Bab 3

"Gue pulang duluan.bareng ga"ujar sandra berpamitan pada cessa yang masih menyalin catatan di papan tulis.

''Lo duluan aja gue masih nyatet"jawab cessa tanpa menoleh kearah sandra

"Foto doang ribet banget sih lo.gue duluan"ujar sandra lalu berlalu dari kelas meninggalkan cessa

Setelah kepergian sandra cessa mengambil ponselnya lalu memotret catatan dipapan tulis.

"Elah ribet amat ya gue tadi.pantes aja si sandra udah selese duluan modal ginian doang"ujar cessa pada dirinya sendiri.

Cessa mengemasi buku-bukunya ia merinding sendiri karena kelas sudah kosong.

Cessa tidak memasukan ponselnya kedalam tas melaikan menelpon nael abang keduanya untuk minta dijemput.

"Alo bang.abang dimana? Jemput cessa dung"

"Abang ngampus"

"Ya udah cessa minta jemput daddy aja bye abang"

"Ga usah biar abang aja yang jemput tunggu sepuluh menit abang sampe"

"Oke bang" cessa mengakhiri panggilannya dengan nael.

Cessa berjalan dikoridor yang sudah sepi hanya suara langkah kakinya yang terdengar.matanya menatap ponselnya membuka instagram milik bara pradipta gupta.hanya terdapat dua kiriman disana foto bara bersama keluarga dan foto pemandangan.

What the hell..

Umpat cessa karena melihat kiriman bara di instagram.

ya kali ga ada foto yang lean

Karena mata yang fokus menatap ponsel nya cessa tidak menyadari ada seseorang yang melewatinya.orang itu adalah bara pradipta gupta.

Karena kesal cessa mematikan ponselnya dan memilih menunggu nael yang akan menjemputnya.

Princcessa ariella marshwan mempunyai satu ayah,satu ibu,dan tiga kaka yang sangat menyebalkan bagi cessa.

Kaka pertamanya adalah kalvian marshwan pacar sandra.siapa yang tidak mengenal kalvian ceo muda yang digilai setiap wanita

Kaka kedua vanilla putri marshwan seorang dokter spesalis ginjal dan juga berparas cantik.

Yang ketiga adalah natanael marshwan masih single dan masih kuliah semester 4 fakultas hukum.

Dan terakhir adalah cessa sendiri.

Sepuluh menit kemudian nael datang menjemput cessa.

____

"Iya mama aku denger ko"ujar bara memelankan suaranya dan mengalihkan ponselnya ketelinga kanan karena tangan kirinya digunakan untuk membuka seragam sekolahnya.

"Kamu kapan pulang nya mama sama papa rindu.sampai kapan kamu ga mau pulang"

"Ma.listen to me,aku kan setiap minggu pulang lagian aku juga mau mandiri ma"

"Tapi tetap saja mama tidak rela jauh dari anak mama"

"Ma ini masih dijakarta mama bisa keapartemen aku kapan aja mama mau.so jangan sedih ya ma,mama bisa bara melihat mama sedih"

"Baiklah kalau begitu.awas saja kalau mama main kamu mala tidak ada"

"Iya mama"

"Mama tutup dah sayang.jangan lupa makan yang terartur"

"Iya ma"

Tut.

Bara memutuskan tinggal diapartemen sejak setahun yang lalu.bukan apa-apa bara hanya ingin hidup mandiri tanpa bergantung pada orang tuanya.seminggu sekali ia pulang kerumah menemui ayah dan ibunya. Di nusa bangsa bara bertemu lagi dengan renata teman masa kecilnya cinta pertama nya yang kini sudah berpacaran dengan adit.

Bara merebahkan badanya keranjang.

Lelah

Itu lah yang bara rasakan seharian ia menghabiskan waktunya dilapangan basket dan tidak mengikuti pelajaran.

Bara melakukan itu karena ia merasa tidak suka akan perhatian yang renata berikan untuk adit,apalagi tadi renata membelikan adit sarapan pagi.

Ting..tong...

Dengan malas bara bangun dari tidurnya untuk membukakan pintu.

"Hai sayang"sapa cessa mencium sekilas pipi bara lalu masuk kedalam apartemen bara layak nya itu adalah apartemen nya sendiri.

"Lo bisa ga usah cium-cium pipi gue sembarangan"ujar bara geram sambil mengelap kasar pipinya dengan telapak tangannya.

"Gue ga rabies ko"jawab cessa santai dan duduk disofa.

"Keluar"ujar bara dingin mengusir cessa.

"Kalo gue ga mau"tantang cessa menatap bara dengan berani.

"Gue seret"

"Yaudah seret gue sekarang kalau gitu"ujar cessa merentangkan kedua tangannya

"Lo nantang gue" kata bara mendekati cessa

"Engga tu"

"Keluar"ujar bara menyeret cessa keluar

"Lepas ih.sakit" ucap cessa memukul tangan bara.

"Gue kesini mau nawarin lo kerja sama" ujar cessa mencoba bicara pada bara sebelum ia benar-benar diseret keluar.

"Ga butuh"jawab cepat

"Dengerin gue dulu elah"ucap cessa namun tidak dihiraukan oleh bara.

"Gue mau lo jadi pacar gue selama dua bulan"sambung cessa tidak menyerah.

"Males"

"demi kebaikan lo dan gue sekalipun"teriak cessa melepaskan paksa tanganya yang diseret oleh bara.

"Tuh kan tangan gue merah gini.ntar gue jawab apa kalo ditanya mommy"ujar cessa memasang wajah memelas membuat bara membawa cessa kembali ke sofa untuk mengobati tangan cessa yang memerah karena ulahnya.

Bara mengompres tangan cessa dengan es batu yang dilapisi oleh handuk kecil.

"Maacihh ya bara.dengan begini mommy ga akan nanya-nanya deh"ucap cessa tulus sambil tersenyum.

"Hm,jadi apa maksud lo dengan kebaikan lo dan gue?"tanya bara tanpa basa-basi.

"Pertama lo kan sering banget tu ditembak sama cewe-cewe sekolah.."

"Gue ga mati tu"potong bara membuat cessa mengangkat tangannya untuk mencakar bara namun ia urungkan.

"Dengerin gue dulu jangan dipotong-potong omongan gue"ujar cessa

"Hm"

"Ditembak dalam artian mereka mengungkap kan rasa ke elo ogeb.nah karena itu lo harus jadi cowo gue biar cewe-cewe ga ada yang nyatain cinta

Lagi ke elo"

"Kedua karena gue udah bilang sama bokap,lo itu pacar gue jadi dari sekarang lo akan selalu diikuti oleh orang-orang nya bokap kemana pun lo pergi"

"Ketiga biar cewe yang namanya renata sadar kalo lo suka sama dia" ujar cessa mengakhiri ucapannya.

Bara terkejut ketika nama renata disebut oleh cessa dari mana cessa mengetahui perasaan nya pada renata,yang tahu ia menyukai renata hanya dirinya sean dan juga nico.

"Dari mana lo tahu renata?"tanya bara menyuarakan rasa penasarannya.

"Ga penting gue tahu dari mana"

Bara tidak bertanya lagi karena akan percuman saja bertanya pada cessa.

"Deal"ujar cessa

Bara nampak berpikir sejenak untuk menerima tawaran dari cessa.tawaran cessa menarik lagian ia bisa terhindar dari gadis-gadis yang setiap hari mengganggunya.

"Oke deal"putus bara menerima jabat tangan cessa

"Dalam dua bulan lo adalah pacar gue"sambung bara.

Dalam hati cessa bersorak senang akhirnya rencana sandra berhasil juga,sebenarnya masalah renata cessa sama sekali tidak tahu ia tahu dari sandra dan rencana sandra berhasil sesuai dengan perkiraan.

Cessa sengaja menggunakan nama renata agar rencana nya mendekati bara berhasil.

"Kalo gitu gue pulang.lo ga usah ngantarin gue karna gue kesini bareng botak"pamit cessa percaya diri.

"Gue juga ga mau nganterin lo pulang"jawab bara

"Nyebelin banget si lo"geram cessa lalu berjalan pergi meningglkan apartemen bara namun sebelum itu cessa lebih dulu mencium pipi bara

"CESSA"

___

Terpopuler

Comments

Hasnah Siti

Hasnah Siti

🤣🤣🤣

2023-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!