Bab 2 Ungkapan cinta Jesika

"Alex.... maukah kamu menjadi pacarku?" ucap seorang gadis cantik dengan memegang setangkai mawar merah dan boneka beruang.

Sontak hal itu membuat Alex menatap tajam pada gadis yang telah berani mengungkap kan perasaan nya itu kepada nya.

Suara teriakan, beserta tepuk tangan dari seluruh siswa yang berada di lapangan itu pun menambah suasana menjadi riuh.

Terima....terima...terima....

Begitu lah teriakan dari para siswa yang berada di lapangan memberi support dan semangat untuk pasangan yang berada di tengah lapangan.

"Jika kamu menerima cinta ku maka ambil lah setangkai mawar ini, tapi jika kamu tidak menerima cinta ku maka ambilah boneka beruang ini," kata Jesika dengan suara yang sangat lembut.

Alex memandang ke sekeliling siswa yang ada di lapangan, dan lagi - lagi tatapan nya terpaku dengan seorang gadis yang berada di pinggir lapangan dengan memeluk sebuah buku di depan nya. Dia menatap lekat - lekat kedua bola mata gadis itu, karena kebetulan jarak mereka tidak lah jauh sehingga mereka bisa saling menatap dengan jelas.

Terlihat jelas dari tatapan gadis itu mengisyaratkan kepada Alex untuk tidak menerima cinta dari gadis lain.

"Jangan diterima Lex," lirih Tiara dengan menggelengkan kepala nya.

Entah keberanian dari mana sehingga dia berani mengucapkan kalimat itu, walaupun ucapan itu sangat la lirih dan Alex pun tidak dapat mendengar nya, tapi Alex bisa tahu apa yang Tiara ucapkan.

Alex tidak mampu menatap Tiara sehingga dia memutus pandangan nya dan beralih kepada Jesika kembali. Dia menatap setangkai mawar merah yang berada di tangan kanan Jesika dan boneka beruang di tangan kiri Jesika.

Tanpa berpikir panjang lagi dan tanpa sepatah kata pun akhirnya Alex mengambil setangkai mawar merah itu dari tangan Jesika. Hal itu langsung membuat suasana lapangan menjadi riuh dengan tepuk tangan seluruh siswa yang ada di sana.

"Makasih Lex sudah menerima cinta ku, I Love You....." kata Jesika yang langsung memeluk Alex dengan perasaan yang sangat bahagia.

"Akhir nya aku lah pemenang nya, dan aku pemilik dari seorang Alexander Wiratama, thank you dad...." batin Jesika dengan tersenyum licik.

Tiara yang melihat adegan itu dihadapan nya merasakan sesak yang luar biasa di dada nya. Sehingga dia perlahan - lahan mundur dari kerumunan itu dan berlalu dari tempat yang membuat hati nya sakit.

"Kamu harus sadar diri Tiara....kamu dan Alex itu tidak sepadan, kamu hanya seorang pungguk yang merindukan bulan. Mana mungkin cowok seperti Alex mau melirik gadis seperti dirimu, sadar Tiara....ingat tujuan kamu di sekolah ini apa? jangan sampai perasaan mu ini mempengaruhi semua tujuan mu untuk menggapai cita - cita mu menjadi seorang dokter, ingat pengorbanan ayah kamu selama ini Tiara! monolog Tiara dalam hati mengingatkan diri nya sendiri sambil terus berjalan menuju tempat favorit nya perpustakaan.

Sesekali gadis cantik itu menghapus air mata yang menetes di pipi nya dengan kasar. Untung saja sepanjang koridor menuju perpustakaan sepi tidak ada siswa yang berlalu lalang seperti biasa nya. Jadi dia leluasa untuk menghapus jejak air mata nya tanpa ada yang melihat.

Sesampai nya di perpustakaan dia langsung menuju tempat duduk favourite nya di pojok. Dia menarik kursi yang menghadap ke arah lapangan basket supaya membelakangi lapangan itu. Kebetulan tempat favorit Tiara itu dekat jendela kaca dan menghadap ke arah lapangan basket. Dari sana dia bisa melihat dengan jelas kejadian yang sedang berlangsung di lapangan basket itu. Dulu, di sana lah dia sering mencuri pandang ketika Alex sedang bermain basket dengan team nya.

Tiara menarik nafas dalam - dalam dan menghembuskan nya perlahan guna mengurangi rasa sesak dalam dada nya. Setelah di rasa sudah membaik, dia kemudian fokus kembali dengan buku kimia nya.

Alex mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru lapangan tapi dia tidak menemukan keberadaan Tiara di sana. Ada perasaan aneh dalam hati nya saat menyadari gadis itu sudah tidak ada lagi di lapangan.

"Apakah dia melihat semua nya tadi," batin Alex.

Jesika akhirnya melepaskan pelukan nya, dan menggandeng lengan Alex untuk menjauh dari lapangan. Adegan tadi di lapangan basket itu pun menjadi sebuah trending topik di sekolah itu dan media sosial.

Banyak siswi yang memuji pasangan yang baru saja jadian itu. Karena dilihat dari segi apa pun mereka memang pasangan yang sangat serasi. Yang laki - laki tampan dan yang perempuan juga cantik, mereka juga sama - sama berasal dari keluarga yang kaya raya, mereka juga merupakan siswa siswi yang berpretasi di bidang akademik dan non akademik. Tak ayal banyak siswa yang mengidolakan pasangan itu.

Akan tetapi banyak pula siswi yang patah hati sekarang ini, karena sang pujaan hati mereka kini sudah mempunyai seorang kekasih. Dan kekasih dari pujaan hati mereka bukan gadis yang sembarangan tentu nya. Dia adalah siswi yang paling populer dan kaya di sekolah itu. Mereka sampai membuat tagar hari patah hati se sekolah.

Foto dan video pernyataan cinta Jesika dan Alex pun sudah tersebar di dunia maya. Dan sampai juga di tangan Tuan Wiratama. Laki - laki paruh baya itu tersenyum puas melihat semua itu.

"Anak pintar, kamu memang selalu bisa diandalkan nak," gumam tuan Wiratama dengan tersenyum bahagia.

**

Di perpustakaan,

Tiara tidak bisa konsentrasi membaca sama sekali, pikiran nya masih tertuju dengan kejadian beberapa menit yang lalu. Ucapan Jesika masih terngiang - ngiang di telinga nya. Bahkan adegan saat Alex mengambil setangkai mawar merah sebagai tanda menerima cinta Jesika juga terekam jelas di otak Tiara. Semua itu membuat dada nya sesak dan hati nya sakit sekali.

Saat dia sedang asik dengan pikiran nya, tiba - tiba ada seseorang yang menepuk pundak nya.

"Hai Ra...." sapa seorang cowok tampan dengan perawakan tak jauh beda dari Alex.

"Hai Dit...." jawab Tiara.

Cowok itu adalah Aditiya Saputra, teman satu team basket Alex. Dia dan Alex adalah teman akrab, dari kecil mereka sudah bersama.

"Kok ngga ikut gabung di sana?" kata Adit sambil menunjuk ke arah lapangan basket yang masih lumayan ramai.

Tiara menggelengkan kepala nya perlahan dan tersenyum tipis.

" Kamu sendiri ngapain ngga ikut gabung di sana juga," Tiara balik bertanya.

"Males aja.....ngga ada guna nya bagi ku."

"Ooh...." Tiara hanya menjawab dengan ber oh ria.

David memperhatikan Tiara yang kembali fokus ke buku nya.

"Kamu tidak bosan apa Ra, setiap hari bergulat dengan buku - buku pelajaran seperti itu."

Tiara lagi - lagi hanya menggelengkan kepala nya dengan tetap fokus membaca buku nya.

"Bearti gelar kutu buku yang anak - anak sematkan pada mu pas ya," ucap David sambil tertawa.

" Enak saja..." protes Tiara dengan mengerucutkan bibir nya.

"Dari pada kamu terus menggangguku dengan obrolan tidak jelas mu itu, lebih baik kamu baca buku - buku ini," ucap Tiara sambil menyerahkan beberapa buku pelajaran yang dia ambil di rak perpustakaan tadi.

"Astaga.....bisa ketularan jadi pintar nanti aku Ra..." David menepuk jidat nya dengan buku.

"Hahahahah...." Tiara palah tertawa melihat ekspresi David yang lucu menurut nya.

Ssst.....

"Jangan berisik !" teriak petugas perpustakaan.

Tiara dan David masih tertawa cekikikan dengan mulut ditutup oleh tangan mereka masing - masing.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang mengawasi mereka dengan mengepalkan kedua tangan nya.

Terpopuler

Comments

Aneuk Pocut

Aneuk Pocut

biasa lah seseorg itu melabuhkan rasa PD sapa,terima tidak nya itu terpulang PD mereka mau atau tidak,rasa itu DTG dari hati,Tampa kita duga

2024-03-08

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kegeeran,dan caper..Udah Sadar dgn keadaan kasta,masih aja berharap..🙄🙄

2024-02-16

1

Mama lilik Lilik

Mama lilik Lilik

David apa Aditya nich Thor nama temen nya

2024-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Lapangan Basket
2 Bab 2 Ungkapan cinta Jesika
3 Bab 3 Badut Hello Kitty
4 Bab. 4 Ternyata dia....
5 Bab. 5 Apa urusan mu
6 Bab.6 Hari kelulusan
7 Bab 7 Kasih Sayang seorang Ayah
8 Bab.8 Sikap aneh Alex
9 Bab.9 Sebenarnya ragu...
10 Bab. 10 Malam Kelam...
11 Bab 11 Malam kelam#2
12 Bab 12 Kehancuran Tiara
13 Bab 13 Sudah jatuh tertimpa tangga
14 Bab. 14 Kepergian sang ayah
15 Bab. 15 Foto lucknut
16 Bab. 16 Cobaan demi cobaan
17 Bab. 17 Mencari pekerjaan
18 Bab. 18 Bantuan kecil Alex
19 Bab. 19 Salam perpisahan dari hati
20 Bab. 20 Positif Hamil
21 Bab. 21 Masih ada yang perduli
22 Bab. 22 Bertemu kembali
23 Bab. 23 Penghinaan Jesika
24 Bab. 24 Perhatian seorang sahabat
25 Bab. 25 Detik - detik melahirkan
26 Bab. 26 Lahir nya Si kembar
27 Bab. 27 Twins A
28 Bab. 28 Jungkir Balik kehidupan Tiara
29 Bab 29 Apa benar?
30 Bab 30 Bertemu David
31 Bab. 31 Menjadi ibu dan ayah sekaligus
32 Bab. 32 Mendapat kekuatan baru
33 Bab. 33 Bertemu Alex kembali
34 Bab. 34 Kecerobohan Tiara
35 Bab. 35 Apa dia setiap hari seperti itu
36 Bab. 36 Pindah tugas
37 Bab. 37 Desakan papa Alex
38 Bab. 38 Karena aku yang menginginkan nya
39 Bab. 39 Senyuman Alex
40 Bab. 40 Bertemu si kembar
41 Bab. 41 Pelukan hangat Luna
42 Bab. 42 Ucapan nya tambah pedas
43 Bab. 43 Cerita Luna
44 Bab. 44 Kedatangan Jesika di kantor Alex
45 Bab. 45 Bukan Tiara yang dulu
46 Bab. 46 Jesika di buat kesal
47 Bab. 47 Abimana Mahendra
48 Bab. 48 Bertemu si kembar lagi
49 Bab. 49 Bertemu om ganteng nya Luna
50 Bab. 50 Ultah yang sama
51 Bab. 51 Wanita itu...
52 Bab.52 Sama terkejutnya
53 Bab. 53 Oma ??
54 Bab. 54 Wanita yang menarik
55 Bab.55 Mengantar Tiara pulang
56 Bab. 56 Curahan hati Tiara...
57 Bab. 57
58 Bab. 58 Bantuan Abimana
59 Bab. 59
60 Bab. 60 Om ganteng tolong Luna...
61 Bab. 61 Bantuan Alex
62 Bab. 62 Hampir saja
63 Bab. 63 Aku tidak percaya semua ini
64 Bab. 64 Terbongkar #1
65 Bab. 65 Terbongkar#2
66 Bab. 66 Terbongkar #3
67 Bab. 67 Rahasia ayah Alex
68 Bab. 68 Terbongkar sudah...
69 Bab. 69 Kehancuran Jesika
70 Bab. 70 Semua rasa menjadi satu
71 Bab. 71 Cucu - cucu oma
72 Bab. 72 Cerita Juna
73 Bab. 73 Hati yang pilu
74 Bab. 74 Ungkapan perasaan Alex...
75 Bab. 75 Akhirnya....
76 Bab. 76 Kewajiban pertama Alex
77 Bab. 77 Uang ayah memang banyak?
78 Bab 78 Mencabut tuntutan
79 Bab. 79 Kejutan Tiara..
