Kenangan Masa lalu

Untuk beberapa saat, ia masih kesal pada perempuan pemarah itu sebelum akhirnya senyuman tipis kembali menghiasi wajah arogannya saat pikirannya kembali pada Bella yang hampir di gaulinya beberapa saat lalu. Ia tidak benar-benar sial hari ini.

Benar.

Tak ada yang perlu di khawatirkan.

Sebentar lagi, perempuan itu akan jatuh ke pelukannya.

Dan menjadi milik Alexander Graham seutuhnya.

Yang harus dilakukannya sekarang hanya menunggu dengan sabar.

Beberapa menit kemudian, Bella memutuskan menghampiri suaminya yang tentu sudah menunggu cukup lama. Dalam keadaan bersih namun rentan, Bella menguatkan diri pada kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

Setelah kejadian di toilet, hal seburuk apapun bisa terjadi, kan?

Untungnya, prediksinya tidak terbukti.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, suaminya terlihat masih asyik dengan makanan penutupnya.

Sendirian tanpa ada Alexander Graham disana.

Hal yang sangat di syukuri oleh Bella.

"Bi Bima!" Gumam Bella ragu. Ia agak sedikit was-was pada reaksi suaminya terhadap lambatnya kehadiran Bella.

"Apa kau sudah selesai?" Tanya Bima tenang tanpa curiga sedikitpun.

"Y ya bi bisakah kita pulang sekarang?" Tanya Bella lagi, yang langsung disetujui pria berambut pirang itu.

Perusahaan Allison. 10:20 Pagi

''Hay Alex!'' Sapa Amelia setelah berhasil memasuki ruangan kerja Alex dengan membawa kotak makanan di tangannya.

"Maaf Tuan, Nona ini memaksa masuk padahal saya sudah melarangnya!" Ujar Sekertaris Alex membungkuk hormat

"Hm, Kau boleh pergi!" Ujarnya mengangkat kedua jarinya mengisyaratkan agar sekertaris nya boleh pergi

''Sedang apa kau disini?'' Ucap Alex ketus. ''Aku datang membawakan mu makanan, sekaligus aku mau Menemani mu disini.'' Jawab Amel dengan nada yang ceria.

"Kenapa kau tidak tau malu sekali Amelia!" Suara dingin dan tajam Alex menghentikan pergerakan Amel yang sedang menaruh kotak makanan ke meja panjang yang ada di ruangan itu

Ucapan Alex sangat menusuk bagi Amelia, tetapi Amel tetap tersenyum seperti tak ada beban sekali pun. Mungkin dia sudah biasa? Entahlah.

"Bi bisakah kau tidak berkata kejam seperti itu kepada ku?" Amel berjalan mendekat ke arah Meja kerja Alex berniat mendekati sang pujaan hati yang dari dulu ia cintai

"Aku sangat mencintaimu Alex!" Lanjutnya

"Tapi aku tidak mencintaimu Nona Amelia!" Balas Alex datar dan lagi-lagi Ucapan Alex membuat Hati Amelia sakit walaupun ia sudah sering mendengar ucapan itu namun tetap saja hatinya akan sakit jika mendengar kata-kata itu keluar dari pria yang sudah se dari kecil ia cintai

"Belajarlah untuk mencintai diriku Alex, Kumohon!" Ujarnya lagi tanpa memperdulikan harga dirinya

BRAK

Gebrakan meja yang dilakukan Alex membuat Amelia bergetar hebat antara menahan tangis yang sudah mau pecah dan rasa takut yang menyerang.

"Aku sudah bilang, Aku tidak mencintaimu, Aku muak terhadap dirimu, sampai kapan pun kau tidak akan pernah bisa membuatku mencintaimu Amelia!" Geram Alex memandang tajam wajah sang model cantik itu.

