Selamat Membaca...semoga suka🥰
🧚♂️🧚♂️🧚♂️
"Ting"
Terdengar nada notifikasi dari ponsel Keinara.
Rasa penasaran membuat gadis itu mengambil ponselnya. Sebuah notifikasi dari aplikasi centang biru,menunjukan ada pesan masuk dari nomor baru.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam, siapa ya?."
Beberapa saat tak ada jawaban. Satu menit kemudian suara notif pesan terdengar kembali. Keipun langsung membukanya.
"Kei, ini aku Fakhri." Jawab si pengirim pesan, yang ternyata Fakhri.
“Fakhri?."
Kei sebenarnya tau, namun dia pura-pura lupa. Bermaksud mengerjai CEO menyebalkan itu.
“Fakhri yang mana ya?."
"Lpa atau pura-pura lupa?."
“Teman saya banyak yang namanya Fakhri soalnya.”
“Coba sebutin ciri-ciri salah satu teman kamu yang bernama Fakhri itu."
“Ciri-cirinya nyebelin, play boy, tajir, dan cukup ganteng 🤭.”
Jemari Keinara bermain lincah dikeyboard ponsel, sementara bibirnya terus tersenyum. Merasa geli sendiri mengerjai Fakhri.
“Sepertinya saya kenal🤔.”
“Tapi setau saya nggak menyebalkan kok, juga bukan play boy."
“Kalau begitu anda salah orang he...he...”
( foto Fakhri)
“Ini kan orangnya?.”
“Ha...ha....ha....”
“Mau ngerjain aku, pura-pura nggak kenal?.”
“Nggak...mana berani aku ngerjain CEO wk...wk...wk”
“Hihhh....nggak mau ngaku ya.”
“😁😁maaf.....he...he..🙏.”
“Kali ini aku maafin."
“Tapi lain kali berani ngerjain lagi, maka ada hukumannya."
“SIapa takut...!!! he..he...”
“Yakin...nggak takut?.”
“Yakin....!!.”
“Oke, besok kamu kerjain aku lagi ya.”
“Biar aku bisa menghukum kamu “
“Ha...ha...ha....”
“Eh ada apa pak Fakhri chat saya?.”
“Nggak ada apa-apa."
“Cuma mau tau cewek manis ini lagi ngapain.”
“Heleh....kumat...upsss....🤭🤭"
“Kumat apanya?.”
“He...he....enggak pak.”
“Beneran.....lagi ngapain nih.”
“Mau tidur pak. Tadi dah mau merem, tapi ada yang gangguin. Akhirnya nggak jadi deh he...he...”
“Upss...maaf....”
“Ya udah deh, selamat tidur ya. Mimipi yang indah.”
“Nanti aku sempetin mampir ke mimpi kamu dech he...he...he..”
“ jangan deh pak, soalnya aku nggak suka mimpi buruk ha...ha....ha...”
“Jadi aku mimpi buruk kamu gitu, jahat amat...”
“ ha...ha....ha...”
“Jangan lupa simpan nomer aku ya."
“Selamat malam...selamat bobo”
“Ya pak. Selamat malam juga”
Keinara menutup ponselnya. Sementara dibibirnya masih tersisa senyuman. Kantuk yang sempat menyerang telah raib entah kemana. Ada rona bahagia di hati gadis itu, setelah chat dengan Fakhri. dan apa sebabnya pemilik hatipun tidak tau.
Dilain tempat,di sebuah mall.
Fakhri sedang sibuk dengan gawainya, membuat kekasihnya Diana jengkel.
“Ri...kamu lagi chat sama siapa?.” Tanya Diana denga nada kesal.
“Oh ini...lagi chat sama klien Di.”
“Chat sama klien kok senyum-senyum gitu, kelihatannya happy banget. Klien cewek apa cowok?”
“Udah lah Di, nggak penting buat kamu.”
Diana merasa kekasihnya berbohong. Namun ia berusaha untuk sabar.
“Akhir-akhir ini kamu dah jarang ngajak aku jalan, sekalinya bisa jalan aku malah dicuekin.”
“Maaf Diana, aku beneran sibuk akhir-akhir ini.”
“Sibuk...sibuk...selalu itu yang jadi alasan kamu. Di chat balesnya lama. Ditelfon nggak diangkat. Sebenernya ada apa sih sama kamu Ri?.”
"Sekali lagi saya minta maaf Di" Ucap Fakhri.
"Aku tak butuh permintaan maafmu, aku ingin kamu jelasin alasan kenapa kamu mengabaikanku."
Fakhri terdiam, dia berpikir mungkin ini kesempatan untuk dia mengakhiri hubungannya dengan diana. Selama ini dia tak memiliki rasa cinta pada gadis yang tampak sangant mencintainya. Waktu pacaran mereka yang telah berjalan beberapa bulan, nyatanya tak mampu membuat Fakhri mencintai wanita yang berstatus pacarnya itu.
Berawal dari rasa menghargai pada wanita yang menyatakan cinta pada dirinya, medorong Fakhri untuk menjadikan Diana sebagai pacarnya. Meski di tempat lain ada juga gadis yang berstatus sebagai pacarnya juga. Sekarang ada Keinara yang benar-benar mengisi penuh ruang hatinya. Tentunya wanita yang benar-benar dicintainya, dan bukan untuk sekedar bersenang-senang. Fakhri merasa Keinara adalah pelabuhan terakhirnya. Jika Keinara menerima cintanya maka Keinaralah yang akan menjadi istrinya dan satu-satunya wanita dalam hidupnya setelah sang bunda.
" Di, jika kamu ingin tau. Sekarang aku akan jujur ke kamu. Sebenarnya sejak kita jadian, hati saya tak bisa menerima kamu. Aku sudah berusaha untuk mencintai kamu, tapi sampai saat ini aku tidak bisa."
"Maksud kamu apa Ri, kamu jangan bercanda ya, gak lucu.“ Ucap Diana yang menganggap ucapan Fakhri sebuah candaan.
“Aku sedang tidak bercanda Di, aku serius.” Jawab Fakhri.
Dan Diana kecewa saat dia melihat kalau Fakhri memang benar-benar serius.
“Terus kenapa waktu itu kamu menerima ku"
"Aku hanya ingin menghargai kamu. Aku merasa nggak enak sama kamu. Maka tanpa berpikir panjang aku menerima cinta kamu. Maaf."
Diana menarik nafas, rasa kecewa menyesakkan dadanya.
“Aku kecewa sama kamu Ri!!.” Ucap diana dengan nada emosi.
"Maafkan aku Di."
" Apakah itu artinya, kamu memutuskan hubungan kita?."
Fakhri mengangguk pelan
"Maafkan aku Di, aku tak bisa melanjutkan hubungan kita."
"Kamu tega Ri."Uucap Diana sambil menangis.
"Di...aku benar-benar minta maaf jika telah menyakitimu. Aku yakin ada banyak lelaki yang mengharapkan cintamu diluar sana."
" Tapi aku maunya kamu Ri."
"Tapi aku tak bisa Diana."
"Aku akan melakukan apapun untukmu, asal kau tidak meninggalkanku."
Fakhri menggeleng.
"Jangan memaksaku Di."
Diana sangat kecewa, air matanya mengalir membasahi wajah cantiknya. Fakhri memandangi dengan rasa bersalah. Sesaat kemudian, Diana bangkit dan berlalu. Sepeninggal Diana, Fakhri tetap diposisi duduknya. Beberapa kali dia megusap wajahnya. Rasa bersalah masih berkecamuk dihatinya. Tapi dia harus memutuskan hubungannya dengan Diana, karena hubungan itu tidak atas dasar cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments