Tiara dan David pun mengobrol banyak hal di perpustakaan itu, sesekali mereka tertawa cekikikan di saat ada obrolan yang lucu menurut mereka. David dan Tiara memang dekat selama ini, dekat dalam artian menjadi sahabat. Karena cuma David dan Rani lah yang tulus mau berteman dengan Tiara di sekolah itu. David dan Rani juga berasal dari keluarga yang kaya raya seperti Jesika dan Alex, tapi tetap keluarga Alex yang nomor satu.
David juga tahu jika Tiara bisa sekolah di sana hanya karena mendapat beasiswa. Dia juga tahu jika Tiara hanya seorang anak dari supir angkot. Dia juga sering membantu Tiara untuk mencari pekerjaan paruh waktu untuk membantu perekonomian keluarga Tiara.
Seperti saat ini, dia sengaja mencari Tiara untuk menyampaikan jika ada suatu pekerjaan yang bisa Tiara lakukan seperti biasa nya. Karena David tahu sebentar lagi ujian sekolah, pasti Tiara membutuhkan uang untuk biaya ujian tersebut. Karena biaya ujian sekolah tidak di cover oleh beasiswa nya.
"Alex....ngapain kamu di sini?" tanya Jesika dengan bergelayut manja di lengan laki - laki yang baru saja sah menjadi kekasih nya itu. Lebih tepat nya kekasih paksa.
"Bukan urusan mu!" jawab Alex dingin dengan tetap memandang ke arah Tiara dan David yang masih asik dalam obrolan kecil mereka.
Jesika mengikuti arah pandangan mata Alex, dia langsung mengepalkan kedua tangan nya ketika melihat siapa yang sekarang ini menjadi pusat perhatian Alex sampai kekasih nya itu mengabaikan kehadirannya di sana.
"Lihat saja....aku akan membuat Alex membenci mu selama nya Tiara, bahkan untuk memandang mu atau mendengar nama mu saja dia akan meras jijik," batin Jesika dengan tatapan sinis ke arah Tiara.
Jesika tahu jika Alex selama ini mempunyai perasaan lebih kepada Tiara, tapi perasaan itu tidak tersampaikan karena status meraka berbeda. Jesika tahu betul seperti apa orang tua Alex, terutama papi nya Alex yang selalu memandang orang lain dari strata sosial nya. Di tambah lagi saat ini, perusahaan keluarga Alex sedang mengalami kendala keuangan yang lumayan besar. Dari itu Jesika memanfaatkan keadaan ini untuk menjerat Alex ke dalam pelukan nya dengan bantuan ayah nya pasti nya.
Jesika menyuruh papa nya untuk menyuntikan dana segar ke perusahaan orang tua Alex dengan syarat orang tua Alex harus bisa membujuk Alex untuk menjadi pacar Jesika. Awal nya Jesika meminta untuk langsung bertunangan, tapi syarat itu tidak disetujui oleh kedua orang tua Alex mengingat usia mereka yang masih sangat belia.
"Sayang....kamu ingat kan tentang kerja sama antara kedua orang tua kita hemmm..." bisik Jesika tepat di telinga Alex.
Alex menatap jengah ke arah wanita yang sekarang ini menyandang sebagai kekasih nya itu. Kalau bukan demi bakti nya kepada kedua orang tua nya, dia tidak akan sudi mempunyai kekasih licik seperti Jesika yang selalu mengandalkan kekuatan orang tua nya untuk mendapatkan apa yang dia mau.
Dan karena Alex tidak ingin mengecewakan kedua orang tua nya terutama sang mami jadi dia mau menerima syarat itu. Bagi Alex saat ini yang terpenting perusahaan keluarga nya terselamatkan. Walaupun dia harus mengorbankan cinta nya pada Tiara.
Alex langsung menghempaskan tangan Jesika yang melingkar di lengan nya dan berlalu pergi meninggalkan kekasih nya itu di sana. Jesika yang merasa kesal kemudian menghentakkan kaki nya.
"Okey....saat ini kamu mengacuhkan ku Lex, tapi lihat saja aku akan buat kamu bertekuk lutut di hadapan ku," gumam Jesika dengan seringai licik nya.
**
"Oh ya Ra...besok ada kerjaan seperti biasa yang lumayan upah nya lho, kira - kira kamu mau ambil ngga? lumayan sech bisa untuk nambahi biaya ujian nanti," ujar David.
"Emang kerjaan apa Vid?" tanya Tiara penasaran.
