TERPAKSA MENIKAHI CEO NAKAL

TERPAKSA MENIKAHI CEO NAKAL

part 1

"Apa! Papa mau nikahin Nadira? Tapi kenapa pa?"

"Nadira, papa mau menikahkan kamu karna papa sudah ada perjanjian."

NADIRA HUMAIRA SUDRAJAT, anak semata wayang dari pasangan ELON ANJAKSA SUDRAJAT dan INDAH PURNAMA SUDRAJAT. Nadira selama ini hidup di kelilingi kehangatan kasih sayang orang tuanya, ia tak pernah di biarkan merasa kekurangan. Ia sangat di sayangi oleh orang-orang di sekelilingnya.

"Papa apaan sih! Nadira baru saja lulus SMA pah. Papa malah main nikah-nikahin aja," Rania menyela ucapan papanya itu.

"Mah, Mama kok diem aja sih. Dengerin tuh papa," Nadira memeluk Mamanya yang sedari tadi hanya diam tanpa sepatah katapun.

"Papa kamu ngelakuin ini juga pasti demi kebaikan kamu juga Ra, papa sudah memberitahu tahu mama, dan mama setuju."

"Apa! Aku ini masih sangat begitu muda, belum siap untuk masalah pernikahan seperti ini," Nadira beranjak berlari kecil ke kamarnya.

Elon yang melihat Nadira pergi hanya bisa menghela nafas panjang.

"Tenang pah, nanti mama coba bicara sama Nadira," Indah mencoba meyakinkan suaminya yang tengah terlihat lesu tersebut.

●●●●●●●●

"Bos, tampaknya bos malam ini sangat menikmati," seorang pria berucap pada seorang laki-laki yang tengah menikmati segelas minuman keras di tangannya di bawah sinar remang-remang malam.

"Nanti, lo anter gue pulang ke apart aja. Malam ini gue nggak mau pulang untuk sementara waktu," pria tersebut menjawab dengan setengah sadar.

"Arka,,,!!!."

Seorang pria lainnya menghampiri dua laki-laki tersebut, dengan nafas yang terengah-engah.

"Ternyata lo di sini, ayo bangun," pria tersebut meraih tangan Arka yang yang sudah terkulai lemas di atas sofa Bar tersebut.

ARKA ARFAREZEL GUAWANA, seorang Ceo muda dari perusahaan yang bernama GENTABUANA GRUP. Dan ia mempunyai bawahan yang sekarang ini bersamanya, ***** NIZAM DAN IMRON AZHARU dan sekaligus temannya.

"Ck! Lo kenapa biarin dia sampai kayak gini lagi?" ucap ***** kesal ke Imron.

"Dia yang minta," jawab Ron santai.

"Lo mau bawa dia kemana?" Tanya Ron kepada ***** yang mempapah tubuh Arka.

"Bawa dia pulang."

"Arka bilang tadi dia mau di bawa ke apartemen aja."

"Terserah lo aja," jawab ***** sembari membawa Arka ke mobil.

***** yang sudah sampai di mobil, sedangkan Ron masih di dalam di karenakan seorang wanita menghampirinya. Di dalam sana Ron nampak sedang berbicara dengan wanita tersebut dengan wajah lesunya.

"Ish,,,!!! Kamu mau nipu aku lagi. Tadi malam bilang kalau mau bersama malam ini," Wanita tersebut bergelayut manja di dadanya Ron, tentu Ron berontak karna ia akan segera pergi dari sana.

Pagi di mulai dengan kegiatan Nadira yang sedang berlari pagi dengan di temani temannya Yoona, dia selalu melakukan aktivitas tersebut dengan keluarganya. Namun, saat ini entah kenapa dia hanya sendiri.

_______

"Kenapa Arka belum pulang juga, pah?" Lily menanyakan Arka ke suaminya.

"Udah lah ma, Dia sudah bisa menjaga diri."

"Benar, tapi kan kita juga perlu memberikan perhatian lebih ke dia."

"Kalau kamu khawatir, telfon aja."

Suara pintu terbuka, nampaklah sosok yang sedang mereka bicarakan. Dengan pakaian yang kusut, Arka memasuki rumah dengan berlenggang tanpa menoleh ke arah kedua orang yang sedari tadi menatapnya.

