Bab 13 Sudah jatuh tertimpa tangga

Tiara akhirnya sampai juga di rumah nya. Dia sedikit heran karena melihat rumah nya yang tampak begitu sepi, lampu rumah nya pun tidak ada yang menyala sama sekali. Dia berusaha membuka pintu rumah nya akan tetapi pintu tersebut masih terkunci.

"Apa ayah sudah berangkat narik lagi? tapi ini masih terlalu pagi untuk ayah pergi narik," gumam Tiara lirih.

Dia kemudian mencari kunci pintu rumah nya itu di tempat biasa ayah nya menaruh kunci tersebut. Setelah ketemu dia langsung membuka pintu rumah nya, keadaan rumah sangat lah sepi seperti belum terjamah orang setelah kepergian mereka tadi pagi.

Tiara menghidupkan lampu ruang tamu dan langsung menuju kamar sang ayah, berharap ayah nya ada di dalam sana. Saat dia membuka tirai kamar sang ayah ternyata keadaan kamar ayah nya pun sama gelap gulita. Perasaan Tiara semakin tidak enak takut terjadi sesuatu pada ayah nya itu.

Dia langsung mengambil ponsel nya niat hati ingin menghubungi ayah nya, akan tetapi ponsel nya justru dalam keadaan mati. Tanpa menunggu lama dia langsung mengisi daya baterai ponsel nya itu, sambil menunggu baterai ponsel nya terisi dia membersihkan diri.

Sekarang kondisi Tiara lebih segar dari sebelum nya, walaupun keadaan mental nya tidak dalam kondisi yang baik-baik saja setelah kejadian naas itu. Tapi Tiara berusaha untuk membuat diri nya terlihat baik-baik saja.

"Nomor yang anda tuju sedang dalam luar jangkauan," bunyi operator seluler setiap kali Tiara mencoba menghubungi sang ayah.

"Kenapa nomer ayah tidak bisa di hubungi? ada apa ini? Ya tuhan....semoga ayah dalam keadaan baik-baik saja," batin Tiara yang mulai gelisah tidak tenang.

Saat Tiara sedang larut dalam pikiran nya tiba-tiba ada suara yang memanggil nama nya dari arah depan rumah nya.

Ceklek,,

Tiara membuka pintu rumah nya dan tampak lah seorang laki-laki paruh baya yang tak lain adalah ketua RT di mana Tiara tinggal sekarang beserta dua anggota polisi.

"Syukurlah kamu sudah ada di rumah Tiara...semalam bapak ke sini beberapa kali tapi seperti nya kamu belum pulang. Jadi begini Tiara, kedatangan kamu ke sini untuk memberitahu tentang ayah mu," jelas pak RT.

"Ayah...." cicit Tiara.

Pak RT menganggukkan kepala nya kemudian melanjutkan ucapan nya," benar Tiara, ini tentang ayah mu, bapak harap kamu bisa sabar menghadapi semua ini. Huft....ayah kamu semalam mengalami kecelakaan, dan sekarang dalam keadaan kritis di rumah sakit."

Jeduaar....

Seperti ada petir di siang bolong yang menerpa, seketika tubuh gadis mungil itu luluh lantah ke lantai tanpa bisa berucap sepatah kata pun. Hanya air mata yang tanpa di suruh sudah berjatuhan di pipi mulus nya. Bibir nya bergetar memanggil lirih nama sang ayah. Pak RT yang melihat semua itu langsung sigap memapah Tiara ke dalam dan mendudukkan gadis itu di kursi tamu. Laki-laki tua itu sangat lah tahu bagaimana perasaan Tiara saat ini, dia berusaha untuk menenangkan hati gadis itu sebisa mungkin. Karena selama ini dia juga sudah menganggap Tiara sebagai anak nya sendiri.

Di rasa keadaan Tiara sudah tenang, kemudian polisi itu menjelaskan kronologi kejadian tentang kecelakaan ayah nya.

"Sekarang ayah saya di mana pak?" tanya Tiara ada kedua polisi itu.

"Ayah kamu sekarang berada di ruang ICU rumah sakit Central Medika," jawab salah satu polisi tersebut.

"Apakah bapak bisa mengantarkan saya ke sana," kata Tiara dengan nada yang sangat lirih sekali dan tatapan yang penuh dengan kesedihan.

Bagaimana tidak, semalam dia juga mengalami kejadian yang naas sampai dia harus kehilangan mahkota nya dalam usia yang masih sangat belia. Di tambah lagi sekarang dia mendapati orang yang paling dia sayangi di dunia ini sedang terbaring tidak berdaya di bangsal ICU.

Tiara menatap wajah pucat pasi sang ayah yang terbaring kesakitan di atas bangsal ICU dengan beberapa alat yang menempel di tubuh nya. Gadis itu menatap pilu tubuh ayah nya yang penuh dengan luka. Perlahan Tiara mendekati ayah nya, di ciumi nya kening sang ayah dengan berlinangan air mata kemudian dia memegang tangan ayah nya, di ciumi berkali-kali punggung tangan ayah nya setelah itu di letakkan di pipi nya dengan lembut.

"Ayah.....ini Tiara, maafkan Tiara yah yang baru datang. Sekarang ayah bangun ya? kata nya ayah ingin lihat nilai hasil ujian Tiara, kalau ayah tidak bangun bagaimana ayah bisa lihat hasil nilai ujian Tiara, hiks....Tiara juga ada kabar bagus untuk ayah, Tiara dapat beasiswa di fakultas kedokteran yah sampai Tiara mendapat gelar dokter spesialis nanti nya, ayah senang kan jika Tiara jadi dokter nanti sesuai cita-cita Tiara," kata Tiara sambil menahan isak tangis nya.

Dan tanpa Tiara sadari, ayah nya meneteskan air mata nya mendengar curahan hati Tiara. Walaupun tubuh ayah nya tidak bisa bergerak karena belum sadar akan tetapi dia masih bisa mendengar ucapan anak nya.

Sedangkan di luar ruang ICU, ada seorang laki-laki berpakaian serba hitam layak nya seorang supir pribadi sedang memperhatikan interaksi Tiara dengan sang ayah. Walaupun dia tidak bisa mendengar apa yang terjadi di dalam, tapi pria tersebut bisa tahu jika yang ada di dalam sana adalah sepasang anak dan ayah.

"Aku harus mencari informasi tentang keluarga itu, bagaimana pun aku yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi. Setelah itu aku akan menyampaikan semua informasi itu kepada tuan besar," ucap pria itu yang kemudian berlalu menuju pusat informasi setelah mengambil foto Tiara dan ayah nya melalui ponsel nya.

"Maaf nona, apakah anda keluarga pasien?" tanya salah satu perawat yang berjaga di ruang ICU.

"Benar sus, saya anak nya," jawab Tiara.

"Kebetulan kalau begitu, anda di minta untuk ke ruang dokter, karena dokter akan menyampaikan tentang keadaan ayah anda nona.

Tiara menganggukkan kepala nya, dan keluar dari ruangan ICU. Sesampainya di ruang dokter yang menangani sang ayah, dia langsung dipersilahkan duduk. Tiara mendengarkan semua penjelasan dokter tersebut sampai selesai. Dia menghela nafas nya dengan sangat berat saat keluar dari ruang dokter dan berjalan gontai menuju ke ruang tunggu ICU.

"Dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu untuk operasi ayah," lirih Tiara dengan meneteskan air mata.

Saat di dalam tadi, dokter menjelaskan jika ayah Tiara harus segera menjalani operasi karena ada gumpalan darah di dalam kepala ayah nya, jika itu tidak ditangani secepat nya maka akan berakibat fatal, itu penjelasan dari dokter tadi.

"Ya Allah...hamba harus bagaimana?"

Terpopuler

Comments

Eni Nuraeni

Eni Nuraeni

siapa tuan besar itu,bapknya jesica atau bapknya alex ?

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Lapangan Basket
2 Bab 2 Ungkapan cinta Jesika
3 Bab 3 Badut Hello Kitty
4 Bab. 4 Ternyata dia....
5 Bab. 5 Apa urusan mu
6 Bab.6 Hari kelulusan
7 Bab 7 Kasih Sayang seorang Ayah
8 Bab.8 Sikap aneh Alex
9 Bab.9 Sebenarnya ragu...
10 Bab. 10 Malam Kelam...
11 Bab 11 Malam kelam#2
12 Bab 12 Kehancuran Tiara
13 Bab 13 Sudah jatuh tertimpa tangga
14 Bab. 14 Kepergian sang ayah
15 Bab. 15 Foto lucknut
16 Bab. 16 Cobaan demi cobaan
17 Bab. 17 Mencari pekerjaan
18 Bab. 18 Bantuan kecil Alex
19 Bab. 19 Salam perpisahan dari hati
20 Bab. 20 Positif Hamil
21 Bab. 21 Masih ada yang perduli
22 Bab. 22 Bertemu kembali
23 Bab. 23 Penghinaan Jesika
24 Bab. 24 Perhatian seorang sahabat
25 Bab. 25 Detik - detik melahirkan
26 Bab. 26 Lahir nya Si kembar
27 Bab. 27 Twins A
28 Bab. 28 Jungkir Balik kehidupan Tiara
29 Bab 29 Apa benar?
30 Bab 30 Bertemu David
31 Bab. 31 Menjadi ibu dan ayah sekaligus
32 Bab. 32 Mendapat kekuatan baru
33 Bab. 33 Bertemu Alex kembali
34 Bab. 34 Kecerobohan Tiara
35 Bab. 35 Apa dia setiap hari seperti itu
36 Bab. 36 Pindah tugas
37 Bab. 37 Desakan papa Alex
38 Bab. 38 Karena aku yang menginginkan nya
39 Bab. 39 Senyuman Alex
40 Bab. 40 Bertemu si kembar
41 Bab. 41 Pelukan hangat Luna
42 Bab. 42 Ucapan nya tambah pedas
43 Bab. 43 Cerita Luna
44 Bab. 44 Kedatangan Jesika di kantor Alex
45 Bab. 45 Bukan Tiara yang dulu
46 Bab. 46 Jesika di buat kesal
47 Bab. 47 Abimana Mahendra
48 Bab. 48 Bertemu si kembar lagi
49 Bab. 49 Bertemu om ganteng nya Luna
50 Bab. 50 Ultah yang sama
51 Bab. 51 Wanita itu...
52 Bab.52 Sama terkejutnya
53 Bab. 53 Oma ??
54 Bab. 54 Wanita yang menarik
55 Bab.55 Mengantar Tiara pulang
56 Bab. 56 Curahan hati Tiara...
57 Bab. 57
58 Bab. 58 Bantuan Abimana
59 Bab. 59
60 Bab. 60 Om ganteng tolong Luna...
61 Bab. 61 Bantuan Alex
62 Bab. 62 Hampir saja
63 Bab. 63 Aku tidak percaya semua ini
64 Bab. 64 Terbongkar #1
65 Bab. 65 Terbongkar#2
66 Bab. 66 Terbongkar #3
67 Bab. 67 Rahasia ayah Alex
68 Bab. 68 Terbongkar sudah...
69 Bab. 69 Kehancuran Jesika
70 Bab. 70 Semua rasa menjadi satu
71 Bab. 71 Cucu - cucu oma
72 Bab. 72 Cerita Juna
73 Bab. 73 Hati yang pilu
74 Bab. 74 Ungkapan perasaan Alex...
75 Bab. 75 Akhirnya....
76 Bab. 76 Kewajiban pertama Alex
77 Bab. 77 Uang ayah memang banyak?
78 Bab 78 Mencabut tuntutan
79 Bab. 79 Kejutan Tiara..
80 Bab. 80 Kamu adalah Mutiara ku
81 Bab. 81 Akhir nya Sah....
82 Pengumuman Novel Baru
83 Bab. 83 Memulai lembaran baru
84 Bab. 84 Lalat pengganggu
85 Bab. 85 End
86 Bukan Update
87 Promo Novel baru
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab. 1 Lapangan Basket
2
Bab 2 Ungkapan cinta Jesika
3
Bab 3 Badut Hello Kitty
4
Bab. 4 Ternyata dia....
5
Bab. 5 Apa urusan mu
6
Bab.6 Hari kelulusan
7
Bab 7 Kasih Sayang seorang Ayah
8
Bab.8 Sikap aneh Alex
9
Bab.9 Sebenarnya ragu...
10
Bab. 10 Malam Kelam...
11
Bab 11 Malam kelam#2
12
Bab 12 Kehancuran Tiara
13
Bab 13 Sudah jatuh tertimpa tangga
14
Bab. 14 Kepergian sang ayah
15
Bab. 15 Foto lucknut
16
Bab. 16 Cobaan demi cobaan
17
Bab. 17 Mencari pekerjaan
18
Bab. 18 Bantuan kecil Alex
19
Bab. 19 Salam perpisahan dari hati
20
Bab. 20 Positif Hamil
21
Bab. 21 Masih ada yang perduli
22
Bab. 22 Bertemu kembali
23
Bab. 23 Penghinaan Jesika
24
Bab. 24 Perhatian seorang sahabat
25
Bab. 25 Detik - detik melahirkan
26
Bab. 26 Lahir nya Si kembar
27
Bab. 27 Twins A
28
Bab. 28 Jungkir Balik kehidupan Tiara
29
Bab 29 Apa benar?
30
Bab 30 Bertemu David
31
Bab. 31 Menjadi ibu dan ayah sekaligus
32
Bab. 32 Mendapat kekuatan baru
33
Bab. 33 Bertemu Alex kembali
34
Bab. 34 Kecerobohan Tiara
35
Bab. 35 Apa dia setiap hari seperti itu
36
Bab. 36 Pindah tugas
37
Bab. 37 Desakan papa Alex
38
Bab. 38 Karena aku yang menginginkan nya
39
Bab. 39 Senyuman Alex
40
Bab. 40 Bertemu si kembar
41
Bab. 41 Pelukan hangat Luna
42
Bab. 42 Ucapan nya tambah pedas
43
Bab. 43 Cerita Luna
44
Bab. 44 Kedatangan Jesika di kantor Alex
45
Bab. 45 Bukan Tiara yang dulu
46
Bab. 46 Jesika di buat kesal
47
Bab. 47 Abimana Mahendra
48
Bab. 48 Bertemu si kembar lagi
49
Bab. 49 Bertemu om ganteng nya Luna
50
Bab. 50 Ultah yang sama
51
Bab. 51 Wanita itu...
52
Bab.52 Sama terkejutnya
53
Bab. 53 Oma ??
54
Bab. 54 Wanita yang menarik
55
Bab.55 Mengantar Tiara pulang
56
Bab. 56 Curahan hati Tiara...
57
Bab. 57
58
Bab. 58 Bantuan Abimana
59
Bab. 59
60
Bab. 60 Om ganteng tolong Luna...
61
Bab. 61 Bantuan Alex
62
Bab. 62 Hampir saja
63
Bab. 63 Aku tidak percaya semua ini
64
Bab. 64 Terbongkar #1
65
Bab. 65 Terbongkar#2
66
Bab. 66 Terbongkar #3
67
Bab. 67 Rahasia ayah Alex
68
Bab. 68 Terbongkar sudah...
69
Bab. 69 Kehancuran Jesika
70
Bab. 70 Semua rasa menjadi satu
71
Bab. 71 Cucu - cucu oma
72
Bab. 72 Cerita Juna
73
Bab. 73 Hati yang pilu
74
Bab. 74 Ungkapan perasaan Alex...
75
Bab. 75 Akhirnya....
76
Bab. 76 Kewajiban pertama Alex
77
Bab. 77 Uang ayah memang banyak?
78
Bab 78 Mencabut tuntutan
79
Bab. 79 Kejutan Tiara..
80
Bab. 80 Kamu adalah Mutiara ku
81
Bab. 81 Akhir nya Sah....
82
Pengumuman Novel Baru
83
Bab. 83 Memulai lembaran baru
84
Bab. 84 Lalat pengganggu
85
Bab. 85 End
86
Bukan Update
87
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!