"Kerja nya sech mudah Ra,,cuma bagi brosur aja paling lama cuma satu jam. Tempat nya di lapangan indoor basket yang ada di pusat kota. Kebetulan di sana akan ada pertandingan basket antar anak SMA. Dan team basket sekolah kita yang bertanding pada hari itu Ra. Tapi masalah nya kamu harus memakai kostum badut," kata David sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
"Ehmmmm... jadi badut ya?" Tiara nampak berpikir sejenak.
"It's okey...tidak masalah bagi ku, mau jadi apa pun yang terpenting pekerjaan itu halal dan mengahasilkan cuan," kata Tiara dengan terkekeh kecil.
"Kamu yakin? ini sekolah kita lho Ra yang tanding. Pasti akan banyak teman - teman kita yang melihat nya nanti. Apa kamu tidak malu nanti nya?" kata David memastikan lagi dengan keputusan Tiara itu.
"Ngga masalah bagi ku...lagian ngapain juga harus malu. Selama pekerjaan yang aku kerjakan itu halal tidak masalah bagi ku Vid, kamu kan sudah kenal aku lama masak tidak paham karakter ku seperti apa. Lagian kalau cuma dapat ejekan, celana, hinaan dari teman - teman kita itu sudah makanan ku sehari - hari kan? lagian aku kan memakai kostum badut jadi mereka tidak akan tahu jika badut itu dalam nya aku," ucap Tiara dengan penuh keyakinan.
"Baiklah kalau begitu, besok aku akan mengabari mu lagi. Tenang saja Ra...aku besok juga ikut tanding kok, jadi kalau ada anak yang me bully mu aku yang akan menjadi perisai mu,hahaha...."
"Apaan sech lebay banget,haa..."
**
"Ra..... gimana sudah siap...?" tanya David saat menemani Tiara untuk mengganti kostum di toilet umum yang ada di dekat lapangan.
Tiara hanya bisa mengangkat jari nya membentuk huruf O sebagai tanda kalau dia sudah siap. Kemudian Tiara mengambil setumpuk brosur pembukaan sebuah cafe khusus untuk anak muda dari tangan David. Di rasa sudah siap, David kemudian mengantarkan Tiara menuju pintu masuk lapangan. Setelah itu David meninggalkan Tiara untuk berganti kostum karena sebentar lagi pertandingan akan segera di mulai.
Di depan pintu masuk Tiara dengan telaten membagikan lembaran demi lembaran brosur di tangan nya dengan bergaya selucu dan seimut mungkin. Benar kata dia, jika teman - teman nya itu tidak mengenali nya sama sekali. Bahkan ada beberapa teman nya yang meminta ber swa foto dengan nya. Tiara tidak menolak sama sekali, dia palah terlihat enjoy dan menikmati nya. Walaupun kostum badut itu terasa sangat berat untuk ukuran badan Tiara, dan terasa sangat panas di dalam nya, tapi tidak mengurangi semangat nya sama sekali.
David yang memandang Tiara dari jauh pun hanya tersenyum penuh arti sebelum dia masuk ke dalam lapangan. Dia merasa salut pada Tiara yang mau melakukan apa pun demi untuk meringankan beban sang ayah.
Tatapan Tiara terpaku saat melihat sosok laki - laki yang sangat familiar di mata nya. Dia menjadi tidak fokus sehingga lembaran brosur yang ada di tangan nya seketika terjatuh berserakan ke mana - mana.
Alex yang melihat itu langsung berinisiatif untuk membantu badut hello Kitty itu memunguti lembaran - lembaran kertas yang telah jatuh berhamburan kemana - mana itu.
Seketika tatapan mereka bertemu, Alex menatap mata badut cantik itu dengan tatapan yang sangat dalam dan teduh. Begitu juga dengan Tiara, gadis itu beberapa kali mengedipkan kedua mata nya untuk menetralkan rasa gugup nya. Dia takut kalau sampai Alex tahu jika yang ada di dalam badut itu adalah diri nya
Alex tersenyum melihat badut di depan nya yang beberapa kali mengedipkan kedua mata nya. Bagi laki - laki itu, tingkah badut itu sangatlah lucu dan menggemaskan sekali.
Tanpa dia sadari tangan nya terulur untuk menyentuh dan mengusap kepala badut itu.
"Menggemaskan sekali...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
mine😅
takut ikut sakit hati kalo di terusin
2024-11-18
0
Neli Allen
semangat thor
2024-04-30
4
LENY
KASIHAN ALEX TERPAKSA MENERIMA CINTA JESICA
2024-04-02
2