Pengendali Pikiran

Lucifer menatap Nara yang tengah bekerja di lab sang ayah. Pria itu sempat bertanya pada Hans, apa tidak sebaiknya memberitahukan siapa dirinya yang sebenarnya. Mengingat gadis itu selalu merasa sendirian. Jika dia tahu kalau dia punya seorang ayah, mungkin Nara akan merasa lebih bahagia.

Tapi Hans menolak, dia pikir belum saatnya. Dia harus menciptakan sebuah dunia yang aman untuk sang putri. Meski alasan utama dibalik dia menolak untuk membuka identitas Nara adalah ketakutan Hans soal dirinya yang seorang vampir. Dia takut jika Nara akan menolak kebenaran, kalau ayahnya seorang vampir.

"Meski Paman adalah vampir, aku pikir dia tidak akan mempermasalahkan hal itu."

Namun Hans masih menolak saran Lucifer. Dia akan menunggu sebentar lagi. Sementara di sisi Nara, gadis itu beberapa hari ini sering termenung. Obrolan terakhir dengan Lucy beberapa waktu lalu, mulai membuka pikirannya. Lucy sekarang yang jadi teman Nara. Gadis itu sangat menyukai karakter Lucy yang ceria. Putri iblis itu selalu berpikir positif pada apa yang tengah terjadi.

Lucy mengikuti permintaan Lucifer untuk mendekati Nara perlahan. Awalnya Lucy protes. Bukankah Lucifer suami Nara, kenapa juga dia yang harus mendekati Nara. Hingga pria itu menjelaskan kalau Nara belum sepenuhnya menerima pernikahan mereka. Mengingat Lucifer memang sedikit menggunakan trik untuk menjerat Nara dalam pernikahan ini.

"Kau memang keterlaluan Kak."

"Aku tidak punya cara lain. Lagi pula aku hanya mengubah sedikit ingatannya. Paman Hans juga tahu itu."

"Jika nanti Nara sadar kau menjebaknya. Dia pasti marah besar."

Giliran Lucifer yang terdiam. Dia pun teringat pada perkataan Hans.

"Jika kau ingin menghindari kemarahan Nara saat dia tahu kau menjebaknya, buatlah dia jatuh cinta padamu."

Lucifer menyeringai, membuat Nara jatuh cinta padanya. Yang benar saja. Seringai Lucifer menghilang ketika dia mencium aroma Nara yang mendekat ke arahnya. Begitu dia berbalik. Dilihatnya Nara yang tengah masuk ke ruang kerjanya.

"Ada apa?"

Lucifer bertanya sambil mendudukkan diri di kursinya. Pria itu langsung meraih gelas darahnya. Nara menarik nafasnya, hampir menutup mulutnya. Lucifer selalu saja mengintimidasinya dengan cara itu.

"Katakan."

Nara melengos melihat Lucifer meminum darah dari gelasnya. Sementara itu Lucifer menarik satu ujung bibirnya, melihat Nara yang hanya memalingkan wajah. Biasanya dia akan langsung lari ke wastafel.

"Katakan."

"Ah, itu..soal...ucapan Lucy."

"Yang mana?"

Meski dia tahu benar apa yang akan Nara katakan. Tapi Lucifer pura-pura tidak tahu. Mendengar pertanyaan Lucifer, Nara mendengus kesal.

"Jangan pura-pura tidak tahu. Kau tahu jelas yang ada dalam kepalaku."

Sungut Nara. Lucifer melebarkan senyumnya. Nara sedikit banyak mulai tahu siapa dirinya. Dia tahu kalau Nara sudah mengambil keputusan soal tawaran Lucy atau lebih kurang tawaran darinya.

"Aku setuju. Tapi syaratnya aku sendiri yang akan melatihmu."

Nara membulatkan mata mendengar perkataan Lucifer. Sementara sang suami memandang ke arahnya sambil melipat tangan.

"Tapi kemarin, Lucy bilang yang akan melatihku."

"Lawanmu bukan Lucy, yang akan kau hadapi adalah dirimu sendiri. Ketakutanmu sendiri. Dan Lucy tidak bisa membantumu."

Nara kembali menarik nafasnya. Lantas jawaban dari bibir gadis itu membuat Lucifer mengulum senyumnya.

Hans berjalan tergesa-gesa, masuk ke ruang kerja Lucas. Di istana Black Castle. Begitu dia masuk, tiga orang di dalam sana langsung mengangkat wajahnya. Ketiganya sedikit heran melihat Hans yang datang ke Black Castle tanpa msmberitahu mereka lebih dulu.

"Apa kalian sudah menerima laporanku?"

Hans bertanya, begitu dia mendudukkan diri di kursi. Sementara Lucas, Luis dan Krum saling pandang. Lalu mulai mencari sesuatu dalam tumpukan berkas di hadapan mereka.

"Ahhhh kalian ini menyebalkan sekali."

"Sorry, kami cukup sibuk dengan beberapa masalah yang timbul belakangan ini."

"Kalau begitu, masalah kalian akan semakin bertambah."

Hans memejamkan mata, lantas mengirimkan visual dari pikirannya ke benak ketiga pria itu. Begitu dia selesai melakukan hal itu, Lucas langsung mengerutkan dahinya. Tak berapa lama, Hans mulai menjelaskan situasinya. Mengenai perkembangan terbaru soal penyelidikannya.

Ketiga pria itu jelas terkejut mendengar penjelasan Hans. Mereka beranggapan keadaan bertambah gawat sekarang. Hans sendiri memberitahu kemungkinan terburuk dari situasi ini.

"Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi."

Yang lain mengangguk setuju. Hingga sebuah rencana mulai mereka susun. Lagi-lagi Dominic yang akan berada di garda depan untuk melakukan misi mereka kali ini. Bisa dilihat bagaimana cemasnya wajah Krum. Mendengar sang putra kembali mendapat misi berbahaya.

Meski Hans mengatakan kalau dia akan menjaga Dominic. Tetap saja Krum khawatir. Misi kali ini Dominic dan Hans yang melakukannya. Setelah pembicaraan mengenai masalah mereka selesai, topik beralih pada Lucifer.

Sejauh ini, hanya Hans saja yang sering berhubungan dengan putra Luis. Hingga Hans yang lebih tahu bagàimana tindak tanduk Lucifer.

Luis terkekeh melihat bagaimana kesalnya raut wajah Hans saat menceritakan soal Lucifer. Terlebih soal polah Lucifer yang memang kelewatan kalau berhadapan dengan lawannya.

"Dia benar-benar mengerikan saat berduel."

Yang lain mengangguk setuju. Jika bukan karena posisinya yang harus menjaga Nara, Lucifer lebih senang pergi bersama Dominic ke medan perang. Di sana Lucifer bisa menyalurkan kesenangannya.

Cerita Hans terus mengalir, hingga sampai pada Nara yang akan mulai latihan dengan Lucifer.

"Putramu pintar sekali memanfaatkan peluang."

Kekeh Lucas, yang langsung mendapat pelototan dari Hans. Seperti Nara, Hans juga belum sepenuhnya menerima pernikahan Lucifer dan putrinya. Perbincangan keempatnya berlangsung hingga tengah malam. Kesibukan keempatnya membuat waktu berkumpul mereka semakin jarang. Bahkan Hans sudah lama tidak bertemu Yoon dan Aiden. Padahal Yoon, ayah Aro, sedang Aiden bekerja di kota yang sama dengannya.

"Kau masih belum menemukannya?"

Hans menoleh saat mendengar pertanyaan dari Luis. Keduanya berada di balkon Black Castle. Hans menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Luis. Dua pria itu lalu menarik nafasnya bersamaan.

"Apa kau pikir dia masih hidup?"

"Entahlah, dia manusia. Jadi aku tidak bisa mengesan keberadaannya. Chip di cincin pernikahannya juga tidak bisa dilacak. Kau tahu, jika bukan karena Nara, aku sudah lama ingin menyusulnya."

"Kau bilang tidak yakin soal nasibnya. Bagaimana kau bilang ingin menyusulnya?"

Hans lantas menceritakan bagaimana keadaan Ailee, terakhir kali Nara melihatnya. Ailee terluka dengan darah memenuhi hampir seluruh tubuhnya. Untuk keadaan manusia, Ailee akan sulit bertahan.

"Suatu saat kita akan tahu kabarnya."

Luis menepuk pelan bahu Hans. Di antara mereka, nasih Hans benar-benar buruk. Dia harus berpisah dengan sang istri, meski sekarang Hans bisa bernafas lega, karena Nara kembali ke sisinya dalam keadaan baik.

*

"Serang aku dengan semua kekuatan yang kau punya."

Lucifer berkata dari jarak satu meter di hadapan Nara. Gadis itu sedikit ragu, meski dia tahu kalau Lucifer benar-benar tangguh dalam sebuah laga pertarungan. Nara mulai mengambil ancang-ancang, detik berikutnya tubuh Nara melesat cepat kearah Lucifer. Menyerang pria itu tanpa jeda.

Lucifer tersenyum tipis, melihat kekuatan Nara saat menyerangnya. Beberapa kali pria itu menghindar, menangkis dan balas menyerang sang istri.

"Ayolah. Aku tahu kekuatanmu lebih dari itu."

Nara menatap tajam ke arah Lucifer. Ketika sang suami mulai menyerangnya. Nara fokus pada pikiran Lucifer. Detik berikutnya, Lucifer menggeram. Saat ini giliran pria itu yang menatap ke arah Nara.

"Jadi kemampuan itu memang ada. Pengendali Pikiran."

****

Ritual jempolnya jangan lupa...

Ditunggu like, vote dan komennya....

Terpopuler

Comments

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

emaknya Nara masih hidup kan bund?

2023-02-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!