Alex mengeraskan rahang nya melihat Tiara yang sedang mengobrol dengan David. Dia berjalan ke arah Tiara dan David dengan tatapan yang sangat tidak bersahabat. Langkah nya tiba-tiba terhenti saat ada pelayan yang menawarkan sebuah minuman.
"Permisi tuan...apakah anda ingin minum?" tawar seorang pelayan laki-laki yang membawa segelas orange jus di nampan nya.
Alex melirik ke arah pelayan tersebut, tanpa mengucapkan sepatah kata pun dia kemudian meraih gelas jus tersebut dan menenggaknya langsung sampai habis dengan mata yang masih fokus ke arah Tiara.
Entah karena haus atau memang hati nya yang sedang panas sehingga dia butuh minuman dingin untuk meredakan rasa panas dalam tubuh nya itu.
"Ra...aku permisi dulu sebentar untuk mengangkat telepon," pamit David ketika ponsel nya berbunyi. Tiara hanya mengangguk sebagai tanda mengizinkan David untuk pergi.
Tiara menengok ke sana sini mencari sahabat nya Rani yang sejak tadi entah pergi kemana.
"Apakah anda butuh minuman nona?" tawar seorang pelayan wanita yang membawa segelas jus di nampan nya.
"Boleh mba," jawab Tiara dengan tersenyum manis dan menerima jus yang diberikan pelayan wanita itu.
Pelayan itu menengok dan memberi kode pada seseorang yang mengamati nya dari arah pojokan. Orang tersebut menganggukkan kepala nya.
Tiara meminum jus itu sambil celingukan mencari Rani. Tatapan nya seketika terhenti pada sosok laki-laki tampan yang sedang berjalan terhuyung ke arah nya.
"Alex...." lirih Tiara.
Saat Tiara akan berjalan ke arah Alex tiba-tiba lampu di ruangan itu padam. Suara riuh para tamu pun masih terdengar oleh Tiara walaupun lama-kelamaan suara itu seakan menghilang dari pendengaran nya. Tubuh Tiara seketika terhuyung ke atas saat seseorang mengangkat tubuh nya dan membawa nya pergi dari ruangan itu menuju salah satu kamar hotel yang tidak jauh dari ruangan itu.
Sedangkan Alex sendiri yang dalam kondisi setengah sadar berjalan sempoyongan menembus gelap nya ruangan itu mencari sosok wanita yang sejak tadi menganggu pikiran nya.
"Di mana Tiara," gumam Alex dalam kondisi yang setengah sadar. Dia beberapa kali mengerjapkan kedua mata nya untuk menghilangkan rasa pusing yang menghinggapi kepala nya.
"Kenapa kepala ku pusing sekali, dan badan ku terasa panas sekali," batin Alex sambil melonggarkan dasi nya dan tanpa sadar terus berjalan meninggalkan ruangan itu.
"Semua sudah beres..." lapor seseorang lewat sambungan telepon.
Orang yang menerima laporan tersebut menyunggingkan senyuman nya dengan sinis dan bersamaan dengan itu lampu di ruangan itu menyala.
"Horeeee..... " terdengar suara teriakan dari para tamu undangan yang merasa senang karena lampu dinyalakan kembali dan mereka melihat Band yang terkenal di kota itu siap untuk tampil di atas panggung. Mereka tidak menaruh curiga sama sekali justru mereka mengira lampu tersebut sengaja dipadamkan karena akan ada surprise dari penampilan band lokal tersebut.
Bahkan ada dua teman mereka yang hilang dari ruangan itu pun mereka tidak menyadari nya karena semua terbius oleh penampilan dari band tersebut.
"Tiara kemana ya," Rani celingukan ke sana ke mari mencari sahabat nya itu. Tadi saat Tiara sedang mengobrol dengan David dia izin pergi ke toilet, setelah selesai dari toilet dia menerima telepon dari ayah nya yang menyuruh Rani untuk segera pulang. Karena malam ini juga keluarga Rani harus pindah ke Semarang karena ayah nya Rani di pindah tugas kan ke kota itu.
