Bab 7 Kasih Sayang seorang Ayah

**

Mohon maaf kakak-kakak readers, kalau selama ini jarang update,, lagi fokus ke sebelah dulu🙏🏻 insyaallah mulai hari ini rajin update nya🤗

**

"Anak ayah cantik sekali hari ini...."

Tiara tersenyum malu mendapatkan pujian dari sang ayah.

"Ayah bangga pada mu nak, kamu bisa menyelesaikan pendidikan kamu di sekolah terfavorit di kota ini. Dan kamu juga mendapat kan hasil yang sangat membanggakan. Ayah tahu perjuangan mu tidak lah mudah di sekolah itu. Setiap hari kamu harus berhadapan dengan teman-teman mu yang selalu merundung mu pasti nya karena kamu berasal dari keluarga yang tidak mampu. Kamu juga bisa sekolah di sana hanya karena mengandalkan sebuah beasiswa semata. Ayah merasa sangat bersalah karena sebagai seorang ayah belum bisa membuat anak ayah bahagia seperti remaja seusia mu. Bahkan kamu juga harus bekerja keras untuk membantu perekonomian keluarga. Maafin ayah Tiara...."

"Sst....ayah tidak boleh berkata seperti itu, Tiara sangat bangga menjadi anak ayah. Justru Tiara yang harus minta maaf karena Tiara sudah menyusahkan ayah selama ini. Tiara janji akan menjadi orang sukses ke depan nya supaya bisa membahagiakan ayah," ucap Tiara sambil memeluk sang ayah.

"Kamu harus berjanji nak, jika suatu hari nanti ayah tidak ada bersama mu lagi..kamu harus bisa menjadi seorang Mutiara yang kuat dan tangguh dalam menghadapi segala badai cobaan yang menimpa mu, jadi lah Mutiara yang selalu berkilau di dalam lumpur sekalipun," pesan sang ayah dengan mengusap wajah Tiara dengan lembut.

"Ayah tidak boleh berkata seperti itu, ayah akan selalu bersama Tiara sampai Tiara sukses nanti..hiks...." tangis Tiara akhir nya pecah juga.

Entah mengapa Tiara menganggap perkataan sang ayah seperti pesan terakhir yang dia ucapkan untuk nya.

"Sudah...jangan menangis seperti ini, nanti anak ayah yang sudah cantik ini menjadi jelek lagi," ayah Tiara berusaha menghibur anak satu-satu nya itu dengan mengusap sisa air mata yang ada di pipi Tiara.

"Ayah....." rengek Tiara.

"Semoga kelak hidup mu selalu berkilauan seperti Mutiara yang bergelimang kasih sayang dan kebahagiaan dari orang - orang yang ada di sekeliling mu nak," batin sang ayah menatap sendu anak gadis nya yang kini sudah beranjak remaja.

"Ayo...ayah antar kamu sampai sekolah."

Tiara mengangguk," iya ayah..."

Ayah Tiara mengantar anak semata wayang nya menggunakan angkot yang biasa untuk menarik setoran. Tiara tidak pernah merasa malu atau gengsi sama sekali. Justru dia sangat bangga bisa mempunyai ayah yang sangat tangguh seperti ayah nya. Menjadi seorang ayah sekaligus ibu dari Tiara kecil bukan hal yang mudah, itu yang membuat Tiara bertekad untuk menjadi orang sukses nanti nya supaya bisa membahagiakan sang ayah.

"Tiara turun dulu ya yah..." pamit Tiara pada ayah nya, dia mencium punggung tangan sang ayah. Rasa nya ada sesuatu yang berbeda dalam hati nya seperti ada hal buruk yang akan terjadi nanti.

Tapi Tiara menepis semua perasaan itu saat melihat senyum bahagia yang terukir di wajah ayah nya.

"Hati-hati ya nak...ayah sayang sekali ma kamu, semoga kelak kamu menjadi orang yang sukses," ucap sang ayah yang tiba-tiba memeluk Tiara sangat erat sekali. Dan dia juga meneteskan air mata nya.

"Kenapa ayah menangis?" tanya Tiara saat pelukan mereka terlepas.

Ayah Tiara menggelengkan kepala nya mengungkapkan jika diri nya dalam keadaan baik-baik saja," ayah tidak apa-apa nak, ayah hanya merasa bahagia karena anak ayah sekarang sudah dewasa, dan cantik seperti almarhumah ibu mu. Dia pasti merasa bangga di surga sana karena kamu sudah tumbuh menjadi anak yang baik, cantik dan pintar," tutur sang ayah.

