Di sini lah Tiara sekarang berada, duduk bersimpuh di sebelah pusara sang ayah. Hati nya sangat hancur, jiwa nya serasa hilang ikut pergi bersama jasad sang ayah. Kejadian ini sungguh membuat diri nya berada di titik yang paling rendah dalam hidup nya.
Tiara sangat merasa bersalah karena secara tidak langsung telah mengecewakan ayah nya, sekali pun ayah nya belum tahu dengan apa yang menimpa nya.
"Maafkan Tiara yah....Tiara sekarang sudah kotor, Tiara tidak bisa menjaga kehormatan Tiara sebagai seorang wanita. Bahkan Tiara sendiri tidak tahu siapa yang telah tega melakukan semua ini pada Tiara, hiks...Tiara bingung yah, apa yang harus Tiara lakukan selanjutnya tanpa ayah," ucap Tiara dengan isak tangis yang menyayat hati jika ada yang melihat nya.
Kebetulan saat itu semua pelayat sudah pulang, tinggal Tiara sendiri di sana. Dengan langkah gontai dia kemudian kembali ke rumah nya. Karena masih banyak yang harus dia urus.
Tiara masuk ke dalam rumah, dia melihat sekeliling rumah banyak kenangan dia bersama sang ayah di sana. Gadis itu berjalan ke kamar sang ayah, di ambil nya sebuah bingkai foto kecil yang ada di dekat tempat tidur ayah nya. Bingkai foto yang berisi foto diri nya dan kedua orang tua nya saat kecil dulu.
"Ibu.....sekarang ayah sudah menyusul ibu, tapi kenapa kalian tidak mengajak Tiara sekalian,hiks...Tiara takut hidup sendirian di dunia ini," rintih Tiara terisak menangis sambil memeluk foto kedua orang tua nya.
**
Tidak terasa sudah tujuh hari ayah Tiara meninggalkan dunia ini. Gadis itu masih merasa sangat sedih dengan kehilangan sang ayah. Akan tetapi dia tidak terus menerus meratapi kepergian ayah nya. Dia berusaha untuk tegar menghadapi ini semua, bagaimana pun dia harus tetap melanjutkan hidup nya.
Hari ini Tiara berencana untuk ke sekolah nya guna menyelesaikan semua administrasi untuk syarat beasiswa nya saat kuliah nanti.
Sedangkan di sebuah kamar mewah tampak seorang laki-laki tampan yang sedang menatap ponsel nya dengan muka merah pada menahan amarah. Bagiamana tidak, saat ini dia sedang melihat sebuah foto seorang gadis dengan tubuh po***s yang hanya di tutupi selimut tebal dan di atas nya terdapat beberapa lembaran uang yang tersebar di seluruh tubuh gadis itu. Wajah gadis itu sangat familiar bagi nya.
"Tiara....." geram Alex dengan mengepalkan kedua tangan nya erat.
Alex benar-benar tidak menyangka jika gadis yang dia sukai ternyata adalah seorang sugar baby. Karena selama seminggu ini dia selalu mendapatkan informasi jika Tiara adalah seorang simpanan om-om. Akan tetapi dia tidak pernah mempercayai nya.
Tapi setelah dia melihat dengan mata kepala nya sendiri foto Tiara dengan pose seperti itu, akhirnya Alex mempercayai semua berita yang beredar di grub sekolah nya itu selama seminggu ini.
Entah siapa yang awal nya menyebar berita itu Alex tidak tahu, yang jelas seluruh warga sekolah sekarang ini sudah tahu semua tentang berita itu. Bahkan pihak sekolah akan menindak tegas tentang masalah itu.
**
Tiara berjalan santai menyelusuri koridor sekolah nya, Tiara merasa heran karena banyak pasang mata yang menatap jijik kepada nya. Bahkan ada yang bisik-bisik membicarakan nya.
"Ada apa ini, kenapa mereka seperti nya tidak suka dengan keberadaan ku sekarang ini," batin Tiara yang merasa jika ada sesuatu hal buruk yang akan terjadi.
Tok..tok...tok..
Tiara mengetuk ruang kepala sekolah, setelah mendapat informasi dari bagian TU jika dia langsung di suruh menghadap kepala sekolah.
Saat dia masuk ke ruangan itu, berapa terkejutnya dia karena di ruangan itu sudah berkumpul pejabat sekolah, beberapa guru dan perwakilan komite sekolah yang di wakili oleh ayah Jesika.
