PUTUS

Bukankah seharusnya wanita bahagia jika disanjung seperti itu? Tapi raut berbeda yang ditunjukkan oleh Rania. Saga bukan orang bodoh untuk tidak menyadarinya. Meski Rania melihat kearah lain, tapi dia bisa melihat tangan wanita itu bergetar seperti menahan tangis.

"Sayang, Rania, kamu gak papakan?"

Rania menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan. Tidak, dia tidak boleh menangis meski dadanya sangat sesak.

Saga meletakkan sendok dan garpu yang dia pegang. Diraihnya tangan Rania yang berada diatas meja lalu digenggamnya.

"Ran, ada apa?" Perasaan Saga mulai tak enak.

Rania berusaha mengembalikan mimik wajahnya sebelum kembali menatap Saga. Ditariknya tangannya dari genggaman kekasihnya itu lalu menunduk.

"Maafkan aku Ga, sepertinya hubungan kita tidak bisa dilanjutkan."

Deg

Jantung Saga seperti berhenti berdetak. Tidak ada angin atau hujan, tapi kenapa ada petir yang menyambar. Kalimat keramat itu membuat Saga setika bergeming.

Rania menyeka air matanya yang menetes. Ini keputusannya, dan dia tak boleh lemah ataupun menyesal. Meski dia tahu, Sagalah korban disini. Sagalah orang yang paling terluka.

"Maaf." Rania mengambil tisu untuk membersihkan bibirnya, merapikan piring makannya dan hendak pergi. Dia tak bisa berlama lama dengan Saga, takut hatinya tak mampu berpaling dari cinta pertamanya itu.

"Tunggu." Saga menahan pergelangan tangan Rania saat wanita itu hendak pergi.

"Apa alasannya? Apa salahku? Apa karena gadis tadi? Aku bersumpah Ran, tak ada apa apa antara aku dan dia. Aku tahu kamu kecewa padaku, tapi please, jangan akhiri hubungan kita hanya gara gara hal tadi."

Rania menggeleng, air matanya turun kian deras hingga membuat hijab disekitar pipinya basah. Ini sangat menyakitkan baginya, terlebih lagi bagi Saga.

"Bukan karena itu Ga."

"Lalu karena apa? Katakan Ran?" desak Saga.

"Aku, aku." Lidah Rania terasa kelu. "Aku telah menerima khitbah orang lain."

Tubuh Saga langsung lemas. Dengan sendirinya, tangan yang memegang pergelangan tangan Rania itu terlepas. Dadanya sesak, sakit sekali, tapi dia tidak menangis.

Hari ini, ditempat ini, harusnya dia memberikan kejutan dengan melamar Rania. Tapi yang terjadi sungguh berbeda, dia yang dikejutkan dengan pernyataan Rania barusan.

"Khitbah orang lain?" Saga tersenyum getir. "Khitbah orang lain." Saga mengulang beberapa kali kalimat itu. Rasanya dia masih belum bisa percaya. "Lalu kamu anggap apa aku selama ini? Aku kekasihmu, tapi kenapa kau menerima pinangan orang lain?"

Saga terlihat marah dan kecewa, tapi dia memang pantas untuk itu. Pria mana yang tak kecewa saat kekasihnya menerima khitbah pria lain disaat hubungan mereka sedang baik baik saja.

"Maaf Ga, tapi aku punya alasan."

"Alasan, apa?"

"Aku gak bisa jelasin."

Saga memejamkan mata sambil membuang nafas berat. Kakinya yang terasa lemas memaksanya kembali duduk dikursi. Begitupun Rania, wanita itu kembali duduk dikursinya karena merasa masih ada yang harus diselesaikan diantara mereka. Keduanya saling diam untuk beberapa saat.

"Kamu tahu Ran, hari ini, aku berencana melamarmu."

Rania meremas gamisnya. Matanya memanas dan butiran bening kembali jatuh dari sudut matanya. Kenapa baru sekarang? Kenapa tak bulan lalu atau sebelum pria bernama Hanafi mengkhitbahnya.