"Ka, kamu udah pulang. Kita sarapan dulu yah?" Lily beranjak dari duduknya menghampiri Arka.

"Ayo," Lily meraih tangan Arka.

Dan itu langsung di tepis oleh Arka, Lily hanya bisa menerima perlakuan Arka yang terkesan kurang menghormatinya.

"Arka! Papa sudah berapa kali mengingatkan kamu, jaga sikap kalau bicara dengan orang tua," Alex yang melihat perlakuan Arka itu mengeraskan rahangnya.

"Aku kesini hanya memenuhi panggilanmu saja, jadi bicarakan saja apa yang ingin kau bicarakan," tandas Arka.

________

"Nad, lo beneran mau di jodohin sama orang tua lo?" Tanya Yoona ke Nadira.

"Plis, lo jangan ngerusak pagi gue dengan membicarakan hal gila itu!" Jawab Nadira cetus.

"Tapi, ini penting Nad. Gimana nanti kalau yang mau di jodohin sama lo itu om-om, atau duda anak dua. Gimana?" Yoona kembali bercicit.

"Ngaco."

"Gue serius Nad, ini tuh udah banyak kejadian. Karna, kebanyakan kalau di jodohin sama orang tua itu rata-rata orang yang kurang berkelas, tau. Kurang Berkelas Dalam artian mereka tuh orang berumur," celoteh Yoona

"Berisik,,!!."

Nadira langsung berlari begitu saja, dengan meninggalkan Yoona yang hanya menatap kepergiannya. Nadira terus saja berlari dengan wajah yang terlihat memerah, Nadira sama sekali tidak menghiraukan orang-orang yang di lewatinya.

Bruk,,!!!

"Ah,,!."

"Aww," ringis Nadira

Nadira terjatuh akibat ia menabrak seseorang di depannya, ia sangat sibuk dengan diri sendiri sampai tak menghiraukan orang yang sedang menanyainya.

"Permisi mbak, apa kau tidak papa," orang tersebut mencoba menanyai Nadira, sembari mengulurkan tangannya.

Namun sayang, suaranya tadi hanya seperti angin lalu bagi Nadira. Tanpa menjawab Nadira melanjutkan berlari, bebepara menit kemudian ia pun sudah sampai di rumahnya dengan nafas terengah-engah.

___________

Kini Arka, Alex dan lily sudah berkumpul di ruangan tengah. Pertemuan tersebut di selimuti oleh keheningan, sampai Alex membuyarkan keheningan tersebut dengan menanyakan kondisi Arka.

"Kalau kau merasa membutuhkan sesuatu, jangan segan-segan untuk menghubungiku."

"Anda mengundang saya ke sini hanya untuk membahas hal yang tidak penting ini," Tatapan Arka sangat dalam.

"Mas, langsung saja," ucap Lily dengan menepuk pelan Alex.

Setelah itu, Alex mengeluarkan kertas putih dari sebuah map. Lalu ia menyodorkan kepada Arka, Arka melihat kertas itu enggan untuk melihatnya.

"Ambil dan baca, dan kamu akan tau kenapa papa memanggil kamu ke sini," jelas Alex.

Arka mengambil kertas tersebut, lalu ia membacanya. Seketika wajah Arka mulai memerah, dengan tangan yang mulai bergetar Arka terus membaca isi surat tersebut sampai ia tak mampu menahan buliran bening yang berhasil lolos dari matanya.

Brakkk!!

________

"Mama,,!"

Nadira membuka pintu dan ia langsung mencari keberadaan mamanya, setelah melihat mamanya. Ia langsung memeluk erat tubuh mamanya yang sedang kerkutit dengan laptopnya, Indah yang melihat itu hanya bisa terheran.

"Mah, papa di mana?" Tanya Nadira dengan melonggarkan pelukannya.

"Kamu kenapa, Ra?"

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ini maksudnya apa harus di sensor dgn tanda bintang kek gini..apa kata2 nya vulgar?

2024-11-08

0

Adinda Virginia

Adinda Virginia

Dinda Sama Suciii

2023-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!