"Ke kenapa? Kenapa harus wanita itu yang kau cintai Alex, Kenapa Bukan aku?" Ujar Amelia dengan berurai air mata, akhirnya air mata yang ia tahan dari tadi jatuh juga

"Wanita itu sudah bersuami Alex, Dia istri dari sahabat mu sendiri, Kenapa kau harus mencintainya? Kenapa bukan aku!" Ujar Amelia dengan suara bergetar

"Apa hebatnya wanita itu? Aku yang pertama kali kenal dengan mu, aku yang pertama kali mencintaimu, BUKAN DIA!" Teriak Amelia diakhir kalimatnya

"Lebih baik kau keluar dari sini!" Ujar Alex dingin tanpa merasa kasihan ataupun bersalah kepada Sahabat kecilnya itu

''Apa di hatimu tak ada 1 % pun untuk ku Alex?'' tanya Amelia rapuh

''Ada.'' Ucap Alex yakin

''Benarkah?'' tanya Amelia menghapus jejak air matanya dengan wajah yang berbinar.

''Ya, ada 100% yaitu kebencian untuk mu.'' ucap Alex dingin

"Kebencian? Apa sebegitu bencinya dirimu terhadapku Alex, Tapi kenapa? Mengapa bisa seperti ini, Aku yang pertama kali mencintaimu, aku yang pertama kali dekat dengan mu, Apa salah ku? Aku hanya memperjuangkan pria yang ku cintai, kenapa wanita itu selalu merebut apapun yang aku inginkan!" Batin Amelia didalam hati sambil mengepalkan kedua tangannya menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya lagi.

Dengan cepat Amelia pun berlari keluar dari ruangan tersebut, Alex mengingat kembali kata-kata yang keluar dari mulut Wanita itu.

"Apa hebatnya wanita itu, Aku yang pertama kali mengenal mu! Aku yang pertama kali mencintaimu, BUKAN DIA"

"Kau salah, Bukan kau yang pertama kali Mengenalku tapi Bella, dalam hidupku cuman Bella Saphira yang menjadi pertama!" Ujar Alex pelan mengingat kembali saat pertama kali ia dan Bella bertemu.

Rumah Besar Keluarga Graham.

"Tuan Muda jangan berlarian, Nanti anda bisa jatuh!" Ujar salah satu pelayan yang ada di dalam rumah itu

"Sudahlah Bibi, biarkan dia bersenang-senang dengan apa yang membuatnya senang!" Ujar Salah satu pria yang hampir mirip seperti Alexander, ia adalah Kakaknya Alex

Addison Graham.

"Baik, Tuan Muda!" Ujar pelayan itu membungkuk hormat

"Kakak ayo main sama Alex!" Teriak Alex kecil di halaman rumah saat ia sudah berada di atas pasir yang ada di sana

"Kakak Sibuk Lex, Kau bermainlah sendiri!" Ujar Addison berlalu pergi

Beberapa menit kemudian Alex merasa bosan dengan pasirnya, karna ia hanya main sendirian membuat ia tidak berminat dengan pasar-pasar itu.

ia memandangi pasir yang sudah jadi istana pasir itu dengan bosan, ketika ia ingin menghancurkan istana itu tiba-tiba suara gadis kecil menghentikannya.

"Istana yang indah!" Ujar gadis itu dengan mata yang berbinar

Alex yang mendengarnya merasa bangga karna istana yang ia bikin dipuji oleh orang.

"Tentu saja istana yang Alex bikin pasti akan sangat keren!" Ujarnya membanggakan dirinya dan untuk pertama kalinya Alex melihat ada bidadari setelah ibunya di dunia ini

Gadis kecil dengan Rambut Hitam pendek, Mata bulat indah, Hidung Mancung dengan pipi chubby yang memerah karna cuaca dingin jangan lupa juga kulit putih seperti salju itu sangat indah di mata Alex.

"Wah, Bella belum pernah bikin istana pasil!" Ujar gadis kecil itu dengan lidah cadelnya

"Bo bolehkah Bella ikut bikin istana Pasil? Ummm!" Bella kecil terdiam saat ia tidak tau nama anak laki-laki di depannya

"Alexander Graham!" Balas Alex mengasih tau namanya

"Yah, Alesandel Glaham!" Dan Bella kecil pun dengan susah payah mengucapkan nama itu

"Alex saja!" Ujar Alex dengan alis yang menukik saat mendengar nama aneh yang di ucapkan Bella

"Bolehkah Alex?" Tanya Bella tersenyum lembut membuat Detak jantung Alex yang berusia 6 tahun menggila.

Terpopuler

Comments

Jana

Jana

woww... msh bau kencur tryt falling in love nya 🤭😁

2024-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kesalahan
3 Makan malam
4 Toilet
5 Kenangan Masa lalu
6 Menemui wanita lain
7 Berita Panas
8 Membawa pulang Wanita lain
9 Sahabat
10 Nightclub
11 Mabuk
12 Pulang
13 Mengusir
14 Keluarga Graham
15 Rindu
16 Obat Kontrasepsi
17 Terbongkar
18 Kediaman Lemos
19 Belanda
20 Menyesal
21 Hamil
22 Berita yang ditunggu
23 Berita bahagia
24 Pulang
25 Ingatan masa lalu
26 Cinta masa kecil
27 Pertunangan
28 Saling memuaskan
29 Hari Pernikahan
30 Bau badan
31 Kaget
32 Menjenguk Bima
33 Membela diri
34 Ragu
35 Pemakaman
36 Hamil tua
37 Rumah tangga hangat
38 Ledakan
39 Giorgino Alexander
40 Tiga Paman Tampan
41 Pulang
42 Liburan
43 Firasat Buruk
44 Gavin Januartha (Kang-Dae)
45 Amnesia
46 Satu Tahun
47 Bertemu teman lama
48 Bantuan Amelia dan Bima
49 Bertemu kembali
50 Rekan kerja
51 Ikatan
52 Rencana Alex
53 Tidur bertiga
54 Bertemu Flora
55 Park Aera
56 Pulang ke rumah
57 Mengantar pulang
58 Saingan
59 Proyek
60 Kepulangan Bima dan Amelia
61 Kediaman Kang
62 Hari pernikahan
63 Kembalilah
64 Keluarga kecil kita
65 Pergi ke Korea
66 Anak Baru
67 Giorgino & Isabella
68 Pusat perhatian
69 Saingan Baru
70 Berkumpul
71 Galeri lukisan
72 Ungkapan
73 Ketauan
74 Kencan
75 Penguntit
76 Sweet Seventeen
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prolog
2
Kesalahan
3
Makan malam
4
Toilet
5
Kenangan Masa lalu
6
Menemui wanita lain
7
Berita Panas
8
Membawa pulang Wanita lain
9
Sahabat
10
Nightclub
11
Mabuk
12
Pulang
13
Mengusir
14
Keluarga Graham
15
Rindu
16
Obat Kontrasepsi
17
Terbongkar
18
Kediaman Lemos
19
Belanda
20
Menyesal
21
Hamil
22
Berita yang ditunggu
23
Berita bahagia
24
Pulang
25
Ingatan masa lalu
26
Cinta masa kecil
27
Pertunangan
28
Saling memuaskan
29
Hari Pernikahan
30
Bau badan
31
Kaget
32
Menjenguk Bima
33
Membela diri
34
Ragu
35
Pemakaman
36
Hamil tua
37
Rumah tangga hangat
38
Ledakan
39
Giorgino Alexander
40
Tiga Paman Tampan
41
Pulang
42
Liburan
43
Firasat Buruk
44
Gavin Januartha (Kang-Dae)
45
Amnesia
46
Satu Tahun
47
Bertemu teman lama
48
Bantuan Amelia dan Bima
49
Bertemu kembali
50
Rekan kerja
51
Ikatan
52
Rencana Alex
53
Tidur bertiga
54
Bertemu Flora
55
Park Aera
56
Pulang ke rumah
57
Mengantar pulang
58
Saingan
59
Proyek
60
Kepulangan Bima dan Amelia
61
Kediaman Kang
62
Hari pernikahan
63
Kembalilah
64
Keluarga kecil kita
65
Pergi ke Korea
66
Anak Baru
67
Giorgino & Isabella
68
Pusat perhatian
69
Saingan Baru
70
Berkumpul
71
Galeri lukisan
72
Ungkapan
73
Ketauan
74
Kencan
75
Penguntit
76
Sweet Seventeen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!