Nasi Bungkus Sederhana

Selesai berdoa, Shanum membagikan nasi bungkus yang ia bawa untuk teman-temannya makan siang nanti, Mengucapkan terimakasih pada teman-temannya juga bos barunya.

"Kok saya nggak dikasih?" celetuk Arshaka. Melihat nasi bungkus yang dibagikan Shanum, rasanya rindu juga makan nasi bungkus.

"Jangan pak, takut nggak cocok sama lidah bapak, nanti saya belikan di restoran saja pak lewat aplikasi," ucap Shanum. Dirinya tidak enak hati jika harus berbagi nasi bungkus sederhana. Selera bos besar pasti masakan koki hebat bersertifikat.

"Pelit banget sama saya." Arshaka meledek sambil tersenyum, ia paham dengan apa yang Shanum bicarakan, tapi dirinya tidak seperti itu.

"Ya udah ini buat bapak satu." Shanum memberikan sebungkus makanan masakan ibunya, Semua karyawan melihatnya dengan perasaan terharu karena bos mereka begitu rendah hati.

"Makasih. Semuanya boleh kembali bekerja yah." Arshaka bergegas meninggalkan ruangan divisi Accounting.

"Hari ini cukup deg-degan, cukup senang juga karena tumben sekali tempat kerja kita di intip sama bos besar,"ucap Yudi sebagai kepala divisi.

"Dia masih bujangan lhoo, semoga saja tahun ini rejeki dapet direktur utama," ucap Niken, gadis berusia 35 tahun itu, yang selalu bercita-cita memiliki suami kaya raya.

"Tau dari mana?" tanya Tasya, sahabat Shanum.

"Cari tau dari mana-mana lah, berita apa sih yang pernah aku lewatkan di kantor ini," ucap Niken, si biang gosip, sekaligus si kepo dalam berbagai hal berita yang ada di kantor ini.

"Eh, bujangan, tapi inyong sadar diri sih, rangda punya anak, mana mungkin si bos melirik." Ratih ikut juga menyuarakan isi hatinya dengan logat khas Tegal.

"Sudah, sudah, malah pada heboh sendiri. Ayo mulai kerjanya," ucap Yudi menginterupsi. Suasana kembali senyap, hanya ada suara ketikan keyboard dan mesin foto copy.

Shanum tersenyum kecil mendengar informasi jika Arshaka belum menikah. Dia tidak berharap apapun, karena sadar diri, kriteria bos besar pastilah wanita yang memilihi value yang tinggi. Siapa lah dirinya? hanya kresek jambu kristal.

***

Arshaka menatap nasi bungkus yang ia bawa, tersenyum teringat kekonyolan Shanum tempo dulu. Kini wanita itu semakin cantik walaupun dengan riasan sederhana. Dirinya kemudian duduk di kursi kerja, menatap layar leptop yang sudah menyala. Ia membuka file berisikan data diri Shanum.

Tepatnya sebulan yang lalu dirinya ditunjuk oleh ayahnya untuk meneruskan perusaahan karena kondisi ayahnya saat ini sering sakit. Arshaka sebenarnya sudah menikmati hidup di Amerika, dari masa kuliah hingga saat ini. Namun karena dia lah anak lelaki satu-satunya sedangkan kakak perempuannya sedang sibuk mengurus bayi yang baru lahir. Akhirnya Arshaka menyetujuinya, tapi sebelum itu ia melihat kondisi perusahaan Ayahnya, dan profil pekerja yang ada di perusahaan, tidak disangka dirinya semakin mantap saat melihat profil Shanum.

"Kak Arsha akan menjawab pertanyaan kamu waktu di lapangan sekolah 12 tahun yang lalu, Shanum " gumam Arshaka lirih. Walaupun dirinya tidak tahu jika Shanum sudah atau belum memiliki kekasih, tapi yang terpenting adalah wanita itu belum menikah, selagi janur kuning belum melengkung, siapapun boleh berkompetisi mendapatkan hatinya.

"Bos, mau makan apa untuk makan siang nanti?" Pertanyaan Tio membuyarkan lamunan Arshaka.

"Ah, oh nanti makan siang saya makan ini aja." Arshaka menunjukan bungkusan nasi pada asistennya.

"Apa itu?"

"Nasi bungkus, dikasih tadi, Shanum ulang tahun."

"Mbak Shanum yang bagian accounting pak Bos?"

Arshaka mengangguk. Tio tersenyum, gebetan lama tapi tak kunjung suka ternyata ulang tahun hari ini.

"Kenapa senyum?"

"Nggak Pak, makasih infonya."

"Info apa?" Arshaka mengernyit dahi.

"Ya itu kalau mbak Shanum ulang tahun."

"Memangnya apa hubungannya sama kamu, Tio?"

"Naksir dari lama, Pak." Tio senyum tipis, malu mengakui di depan bosnya.

Arshaka mendengus kesal, belum apa-apa sudah memiliki saingan, asisten sendiri lagi yang sudah lama bekerja di perusahaan ini.

"Naksir doang?" Arshaka mulai mengulik informasi.

Tio mengangguk, "Dianya nggak suka sama saya bos, entahlah, dia banyak yang suka, tapi nggak ada satupun yang diterima, mungkin di luar sana sudah punya pacar."

Arshaka tersenyum sekilas, tapi mendadak gelisah. Ia jadi ingin lebih tahu, apa mungkin Shanum sudah memiliki kekasih di luar sana.

"Ya sudah, nanti saya makan di kantin aja nggak apa-apa, sekalian mau tau kondisi kantin perusahaan saat jam istirahat." Tio mengangguk lalu kembali ke tempat kerjanya. Arshaka juga mulai fokus lagi menatap leptopnya.

***

"Yuk ke kantin, beli es teh," ucap Tasya yang sudah berdiri di depan meja kerja Shanum.

"Iya sebentar lagi, sedikit lagi."

Tasya memperhatikan Shanum dengan intens, "Shanum, hari ini warna lipstik kamu beda deh."

Shanum melirik sahabatnya itu yang begitu detail jika memperhatikan suatu hal. Tapi memang hari ini ia menggunakan lipstik baru yang dibelinya lewat online tiga hari yang lalu.

"Bagus nggak?"

"Bagus banget, bikin tambah cantik."

Shanum tersenyum, sebagai wanita merawat diri itu perlu, nggak harus mahal, asal dirawat pasti akan terlihat perbedaannya.

Shanum dan Tasya bergegas ke kantin ingin membeli es teh manis. Keduanya makan siang di dalam ruang kerja saja karena kondisi kantin pasti penuh.

Benar saja kondisi kantin begitu ramai, apalagi banyak petinggi perusahaan yang tiba-tiba makan di kantin. Padahal sebelumnya tidak pernah terlihat, ada apa gerangan yang menarik perhatian.

Ternyata Arshaka tengah duduk di antara orang-orang penting dalam perusahaan. Shanum melihatnya, juga melihat lelaki itu tengah makan dengan nasi bungkus yang ia beri.

Shanum mengalihkan pandangannya ketika melihat Arshaka yang tiba-tiba memandang dirinya.

☘️ Bersambung ☘️

.

.

.

.

intermezzoo:

Hai readers q semua, ini bukan Arshaka yang dulu yah, ini Arshaka yang lain🤭 yang dulu macet yah, ah kapan-kapan lagi aja lanjutnya, emak lagi pengen bikin cerita cinta perkantoran nih. Kangen dunia kerja masa muda🤭

Kalau kalian di posisi Shanum gimana? bos kalian adalah masalalu waktu sekolah dulu 🤭 haduh kalau emak pasti udah tebar pesona😁

Terpopuler

Comments

mbak i

mbak i

biasaaan emang

2024-03-18

0

mbak i

mbak i

kresek jambu kristal buat bungkusin pak arsha wis pas Iki🤣🤣

2024-03-18

0

De bungsu

De bungsu

🤣🤣

2024-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!