"Sekarang turun lah, itu Rani sudah menunggu mu di gerbang."

Tiara menengok ke arah pintu gerbang sekolah, dan benar saja Rani sudah ada di sana dan melambaikan tangan nya ke arah Tiara.

"Kalau begitu Tiara turun dulu ya yah....ayah hati-hati menyetir nya, jangan kebut-kebut, kalau sudah mengantuk ayah harus...."

"Istirahat ...ayah tahu itu nak, setiap hari kamu selalu bilang seperti itu," jawab sang ayang sambil mengelus pucuk kepala anak kesayangan nya itu.

"Tiara sayang ayah...dada ayah, assalamualaikum..." pamit Tiara yang kemudian turun dari angkot sang ayah dan menghampiri Rani.

"Ayah juga sangat sayang pada mu nak...semoga Allah selalu menjaga mu," lirih Ayah Tiara memandangi punggung Tiara yang lama-lama menghilang dari pandangan nya.

**

"Ya ampun Ra....kamu cantik banget, dan ini kebaya yang kamu pakai klasik banget tahu model nya," puji Rani.

"Ah...bisa aja kamu...ini kebaya pernikahan almarhumah ibu ku dulu, hanya aku ubah sedikit, kamu tuh yang cantik hari ini, penampilan kamu oke punya," kata Tiara sambil mengangkat jari nya membentuk simbol oke.

"Bearti kita sama-sama cantik dong Ra,hahaha..."

"Eh....tunggu dulu, kayak nya ada yang kurang deh dari penampilan kamu Ra." Rani mengetuk-ngetuk dagu nya sambil melihat penampilan sahabat nya itu seperti ada yang kurang menurut nya.

Tiara menautkan kedua alis nya bingung dengan apa yang Rani ucapkan.

"Ayo sini Ra ikut aku...." Rani langsung menarik tangan Tiara menuju toilet wanita.

Sesampainya di sana dia langsung make over penampilan Tiara.

"Sempurna...." Rani melihat penampilan Tiara yang sangat cantik dan memukau di cermin yang ada di toilet.

"Ran...ini apa ngga berlebihan ya?" Tiara merasa tidak percaya diri dengan penampilan nya sekarang.

"Ngga Tiara....justru dengan ini kamu terlihat lebih cantik tahu dan pas sekali dengan kebaya yang kamu pakai."

Rani sengaja mengubah sedikit penampilan Tiara dengan memoles sedikit wajah Tiara yang awal nya memang sudah cantik dengan sentuhan make up natural sesuai untuk kulit wajah usia mereka.

"Sudah...yuk kita keluar, sebentar lagi acara nya akan dimulai," Rani mengajak Tiara untuk keluar dan pergi ke tempat acara.

Sepanjang perjalanan mereka menjadi pusat perhatian para siswa laki-laki. Khusus nya Tiara, karena penampilan Tiara kali ini benar-benar memukau siapa pun yang melihat nya.

Karena selama ini yang mereka tahu, Tiara tidak pernah berdandan sama sekali, dan penampilan Tiara bisa dikatakan biasa saja selama ini.

Tak terkecuali dengan Alex,, dari jauh laki-laki tampan itu selalu memandang Tiara dengan tatapan yang sulit di artikan. Dia merasa risih dengan pandangan siswa lain yang memandang lapar ke arah Tiara. Dia mengeraskan rahang nya dan mengepalkan kedua tangan nya.

Dengan langkah tegap dia berjalan ke arah Tiara, yang saat ini sedang berdiri sendiri di depan aula menunggu Rani yang sedang mengambil sesuatu yang tertinggal di toilet tadi.

Sesampai nya di sana, Alex langsung menarik tangan Tiara dan membawa nya ke sebuah taman belakang kelas nya yang tidak jauh dari aula tersebut.

Tiara sontak kaget dengan ulah Alex tersebut," apa yang kamu lakukan Al, lepaskan aku! " ucap Tiara dengan penuh emosi akan tetapi Alex hanya diam saja dan terus menarik tangan Tiara dan menghempaskan tubuh Tiara di dinding belakang kelas nya

Tiara menatap tajam ke arah Alex, dia merasa tidak senang dengan perlakuan Alex itu.

Dia berusaha untuk pergi dari sana akan tetapi usaha nya selalu di cegah oleh Alex. Bahkan sekarang posisi Tiara sudah di kukung oleh kedua tangan Alex dan...

