Suatu Malam

Malam ini Sela dan Tania tetap melanjutkan rencananya untuk menghabiskan malam di luar sambil bercerita apapun yang bisa membuat Sela melupakan masalah di rumahnya.

"Malam ini kamu mau tidur di mana?" Tania berharap jika sahabatnya akan ikut pulang bersamanya

"Entahlah yang pasti tidak ke rumahmu, kalau sampai ketahuan aku ke rumahmu bisa-bisa mamaku akan memaksaku pulang" Sela berkata dengan suara lirih

"Padahal gue berharap Lo akan ikut pulang ke rumah, tapi kalau Lo punya alasan seperti itu, gue tidak bisa memaksa" Dengan sedikit kecewa Tania menerima keputusan sahabatnya

"Atau gue bantu buat mencari tempat tinggal sampai dapat?" Lanjutnya

"Jangan, biar nanti gue mencari sendiri. Takutnya Nyokap bokap Lo nyariin" Sela tidak mau membebani sahabatnya yang sudah menemaninya

"Bagaimana dengan biaya hidup Lo?" Tania tahu jika semua fasilitas yang selama ini dinikmati oleh Sela dari orang tuanya diminta oleh mereka kembali kecuali handphone yang merupakan pemberian darinya

"Gue masih ada uang di dompet digital, meskipun nominalnya tidak seberapa setidaknya kalau hanya untuk mencari kost selama satu atau dua bulan masih ada" Sela teringat dengan dompet digitalnya yang tidak pernah dia gunakan namun selalu dia isi untuk keperluan mendesak

"Syukurlah kalau masih ada uang, jangan sungkan jika membutuhkan bantuan dari gue" Tania merasa lega karena sahabatnya masih memiliki biaya untuk hidup

Waktu semakin malam, sebelum hari beranjak tengah malam, Sela memutuskan untuk mencari tempat kos yang biayanya cukup murah, hal ini dia lakukan selain untuk menghemat pengeluarannya juga untuk menghindari orang-orang yang berusaha mencari keberadaannya.

Bukan tidak mungkin jika orang tuanya akan mencarinya demi kelangsungan bisnis mereka. Apalagi Marcel dipastikan akan segera mencarinya.

Sebuah kamar dengan diisi satu buah kasur serta lemari kecil juga meja, serta kamar mandi di dalam kamar sudah lebih dari cukup untuk istirahat malam ini bagi Sela. Badan yang sudah terasa capek, membuat Sela terlelap dalam tidurnya setelah melakukan bersih-bersih badan.

Handphone yang berulang kali berbunyiipin tidak membuat Sela terbangun.

Beberapa hari berada di kamar kos membuat keuangan Sela semakin menipis, karena uangnya sudah dia gunakan untuk membayar sewa kamar kos selama tiga bulan ke depan. Sela mulai berfikir untuk mencari pekerjaan yang bisa memberikan dia setidaknya makan siang serta bisa mendapatkan gaji secara harian.

Dengan menscroll hanphonenya Sela mencari beberapa informasi lowongan pekerjaan hanya untuk beberapa hari saja, yaitu bekerja pada even-even besar perusahaan. Sela tidak ingin meminta bantuan siapapun karena dia sudah berjanji tidak akan pernah merepotkan orang lain untuk mendapatkan kesuksesan diri, sebagai bentuk pembuktian terhadap orang tuanya yang pernah meremehkannya.

Suatu berkah bagi Sela, baru beberapa kali membaca iklan lowongan pekerjaan, dia menemukan informasi yang cocok bagi dirinya yang belum pernah sama sekali bekerja dengan orang lain, bekerja menyediakan minuman dan makanan di meja-meja pada sebuah even perusahaan besar di kota ini dengan fasilitas makan tiga kali, waktu kerja jam sepuluh pagi hingga jam tujuh malam, serta lokasinya yang tidak jauh dari tempat kosnya. Gaji yang diberikan harian, namun even tersebut hanya berlangsung selama sepuluh hari.

Meskipun hanya sepuluh hari, namun bagi Sela dengan gaji dia ratus lima puluh ribu sehari merupakan uang yang sangat besar, bahkan diaa bisa menghemat biaya makan dan juga bisa menghindari orang-orang yang akan mencarinya.

Pagi ini, Sela bersiap untuk berangkat kerja dengan menggunakan baju bermerk miliknya. Berjalan menyusuri trotoar dengan wajah riang. Sampai di tempat even, Sela mendapatkan pembekalan sebelum bekerja, diberikan seragam kerja.

