Bab 05

Saat ini Danny berada di apartemen Cheona, bahkan dia sudah tiga hari tidak pulang ke rumah. Dirinya terlalu malas untuk pulang, dia tidak ingin bertemu dengan wanita yang sudah menjadi istri sahnya itu. Baginya yang bisa dianggap istri sah itu harusnya Cheona bukan Almeta namun lagi-lagi dia tidak bisa membuktikan pada orang tuanya bahwa Cheona adalah wanita baik, dan dia juga harus terpaksa menikah dengan Almeta karena hutang dan alasan lainnya, semua itu yang tahu hanya Danny.

“Honey, aku ingin pergi bersama dengan sahabatku, kita akan bertemu di kafe, apa kamu mau ikut denganku?” tanya Cheona yang sudah berada di depan Danny, penampilan Cheona yang begitu seksi dengan lekuk tubuh yang indah, siapa lelaki yang tidak tertarik dengannya.

“Tidak, aku ada urusan mendadak di kantor, sebaiknya aku antar kamu saja,” ucap Danny.

Dengan senyuman yang mengembang di bibirnya membuat Cheona menjadi wanita yang lebih cantik dan manis. Cheona berjalan mendekati Danny dan duduk di pangkuannya, Cheona lalu mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Danny, mereka saling bertukar saliva namun itu hanya berjalan sebentar saja.

“Kita lanjutkan saja nanti malam, karena saat ini aku sedang terburu-buru,” ucap Cheona, lalu dia beranjak dari pangkuan Danny.

Danny hanya mengangguk dan tersenyum, sungguh dia sangat tergila-gila dengan Cheona, bahkan dia ingin sekali mengurung Cheona agar dia tidak pergi kemana-mana dan mereka sepanjang hari ini melakukan aktivitas panas di atas ranjang. Seharusnya itu yang tidak boleh dia lakukan karena bagaimana juga dia sudah menjadi suami sah dari seorang wanita, namun dia tidak pedulu karena dia berpikir menikah dengan wanita itu hanya karena hutang orang tuanya.

Sepanjang perjalanan menuju kafe, tangan Danny tidak pernah melepaskan genggamannya pada tangan Cheona. Bahkan sesekali dia juga mencium punggung tangan Cheona, dirinya bahagia bila berada di dekat Cheona, dan dia juga berharap jika suatu saat nanti mama dan papanya akan menyetujui hubungannya dengan Cheona.

“Honey, aku sama sahabat aku dulu ya, dan kamu hati-hati ke kantornya,” ucap Cheona, dan dia bahkan kembali berciuman dengan Danny akan tetapi hanya sebentar dan setelah itu Cheona langsung keluar dari mobil Danny. Danny yang masih memperhatikan Cheona yang memasuki kafe hanya tersenyum kecil dan setelah itu dia melajukan mobilnya ke arah kantor.

Sampai di lobby, Danny di sambut oleh sekretarisnya Meyta, “Selamat siang pak Danny. Oh, iya. Saya ingin memberi tahukan pada anda jika tadi tuan datang ke sini dan menanyakan keberadaan pak Danny.”

Danny langsung menghentikan jalannya dan langsung menoleh ke arah Meyta, “Maksud kamu papa aku?”

“Ya, pak. Saya bilang bahwa pak Danny tidak masuk kantor dua hari, dan saya juga dapat melihat jika tuan sangat marah,” ucap Meyta dengan menundukkan kepalanya.

“Kenapa tadi kamu tidak kabari aku Meyta? Kenapa, hah!” teriak Danny.

“M-maafkan s-saya pak, akan tetapi tuan melarang saya untuk memberi tahu pak Danny,” ucap Meyta.

“Lalu, dimana tuan sekarang?” tanya Danny.

“A-ada di ruangan pak Danny,” ucap Meyta, dan saat itu juga Danny langsung melanjutkan jalannya menuju lift khusus, sungguh dia akan kena marah habis-habisan oleh papanya.

Sampai di ruangannya Danny berjalan mendekati papanya, dia duduk di sofa tidak jauh dari sang papa. “Pa, papa ada apa? Tidak biasanya papa akan datang ke kantor?” tanya Danny pelan.

Pandangan Ardino seketika ke arah Danny, dimana dia melihat anak semata wayangnya yang berbuat ulah. Sungguh Ardino tidak habis pikir dengan apa yang ada di pikiran anak semata wayangnya, dimana dia bersama dengan wanita lain sedangkan dirinya sudah menikah dengan Almeta.

“Apa yang kamu lakukan dengan wanita itu Dann?” tanya Ardino dingin.

“Maksud papa? Wanita? Siapa yang papa maksud?” tanya Danny, dimana dia memang tidak tahu siapa yang di maksud oleh papanya.

“Jangan pura-pura tidak tahu Dann, bahkan papa sangat tahu. Apa kamu tidak sadar jika kamu sudah menikah, bagaimana nantinya perasaan Almeta jika tahu kamu jalan bersama dengan wanita lain, bahkan kalian juga terlihat sangat mesra sekali,” ucap Ardino.

Danny masih diam tidak menjawab pertanyaan papanya, dia tidak ingin berurusan dengan papanya karena pada nantinya dirinyalah yang akan terkena imbasnya.

“Jawab Dann, jangan hanya diam. Kamu pikir papa tidak tahu kebusukan kamu, papa tahu kamu menikahi Almeta karena orang tuanya memiliki hutang padamu, dan kamu menjadikan Almeta hanya sebagai pelarian atau apalah agar hubungan kamu dengan wanita itu tidak di usik lagi oleh mama kamu bukan begitu? Dann, harusnya kamu berpikri lebih panjang lagi sebelum melakukan hal konyol ini, karena sebaik-baiknya kamu menyembunyikan bangkai pada nantinya juga akan tercium,” ucap Ardino.

“Pa, cukup. Danny lebih tahu apa yang Danny lakukan dan untuk masalah ini Danny yang akan menyelesaikannya sendiri,” ucap Danny.

“Ok, kalau begitu. Yang papa inginkan jangan sampai kamu membuat jelek nama keluarga kita atau kamu akan menerima konsekuensinya,” ucap Ardino, lalu beranjak dari duduknya, dan dia berjalan menuju pintu keluar, namun sebelum dia benar-benar keluar. Ardino menoleh ke belakang menatap Danny namun hanya sebentar dan dia benar-benar keluar dari ruangan Danny.

Terpopuler

Comments

Yusria Mumba

Yusria Mumba

kasiang istri,

2023-02-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!