Muncul Lagi

Lutut Nara gemetar melihat May yang menyeringai puas ke arahnya. Wanita itu menyukai binar terkejut dalam bola mata Nara. Rasa benci May terlihat sangat besar.

"May...."

Lirih Nara, gadis itu masih tidak percaya jika sahabatnya kini balik membencinya. Bahkan May menuduh dirinya mengambil kekasihnya. Gila! Hanya hal itu yang ada di kepala Nara.

"Apa yang kau inginkan? Aku sama sekali tidak punya urusan denganmu."

Lucifer berkata, sembari mendekatkan diri pada Nara. Sang istri jelas belum bisa berhadapan dengan May.

"Aku hanya ingin melihatnya."

"Kau sudah melihatnya, jadi sekarang pergilah."

Tandas Lucy. Wanita itu memang terkenal tegas, tanpa basa basi jika mode seriusnya on. Melihat Lucy, May menyeringai. Sementara Aro diam saja. Hanya saja visual matanya terhubung dengan Hans. Di mana, di ujung sana, Hans dan Excel langsung bergerak memindai manusia yang dibawa May.

"Manusia seratus persen. Tapi mereka diciptakan dengan pertumbuhan yang dipaksakan."

"Dari luar mereka memang terlihat sempurna tapi lihatlah...."

Hans menunjukkan pemindaian menyeluruh pada tubuh anak-anak May.

"Mereka sebenarnya produk gagal. Mereka tidak akan bertahan lebih dari enam bulan. Kasihan sekali."

Tak lama, Hans dan Lucifer mulai berkomunikasi. Membiarkan Aro mengambil alih pengawasannya pada Nara. Lucifer tentu terkejut dengan penjelasan Hans. Dia tidak menyangka jika mereka yang akan di depannya akan mati dalam enam bulan mendatang.

"Apa kau tahu cara mengatasinya?"

"Tidak, cetak biru mereka sudah bermasalah dari awal, siapapun yang menciptakan mereka punya masalah dengan perhitungan dan teori soal DNA. Mereka akan tetap mati."

Lucifer menatap iba pada sepuluh pria yang ada di depannya. Untuk apa diciptakan jika pada akhirnya hanya akan mati tanpa ada cara untuk menyelamatkan mereka. Sungguh ironi sekali mereka.

*

*

"Kamu baik-baik saja?"

Lucy bertanya khawatir pada Nara yang menyandarkan kepalanya di sofa, gadis itu duduk menyamping. Sembari memeluk lututnya. Ingatannya melayang pada beberapa waktu lalu. Di mana dia sama sekali tidak berkutik ketika May menyerangnya membabi buta.

Kebencian itu jelas terpancar dari bola mata May. Ditambah wanita itu dibantu oleh "anak-anaknya". Nara masih shock. Dia tidak bisa melawan May. Padahal Lucifer menekankan berkali-kali kalau May bukan lagi temannya. Melainkan sudah berubah menjadi musuhnya.

May ingin menghabisi Nara. Nara menggelengkan kepalanya. Dia masih tidak percaya kalau May bisa berubah.

"Apa dia bukan lagi temanku. Aku hanya punya dia di dunia ini."

Melihat itu, Lucy dengan segera memeluk Nara. Dibenci sahabat memang menyakitkan, terlebih jika mereka membenci kita karena alasan yang sama sekali tidak masuk akal.

Nara merebut Lucifer dari May. Yang benar saja. Lucifer saja mengatakan tidak kenal May. Ini hanyalah brain wash yang Baron lakukan pada May. Baron ingin menjadikan May bonekanya. Termasuk dalam hal ini, menghasilkan keturunan. Meski bisa dikatakan kalau putra Baron dan Mei adalah kegagalan rekayasa DNA paling parah yang pernah ada.

"Kau melihatnya dengan jelas bukan? Kalau dia berambisi sekali untuk membunuhmu. Seperti yang Lucifer bilang, dia bukan temanmu. Aku tahu sulit untuk menerima ini. Tapi alangkah lebih baiknya jika kamu belajar menerima semua ini. Paman Hans tidak bisa menjamin bisa mengembalikan temanmu."

Nara mulai terisak lirih. Kembali dia dihadapkan pada kenyataan kalau dia sudah kehilangan orang yang dia sayangi di dunia ini. Dulu sang Mama, sekarang sang sahabat berbalik menjadi musuh terbesarnya.

"Belajarlah untuk menghadapinya jika kalian bertemu lagi nanti. Dia bukan lagi temanmu."

Di sisi lain, Hans, Lucifer, Aro dan juga Excel tengah berada di laboratorium pria itu. Tapi mereka bukan berada di lab reaksi. Tapi di pusat kendali lab pria itu. Di sana puluhan monitor tampak berjajar di depan keempat pria itu.

Masing-masing monitor itu menampilkan adegan pertarungan antara Lucifer dan yang lainnya dengan May juga putranya. Keempatnya mengamati tiap layar monitor itu. Tiap monitor menunjukkan visual yang berbeda. Karena itu adalah visual tiga orang. Lucifer, Aro dan Lucy.

Sembari mengamati perkelahian mereka. Satu layar besar di samping kiri Hans tengah memindai struktur tubuh dan susunan genetik yang ada di tubuh anak May.

"Kau benar-benar mengerikan Lucifer."

Hans berkata sembari menatap putra Luis tersebut. Tiap kali bertarung melawan musuh, Lucifer benar-benar seperti pembunuh berdarah dingin. Ada visual saat Lucifer memecahkan kepala seorang Hunter tanpa rasa bersalah.

"Mereka yang menyerangku lebih."

Jawab Lucifer santai. Pria itu tampak acuh melihat setiap monitor yang menampilkan bagaimana sadisnya Lucifer saat menghabisi para Hunter itu.

"Kalau mereka tidak menyerangmu. Kau yang akan menyerang mereka lebih dulu." Ledek Excel yang tengah menunggu hasil print data dari anak May.

Lucifer nyengir sembari membuat wajah cueknya. Memang iya.

"Menyenangkan sekali bisa menghabisi para manusia tidak berguna itu."

"Perasaan ayahmu tidak sekejam dirimu. Apalagi ibumu."

"Lalu kau ingin aku menjadi menjadi lemah. Dan membiarkan mereka menyentuh putrimu?"

Hans menghentikan gerakan tangannya yang ingin menggeser layar monitor di hadapannya. Menyatukan hasil pemindaian genetik dengan tubuh si empunya. Hingga Hans bisa mengetahui kecacatan yang ada dalam tubuh anak May.

"Tapi tidak membuatmu jadi mesin pembunuh juga."

"Itu menyenangkan."

Aro terkekeh mendengar jawaban asal dari tuannya.

"Bosmu sedikit gila."

"Baru tahu ya."

Aro dan Excel terkekeh satu sama lain. Hingga satu peringatan masuk ke kepala mereka.

"Katakan aku gila sekali lagi. Dan kalian akan menjadi lawan dalam latihanku."

Aro dan Excel seketika menelan ludahnya bersamaan. Buruk hasilnya jika kamu menjadi partner latihan Lucifer. Sebab pria itu sering lupa diri saat latihan. Hingga sering membantai habis lawan latihannya.

Ketegangan itu mereda kala Hans mulai bicara.

"Kelemahan mereka adalah pada susunan genetik DNA yang tidak sempurna. Lihatlah, mereka tidak "bercampur" dengan baik. Hal ini mengakibatkan sel tidak membelah sempurna. Ada ruang hampa di beberapa tempat. Ini berimbas pada organ vital mereka yang tidak tumbuh dengan matang."

"Akibatnya?"

"Ibarat mesin mereka memiliki waktu kadaluwarsa, expire."

"Lalu?"

"Yang aku bayangkan adalah organ vital mereka akan meledak, mengakibatkan perdarahan internal dan berujung pada kematian, jika waktunya tiba."

"Untuk apa diciptakan jika pada akhirnya akan mati juga?"

Hans menatap Lucifer yang juga melihat padanya.

"Dia jelas sedang melakukan uji coba pada teorinya sendiri."

"Dengan mengorbankan sebuah kehidupan. Dia pikir hidup manusia itu permainan apa?"

"Itu kalau kita menghargai sebuah kehidupan. Tapi diluar sana banyak yang berpikir sebaliknya. Hidup orang lain tidak ada artinya sama sekali. Itu hanya setitik hal tidak penting yang tidak perlu kau pedulikan."

"Teori siapa itu?"

Aro menyahut, sembari menyerahkan print data pada Hans. Pria itu mengamatinya sebentar. Lantas menarik nafasnya pelan. Pikiran Hans melayang pada puluhan tahun lalu, saat dia berdebat dengan rekannya sendiri.

Dalam kesempatan itu, rekan Hans sedang menunjukkan hasil risetnya pada Hans. Berharap pria itu menyetujuinya dan mengizinkannya melanjutkan riset tersebut.

Tapi Hans yang melihat kecacatan pada riset rekannya berusaha memperingatkan. Pria itu menyarankan untuk mengkaji ulang hasil penelitiannya. Tapi rekan Hans itu tidak terima. Dia merasa kalau hasil penelitiannya sudah benar. Hingga keduanya berselisih paham.

Dari situlah awal mula ketegangan Hans dan rekannya dimulai. Rekan Hans menuduh kalau pria itu tidak mau dirinya melampaui pencapaian Hans. Padahal Hans hanya ingin dia melakukan riset ulang agar risetnya benar-benar sempurna. Tanpa cacat genetik.

"Dia Omega."

Excel langsung memandang Hans. Pria itu jelas tahu siapa Omega. Seorang peneliti dan rekan Hans yang sudah lama menghilang.

"Dia muncul lagi?"

Hans mengangguk.

****

Kredit Pinterest.com

Evander Hans,

Jempolnya digoyang, buat ritual jangan lupa..😘😘😘

Terpopuler

Comments

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

weeh kupikir anak anak Baron bakalan kuat abadi gitu bund, ternyata hanya bertahan 6 bulan . kasian juga ya

2023-02-04

1

IG: @sskyrach

IG: @sskyrach

Masya Allah kaget😂

2023-01-22

2

Not Found

Not Found

Wwih keren, semangat kak

Jan lupa mampir juga ya 😍😍✌🏻

2023-01-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!