Pagi-pagi sekali cessa sudah siap untuk pergi kesekolah tidak seperti biasanya itu karena ia ingin mampir ke apartemen bara terlebih dahulu untuk memberikan bekal yang telah dibuatkan oleh ibunya.
"Mom cessa berangkat ya"pamitnya pada ibunya sambil mengecup pipi ibunya.
"Tidak dengan daddy mu sayang"ujar ibunya
"Engga mom daddy sangat-sangat lelet jadi lebih baik cessa berangkat duluan deh"
"Sepertinya daddy mendengar ada yang sedang membicaraakan daddy "ujar bryan berjalan turun dari tangga menuju meja makan.
"Mon cessa berangkat.love you mom"ujar cessa cepat sambil mencium kilat tangan ibunya.
"Kau tidak mencintai daddy mu ini kah" ujar bryan agak keras pada putrinya
"Engga wlek" jawab cessa sambil menjulurkan lidahnya pada bryan.
"Oh begitu ya,ah daddy jadi sedih mendengarnya"ujar bryan dengan nada dramantis sambil menundukkan kepalanya
Cup
Cessa kembali lagi dan mencium pipi bryan
"Love you dad" ujanya tersenyum lalu kembali berlari dengan bekal ditangannya.
"Love you more princcess" jawab bryan namun sayang cessa tidak mendengarnya.
"Tak anter gue ke apartemen nya bara dulu ya"ujar cessa pada botak supir pribadinya sekaligus bodyguard yang selalu menjaganya.
"Baik nona"
"Eh tak anak lo udah dianter belom?"tanya cessa pada botak yang sedang menyetir
"Istri lo udah dikasih duit sayur?"tanya cessa lagi sedangkan botak hanya diam
"Eh anak pertama lo siapa namanya lupa gue"ujar cessa sambil meletakan jarinya di dagu berlagak seperti orang yang sedang berpikir
"Hina saja sepuas nona"jawab si botak pasrah sontak saja tawa cessa pecah ini la yang ia tunggu dari si botak.
"Lagian lo sih udah tua bangka begini belom punya pasangan juga.contoh gue ni tak biar lo ga jomblo seumur hidup" ejek cessa dengan tawa yang masih belum berhenti sedangkan si botak hanya diam baginya cessa sudah seperti adiknya sendiri.
"Jangan mayun gitu ah jelek lo"ujar cessa setelah tawanya selesai
"Ntar gue cariin tante-tante yang mau sama lo,oke"
"Terserah nona saja" jawab botak pasrah.
Cessa begitu heran pada bodyguard- bodyguard ayahnya rata-rata dari mereka belum ada yang menikah termasuk si botak.entahlah cessa juga tidak tahu kenapa begitu yang pasti jika ada bodyguard yang menikah pasti tidak lagi menjadi bodyguard ayahnya.
Tak terasa mobil yang dikemudi oleh botak sudah sampai dikawasan apartemen yang dihuni oleh bara.
"Tak lo tunggu disini.oke"ujar cessa lalu turun dari mobil.
Cessa melangkahkan kaki nya kedalam lift dan menekan angka 7.
Setelah keluar dari lift dengan santai cessa menekan sandi apartemen milik bara.
Cessa masuk kedalam apartemen namun tidak menemukan adanya sosok bara.cessa lalu masuk kedalam kamar bara ada suara gemercik air dari kamar mandi.
'Pantes dicariin kagak ada mandi toh'
Cessa duduk diranjang bara dan mengambil buku yang ada dinakas bara.
Cessa membaca buku kumpulan rumus fisika.
'Elah pusing gue bara buku bacaan nya yang beginian apa ga pusing'
Cessa meletakan kembali buku itu keasalnya bukunya sama sekali tidak menarik bagi cessa,buku sejarahnya saja masih rapi karena tidak pernah dibuka sedikitpun karena tidak menarik.
Tak lama kemudian bara keluar dari kamar mandi.
"Lo"geram bara ketika melihat cessa sedang duduk bersenderan pada ranjangnya.
"Iya"jawab cessa santai.
"Dari mana lo tahu sandi apartemen gue"tanya bara langsung
"Dari botak"
"Keluar gue mau ganti"ujar bryan tidak memperpanjang mengenai cessa yang mengetahui sandi apartemennya.
"Ganti aja kalo lo berani"jawab cessa tak mau keluar
Bara lalu membuka handuknya dengan santai lalu mengambil seragam sekolahnya dilemari
"Kyaaaaaa...."teriak cessa dan berlari terbirit-birit keluar kamar bara sambil menutup matanya dengan tangan.
Setelah cessa keluar bara tertawa melihat tingkah lucu cessa.
"Sok nantangin gue,ga tahu aja gue pake bokser"
Bara menutup mulutnya ketika menyadari ia sedang tertawa.ia tertawa.bara mengingat-ingat lagi kapan terakhir kali ia tertawa,sudah lama sekali ia tidak tertawa semenjak lima tahun terakhir dan cessa berhasil membuat nya tertawa hanya karena cessa lari terbirit-birit.
Diluar kamar cessa *******-***** tangannya sambil memaki-maki bara
'Dasar sinting ganti baju dikamar mandi kek apa dimana ga usah didepan gue juga'
Setelah puas memaki-maki bara cessa menelpon botak
"Halo tak lo pulang aja gue bareng bara"
Setelah memberitahu botak cessa memutuskan panggilan dan duduk disofa menunggu bara selesai berpakaian.
"Ngapain lo masih disini"ujar bara setelah selesai berpakaian rapi.
"Nunggu lo"jawab cessa santai
Bara tidak berkata lagi ia berjalan begitu saja melewati cessa yang duduk disofa.
"Bara tungguin gue"ujar cessa mengejar langkah bara yang panjang seperti langkah ayahnya.
"Kita pergi sekolah bareng ya"pinta cessa memegang lengan bara.
"Ga"
"Iya yaa please.botak udah pulang duluan trus gue pergi sekolah sama siapa"pujuk cessa lagi
"Lagian kan kita pacaran masa lo tega lihat pacar lo yang cantik ini pergi naik taksi sendiri lagi"sambung cessa lagi.
Bara tidak menjawab sampai akhirnya mereka di dalam lift bara tidak memberi jawaban atas permintaan cessa
"Bara"rengek cessa bersandar pada pundak bara karena tidak ada jawaban dari bara
"Lepas tangan lo sekarang"ujar bara menekan suaranya
"Ga mau sebelum lo bilang iya"jawab cessa bertambah menyender pada bara
"Oke lo bareng gue tapi jangan nempel-nempel gue"ucap bara final
"Siap pak bos" jawab cessa tersenyum manis.
_____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments