Belanda

Namun Mereka tau jika Bella pasti berbohong karna tidak mungkin semuanya baik-baik saja ketika kesayangan mereka datang dengan membawa koper apa lagi di tengah malam begini.

Namun saat mereka melihat kondisi Bella yang rapuh, mereka memutuskan mengurungkan niat untuk bertanya lagi.

"Abian, Kau Cari tau apa saja yang terjadi kepada Adikmu akhir-akhir ini!"

Mereka sekarang sedang duduk berhadapan di ruang kerja Kepala keluarga Lemos.

"Aku curiga, kalo Bima Wijaya telah menyakiti putri ku!" Lanjutnya dingin

"Dan Jika kecurigaan ku benar!" Ujar Mahendra menghentikan ucapannya sebentar

"Serang Keluar Wijaya sampai mereka jatuh, Aku mau dia tau jika Keluarga Lemos tidak bisa ia ganggu!" Lanjutnya tajam

Abian sangat tau Tabiat Ayahnya, Ayahnya sangat mencintai dan menyayangi Bella karna istri tercintanya (Maya) meninggal karna melahirkan Bella hingga membuat kasih sayang Mahendra sangat besar untuk putrinya itu.

Ayahnya dulu sangat kejam, ia tidak memandang bulu siapa yang akan ia hancurkan, sudah banyak perusahaan-perusahaan yang ia jatuhkan Namun semuanya perlahan-lahan berubah saat kedatangan Bella di dunia dan Kepergian Istrinya untuk selama-lamanya.

Abian yang saat itu masih berumur sepuluh tahun harus menelan pil pahit saat ayahnya mulai mengajari ia untuk belajar mengurus bisnis keluarga Lemos.

Ia tidak benci kepada ayahnya apa lagi kepada adiknya ia tidak benci sama sekali, karna ia tau ayahnya melakukan semua itu semata-mata agar ia bisa mandiri dengan cepat sehingga bisa menjaga perusahaan dan adiknya nanti, Karna Mahendra tau Hidup dan Mati tidak ada yang tau.

Dan setelah bertahun-tahun akhirnya untuk pertama kalinya Abian melihat tatapan nyalang yang ditunjukkan Ayahnya.

"Baik Ayah!" Ujar Abian setelah itu ia berlalu pergi dari ruangan itu

Perusahaan Allison. (Milik Alexander Graham)

"Bagaimana?"

"Nona Bella sudah keluar dari rumah milik tuan Bima Wijaya Tuan dan sekarang ia sudah kembali ke keluarga Lemos!" Ujar Mata-mata itu menundukkan kepalanya

"Dan Dari informasi yang saya dapatkan Nona Bella akan menggugat cerai tuan Bima!" Lanjut si Mata-mata

Mendengar ucapan Mata-matanya itu membuat Alex memejamkan matanya dan mengerakkan jarinya, mengisyaratkan agar mata-mata itu keluar dari ruangannya.

"ha ha ha HA HA HA!" Tawanya Pecah menggema di dalam ruangan itu

"Akhirnya Peristiwa yang aku nanti-nantikan terjadi juga!" Ujar Alex dengan seringai di wajahnya

Ia mengeluarkan Rokok yang tersimpan rapih di laci mejanya, membakar dan menghisapnya kuat-kuat, ia sangat puas dengan hasil yang ia dengar.

"Tinggal sebentar lagi Bella akan menjadi milikku seutuhnya!" Suara Alex bergetar melihat telapak tangannya, telapak tangan yang sudah sering menyentuh kulit halus Bella

Ting

From : Bima Wijaya

Datanglah ke Pesona malam, aku sangat membutuhkan sahabat ku

Melihat isi pesan yang dikirim Bima kepadanya membuat seringai Alex kian mengembang.

Bar Pesona malam.

"Kau akhirnya datang Lex!" Ujar Bima yang sudah sangat mabuk namun ia masih bisa mengenali sahabatnya itu

"Hm!"