Cup,

Alex dengan berani nya mengecup bibir mungil Tiara, tidak ada lu***an atau hi**** an hanya sekedar menempel saja. Sepersekian detik Alex kemudian melepaskan ciuman itu.

Plak....

Terpopuler

Comments

Dek Raraaa

Dek Raraaa

haiwoooo ..
kentang bgtt dahh 😬😬😬

2023-02-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Lapangan Basket
2 Bab 2 Ungkapan cinta Jesika
3 Bab 3 Badut Hello Kitty
4 Bab. 4 Ternyata dia....
5 Bab. 5 Apa urusan mu
6 Bab.6 Hari kelulusan
7 Bab 7 Kasih Sayang seorang Ayah
8 Bab.8 Sikap aneh Alex
9 Bab.9 Sebenarnya ragu...
10 Bab. 10 Malam Kelam...
11 Bab 11 Malam kelam#2
12 Bab 12 Kehancuran Tiara
13 Bab 13 Sudah jatuh tertimpa tangga
14 Bab. 14 Kepergian sang ayah
15 Bab. 15 Foto lucknut
16 Bab. 16 Cobaan demi cobaan
17 Bab. 17 Mencari pekerjaan
18 Bab. 18 Bantuan kecil Alex
19 Bab. 19 Salam perpisahan dari hati
20 Bab. 20 Positif Hamil
21 Bab. 21 Masih ada yang perduli
22 Bab. 22 Bertemu kembali
23 Bab. 23 Penghinaan Jesika
24 Bab. 24 Perhatian seorang sahabat
25 Bab. 25 Detik - detik melahirkan
26 Bab. 26 Lahir nya Si kembar
27 Bab. 27 Twins A
28 Bab. 28 Jungkir Balik kehidupan Tiara
29 Bab 29 Apa benar?
30 Bab 30 Bertemu David
31 Bab. 31 Menjadi ibu dan ayah sekaligus
32 Bab. 32 Mendapat kekuatan baru
33 Bab. 33 Bertemu Alex kembali
34 Bab. 34 Kecerobohan Tiara
35 Bab. 35 Apa dia setiap hari seperti itu
36 Bab. 36 Pindah tugas
37 Bab. 37 Desakan papa Alex
38 Bab. 38 Karena aku yang menginginkan nya
39 Bab. 39 Senyuman Alex
40 Bab. 40 Bertemu si kembar
41 Bab. 41 Pelukan hangat Luna
42 Bab. 42 Ucapan nya tambah pedas
43 Bab. 43 Cerita Luna
44 Bab. 44 Kedatangan Jesika di kantor Alex
45 Bab. 45 Bukan Tiara yang dulu
46 Bab. 46 Jesika di buat kesal
47 Bab. 47 Abimana Mahendra
48 Bab. 48 Bertemu si kembar lagi
49 Bab. 49 Bertemu om ganteng nya Luna
50 Bab. 50 Ultah yang sama
51 Bab. 51 Wanita itu...
52 Bab.52 Sama terkejutnya
53 Bab. 53 Oma ??
54 Bab. 54 Wanita yang menarik
55 Bab.55 Mengantar Tiara pulang
56 Bab. 56 Curahan hati Tiara...
57 Bab. 57
58 Bab. 58 Bantuan Abimana
59 Bab. 59
60 Bab. 60 Om ganteng tolong Luna...
61 Bab. 61 Bantuan Alex
62 Bab. 62 Hampir saja
63 Bab. 63 Aku tidak percaya semua ini
64 Bab. 64 Terbongkar #1
65 Bab. 65 Terbongkar#2
66 Bab. 66 Terbongkar #3
67 Bab. 67 Rahasia ayah Alex
68 Bab. 68 Terbongkar sudah...
69 Bab. 69 Kehancuran Jesika
70 Bab. 70 Semua rasa menjadi satu
71 Bab. 71 Cucu - cucu oma
72 Bab. 72 Cerita Juna
73 Bab. 73 Hati yang pilu
74 Bab. 74 Ungkapan perasaan Alex...
75 Bab. 75 Akhirnya....
76 Bab. 76 Kewajiban pertama Alex
77 Bab. 77 Uang ayah memang banyak?
78 Bab 78 Mencabut tuntutan
79 Bab. 79 Kejutan Tiara..
80 Bab. 80 Kamu adalah Mutiara ku
81 Bab. 81 Akhir nya Sah....
82 Pengumuman Novel Baru
