"Oh, aku kira kamu mau nerima tawaran aku yang waktu itu".
Yes umpan di makan ikan,, kalau seperti ini tdak perlu nanya Rika,, ucap Dian.
"Memang tawaran yang mana?". Bohong dian pura pura tidak tau.
"Itu pesan terakhir yang aku kirim, yang belum kamu jawab".
"Eh, aku lupa sama pesan terakhir kamu dan juga pesannya sudah aku hapus". Bohong dian.
"Mudah-mudahan, ini orang yatain keinginannya lagi, biar aku tidak harus nembak duluan, malu kan masa iya cewe nembak duluan.
"Oh, kalau kamu lupa biar aku ingetin lagi, maukah kamu menjadi pacar ku?, aku sangat mencintai mu dari dulu hingga sekarang".
ampun ni orang ga ada romantis romantisnya,, apa dia ga mau ketemu aku dulu gitu, perasaan dari keluar sekolah belum pernah ketemu, tidak takut apa dia kalau wajah ku berubah, atau jangan jangan dia pernah melihat aku di suatu tempat, ucap dian.
panggilan telpon dari Fahmi pun masuk.
"Halo, Dian".
"Ya ada apa", jawab dian.
"Diterima Tidak".
"Apa nya".
"Perasaan ku ".
"Oh"
"Ko oh doang"
Dian tersenyum, "Sebelum aku menjawab bolehkah aku bertanya dulu, hanya ingin memastikan sesuatu", ucap dian.
"Boleh, memang apa yang ingin kamu tanyakan?".
"Aku cuman mau tau, apakah kamu sekarang masih sendiri tidak mempunyai pasangan?"
"Tentu saja aku masih sendiri, tidak mungkin jika aku sudah mempunyai pasangan lalu aku menembak mu".
"Jika seperti itu, maka jawaban ku, Iya. iya aku mau jadi pacarmu".
"Yes", jawab Fahmi senang. Dianpun tersenyum. Jadi sekarang kita jadian", ucap Fahmi.
"Iya, sekarang kita jadian". ucap dian. Oh iya aku lupa, aku mohon sama kamu selama kita pacaran, kamu tidak boleh memeluk ku apa lagi mencium ku",
Fahmi terdiam sesaat, "apa Tidak sekalian kita jangan pegangan tangan".
"Itu juga ide yang bagus, jadi gimana masih mau pacaran sama aku?.
"Nyesel aku bilang gak boleh pegangan tangan,, Dian tersenyum. "ya sudah aku mau, tapi apa gak bisa pegangan tangan nya di bolehin, soalnya malu sama truk gandeng kalau nanti kita jalan ga gandengan tangan.
"Kamu ini ada-ada saja, kalau gandeng menggandeng lihat nanti saja ya".
"sayang". Dian yang mendengar ucapan Fahmi langsung tersedak. "Sayang kamu kenapa?".
"Tidak apa-apa, hanya kaget mendengar kamu memanggil aku sayang".
Fahmi tersenyum, "itu panggilan ku untuk mu sayang".
Dian merasa geli sendiri, mendengar Fahmi memanggilnya sayang.
"Sekarang giliran mu, membuat panggilan untuk aku".
"memangnya harus kaya gitu?, tanya dian.
"Haruslah sayang biar romantis".
"Ya sudah, kalau begitu aku manggil kamu mas saja".
"apa tidak ada yang lain, beb gituh atau yang lain, yang penting jangan mas.
Manggil mas saja aku masih canggung, apa lagi yang lain. ucap Dian dalam hati.
"Ya sudah kalau kamu tidak mau".
"Baiklah" pasrah Fahmi.
"Ya sudah mas, kalau begitu aku tutup telpon nya"
"kenapa di tutup sayang, mas masih pengen denger suara kamu".
Dian tersenyum, "Maaf ya mas aku harus siap siap dulu karna sore nanti aku mau berangkat ke kota".
"Jadi sekarang kamu berada di kampung".
"Iya mas Dian sekarang sedang di kampung"
"Ya sudah" ucap Fahmi lesu.
"sampai jumpa di kota mas, assalamu'alaikum,
Fahmi pun menjawab salam Dian dan sambungan telpon pun berakhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments