" Ehem ! Sini lo " ucap Alvin Songong
Alvin menyuruh Yaya . Pria culun yang selalu menjadi bahan ejekan di sekolah
" I iya ka .."
" Tolong kasih roti ini buat cewek yang di uks . Dan jangan bilang dari gua ! Ngerti " ucap Alvin sambil menoyorkan kepala Yaya
" ngerti ka "
" Yaudah . Sekarang sana . Gua tunggu disini "
Alvin memasukan dua tangan nya di saku celana. Secuek cueknya alvin. Dia masih merasakan kasihan. Alvin tahu bubur yang jatuh itu membuat si jelek engak makan siang . Jadi terpaksa alvin membelikan roti untuk si jelek itu menganjal perut nya
Yaya keluar dari ruang uks. Menyusul alvin lagi
" Udah kak. Katanya makasih buat orang yang udah baik " kata yaya
Alvin mengangguk. Dia memberikan uang selembar 20 ribu. Untuk jasa Yaya
" ambil nih buat ongkos jalan . Makasih udah Tolongin gue "
Yaya menolak tapi alvin menatap marah padanya . Dan hasilnya yaya menerima uang itu. Lumayan juga 20 ribu . Andai tiap hari di suruh seperti itu
.
.
.
.
H 2 alvin bersemangat latihan karena dia harus menang . Alvin mengajak fay untuk bermain volly bareng . Hari semakin gelap. Sebelum pulang Alvin di ajak untuk makan nasgor di gerobakan
Keduanya makan masih di area lapang tenis. Keduanya terus mengobrol tentang sekolah dan pekerjaan mereka
" Gue nyaman sama lo vin ! "
Alvin langsung diam " Lo mau ngga jadi cowok gue ? " kata fay
.
.
.
.
Alvin tersenyum puas . Hari pertama jadian membuat nya bersemangat untuk melakukan aktivitas
" Vin ! Si jelek sakit . Hari ini dia engak masuk. Kemudian besok dia engak hadir . Artinya lu menang dan dapat 1 juta "
Alvin langsung diam ! Alvin menggeleng kepalanya
" dia harus tetep main . Gue rela mengeluarkan uang demi bisa bermain volly . Ending nya kaya gini ! " Ucap nya
Sepulang sekolah alvin memastikan si jelek itu. Ternyata wanita itu membantu orang tua nya lagi banyak pesanan
" Maaf dek. Hari ini libur . Pesanan dari kantor banyak . Jadi ibu engak jualan "
Afsah menundukan kepalanya . Wanita itu hanya diam
" Oh bukan bu . Saya kesini mau ketemu si jelek . Eh maksudnya af...af sah " Ucapnya
Ibu afsah menatap anaknya . Afsah pun beranjak dari duduk nya dan menemui Alvin
" Gua engak mau tau . Besok lu harus hadir ! Jam 4 sore ! " Geram nya
" Gue akan bayar denda nya . Dan gue bakalan jadi babu . Stop untuk pertandingan besok " ucap afsah
" lupa sama perjanjian yang udah lo tanda tanganin? Lo bakalan denda satu juta ! Lo rela mengeluarkan uang segitu demi lo engak mau bermain sama gue ? "
" Gue akan bayar satu juta besok . Dan engak perlu bermain volly . Karena gue engak bisa " jawab Afsah
" Jangan jadi cewek pengecut. Dari awal perjanjian akan bermain volly . Kenapa jadi ending nya begini ! Engak kasihan sama ibu lo jualan banting tulang. Dengan enaknya lu mengeluarkan satu juga demi mundur permainan "
" Terserah mau ngomong apa . Gue engak bakalan datang ke sekolah buat main volly" ucap Afsah . Lalu wanita itu kembali masuk membiarkan Alvin menatap nya kesel
.
.
.
.
Sore harinya Alvin mengajak Fay untuk pergi ke cafe. Keduanya memesan makanan dan minuman sambil mengobrol
" Besok kita pergi ke taman yuk. Sekalian malam mingguan " ucap fay
" besok ? Emm... sebenarnya ada acara sih sama temen . Gimana kalo minggu nya " kata Alvin
" Yaudah boleh "
Alvin tersenyum mendengar jawaban itu . Pria itu mengelus kepala fay dengan gemas
" Abis ini mau kemana ? " Tanya alvin
" Bioskop ? "
" Boleh ... " jawab alvin
Mereka kembali mengobrol saling mengenal satu sama lain. Fay anak yang baik dan pintar tentu saja alvin tertarik dengan fay . Hanya saja ketertarikan itu cuma rasa penasaran
.
.
.
.
Pagi itu afsah terpaksa masuk gudang yang di mana bola volly dia punya tersimpan jelas. Afsah ragu untuk mengambil nya . Sampai akhirnya afsah memeluk bola volly itu
Masih sangat bagus dan terawat. Bola itu ada nama afsah dan serry. Memori kata kata alvin kemarin sore membuat afsah mengepalkan tangan nya . Bukan kesal dengan omongan nya tetapi harus kembali memegang bola volly itu
" Oke ! Bismillah "
Afsah langsung membawa bola itu keluar gudang dan pergi ke lapangan kampung . Afsah melatih diri nya sebelum pertandingan dengan Alvin nanti
Pukulan pertama afsah penuh emosi. Dan pukulan berikut nya afsah meneteskan air matanya . Dia benci harus bermain volly lagi . Trauma di masa lalu nya membuat afsah harus berhenti dan membenci semua olahraga
Afsah benci berlari, bermain volly, bulu tangkis dll. Sangat benci ! Andai saat itu dia engak bermain pasti tidak akan pernah kaya gini
Kembali kerumah ketika emosi afsah bener bener tersalurkan . Dirinya harus siap siap untuk nanti sore pergi ke sekolah jam 4 . Tepat waktu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Noor Sukabumi
semangat buat afsah tunjukin ke Alvin yg sombong low cewe yg dia bilang jelek itu lbh baik Dr dia
2023-02-28
3
anggita
👍👍👌👌,,
2023-02-23
2