Tiara dan Rani berjalan beriringan ke luar dari aula. Rani tak henti-henti nya meledek sang sahabat karena bisa foto mesra berdua dengan Alex di atas panggung tadi. Bahkan Rani mengirim semua hasil jepretan nya itu ke ponsel Tiara. Pipi Tiara merona merah karena selalu menjadi bahan ledekan sahabat nya itu, bagaimana kalau Rani sampai tahu apa yang sudah Alex lakukan tadi pada nya, entah seheboh apa dia sekarang.
Ting...
Tiba-tiba ponsel mereka menerima notif pesan yang sama. Rani dan Tiara saling memandang satu sama lain.
"Kamu juga dapat pesan yang sama Ra?" tanya Rani.
Tiara menganggukkan kepala nya.
"Terus bagaimana, apa kamu mau berangkat ke sana?" tanya Rani lagi.
Tiara mengangkat kedua bahu nya," entah lah ...aku sendiri kok ragu ya Ran untuk datang ke acara itu. Lagi pula tumben, Jesika mengundang kita ke acara nya," jawab Tiara ragu.
"Benar juga sih....tapi ini buka acara dia saja tapi acara kelas kita yang di adakan di hotel milik keluarga Jesika Ra..."
Tiara diam sejenak, entah mengapa hati kecil nya menolak untuk datang ke acara itu. Dia merasa seperti akan terjadi sesuatu nanti nya.
"Bagaimana Ra? kamu mau datang tidak, jika kamu datang maka aku juga akan datang, jika kamu tidak datang aku juga tidak akan datang," kata Rani.
"Aku coba izin dulu ke ayah ku ya Ran...karena acara nya malam, aku takut ayah tidak mengizinkan nanti nya," jelas Tiara.
Rani pun mengangguk setuju dengan ucapan Tiara, bagaimana pun mereka tetap harus izin kedua orang tua mereka yg terlebih dahulu. Karena selama ini mereka belum pernah menghadiri pesta di malam hari. Apa lagi acara nya di hotel mewah seperti ini.
Tiara menghubungi sang ayah untuk meminta izin menghadiri pesta tersebut, entah alasan apa ayah Tiara kebetulan dengan mudah memberi izin pada anak gadis nya untuk hadir ke pesta itu. Tapi tetap dengan catatan tidak boleh pulang larut malam. Dan Tiara menyetujui nya, walaupun dalam hati nya sebenarnya ada keraguan.
Dia berpikir tidak ada salah nya jika dia pergi ke acara tersebut, itung-itung perpisahan dengan kawan-kawan sekelas nya. Karena entah kapan lagi bisa bertemu dengan teman-temanya itu setelah lulus nanti mereka pasti akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
"Gimana Ra....ayah kamu mengizinkan nya?" tanya Rani penasaran.
Tiara mengangguk sebagai jawaban nya.
"Hore....bearti kita bisa pergi bareng dong Ra.." ucap Rani dengan penuh antusias.
"Tapi, aku tidak membawa baju ganti Ran...dan aku juga tidak punya gaun yang cocok untuk pergi ke pesta di hotel seperti itu."
"Tenang saja Ra....aku punya banyak gaun yang cocok untuk kita pakai di acara nanti malam, jadi kita pulang ke rumah ku saja ya."
Tiara lagi-lagi menganggukkan kepala nya," makasih ya Ran," ucap tulus Tiara.
Mereka berdua pulang bersama menggunakan mobil Rani, sepanjang jalan mereka banyak mengobrol tentang masa depan, cita-cita bahkan tentang masalah pernikahan. Tidak lupa kedua sahabat itu saling melempar bahan candaan masing-masing sehingga membuat suasana di mobil menjadi ramai. Saat Rani membahas Alex, tiba-tiba gadis cantik itu seketika teringat pada sosok laki-laki tampan yang sudah mengambil ciuman pertama nya itu.
Karena sejak Alex menarik tangan Jesika yang tiba-tiba naik di atas panggung, setelah itu dia tidak terlihat lagi sampai acara itu selesai.
"Apakah Alex nanti malam juga akan hadir? aduh....kenapa aku bertanya seperti itu, ya jelas dia akan hadir di sana nanti malam secara dia kan kekasih Jesika," gumam Tiara dalam hati.
**
"Apakah semua sudah beres?" tanya Jesika pada seseorang lewat sambungan telepon.
"Semua nya sudah beres sesuai dengan keinginan mu, jangan lupa janji mu Jes," ucap seseorang dari seberang sana.
"Bagus....aku harap pekerjaan mu memuaskan. Untuk janji yang aku berikan pada mu tidak akan pernah aku ingkari asalkan semua nya berjalan lancar dan kamu tidak melakukan kesalahan apa pun itu!"
Setelah mengatakan hal itu Jesika langsung menutup telepon nya, dan mengendarai mobil nya ke sebuah salon untuk persiapan nanti malam.
**
"Ran...yang benar saja aku memakai gaun ini, aku tidak mau memakai nya. Pasti gaun ini sangat mahal, aku tidak pantas memakai nya Ra...aku pinjam gaun mu yang biasa saja ya?" kata Tiara saat mencoba gaun hitam selutut dengan model kerah sabrina.
"No...no...no...kamu tetap menggunakan gaun ini, karena gaun ini cocok untuk mu Ra,,coba lihat di cermin kamu sangat cantik menggunakan gaun ini," ucap Rani dengan penuh keyakinan.
"Tapi Ran......"
"Stop....tidak ada kata tapi-tapi an lagi, pokok nya kamu tetap memakai gaun itu titik," Jawa Rani dengan tegas.
Tiara menghela nafas nya perlahan, dia mengucapkan terima kasih pada sahabat nya itu yang selalu membantu nya dalam keadaan susah.
Mereka berdua berdandan bersama, lebih tepat nya Rani yang mendandani Tiara. Seperti biasa Tiara hanya menggunakan make up yang natural saja dan rambut yang dibiarkan terurai tanpa dibentuk apa pun,berbeda dengan Rani dia agak berdandan yang mencolok malam ini karena menyesuaikan dengan gaun yang dia gunakan saat ini yang sedikit terbuka di bagian atas nya.
Kedua nya tampak sangat cantik dengan penampilan nya masing-masing. Merasa penampilan mereka sudah sempurna, mereka berdua langsung pergi ke acara itu.
Sesampai nya di hotel, mereka di sambut oleh beberapa teman sekelas mereka yang sudah ada di sana. Banyak yang memuji penampilan mereka berdua, khusus nya penampilan Tiara yang sangat memukau dengan balutan dress hitam selutut dengan model kerah sabrina yang menampilkan leher serta pundak Tiara yang putih mulus. Tampilan Tiara terlihat lebih sempurna karena dia menggunakan high heels yang menampilkan kaki jenjang nya yang selama ini tidak terlihat sama sekali.
Tiara celingukan seperti sedang mencari seseorang di sana. Dan benar saja orang yang Tiara cari sedang berdiri tidak jauh dari nya sedang bercengkrama dengan teman-teman satu geng nya. Aneh nya malam ini Jesika tidak berada di sisi Alex, justru wanita itu sibuk dengan teman-teman perempuan lain nya.
"Gaes....lihat penampilan cewe kutu buku itu malam ini, waw....aku tidak menyangka dia bisa secantik itu," ucap Raka salah satu teman basket Alex.
Keempat laki-laki tampan itu menoleh ke arah Tiara dan Rani yang sedang dikerumuni oleh beberapa siswa laki-laki sekelas nya. Alex menatap tajam ke arah Tiara, dia mengeraskan rahang nya dan mengepalkan tangan nya karena tidak suka melihat Tiara menjadi pusat perhatian para siswa laki-laki di kelas nya itu.
Sedangkan David tanpa banyak kata langsung berjalan ke arah Tiara dan Rani.
"Hai Ra...." sapa David dengan tersenyum manis ke arah Tiara.
Tiara menoleh ke arah sumber suara yang menyapa nya," eh...Vid, kamu juga datang ke acara ini?"
David menganggukkan kepala nya dan kedua nya pun mengobrol dan bercanda gurau di sana. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka saat ini dengan mengepalkan kedua tangan nya.
"Kenapa kamu tidak mendengarkan apa yang aku ucapkan tadi...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
LENY
MAKANYA KATA ORANG TUA KL RAGU HATI KITA JANGAN PERGI AKAN ADA KEJADIAN BURUK MENIMPA🙏
2024-04-03
2