My Ice Prince (BaraCessa)
"CARI PUTRI KU SAMPAI KETEMU !! JIKA TIDAK KEPALA KALIAN AKAN MENJADI SANTAPAN HARIMAU" teriak Bryan memerintahkan orang-orang nya untuk mencari Putri yang kabur dari rumah sakit. Ariella menghampiri suaminya dan langsung menenangkan Bryan. Sebenarnya ia juga khawatir terhadap Putrinya yang kabur dari rumah sakit namun jika ia juga panik siapa yang akan menenangkan suaminya Bryan yang sangat menyayangi princcessa Ariella, ia yakin putri nya akan segera ditemukan.
"Aku akan ikut mencari. Aku tidak percaya pada orang-orang bodoh itu" ujar Bryan membuat Ariella menganggukan kepala.
Sementara di lain tempat seorang gadis remaja berparas cantik sedang berlarian tanpa arah dengan baju rumah sakit yang melekat pada tubuhnya dan punggung tangan yang masih mengalir darah segar karena infus yang dicabut paksa. Gadis itu berlari lebih cepat ketika melihat bodyguard dan orang suruhan ayahnya dibelakangnya.
"Nona tunggu nona" teriak salah satu dari mereka.
"Nona kembali, jika tidak kepala kami yang akan menjadi santapan harimau Nona"
Ariella sama sekali menghiraukan teriakan mereka ia berlari ketengah jalan dan merentangkan tangannya menghentika mobil mewah yang akan melintasi jalan.
Citt.....citttt
Pengendara mobil sport mewah itu mengerem mendadak
"Oi lo mau mati? Minggir" hardik cowo itu mengeluarkan sedikit kepalanya.
Gadis itu sama sekali tidak menghiraukan hardikan laki-laki muda itu ia berlari masuk kedalam mobil tak peduli jika si empu pemilik mobil akan marah padanya.
"Keluar!" ujar cowo menekan suaranya sambil menunjuk gadis itu tepat diwajahnya.
"Aduh entaran aja deh ngusirnya, lo mau bonyok sama orang-orang itu?" jawab gadis itu santai.
Cowo itu melihat dispion mobil dan benar saja orang-orang itu sedang berlari menuju mobil nya.
"Lo SMA nusa bangsa juga?" tanya gadis itu ketika menemukan pakaian sekolah dikursi belakang.
"Lo bisu ya?" tanya gadis itu lagi karena tidak mendapat jawaban sementara itu ia masih memilah baju yang cocok untuk ia pakai.
Gadis itu menggerutu kesal pasalnya ia tidak menemukan pakaian yang cocok untuknya.
“untuk apaan lo bawa baju sebanyak ini dimobil?”tanya gadis itu dan lagi-lagi tidak dijawab.
Sementara masih dijalan dimana gadis itu menghentikan mobil salah satu orang-orang yang mengejar gadis itu menelpon ayahnya.
"Halo boss nonaa...."
*
Setelah menempelkan handiplast dipergelangan tangannya Cessa mengacak-acak isi lemari laki-laki yang tadi ia stop dijalan. Ya sekarang Cessa sedang berada diapartemen laki-laki itu.
"Lo gila ya? Beresin baju-baju gue! Cepet!"ujar Bara kesal karena lemari pakaiannya diberantakan oleh orang stres yang ia temukan dijalan tadi.
"Lo bisa diem ga sih? Lo ga liat gue pake baju apa? Gue pinjem baju lo ya" jawab Cessa mengambil salah satu kaos milik Bara.
"Gue ga peduli mending lo pulang sekarang juga" kata Bara menekan suaranya.
"Dan gue juga ga peduli" jawab Cessa tak peduli ia bahkan membuka baju rumah sakitnya dihadapan bara dan menggantikan baju rumah sakit dengan kaos Bara.
Bara membalik badannya karena tindakan Cessa yang spontan membuka baju di hadapan Bara.
"Woi bisa ga lo ganti jangan sembarangan" ujar Bara geram
"Engga. lagian lo juga ga akan nafsu sama gue kan" jawab Cessa santai.
"Btw nama gue Cessa, lo?" ujar Cessa mengenalkan diri.
"Gue ga nanya" jawab Bara tak peduli
"Udah sana lo pulang" sambung Bara mengusir Cessa
"Lo tenang aja sebentar lagi bokap atau kaka gue datang ke sini" kata Cesaa duduk di sofa sambil menyelonjorkan kakinya.
"Gue maunya sekarang. Lo. Pergi. Dari. Sini" tekan Bara
"Bentaran elah. Pelit amat si lo amat aja ga pelit tu"
"Pergi sekarang" ujar bara menyeret Cessa keluar apartementnya.
"Ih gue ga mau. Lepas ga" rengek Cessa memelas namun Bara tidak peduli ia tetap menyeret cessa untuk keluar.
"Lepas oi. Sakit taukk" ujar Cessa memukul-mukul tangan Bara dengan tangan kirinya.
Bara tidak menjawab ia tetap membawa Cessa keluar apartemennya. Saat Bara membuka apartemennya ia dikagetkan dengan orang-orang berpakaian hitam yang mengejar cewe stres tadi di depan apartemennya. Bara kaget bukan kepalang karena tangannya diborgol oleh salah satu diantara mereka.
"Lepasin dia botak" ujar Cessa
"Baik nona"
"Mana daddy?" tanya Cessa pada salah satu orang-orang berpakaian hitam itu membuat Bara bingung.
Bara mengibaskan tangan nya yang terasa nyeri karena diborgol paksa oleh orang-orang ayah Cessa
Botak
Nona
Siapa sebenarnya gadis ini?
"Tuan akan segera kemari" jawab nya tenang
"Ariel sayang" ujar Bryan ketika keluar dari lift dan berjalan menuju Cessa
"Kau selalu saja membuat mommy dan daddy khawatir hm" sambung Bryan memeluk putrinya itu
"Hehehe maafkan Ariel dad, abis Ariel sangat bosan-san" jawab Cessa sambil cengengesan didalam pelukan Bryan.
"Sudahlah yang penting kau sudah dad temukan" kata Bryan mengacak gemas rambut Cessa
"Dan siapa laki-laki ini?" tanya Bryan pada putrinya
"Dia pacar Ariel dad" jawab Cessa mengangkat satu alisnya.
"Wah benarkah? Jika Nael tahu bisa habis kau anak muda" ujar Bryan berjalan menuju Bara
"Nama?" tanya Bryan menatap Bara tajam
"Bara"
Cessa tersenyum akhirnya ia tahu nama laki-laki itu 'Bara'
"Mulai sekarang kau harus berhati-hati anak muda" ujar Bryan
"Sayang ayo kita pulang mommy mu pasti sangat cemas sekarang ini" sambung Bryan pada Cessa sedang kan Bara diam masih tidak mengerti atas perkataan yang baru saja Bryan lontarkan.
"Ayo ayo daddy" jawab Cessa menyengir sambil mengangakat tangan kanannya seperti orang yang sedang menghormat pada bendera membuat Bryan tersenyum akan itu.
"Sebentar dad" ujar Cessa menghentikan langkahnya
"Ada apa sayang" tanya Bryan bingung
"Daddy duluan saja, sepertinya ada yang tertinggal" jawab Cessa penuh arti lalu berbalik lagi menuju Bara
Cup
Cessa mencium pipi kanan Bara
"Gue pulang sayang dahh..oh ya jangan merinduin gue. Gue sayang elo" ujar Cessa langsung berlari menyusul ayahnya takut mendapat amukan dari Bara.
****
Bara ingin sekali mengejar cewe yang bernama Cessa yang sudah berani mencium nya itu, namun terlambat karna Cessa sudah masuk lebih dulu kedalam lift.
"Berani sekali gadis itu" geram Bara tidak terima.
Bara masuk kembali ke dalam apartemen nya dengan perasaan dongkol.
Sesampainya di dalam apartemen Bara membereskan pakaian-pakaiannya yang diserakan oleh cessa.
"Dasar gadis gila" gerutu Bara kesal.
Ketika ia sedang beres-beres bara menemukan kalung dengan tulisan 'Princcessa Ariella M'
'Pantas saja ayahnya memanggil Ariel ternyata nama tengah gadis itu Ariella' batin Bara
Bara juga menemukan baju rumah sakit yang tadi dikenakan oleh Cessa.
"Ck. Merepotkan saja" ujar Bara meletakan baju rumah sakit itu ke dalam keranjang tumpukan pakainan kotor.
Sementara dikediaman keluarga marshwan ariella ibunda Cessa sedang menunggu cemas kedatangan Cessa dan tak kala cemas adalah Nael kaka ketiga Cessa yang begitu menyanyangi Cessa buka berarti Leon dan Vanila tidak menyanyangi Cessa hanya saja Nael begitu menyanyangi Cessa lebih dari apapun.
Dan ketika mobil Bryan tiba dikediaman dan membawa Cessa pulang membuat Ariella dan Nael bernapas lega
"Dasar anak nakal dari mana saja kau hah?" tanya Nael memeluk erat Cessa
"Aduh bang sesak napas Ariel" ujar Cessa keluar dari pelukan Nael dan beralih pada Ariella.
"Maaf mom" ujar Cessa menyengir
"Jangan diulang" jawab Ariella tersenyum
"Siap mom" ujar Cessa mencium kedua pipi ibunya.
"Dari dulu siap siap tapi apa kau masih aja nakal pergi dari rumah sakit" ujar Nael merangkul sayang adiknya itu dan membuat Cessa cemberut kesal.
"Ariel tidak begitu" elak Cessa
"Kau. Ya. Wlek" jawab Nael menjulurkan lidahnya
"Tidak"
"Ya"
"Mom bang Nael tu" teriak Cessa mengadu pada ibunya.
"Neal" tegur Ariella
"Iya mom"
"Bang haussss" ujar Cessa pada Nael
"Sebentar abang ambilkan"
Begini la Nael selalu menuruti kemauan Cessa padahal ia bisa saja meminta pelayan untuk mengambilkan Cessa minum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Hasnah Siti
hi thor..aku masih simak nih jalur cerita nya..moga tambah seru yah😘😘😘😘
2023-01-10
0