menyebalkan

bel pulang bunyi sekolah sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Alin dan kedua sahabatnya baru saja keluar dari kelas. ketiganya melangkah menuju parkiran sekolah untuk mengambil kendaraan masing-masing.

"Lah gue masih ga nyangka kalah lo sama Haidar bisa gandenga. kaya gith!" ujar Elsa yang entah sudah keverapa kali.

Alina tersenyum senang sambil mengingat kembali memon langka bersam Haidar.

"Lo nanya begitu Mulu ih, bosen gue dengernya!" gerutu Meilla pada Elsa.

"Tapi serius la, gue tub masih kaya speechless gith anjir. padahal kan yang di gandeng sih Curug tapi gue juga ikut senang."ucap Elsa lagi.

Meilla menggelng sedangkan Alina memicing ke arah Elsa, "Lo gak suka juga kan sama Haidar?"

Elsa langsung menggeleng cepat. "Gak, makasih banyak deh, kaya gak ada cowok lain aja!" ucapnya cepat takut Alina mengira yang tidak-tidak padanya.

Alina mengangguk, "Bagusdeh, awas aja ya Lo makan punya temen Lo sendiri!" ancam Alina.

Sesampainya di parkiran sekolah, Alina melihat Haidar yang tengah duduk di atas motornya sambil bermain ponsel.

"Padahal tuh ponsel di pegang terus, tapi kenapa kalau gue chat gak pernah di bales!" gerutu Alina.

"Kan Lo masih gak penting, biasanya cuma ganggu." ujar seseorang di belakang mereka bertiga.

Ketiganya langsung menoleh ke arah sumber suara itu, entah dari mana itu makhluk tiba-tibamuncul di belakangnya. emng dasar nenek sishir batin Alina.

"Lo denger suara gak sih La, tapi gak ada wujudnya ?" tanya Elsa seolah tidak melihat putri.

Meilla menggeleng, "Gak ngelihat apapun mut, apa jangan-jangan."

"Nenek sihir." sahut Alina dan m mbuat Meilla serta Elsa tertawa berbahak-bahak.

Putri yang dikatain nenek lampir pun tak terima, ia segera melangkah maju dan ingin menjambak lagi rambut milik Alina. Tetapi sayang, ada Meilla ketua ekskul bela diri. dengan cepat Meilla menahan tangan Putri dan memelintir nya.

"Awss sakit anjir!" ringis putri.

Alina dan Elsa hanya terrawa melihat ekspresi wajah putri yang nampak kesakitan.

"Sekali lagi nih tangan nakal, gue patahin!" ancam Meilla lalu melepaskan pelintiran itu.

Sila dan Rina hanya bisa diam melihat ketuanya di perlakukan seperti itu. mereka tidak mau terlibat masalah dengan Alina.

Alin berjalan menghampiri Haidar dengan senyum lebar miliknya dengan rambut yang panjan.

"Haidar, lagi nunggu gue ya?" tanya Alina dengan tingkat kepedeannya itu.

Haidar hanya diam tidak menjawab dan tetap fokus ke ponselnya.

"Haida, kalo gue liat Lo serinv banget main hp tapi kenapa lo ga pernah bales chat gue?" tanya Alin lagi tapi tetap tidak menyerahmeski tidak ada respon dari Haidar.

lagi-lagi hanya kesunyian yang tercipta disana.

Haidar, kok nyebelin banget sih?" gerutu Alina kesal sambil menepuk lengan milih haidardan menyebabkan ponsel Haidar jatuh.

Haidar menatap Alina dengan wajah marah dan itu pertama kalinya Alina melihat tatapan Haidar seperti itu.

"Maaf Haidar." ujar Alina sambil menunduk.

Belum sempat mengambil ponsel Haidar, suara Haidar pun terdengar, "Jangan sentuh hp gue!" bentak Haidar dan langsung mengambil ponsel nya itu.

Sebenarnya Alina takut dekat dengan Haidar saat ini, tetapi ia harus minta maaf dan tidak mau membuat Haidar makin benci padanya.

"Haidar, maafin gue ya, ada yang rusak gak? gue ganti kalo ada yang rusak." ucapnya lirih.

"pergi" bentak Haidar.

Belum puas dengan permintaan maafnya, alin mencoba kembali tetapi kali ini Haidar malah mendorong bahu Alina lumayan kencang hingga membuat Alina tersusruk ke belakang.

meilla dan Elsa melihat itu langsung menghampiri Alina dan membantu nya berdiri.

"Gue bilang apa, kejadian tadi itu cuma kebetulan lihat aja sekarang tuh orang kaya orang gila!" gerutu meilla langsung melangkah maju mendekati Haidar.

Alina ingin mencegah tetapi Meilla tetap maju, "cuma karena hp Lo jatoh, Lo dengan seenaknya dorong Alina, dia udah minta maaf! kalo Lo gagu ga bisa jawab permintaan maafnya gak usah Lo pake dorong dja segala!" kesal Meilla.

"illa, udah la. gue gapapa kok, gue yang salah disini karena jatohin hp Haidar." ujar Alina.

"Gak bisa gitu la, gue gak terima di gitui. sama manusia yang gak punya perasaan kaya gini. manusia yang gak pernah tau gimana caranya ngehargain orang" maki Meilla pada Haidar.

Elsa mengusap punggung Meilla dan menenangkan sahabatnya itu. " Udah la, kita pulang aja. gak usah capek-capek marahin orang yang gak pernah dengerin omongan orang di sekitar." ucap elsa dan menarik kedua sahabatnya itu.

Ternyata mereka sudah jadi bahan tontonan, tidak menyangka kejadian nya sampai separah itu, karena selama ini yang mereka lihat Haidar hanya menolak dengan kata-kata pedas.

"Gue kira mereka akan bersatu."

"Padahal kak Alina sama kak Haidar itu cocok banget."

"Mampus dasar cewe gak punya urat malu."

"Gak suka ngeliat Alina tersakiti."

Desas desus itu terdengar jelas oleh ketiganya, Meilla memandang mereka satu persatu dengan tatapan tajam. seakan ingin mematahkan leher mereka.

"Gue udah bilang, stop Lin! tuh cowok gak punya perasaan, gue gak suka lihat Lo digibahin terus sama dia." ujar meilla saat sampai di depan motor mereka.

Alina menggeleng, "Tapi hati gue udah terpaku samdia illa." ucap Alina pelan

Meilla tertawa hambar, " hahaha bulsit Lin, buka. bukan karena udah terpaku tapi karena Lo gak mau coba ngelangkah jauh dari dia!"

"Lo gak tau rasanya la, karena Lo belum pernah jatuh cinta!" ucap Alina kesal.

Elsa menggeleng dan segera melerainya agar keduanya tidak berantem di parkiran, bisa-bisanya mereka jadi bahan tontonan yang kedua kalinya.

Meilla memang selalu seperti itu, marah jika melihat Alina seperti tidak mau mendengar sarannya. Kalau kalian punya teman seperti Alina apa yang bakal kalian lakukan? apa akan sama dengan Meilla?

"Udah ya cukup mending kita pulang aja gue soalnya mau ke" ujar Elsa sambil mengambil helmnya itu.

Akhirnya mereka bertiga keluar dari parkiran dengan kendaraan masing-masing. kita sahabatnya berpisah di lampu merah. karena rumah mereka berbeda arah.

Disepanjang perjalanan Alina masih memikirkan hal yang barusan terjadi dan membandingkan dengan kejadian tangannya yang di genggam oleh Haidar.

"Kenapa sebelumnya Lo buat gue bahagia sih aid." gerutu Alina.

"Sebenarnya Lo manusia apa buka. sih dan ada benernya kata meill Lo ga bisa ngehargain orang aid."

"Emang dihp Lo ada apaan sih sampe Lo marah kayak gitu."

"Apa jangan jangan Lo udah punya pacar? tepat diakhir kata itu tiba tiba motornya mati. Untung nya saja Alina mengambil jalur pinggir jadi tidak akan ada yang meng klaksonin dia atau buruknya di tabrak dari belakang.

****

Makasih yang udah mampir :)

Episodes
1 pagi hari
2 Istirahat
3 Kasih Penjelasan
4 menyebalkan
5 Syokkkk
6 menikmati senja
7 Aneh...
8 Acara
9 Rumah Sakit
10 mulai perhatian..
11 menebus rasa bersalah
12 sakit hati
13 bocor
14 nge-date
15 nge-date 2
16 Rahasia
17 menyesal
18 pulang
19 adu argumen
20 bingung
21 Teman baru
22 Teman baru 2
23 ngapain?
24 Ternyata..
25 Pacaran?
26 Gak nyangka
27 Pagi hari
28 Pagi yang murung
29 Bersama Haudar
30 Party birthday Bobi
31 Party Birthday Bobi 2
32 Mengejutkan..
33 Sudah tahu semuanya
34 Cemburu
35 Pertama kali
36 makan malam
37 kejujuran
38 Rencana liburan
39 Liburan
40 Liburan 2
41 Ujian Kelulusan
42 Bertemu
43 Ujian hari kedua
44 Berusaha
45 Hari terakhir
46 prom night
47 Prom Night 2
48 Pengumuman kelulusan
49 Pertama kali
50 Rasa syukur..
51 Makan malam
52 Jalan bareng pacar
53 Kegiatan Baru
54 Yang sebenarnya
55 Ketemu dia lagi..
56 Izin pamit
57 Di kampus baru..
58 Harus apa..
59 Berkunjung..
60 Cemburu
61 Kata maaf...
62 Nge-date setelah pacaran
63 Salah paham
64 Tak di sangka..
65 Pelampiasan
66 Rumah sakit
67 Orang lama
68 Orang Lama 2
69 Cukup lama
70 Fakta baru
71 Cerita sama dia
72 Memutuskan
73 Pengakuan..
74 Curhat lagi..
75 Orang yang tak terduga
76 Pada kenyataannya...
77 Masa lalu ketemu Masa depan
78 Mulai lagi...
79 Liburan sama Haidar
80 Cokelat masalah
81 Makan malam terindah..
82 Kejutan lain
83 Meminta izin
84 Malessssss
85 Ketemu Papah Alina
86 Tanpa Kabar..
87 Akhirnya ketemu..
88 Acara pertunangan..
89 Ucapan untuk Alina dan Haidar...
90 Liburan dengan keluarga
91 makan malam
92 Meilla dan Edo
93 Meminta izin..
94 Orang baru
95 Elsa dan Lio
96 Hari pernikahan
97 Kejujuran
98 bingung
99 Indah..
100 Keributan
101 Tidak sesuai rencana
102 Ada apa lagi?
103 Hasilnya
104 Akhirnya ketemu juga..
105 Rencana awal
106 Keputusan
107 Keputusan 2
108 Keputusan Akhir
109 Acara pernikahan Meilla
110 Masalah usai
111 Diajak makan malam
112 Makan bersama camer
113 Masalah lagi
114 pelakunya
115 Kabar bahagia..
116 kabar bahagia 2
117 kebahagiaan 3
118 Rencana pernikahan
119 Weekend
120 ketemu dia
121 Bertengkar
122 Pertemuan yang tak diduga
123 Rumpi
124 Pulang dari rumah sakit
125 Hellena dan Nanda
126 Kembali beraktivitas
127 Marah besar
128 Makan malam di cafe
129 Ketemu dia..
130 Kumpul..
131 Sebenarnya...
132 Formasi Lengkap
133 Pulang..
134 Bongkar semuanya
135 Gadis
136 Rumah Sakit
137 Pertemuan
138 Masih menunggu
139 kabar terkini
140 Kondisi terkini 2
Episodes

Updated 140 Episodes

1
pagi hari
2
Istirahat
3
Kasih Penjelasan
4
menyebalkan
5
Syokkkk
6
menikmati senja
7
Aneh...
8
Acara
9
Rumah Sakit
10
mulai perhatian..
11
menebus rasa bersalah
12
sakit hati
13
bocor
14
nge-date
15
nge-date 2
16
Rahasia
17
menyesal
18
pulang
19
adu argumen
20
bingung
21
Teman baru
22
Teman baru 2
23
ngapain?
24
Ternyata..
25
Pacaran?
26
Gak nyangka
27
Pagi hari
28
Pagi yang murung
29
Bersama Haudar
30
Party birthday Bobi
31
Party Birthday Bobi 2
32
Mengejutkan..
33
Sudah tahu semuanya
34
Cemburu
35
Pertama kali
36
makan malam
37
kejujuran
38
Rencana liburan
39
Liburan
40
Liburan 2
41
Ujian Kelulusan
42
Bertemu
43
Ujian hari kedua
44
Berusaha
45
Hari terakhir
46
prom night
47
Prom Night 2
48
Pengumuman kelulusan
49
Pertama kali
50
Rasa syukur..
51
Makan malam
52
Jalan bareng pacar
53
Kegiatan Baru
54
Yang sebenarnya
55
Ketemu dia lagi..
56
Izin pamit
57
Di kampus baru..
58
Harus apa..
59
Berkunjung..
60
Cemburu
61
Kata maaf...
62
Nge-date setelah pacaran
63
Salah paham
64
Tak di sangka..
65
Pelampiasan
66
Rumah sakit
67
Orang lama
68
Orang Lama 2
69
Cukup lama
70
Fakta baru
71
Cerita sama dia
72
Memutuskan
73
Pengakuan..
74
Curhat lagi..
75
Orang yang tak terduga
76
Pada kenyataannya...
77
Masa lalu ketemu Masa depan
78
Mulai lagi...
79
Liburan sama Haidar
80
Cokelat masalah
81
Makan malam terindah..
82
Kejutan lain
83
Meminta izin
84
Malessssss
85
Ketemu Papah Alina
86
Tanpa Kabar..
87
Akhirnya ketemu..
88
Acara pertunangan..
89
Ucapan untuk Alina dan Haidar...
90
Liburan dengan keluarga
91
makan malam
92
Meilla dan Edo
93
Meminta izin..
94
Orang baru
95
Elsa dan Lio
96
Hari pernikahan
97
Kejujuran
98
bingung
99
Indah..
100
Keributan
101
Tidak sesuai rencana
102
Ada apa lagi?
103
Hasilnya
104
Akhirnya ketemu juga..
105
Rencana awal
106
Keputusan
107
Keputusan 2
108
Keputusan Akhir
109
Acara pernikahan Meilla
110
Masalah usai
111
Diajak makan malam
112
Makan bersama camer
113
Masalah lagi
114
pelakunya
115
Kabar bahagia..
116
kabar bahagia 2
117
kebahagiaan 3
118
Rencana pernikahan
119
Weekend
120
ketemu dia
121
Bertengkar
122
Pertemuan yang tak diduga
123
Rumpi
124
Pulang dari rumah sakit
125
Hellena dan Nanda
126
Kembali beraktivitas
127
Marah besar
128
Makan malam di cafe
129
Ketemu dia..
130
Kumpul..
131
Sebenarnya...
132
Formasi Lengkap
133
Pulang..
134
Bongkar semuanya
135
Gadis
136
Rumah Sakit
137
Pertemuan
138
Masih menunggu
139
kabar terkini
140
Kondisi terkini 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!