"Mbak, minta tolong bajunya ganti dengan yang ini, kami tidak ingin mbak memakai baju dengan merk itu, karena merupakan salah satu merk yang bersaing dengan perusahaan kami" Seorang laki-laki muda, yang bertugas membagi pekerja paruh waktu meminta Sela untuk mengganti baju yang dia kenakan saat ini dan memintanya untuk memakai merek lain di lain waktu

"Iya Pak, maaf karena saya tidak tahu" Sela tidak tahu jika perusahaan ini juga bergerak dibidang fashion

"Tidak apa-apa yang penting besok-besok jangan memakainya lagi, lebih baik pakai yang biasa saja" Saran dari lelaki itu sambil menyerahkan dia buah seragam kepada Sela

Sela bergegas mengganti bajunya sebelum ketahuan dengan pemilik perusahaan, seandainya ketahuan bukan tidak mungkin jika dirinya harus kembali pulang.

Pekerjaan yang diterima oleh Sela tidaklah berat, dia sangat menikmati pekerjaannya, atasan dan juga teman-temannya juga sangat baik dan selalu bekerja sama tidak saling menjatuhkan karena mereka semua bekerja hanya untuk beberapa hari saja.

Hari terakhir even berlangsung, semua pekerja diminta untuk membantu membereskan semua barang milik perusahaan dan dijanjikan dengan dua kali lipat gaji mereka. Sela bersemangat mendengar janji tersebut, meskipun cukup melelahkan namun dia sudah membayangkan uang yang dia terima jumlahnya tidaklah sedikit.

Pukul sepuluh malam semua pekerjaan sudah selesai, Sela mengganti bajunya dan bersiap untuk pulang. Wajahnya cerah karena saat ini dompetnya sudah terisi uang yang lumayan banyak, hampir tiga juta hasilnya bekerja selama sepuluh hari ditambah membantu beres-beres hari ini.

"Hai mbak, bisa kemari sebentar tidak?" Seorang pemuda dengan hanya mengenakan kaos putih dengan celana jeans rapi, memanggil Sela yang sudah berjalan sampai depan pintu keluar

"Saya mas?" Sela menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan jika lelaki itu memanggilnya

"Iya, siapa lagi kalau bukan kamu, lagi pula tidak ada orang lain selain dirimu" Jawab pemuda itu

Sela berjalan mendekat dan menanyakan keperluannya memanggil dirinya yang sudah selesai bekerja.

"Ada apa ya, bukannya pekerjaan saya sudah selesai?"

"Memang sudah selesai, tetapi saya punya pekerjaan tambahan buat kamu" Sela kaget dengan penuturan lelaki itu

"Jangan takut, saya hanya minta kamu menemani duduk disini, dan ini bayarannya"

Sela marah melihat beberapa lembar uang berwarna merah di atas meja, dia berfikir jika dirinya dianggap seperti seorang p*lac*r

"Jangan marah, saya tahu kamu anak baik-baik, makanya saya memintamu untuk menemaniku, karena saya tahu pasti jika kamu tidak akan melakukan apapun terhadap saya jika nanti terjadi sesuatu denganku"

Sela duduk dengan bermain hanphone sambil menemani lelaki berkaos putih yang sedang menikmati minuman dan sesekali meracau entah apa yang dibicarakan, Sela tidak mau tahu dengan perkataan yang keluar dari mulutnya.

Beberapa jam kemudian, lelaki itu sudah tidak berdaya, kemudian Sela membawa ke mobil milik lelaki itu sesuai permintaannya dan mengantarnya ke sebuah alamat yang tertera dalam secarik kertas yang dia Terima.

Sebuah apartemen mewah, Sela membawa lelaki itu ke sebuah unit dan memapahnya hingga masuk ke dalam kamar. Sela ingin segera pulang karena hari sudah tengah malam, namun dicegah oleh lelaki itu. Meskipun setengah sadar, namun lelaki itu masih bisa berfikir normal.

"Kamu, tidur di kamar sebelah saja, karena saat ini tengah malam, tidak baik untuk bepergian bagi seorang perempuan sepertimu"

Sela mengikuti intruksi lelaki itu, lagi pula dia juga sudah sangat lelah dan mengantuk. Sela segera berbaring di sebuah kasur yang sangat nyaman.

Tanpa terasa ketika Sela membuka matanya ada seseorang yang berbaring di sampingnya dengan bert*lanj*ng dada, dengan tangan yang melingkar di pinggang rampingnya.

Sela menikmati wajah yang terlihat bersih dan tampan, dengan hidung mancungnya. Dia belum sadar dengan keadaannya sendiri yang saat ini sudah tidak ada sehelai benangpun yang menutupi tub*hnya.

Setelah dia tersadar Sela langsung mencari bajunya dan keluar dari kamar apartemen tanpa berniat untuk membangunkan lelaki itu.

Sampai di tempat kos, Sela mengingat apa yang sebenarnya semalam terjadi degan dirinya, karena dia sama sekali tidak menyadarinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!