Tiara di persilahkan duduk di tengah-tengah mereka, seperti seorang narapidana yang akan di sidang.
"Ya Allah...apa lagi ini, kenapa perasaan ku tidak enak," lagi-lagi Tiara hanya bisa membatin sambil menatap satu per satu orang di ruangan itu.
Sampai akhir nya bapak kepala sekolah membuka obrolan tersebut," Tiara...kamu tahu kenapa kamu dipanggil di sini hari ini?" tanya kepala sekolah dengan nada dingin.
Tiara menggelengkan kepala nya," tidak tahu pak."
"Kamu tidak tahu apa kesalahan yang sudah kamu lakukan Tiara?"
Lagi-lagi Tiara hanya menggelengkan kepala nya.
Kepala sekolah langsung melirik ke salah satu guru. Kemudian guru tersebut menganggukkan kepala nya mengerti dengan apa yang kepala sekolah kode kan. Dia berjalan ke arah Tiara dengan membawa ponsel nya dan menunjukkan sebuah foto yang nyaris membuat gadis cantik itu hampir saja jatuh dari kursi yang dia duduki karena terlalu syok.
Tiara langsung membekap mulut nya karena tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang ini. Bahkan tubuhnya seolah-olah tidak bertulang sekarang ini karena terlalu lemas, wajah nya sudah pucat pasi, air mata nya langsung luluh membasahi pipi nya.
Dia beberapa kali menggelengkan kepala nya seakan-akan memberitahu seluruh orang yang ada di ruangan itu jika semua itu tida benar karena seketika lidah nya menjadi kelu untuk mengucapkan sebuah kata.
"Apakah setelah melihat semua bukti ini kamu masih tidak mau mengakui kesalahan kamu Tiara?" ucap kepala sekolah dengan nada yang sangat dingin.
"Bapak tidak menyangka jika murid kebanggaan sekolah ini ternyata wanita yang...." kepala sekolah tidak melanjutkan kata-kata nya.
"Tidak pak....semua ini tidak benar, aku dijebak pak," Tiara berusaha membela diri.
"Kamu masih mengelak Tiara, dengan bukti yang sudah ada itu. Apa kamu ingin bilang jika wajah yang ada di foto itu bukan kamu, iya!" lanjut salah satu guru yang ada di sana yang tak lain adalah wakil kepala sekolah.
"Tidak pak bukan seperti itu...saya akui yang ada di gambar itu adalah saya, tapi saya benar-benar tidak tahu kenapa saya bisa seperti itu," kata Tiara dengan bibir bergetar menahan rasa sesak dalam dada nya.
"Sudah lah Tiara, tidak usah berusaha membela diri jika kamu memang seperti itu ada nya," ucap perwakilan komite sekolah yang tak lain adalah ayah Jesika dengan nada yang merendahkan Tiara.
"Dengan kejadian ini, terpaksa pihak sekolah harus mengambil keputusan yang tegas Tiara, karena kami tidak ingin hal ini menodai nama baik sekolah kita. Jadi, seluruh beasiswa kamu untuk melanjutkan ke universitas kamu cabut, dan kamu akan masuk daftar hitam seluruh universitas di kota ini sehingga kamu tidak bisa melanjutkan pendidikan lebih lanjut lagi. Dan semua gelar siswa berprestasi dari sekolah akan kami cabut kembali. Akan tetapi kamu masih berbaik hati pada mu, jadi kamu masih berhak menerima ijazah kamu selama sekolah di sini," kata kepala sekolah dengan tegas.
"Beasiswa ku di cabut?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Enok Renmaur
rsanya tdk masuk akal siy, ank SMA sdh py pemikiran sbejat tu, menjebak tmn sndri smpe sbegitu sadisnya.
smoga kelakuan bejat jesika cpt ketahuan n dpt karma lbih sadis dr apa yg d lakukan k Tiara
2024-04-15
5
Dev
aneh,,gelar siswa berprestasi dan masuk daftar hitam semua univ itu hal mustahil dilakukan klo gk ada pihak yg berkuasa yg melakukan dan miris dia berjuang utk sekolah tp dg mudah sekolah memutuskan masa depan seseorang..
2024-05-11
0
Lisa aulia
nasib orang2 kelas bawah ya ini...selalu tertindas...
2024-03-30
0