80 Bab. 80 Kamu adalah Mutiara ku
81 Bab. 81 Akhir nya Sah....
82 Pengumuman Novel Baru
83 Bab. 83 Memulai lembaran baru
84 Bab. 84 Lalat pengganggu
85 Bab. 85 End
86 Bukan Update
87 Promo Novel baru
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab. 1 Lapangan Basket
2
Bab 2 Ungkapan cinta Jesika
3
Bab 3 Badut Hello Kitty
4
Bab. 4 Ternyata dia....
5
Bab. 5 Apa urusan mu
6
Bab.6 Hari kelulusan
7
Bab 7 Kasih Sayang seorang Ayah
8
Bab.8 Sikap aneh Alex
9
Bab.9 Sebenarnya ragu...
10
Bab. 10 Malam Kelam...
11
Bab 11 Malam kelam#2
12
Bab 12 Kehancuran Tiara
13
Bab 13 Sudah jatuh tertimpa tangga
14
Bab. 14 Kepergian sang ayah
15
Bab. 15 Foto lucknut
16
Bab. 16 Cobaan demi cobaan
17
Bab. 17 Mencari pekerjaan
18
Bab. 18 Bantuan kecil Alex
19
Bab. 19 Salam perpisahan dari hati
20
Bab. 20 Positif Hamil
21
Bab. 21 Masih ada yang perduli
22
Bab. 22 Bertemu kembali
23
Bab. 23 Penghinaan Jesika
24
Bab. 24 Perhatian seorang sahabat
25
Bab. 25 Detik - detik melahirkan
26
Bab. 26 Lahir nya Si kembar
27
Bab. 27 Twins A
28
Bab. 28 Jungkir Balik kehidupan Tiara
29
Bab 29 Apa benar?
30
Bab 30 Bertemu David
31
Bab. 31 Menjadi ibu dan ayah sekaligus
32
Bab. 32 Mendapat kekuatan baru
33
Bab. 33 Bertemu Alex kembali
34
Bab. 34 Kecerobohan Tiara
35
Bab. 35 Apa dia setiap hari seperti itu
36
Bab. 36 Pindah tugas
37
Bab. 37 Desakan papa Alex
38
Bab. 38 Karena aku yang menginginkan nya
39
Bab. 39 Senyuman Alex
40
Bab. 40 Bertemu si kembar
41
Bab. 41 Pelukan hangat Luna
42
Bab. 42 Ucapan nya tambah pedas
43
Bab. 43 Cerita Luna
44
Bab. 44 Kedatangan Jesika di kantor Alex
45
Bab. 45 Bukan Tiara yang dulu
46
Bab. 46 Jesika di buat kesal
47
Bab. 47 Abimana Mahendra
48
Bab. 48 Bertemu si kembar lagi
49
Bab. 49 Bertemu om ganteng nya Luna
50
Bab. 50 Ultah yang sama
51
Bab. 51 Wanita itu...
52
Bab.52 Sama terkejutnya
53
Bab. 53 Oma ??
54
Bab. 54 Wanita yang menarik
55
Bab.55 Mengantar Tiara pulang
56
Bab. 56 Curahan hati Tiara...
57
Bab. 57
58
Bab. 58 Bantuan Abimana
59
Bab. 59
60
Bab. 60 Om ganteng tolong Luna...
61
Bab. 61 Bantuan Alex
62
Bab. 62 Hampir saja
63
Bab. 63 Aku tidak percaya semua ini
64
Bab. 64 Terbongkar #1
65
Bab. 65 Terbongkar#2
66
Bab. 66 Terbongkar #3
67
Bab. 67 Rahasia ayah Alex
68
Bab. 68 Terbongkar sudah...
69
Bab. 69 Kehancuran Jesika
70
Bab. 70 Semua rasa menjadi satu
71
Bab. 71 Cucu - cucu oma
72
Bab. 72 Cerita Juna
73
Bab. 73 Hati yang pilu
74
Bab. 74 Ungkapan perasaan Alex...
75
Bab. 75 Akhirnya....
76
Bab. 76 Kewajiban pertama Alex
77
Bab. 77 Uang ayah memang banyak?
78
Bab 78 Mencabut tuntutan
79
Bab. 79 Kejutan Tiara..
80
Bab. 80 Kamu adalah Mutiara ku
81
Bab. 81 Akhir nya Sah....
82
Pengumuman Novel Baru
83
Bab. 83 Memulai lembaran baru
84
Bab. 84 Lalat pengganggu
85
Bab. 85 End
86
Bukan Update
87
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!