menelan kekecewaan karena belum mendapatkan pekerjaan. Tanpa banyak kata, dia langsung keluar dari mini market tersebut. Sedangkan Alex yang masih belum percaya jika di mini market itu benar tidak ada lowongan pekerjaan mengkonfirmasi ulang pada atasan kasir tersebut. Dan memang benar di sana tidak ada lowongan apa pun. Alex pun kemudian keluar dari mini market itu setelah membayar minuman dingin yang dia beli tadi.
"Al...."
Alex langsung menghentikan langkah nya setelah mendengar nama nya di panggil oleh orang yang sangat familiar bagi nya. Dia menengok ke arah Tiara yang berdiri tidak jauh dari pintu keluar mini market tersebut. Gadis itu sengaja menunggu Alex di sana karena ingin menjelaskan sesuatu.
Melihat Alex tidak menjawab sapaan nya, Tiara kemudian memberanikan diri untuk berbicara pada Alex.
"Aku ingin menjelaskan tentang foto yang beredar itu, jika semua itu tidak lah be....." ucapan Tiara terputus karena Alex langsung memotong ucapan Tiara.
"Aku tidak peduli tentang semua itu, jadi kamu tidak perlu susah payah untuk menjelaskan nya pada ku, karena semua itu sudah jelas ada nya," jawab Alex dengan nada dingin dan berlalu dari hadapan Tiara.
Deg,
Hati Tiara terasa sakit mendengar ucapan Alex, tanpa terasa air mata nya jatuh menetes di wajah sayu nya. Dia menatap punggung Alex yang telah masuk ke dalam mobil mewah nya dan meluncur meninggalkan Tiara yang masih berdiri mematung dengan rasa sakit di hati nya.
"Apakah dia akan pergi ke Amerika sekarang?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Neli Allen
sampai sakit kepala ku Thor membacanya walaupun ini sebuah karangan tp aku sbagai perempuan sangat merasakan masalah ini
2024-05-01
0
Tarminah Tarminah
ku batal fav thor terlalu sedih kenapa selalu perempuan yg jadi korban
dan direndahkan tpi ujung2nya bucin basi
2023-02-27
6
Komang Restu
lanjut kryamu menguras air mata..sedih bget.
2023-02-26
1