"Kenapa kau menyuruhku datang kesini?" Tanya Alex sambil mengangkat tangannya ke arah bartender disana

"Aku Punya Kabar baik kawan!" Ujar Bima yang sebentar lagi kesadarannya akan hilang karna ia terus meneguk Vodka nya

"Aku sebentar lagi akan bercerai!" Ujar Bima dengan senyuman yang mengembang, namun ada yang aneh dengan senyumannya itu, senyuman Bima terlihat hambar

"Selamat!" Ujar Alex datar

"Pa padahal aku sangat bahagia, Ta tapi kenapa hatiku sangat sakit!" Ujar Bima mencengkram area dadanya

"A aku mencintai Amelia, akhirnya aku terbebas Namun entah kenapa tadi aku sangat sedih saat dia meninggalkan rumah!" Lanjut Bima sudah benar-benar mabuk

"Cih, ternyata dia sudah jatuh cinta dengan Bella!" Batin Alex kesal dan meminum Diva Vodka nya Sampai habis, Kupingnya sangat panas saat mendengar kicauan Bima.

Pagi harinya di Rumah besar Lemos sekarang ada tiga orang yang sedang duduk manis menikmati hidangan mewah di atas meja makan.

"Ayah, Kak Abian!" Bella akhirnya menghancurkan kesunyian di sana dengan memanggil ayah dan kakaknya

"Aku mau berkerja di perusahaan kita!" Dan Ucapan Bella sukses membuat kedua orang itu kaget

"Apa kau yakin?" Tanya Mahendra setelah ia selesai makan

"Iya, Ayah aku sangat yakin!" Balas Bella

"Bagaimana menurutmu Abian?"

"Aku setuju ayah, biarkan Bella bekerja di perusahaan!" Mendengar keputusan dari kedua anaknya akhirnya Mahendra memutuskan

"Baiklah kau boleh mulai bekerja, Namun bukan di perusahaan besar keluarga!" Dan Ucapan Mahendra membuat Bella dan Abian bingung

"Kau harus pergi mengurus anak perusahaan kita di Belanda, itu adalah salah satu anak perusahaan milik ibumu!"

"Be benarkah Ayah!" Ujar Bella berseri karna ia bisa mengurus perusahaan peninggalan ibunya

"Benar sayang!" Ujar Mahendra tersenyum lembut saat melihat wajah anaknya yang berseri-seri

"Terimakasih Ayah!" Ujar Bella senang

Setalah itu Mahendra dan Abian saling memandang satu sama lain.

"Ehem, Bella!" Panggil Abian

"Iya Kakak!"

"Bagaimana dengan Bima?"

"Bima? A a aku akan bercerai dengannya!" Ujar Bella pelan

"Baiklah jika itu sudah keputusan mu ayah akan mengurus perceraian kalian!"

"A ayah tidak menanyakan alasannya?" Ujar Bella

"Apapun alasannya pasti pria itu yang salah, Ayah percaya kepada mu, jadi kamu jangan bersedih untuk laki-laki yang tidak pantas kau tangisi nak!" Ujar Mahendra tersenyum lembut kearah putrinya

"Kami percaya kepada mu Bella!" Ujar Abian juga dengan senyum lembutnya

Mendengar Ucapan ayah dan Kakaknya membuat senyum Bella mengembang, entah kenapa melihat senyuman yang dikeluarkan oleh Ayah dan kakak nya membuat Bella bersemangat kembali.

"Kalo begitu Bella mau pergi besok ke Belanda!" Pinta Bella membuat Mahendra dan Abian mengangguk mengerti

Rumah pribadi milik Alex.

"Bos, Besok Nona Bella akan berangkat pergi ke Belanda!" Orang di seberang telepon membuat pergerakan Alex yang sedang meminum Vodka nya terhenti.

"Lanjutkan!" Suruh Alex sebelum ia memulai meminum kembali Vodka nya

"Nona Bella akan mengurus perusahaan Ibunya di Belanda yang sedang merosot!"

"Bagaimana dengan berkembang Perceraiannya!" Suara Alex dingin

"Tentang perceraian tenang saja Bos, keluarga Lemos akan mengurus semuanya!"

"Bagus!" Balas Alex senang

"Utus Satu orang untuk mengikuti dan menjaga Bella disana!" Perintah Alex menutup teleponnya

"Bagus, semuanya sesuai dengan rencana ku!" Alex menyeringai menang

Sejauh ini rencana Alex berjalan dengan baik, Namun ada satu rencananya yang masih belum terwujud, Yaitu berita kehamilan Bella.

Ia sangat menunggu-nunggu berita ini, namun itu belum juga sampai ke telinganya, mungkin sebentar lagi.

"Kau harus sabar, Alexander!" Ujarnya kepada diri sendiri "Cepat atau Lambat itu akan terjadi juga!" Lanjutnya menyeringai senang

Episodes
1 Prolog
2 Kesalahan
3 Makan malam
4 Toilet
5 Kenangan Masa lalu
6 Menemui wanita lain
7 Berita Panas
8 Membawa pulang Wanita lain
9 Sahabat
10 Nightclub
11 Mabuk
12 Pulang
13 Mengusir
14 Keluarga Graham
15 Rindu
16 Obat Kontrasepsi
17 Terbongkar
18 Kediaman Lemos
19 Belanda
20 Menyesal
21 Hamil
22 Berita yang ditunggu
23 Berita bahagia
24 Pulang
25 Ingatan masa lalu
26 Cinta masa kecil
27 Pertunangan
28 Saling memuaskan
29 Hari Pernikahan
30 Bau badan
31 Kaget
32 Menjenguk Bima
33 Membela diri
34 Ragu
35 Pemakaman
36 Hamil tua
37 Rumah tangga hangat
38 Ledakan
39 Giorgino Alexander
40 Tiga Paman Tampan
41 Pulang
42 Liburan
43 Firasat Buruk
44 Gavin Januartha (Kang-Dae)
45 Amnesia
46 Satu Tahun
47 Bertemu teman lama
48 Bantuan Amelia dan Bima
49 Bertemu kembali
50 Rekan kerja
51 Ikatan
52 Rencana Alex
53 Tidur bertiga
54 Bertemu Flora
55 Park Aera
56 Pulang ke rumah
57 Mengantar pulang
58 Saingan
59 Proyek
60 Kepulangan Bima dan Amelia
61 Kediaman Kang
62 Hari pernikahan
63 Kembalilah
64 Keluarga kecil kita
65 Pergi ke Korea
66 Anak Baru
67 Giorgino & Isabella
68 Pusat perhatian
69 Saingan Baru
70 Berkumpul
71 Galeri lukisan
72 Ungkapan
73 Ketauan
74 Kencan
75 Penguntit
76 Sweet Seventeen
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahan
3
Makan malam
4
Toilet
5
Kenangan Masa lalu
6
Menemui wanita lain
7
Berita Panas
8
Membawa pulang Wanita lain
9
Sahabat
10
Nightclub
11
Mabuk
12
Pulang
13
Mengusir
14
Keluarga Graham
15
Rindu
16
Obat Kontrasepsi
17
Terbongkar
18
Kediaman Lemos
19
Belanda
20
Menyesal
21
Hamil
22
Berita yang ditunggu
23
Berita bahagia
24
Pulang
25
Ingatan masa lalu
26
Cinta masa kecil
27
Pertunangan
28
Saling memuaskan
29
Hari Pernikahan
30
Bau badan
31
Kaget
32
Menjenguk Bima
33
Membela diri
34
Ragu
35
Pemakaman
36
Hamil tua
37
Rumah tangga hangat
38
Ledakan
39
Giorgino Alexander
40
Tiga Paman Tampan
41
Pulang
42
Liburan
43
Firasat Buruk
44
Gavin Januartha (Kang-Dae)
45
Amnesia
46
Satu Tahun
47
Bertemu teman lama
48
Bantuan Amelia dan Bima
49
Bertemu kembali
50
Rekan kerja
51
Ikatan
52
Rencana Alex
53
Tidur bertiga
54
Bertemu Flora
55
Park Aera
56
Pulang ke rumah
57
Mengantar pulang
58
Saingan
59
Proyek
60
Kepulangan Bima dan Amelia
61
Kediaman Kang
62
Hari pernikahan
63
Kembalilah
64
Keluarga kecil kita
65
Pergi ke Korea
66
Anak Baru
67
Giorgino & Isabella
68
Pusat perhatian
69
Saingan Baru
70
Berkumpul
71
Galeri lukisan
72
Ungkapan
73
Ketauan
74
Kencan
75
Penguntit
76
Sweet Seventeen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!