Setelah berhasil lolos dari Wira, Nara segera menaiki lift dan berhenti di lantai tiga. Keluar dari lift, langkahnya tergesa menuju ruangan Aldin. Tiba di depan pintu ruangan Bos sekaligus suami sirinya, sejenak Nara menatap pintu itu ragu. Dirabanya dada yang kini berdegup kencang, sangat kencang debarannya, mendadak dia merasa malu jika bertemu Aldin.
Nara bermaksud mengetuk pintu ruangan Aldin, belum sampai diketuk pintu itu sudah terbuka. Pintu ruangan Aldin didisain khusus secara otomatis, bagi orang-orang yang diharapkan oleh si empunya ruangan sekali sentuh saja bisa langsung terbuka.
Nara terkejut dan lupa kalau pintu itu memang otomatis. "Assalamu'alaikum, Kak Aldin!" Nara memberikan ucapan salam dan sikap hormat pada Aldin sebagai seorang Bos. Aldin mengangguk dan memberi kode supaya Nara masuk. Nara masuk dan berdiri di depan meja. Aldin.
"Duduklah di sofa, kita akan makan bersama," titahnya. Saat Nara melihat meja, rupanya sudah tersaji beberapa hidangan. Sop iga sapi, nasi putih dan ikan bakar, sudah tersaji di sana lengkap dengan sambalnya.
"Ayo, jangan dipandangi terus dan berdiri di situ, duduklah dan ambil piringmu!" titahnya lagi. Suasana mendadak canggung. Nara menjadi ragu-ragu menuju meja.
"Duduklah, kenapa kamu jadi kaku begini, ada apa?" Aldin heran menatap ke arah Nara.
Nara tidak menjawab, dia segera duduk dan meraih piring milik Aldin dan menuangkan nasi, sop iga, dan ikan bakar, tidak lupa sambalnya.
Aldin duduk tepat di sebelah Nara, lalu meraih piring yang tadi dituangkan nasi beserta lauk nasi oleh Nara. Sementara Nara masih menuangkan nasi ke dalam piringnya.
"Ayo makanlah!" ujarnya. Perlahan Nara meraih piringnya dan mulai menyuapkan nasi dipiringnya. Tidak ada yang bersuara diantara keduanya. Dan suasana hening hanya sesekali suara sendok yang beradu dengan piring.
Aldin menyudahi makannya, sementara Nara masih belum. "Habiskan yang di piring kamu!" perintahnya. Nara patuh dan segera menghabiskan nasi di piringnya.
Akhirnya dengan perasaan yang canggung, Nara menyudahi makan siangnya. Membereskan sisa makannya. Nara berdiri bermaksud ke kamar mandi ruangan Aldin.
"Kak Aldin, bolehkan Nara menggunakan kamar mandi ini?" tanya Nara ragu.
"Pakailah!" jawab Aldin datar sembari melihat HP di tangannya.
Tidak berapa lama Nara keluar dan bermaksud duduk kembali di sofa, akan tetapi tubuhnya ditangkap dengan cepat oleh tangan Aldin dan dihempas sehingga jatuh menimpa pangkuannya. Aldin sengaja melakukan itu. Dia sejak tadi merencanakan ini semua. Sebab setelah melihat Nara sangat canggung seperti tadi, hasrat Aldin tiba-tiba bergejolak meronta-ronta.
.
Rasa canggung Nara tidak lepas dari sikap datar Aldin yang dia tunjukkan saat bertemu siang ini. Bukan tanpa alasan Aldin melakukan itu. Saat tadi pagi Aldin melihat Nara berjalan bersama Wira, hati Aldin terbakar cemburu.
"Aku kangen," ungkapnya seraya mendaratkan ciuman dalam di bibir Nara. Nara terkejut, dia tidak bisa berontak sebab tubuhnya dijepit oleh kaki Aldin. Akan tetapi lama kelamaan keduanya larut dalam buaian hasrat yang sama, saling berbagi kehangatan lewat ciuman panjang di siang itu.
Sebetulnya, jika saja ini bukan jam istirahat yang sebentar lagi habis waktunya. Maka Aldin ingin segera melepaskan hasratnya saat itu juga, namun untuk sekarang itu tidak mungkin.
"Nara, jangan dekat-dekat dengan Wira atau lelaki lain kecuali urusan pekerjaan, sebab aku cemburu melihatnya," ungkap Aldin setelah melepaskan tautan bibirnya dengan Nara. Ditatapnya dengan tajam wajah yang sudah halal baginya ini, gemas dan kesal menyatu dalam dada.
"Jangan pernah genit-genit dengan pria lain, maka kamu akan tahu tahu akibatnya di rumah," ancamnya seraya mengecup sekilas bibir Nara lalu dilepaskannya lagi.
"Iya, Kak. Tapi Nara tidak pernah genit, hanya mereka saja yang cari perhatian Nara," kelit Nara membela diri.
"Ok, ya sudah, kamu pergilah dan kembali ke gudang. Dan jangan dilayani mereka yang ingin mencari perhatianmu!" peringat Aldin.
"Nara kembali ya, Kak!" pamitnya seraya berjingkat dan segera meninggalkan ruangan Aldin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
ria
semangat lanjut up thor. .
2023-01-24
1