Bab 12 s

"Erfan jaga bicara mu, aku ini ibu mu, kau tidak berhak membantah ku, pokoknya kau harus mendengarkan perkataan ku, karna perkataan ibu adalah perintah" Ujar Nyonya Rongrong dengan tegas dan penuh emosi

Erfan langsung berdiri dari duduk nya dan menatap sang ibu dengan kekecewaan yang teramat besar, rasa marah sedih dan kecewa yang bercampur aduk menjadi satu,.

"Bu, Selama ini aku sudah mempertaruhkan hidupku untuk 'Zhou Group' dan untuk dirimu, tapi apa balasan mu untuk ku, bahkan aku tidak bisa hidup menjadi diriku sendiri, aku Bertahan di bawah perintah yang berikan, selama 7 tahun aku hidup di bawah tekanan mu, aku bisa terima jika selama ini aku mengorbankan segalanya demi perusahaan, tapi satu hal yang harus ibu ingat, aku bukan Kak Nai yang bisa yang bisa kau atur sesuka hati mu dan ibu harus ingat bahwa sampai kapan pun aku tidak akan pernah mau menikah dengan Bianca, titik..."

Setelah mengucapkan segala apa yang menjadi beban di benak nya selama ini, erfan langsung berlalu meninggalkan Nyonya Rongrong yang mematung di tempat nya,

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Naina Almeera, ( Almeera adalah marga dari keluarga suami Naina ) dia adalah saudara perempuan/Kakak tertua dari Zhou erfan, Saat ini Naina tengah berada di luar negri dan tinggal menetap di sana mengikuti sang suami, Naina di jodohkan oleh sang ibu dengan anak dari salah satu pebisnis hebat di luar negri dengan tujuan agar memperkuat Perusahaan, namun secara tidak langsung Nyonya Rongrong telah melakukan kesalahan besar, ia berfikir dengan menjodohkan putri sulung nya dengan seorang pewaris dari keluarga kaya akan dapat meningkatkan perusahaan nya agar semakin berkembang, namun ternyata ia salah, bahkan saat ini putri sulung nya itu harus bekerja keras sendirian untuk membangun perusahaan nya sendiri, sedangkan sang suami yang katanya adalah seorang pewaris, nyatanya ia hanya bisa menghancurkan bisnis keluarga nya sendiri,,, setelah di nobatkan menjadi satu-satunya pewaris kekayaan keluarganya, Zian Almeera , tanpa pikir panjang ia menggunakan seluruh aset warisan nya untuk investasi di sebuah proyek besar yang nyatanya ia telah di tipu habis-habisnya hingga tak tersisa, bahkan sekarang ia hanya bisa bertahan hidup berkat belas kasih dari sang istri ( Naina Almeera ) yang telah bekerja keras hingga mampu mendirikan sebuah perusahaan besar dan sukses,,,

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di ruangan asisten CEO, Michael merasa gelisah sambil sesekali melirik ke arah benda pipih yang terletak di atas meja kerja nya, ( Ya Tuhan harus kah aku menyusul erfan, tapi bagai mana jika aku bertemu dengan Tante Rongrong, aku belum siap untuk menghadapi nya, tapi jika aku terus berdiam diri seperti ini, aku tidak akan bisa tenang, Erfan sama sekali tidak bisa di hubungi, Asisten Ken juga tidak ada kabar sama sekali, apa yang harus aku lakukan )

( Apa sebaiknya aku telpon asisten Ken saja,,,,? ah iya benar sebaiknya aku telpon dia saja )

Michael meraih ponselnya dan mendial nomor asisten Ken, setelah menunggu beberapa saat, yang di telpon pun akhirnya menjawab

"Hallo Nona, ada apa...?

"Asisten Ken, kau sudah berjanji untuk mengabari ku tentang bos, tapi kenapa sampai sekarang kau masih belum memberi kabar....?

"Ah,,, hehee maafkan saya nona, saya lupa, tapi saya sekarang sedang berada di bandara"

"Bandara...? sedang apa kau di sana...?

"Nyonya Rongrong memerintah kan pada saya untuk menjemput tunangan tuan bos, jadi sekarang saya sedang menunggu nya"

"Tunangan...?

Tiba-tiba suasana berubah menjadi hening seketika, ( aduh, mampus aku, ini mulut pake acara keceplosan lagi ) Kenzo yang menyadari dirinya telah melakukan kesalahan, ia terus merutuki kecerobohan nya )