83 Bab. 83 Memulai lembaran baru
84 Bab. 84 Lalat pengganggu
85 Bab. 85 End
86 Bukan Update
87 Promo Novel baru
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab. 1 Lapangan Basket
2
Bab 2 Ungkapan cinta Jesika
3
Bab 3 Badut Hello Kitty
4
Bab. 4 Ternyata dia....
5
Bab. 5 Apa urusan mu
6
Bab.6 Hari kelulusan
7
Bab 7 Kasih Sayang seorang Ayah
8
Bab.8 Sikap aneh Alex
9
Bab.9 Sebenarnya ragu...
10
Bab. 10 Malam Kelam...
11
Bab 11 Malam kelam#2
12
Bab 12 Kehancuran Tiara
13
Bab 13 Sudah jatuh tertimpa tangga
14
Bab. 14 Kepergian sang ayah
15
Bab. 15 Foto lucknut
16
Bab. 16 Cobaan demi cobaan
17
Bab. 17 Mencari pekerjaan
18
Bab. 18 Bantuan kecil Alex
19
Bab. 19 Salam perpisahan dari hati
20
Bab. 20 Positif Hamil
21
Bab. 21 Masih ada yang perduli
22
Bab. 22 Bertemu kembali
23
Bab. 23 Penghinaan Jesika
24
Bab. 24 Perhatian seorang sahabat
25
Bab. 25 Detik - detik melahirkan
26
Bab. 26 Lahir nya Si kembar
27
Bab. 27 Twins A
28
Bab. 28 Jungkir Balik kehidupan Tiara
29
Bab 29 Apa benar?
30
Bab 30 Bertemu David
31
Bab. 31 Menjadi ibu dan ayah sekaligus
32
Bab. 32 Mendapat kekuatan baru
33
Bab. 33 Bertemu Alex kembali
34
Bab. 34 Kecerobohan Tiara
35
Bab. 35 Apa dia setiap hari seperti itu
36
Bab. 36 Pindah tugas
37
Bab. 37 Desakan papa Alex
38
Bab. 38 Karena aku yang menginginkan nya
39
Bab. 39 Senyuman Alex
40
Bab. 40 Bertemu si kembar
41
Bab. 41 Pelukan hangat Luna
42
Bab. 42 Ucapan nya tambah pedas
43
Bab. 43 Cerita Luna
44
Bab. 44 Kedatangan Jesika di kantor Alex
45
Bab. 45 Bukan Tiara yang dulu
46
Bab. 46 Jesika di buat kesal
47
Bab. 47 Abimana Mahendra
48
Bab. 48 Bertemu si kembar lagi
49
Bab. 49 Bertemu om ganteng nya Luna
50
Bab. 50 Ultah yang sama
51
Bab. 51 Wanita itu...
52
Bab.52 Sama terkejutnya
53
Bab. 53 Oma ??
54
Bab. 54 Wanita yang menarik
55
Bab.55 Mengantar Tiara pulang
56
Bab. 56 Curahan hati Tiara...
57
Bab. 57
58
Bab. 58 Bantuan Abimana
59
Bab. 59
60
Bab. 60 Om ganteng tolong Luna...
61
Bab. 61 Bantuan Alex
62
Bab. 62 Hampir saja
63
Bab. 63 Aku tidak percaya semua ini
64
Bab. 64 Terbongkar #1
65
Bab. 65 Terbongkar#2
66
Bab. 66 Terbongkar #3
67
Bab. 67 Rahasia ayah Alex
68
Bab. 68 Terbongkar sudah...
69
Bab. 69 Kehancuran Jesika
70
Bab. 70 Semua rasa menjadi satu
71
Bab. 71 Cucu - cucu oma
72
Bab. 72 Cerita Juna
73
Bab. 73 Hati yang pilu
74
Bab. 74 Ungkapan perasaan Alex...
75
Bab. 75 Akhirnya....
76
Bab. 76 Kewajiban pertama Alex
77
Bab. 77 Uang ayah memang banyak?
78
Bab 78 Mencabut tuntutan
79
Bab. 79 Kejutan Tiara..
80
Bab. 80 Kamu adalah Mutiara ku
81
Bab. 81 Akhir nya Sah....
82
Pengumuman Novel Baru
83
Bab. 83 Memulai lembaran baru
84
Bab. 84 Lalat pengganggu
85
Bab. 85 End
86
Bukan Update
87
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!