Rani berniat pamitan dengan sahabat nya itu, tapi sejak dia kembali ke toilet tidak melihat sahabat nya itu di pesta itu. Dia beberapa kali menghubungi ponsel Tiara, akan tetapi ponsel itu mati. Rani sangat gelisah dia sudah bertanya ke beberapa teman sekelas nya akan tetapi mereka tidak tahu kemana Tiara pergi. Bahkan David orang yang terakhir dia lihat sedang mengobrol dengan Tiara pun entah pergi kemana.
Saat Rani, berjalan ke arah kamar hotel yang berada di dekat ruangan diselenggarakan pesta itu, tiba-tiba ponsel nya berdering. Ternyata ayah nya yang menghubungi nya. Rani langsung pulang setelah menerima panggilan dari ayah. Dia sebenarnya merasa tidak tenang karena pergi tanpa berpamitan dengan sahabat nya itu. Rani merasa seperti ada yang tidak beres dengan Tiara, akan tetapi dia tetap berpikir positif jika Tiara sudah pulang lebih dahulu. Dia kemudian mengirimkan pesan pada sahabat nya itu jika dia malam ini akan pindah ke Semarang.
**
Alex terus berjalan menuju salah satu kamar hotel dengan terus memegang kepala nya yang terasa sangat pusing, beberapa kali dia mengumpat karena dia tahu jika kondisi badan nya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Walaupun usia nya masih tujuh belas tahun, akan tetapi pengetahuan nya tentang hal semacam itu dia sudah sangat paham. Bukan bearti pergaulan Alex bebas selama ini, tapi dia mengetahui semua hal itu dari berbagai artikel yang sering dia baca di internet.
"****.....s**l siapa yang sudah menjebak ku seperti ini," kesal Alex saat memasuki sebuah kamar hotel yang kebetulan pintu itu tidak terkunci. Dia berniat untuk mengurangi rasa panas dalam tubuh nya dengan berendam di bathtub yang ada di dalam kamar hotel tersebut.
Saat memasuki kamar hotel tersebut, lampu kamar itu terlihat temaram. Alex beberapa kali mencoba mencari tombol lampu yang ada di dinding kamar akan tetapi tidak ketemu juga.
Pandangan nya seketika tertuju pada sosok wanita yang sedang terlelap di atas kasur yang ada di hadapan nya itu. Alex berjalan mendekat ke arah sosok itu, di pandangi nya wanita itu lekat-lekat dari ujung kaki sampai kepala.
Glek,
Alex menelan Saliva nya saat melihat pahatan sempurna di depan mata nya, seketika gairah Alex langsung memuncak setelah melihat sosok wanita dengan gaun yang tersingkap ke atas sehingga terpampang lah paha putih mulus dari wanita itu. Walaupun pencahayaan di kamar itu tidak jelas, akan tetapi dia masih bisa melihat itu semua dengan pandangan yang mulai buram. Alex beberapa kali menggelengkan kepala untuk menyadarkan dirinya.
Dia kemudian melihat ke arah wajah itu, dan lagi-lagi dia menelan Saliva nya saat melihat dua bongkahan sintal yang menonjol keluar karena bagian atas gaun tersebut sedikit melorot ke bawah. Alex benar-benar tidak bisa mengendalikan diri nya lagi. Saat ini nafsu nya sudah menguasai diri nya, tanpa berkeinginan melihat siapa wanita itu, dia langsung mencium bibir wanita itu dengan penuh gairah. Tangan nya pun tidak tinggal diam, tangan kekar itu sudah meremas salah satu gunung kembar dari wanita itu.
Sedangkan wanita itu sekarang dalam kondisi tidak sadarkan diri, dia hanya bisa melenguh dari alam bawah sadar nya karena perlakuan Alex yang sudah menjamah tubuhnya.
Dan pada akhir nya kejadian yang seharusnya tidak terjadi itu pun terjadi pada Alex dan Tiara. Ya ...wanita yang tidak sadarkan diri di kamar itu adalah Tiara. Malam ini adalah malam di mana penderitaan Tiara akan di mulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments