Jam istirahat sudah tiba, semua murid berhambur menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Ada juga yang memilih ke perpustakaan dan ada juga yang diam di dalam kelas yang memakan bekal yang dibawa dari rumah.
Sepertinya halnya dengan Alina, Meilla dan Elsa ketiga cewek itu sedang berjalan menuju kantin. Tadinya malas untuk pergi ke kantin, tetapi Alina memaksa kedua temannya itu.
"Lo pada mau persen apa?" Tanya Alina pada kedua temannya.
Meilla menggeleng, "gue gak deh." ujar meilla.
"Gue mau beli tea jus aja deh." ujar Elsa lalu berjalan ke kedai penjual.
Sedangkan Alina menuju kedai bakso untuk memesan makanan untuknya. Setelah selesai memesan Alina kembali ke meja yang sedang Meilla dudukin.
"Lo beneran ga mau makan, la?" Tanya Alina.
Meilla menggeleng, "Gue bener masih kenyang Lin," balas Mella sambil sibuk melihat ke arah ponsel.
Tak lama Elsa datang dengan tea jus ditangannya, "Lo berdua mau ikut nonton konser gak?" Tanya Elsa sambil duduk di bangkuan.
Belum menjawab pertanyaan Elsa, Pesanan Alina pun datang. "Konser apaan?" Tanya Meilla sambil menatap matanya.
"Itu pensi di sekolah SMA Nuansa, kayaknya bakalan rame deh." ujar Elsa.
"Gue mau ikut dong." Ujar Alina.
Meilla mengangguk, "Boleh juga, emang beli tiketnya Diman sa?" tanya Meilla.
"Di Edo, biar nanti gue yang beli ke dia." ujar Elsa dan membuat kedua sahabatnya mengangguk.
Meilla menoleh ke arah Alina yang sedang asik makan, "Lin, gue denger dari kelas sebelah katanya Lo tadi nyamperin si Haidar ke kelasnya?" tanya meilla
Alina mengangguk dan melanjutkan makannya.
"Terus kali ini apa yang di lakuin ke Lo?" tanya Elsa
Alina menatap kedua temannya itu secara bergantian, lalu nyengir, "Biasa lah, gausah di jelasin pun Lo berdua tau kan." ujar santai.
Dua temannya pun menarik nafasnya dalam, tidak habis pikir dengan Alina yang selalu saja begitu. Tidak pernah lelah mengejar cowok yang benar benar kaya kulkas pintu tiga itu.
Mailla dan Elsa sebenarnya sudah sangat kesal dengan tingkah Alina yang selalu terus mengejar tuh manusia es. Bayangkan saja sejak awal Alina masuk selalu berusaha mendapatkan perhatian Haidar, tetapi tidak pernah sedikitpun Alina di notice oleh cowo itu.
Beberapa kali Alina menjalani hubungan dengan teman seangkatan atau kakak kelasnya atau juga cowok dari luar sekolah nya, tetapi selalu saja Alina memutuskan mereka karena alasan yg tidak cocok.
"Lo gak cape Lin begitu terus?" Tanya Meilla untuk ke sekian kalinya.
Alina menggeleng cepat, "Gak tapi lebih tepatnya belum sih." ujar Alina.
"Mau sampai kapan, Lin?" kali ini Elsa yang bertanya.
"Udah sih santai, bukannya cinta butuh pengorbanan?" Selalu saja jawaban dari Alina begitu.
Kedua sahabatnya itu hanya terdiam dan tidak menjawab.
"Balik ke kelas yuk." ajak Elsa setelah melihat Alina selesai makannya.
"Lo berdua duluan deh, gue mau ke toilet dulu." ujar alina.
Kedua temanya hanya mengangguk. "Lo jangan lama-lam, langsung balik ke kelas." seru Meilla.
Alina pun berjalan menuju toilet dengan bernanyi kecil. Belum lagi senyuman cantiknya yang selalu ia tebarkan ke siapa saja
Alina mau ke mana??" tanya salah satu cowok kelas 12 IPS 2 itu. Cowok itu sempat mendekati Alina tetapi sayangnya Alina hanya menolaknya.
Alina tersenyum, "Mau ketoilet nih, Lo sendiri mau kemana?" tanya Alina saat melekah sedang melangkah bersama.
"Sama mau ke toilet juga."
Cowok itu yang bernama Angga selalu gugup kalau berdekatan dengan Alina, "Lo udah punya cowok?" tanya Angga gugugup.
Alina menggeleng , "Kenapa? Lo mau daftar lagi jadi cowok gue?" ujar Alina yang sedikit keras membuat seseorang yang berlawanan mendengar ucapan itu.
"Emang murahan." batin Haidar.
yah, orang di depan Alina dan Angga ialah Haidar yang baru saja dari toilet. mendengar perkataan dari mulut Alina , bintang pun semakin yakin bahwa Alina mendekati nya hanya untuk iseng saja.
Loh apa yang Haidar pikir, kalau yang dilakukan Alina itu sebuah pengorbanan atau perjuangan untuk mendapatkan hatinya. tetapi balik lagi ke alina, ia selalu tidak mempedulikan semua omongan itu. Tujuannya cuma satu yaitu mendapatkan hati Haidar.
Alina kaget saat melihat Haidar di hadapannya dengan segera ia menjauhi angga. seakan ia sedang ketahuan selingkuh dari pacarnya.
"Lo jangan salah paham ya Haidar, gue sama Angga tadi gak sengaja ketemu kok, iya kan ga?" ujar Alina seakan memberi penjelasan kepada Haidar.
"Minggir." Satu kata itu yang diucapkan Haidar.
"Bintang, please percaya sama gue, gue gak ada apa-apa sama Angga."
"Minggir." tegas Haidar.
Alina pun langsung menepi sedikit untuk memberikan Haidar jalan. tanmenoleh dan mengatakan apapun lagi kepada Alina. Haidar berjalan menuju kelasnya. Tetapi ada yang aneh dalam hatinya seperti tidak suka kalau Alina dekat dengan Angga.
Haidar menggerakkan kepalanya, tidak mau memikirkan perempuan apalagi Alina yang jelas-jelas tidak memiliki rasa malu.
Alina berbalik arah untuk mengejar Haidar, ia harus menjelaskan pada Haidar bahwa ia tidak memiliki hubungan apapun dengan an. Alina takut Haidar tak mau di gangguin nya lagi.
"Lin, Lo mau kemana, gak jadi ke toiletnya?" teriak Angga kerena Alina sudah berbalik arah.
Alina menoleh sebentar ke arah Angga sambil telunjuknya bersyarat tidak agar Angga diam dan tidak bersuara. Angga pun langsung saja menuju ke toilet sendiri.
"Alina, udah di tolak kaya gitu masih saja berjuang buat ngejar tuh cowok, mending sama gue yang udah jelas-jelas suka sama dia." guman Angga sambil masuk ke dalam toiletl laki-laki.
Bersambung...
Happy reading:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Sunarmi Narmi
Suka karakter Alina..kayaknya bar bar sih..tpi yg jls dia apa adanya dn ngak gengsi..Urusan ditolak nnt..Los pokoke..mslah ditolak mah lewat seblm capek ya Al....semangat 😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆
2023-01-16
1