"Kenapa baru sekarang Ga?" pertanyaan itu reflek keluar dari bibir Rania.

Saga tertawa, menertawakan dirinya sendiri yang bodoh karena menyia nyiakan waktu 6 tahun ini. Bukannya tak mau memberi kepastian, dia hanya sedang memantaskan diri. Belajar lebih dalam tentang ilmu agama, menyelesaikan S2, serta menabung. Tapi ternyata dia lengah, dia gagal mendapatkan wanita yang dia pikir sudah ada digenggamannya.

"Kapan dia mengkhitbahmu?" Meski bahasan ini akan menyakitkan, tapi Saga tetap ingin tahu.

"Bulan lalu. Dan semalam, aku baru memberikan jawabannya."

"Semalam?" Lagi lagi Saga tersenyum getir. Dia kemudian menatap jam yang bertengger dipergelangan tangannya. "Jadi aku hanya terlambat beberapa jam?"

Rania mengangguk pelan sambil memejamkan mata.

"Seandainya kemarin atau kemarin lusa aku melamarmu, apa kau akan menerima?"

"Mungkin."

Saga menepuk nepuk dadanya yang sakit. Dia pikir dengan status berpacaran, Rania sudah menjadi miliknya, tapi ternyata dia salah. Seorang pria telah berhasil merebutnya dengan jantan. Dengan cara datang lebih dulu bersama orang tuanya untuk melamar.

"Siapa laki laki itu? Sehebat apakah dia hingga bisa menikungku?"

Menikung? Entah apa yang dimaksud Saga. Tapi terdengar seperti tuduhan bagi Rania.

"Demi Allah, aku tidak pernah berselingkuh dibelakangmu Saga. Aku selalu menjaga hatiku untukmu. Hingga seorang pria dan keluarganya datang untuk mengkhitbahku, memberikan kepastian yang tak ada dapat darimu selama 6 tahun kita berpacaran. Bukan mudah aku menerimanya Ga. Aku berperang dengan perasaanku. Satu bulan aku mencoba mencari jawaban, hingga akhirnya, kuputuskan menerima khitbahnya."

Selama sebulan, Rania meminta petunjuk melalui sholat istikharah. Meski dia berharap jika Saga jodohnya, tapi wajah pria lain yang selalu dia lihat dalam mimpi.

"Itu artinya, dimatamu dia lebih baik daripada aku?"

Rania menggeleng cepat. "Bagiku, Saga Dirgantara adalah lelaki paling baik. Tapi...." Rania menjeda ucapannya, menyeka air mata yang tak kunjung mau berhenti mengalir. "Tapi mungkin kita memang tidak berjodoh. Jodoh, rejeki, maut, sudah ditentukan. Allah tahu apa yang terbaik untuk hambanya. Mungkin terasa berat, tapi aku yakin, ini yang terbaik. Untukku, dan kamu Ga."

Saga menggeleng cepat. "Bagaimana bisa kau bilang ini yang terbaik. Sedangkan apa yang aku rasakan saat ini, hanya aku sendiri yang tahu. Sakit Ran, sakit sekali." Saga menepuk nepuk dadanya. "Aku selalu memimpikan hidup bersamamu, bersama anak cucu kita, hingga maut memisahkan. Tapi, tapi, tapi kenapa seperti ini akhir kisah kita?"

Rania kian menunduk, rasa bersalahnya kian dalam melihat Saga yang terluka karena keputusannya.

"Apa alasanmu lebih memilih dia daripada aku Ran, terkecuali karena dia lebih dulu melamar?" Saga benar benar ingin tahu, sehebat apa rivalnya? Apa nilai lebihnya hingga berhasil menggeser posisi yang harusnya dia tempati, yaitu menjadi calon suami Rania.

"Mungkin terdengar tak masuk akal. Tapi percayalah, selama ini, selalu namamu yang aku sebut dalam doa. Tapi saat aku meminta petunjuk siapakah yang paling tepat diantara kalian berdua, dirinyalah yang hadir dalam mimpiku."

"Dan kamu langsung menyimpulkan jika dia jodohmu?" Saga berdecak pelan, tak percaya jika Rania bisa berfikiran seperti itu.

Rania menyusut hidungnya, menyeka air mata lalu berdiri. "Sekali lagi aku minta maaf Ga. Kedepannya, semoga kita masih bisa menjaga tali silaturahmi." Rania pergi, meninggalkan Saga yang masih bergeming.

Saga menatap kepergian Rania hingga punggung wanita itu lenyap dari pandangannya. Setelah membayar tagihan, dengan langkah berat Saga kembali kedalam mobil. Diambilnya kotak berisi cincin berlian yang ada dilaci. Dibukanya perlahan dan ditatapnya cincin cantik itu dengan mata berkaca kaca.

Padahal baru sejam yang lalu hatinya berbunga bunga membayangkan wajah bahagia Rania saat dia lamar. Tapi seperti inilah hidup, kita hanya bisa berencana, tapi Tuhan yang menentukan. Dia lebih dulu diputus sebelum melamar wanita itu.

Tak terasa air mata Saga menetes. Ini terlalu menyakitkan. 6 tahun pacaran dengannya, tapi akan menikah dengan pria lain.

Terpopuler

Comments

Wiyono Yhorie

Wiyono Yhorie

terkadang cewek itu butuh kepastian, berjuang bersama juga g salah, jgn alsan nabung memenuhi materi dan ilmu agama saja, di gantung tak bertali lebih sakit dibandingkan yg bru dtg menawarkan kepastian

2024-05-02

0

rinny

rinny

intinya 6 tahun pacaran hanya menjaga jodoh orang lain

2024-02-25

2

chysea

chysea

ya ttp aja kliru, knpa g putusin dlu cb

2024-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 CINCIN
2 WANITA TERPILIH
3 PUTUS
4 KHITBAH
5 SI CEWEK TENGIL
6 PRIA MUDA YANG BAIK
7 TAWARAN
8 UNDANGAN
9 JANJI KETEMU
10 TAK ADA PILIHAN LAIN
11 KERUMAH CAMER
12 MENGAMBIL HATI CAMER
13 KEKACAUAN.
14 CALON SUAMI?
15 RESEPSI
16 MANTAN
17 ANNA JELEK
18 MENUJU HALAL
19 TARGET
20 PETAKA GAUN
21 LISA OR DORA?
22 CANTIK
23 SHOPPING
24 RAMEN
25 KEJUTAN
26 KALAP
27 MENCARI ANNA
28 MENCARI ANNA 2
29 CURHATAN SI PATAH HATI
30 SALAH PAHAM
31 SUDAH AKU LIHAT
32 BODOH APA BELOK?
33 SEKALI COBA, PASTI KETAGIHAN.
34 GODAAN
35 TAKUT
36 GOOD GIRL
37 DIPOTONG
38 AKU SANGAT LELAH
39 MALU
40 KETEMU MANTAN
41 BERKUNJUNG
42 KOPI BIKINAN ANNA
43 PERHATIAN KECIL
44 CINTA MATI, SEMATI MATINYA
45 KABAR DUKA
46 PRASANGKA
47 SEPERTI RANIA
48 INGIN HAMIL
49 PROMO NOVEL BARU
50 MENYIAPKAN KEJUTAN
51 MARAH
52 AKU MENCINTAIMU
53 BELI DIMANA
54 JUGA MENCINTAIMU
55 PERSIAPKAN DIRIMU
56 PURA PURA HAMIL
57 DICORET DARI DAFTAR WARIS
58 PEKERJAAN RUMAH TANGGA
59 KENCAN
60 LDR
61 LDR 2
62 PULANG
63 TAK ADA DIRUMAH
64 MARAH
65 DICUEKIN
66 BAIKAN
67 JANGAN JANGAN
68 POSITIF
69 CALON MOMMY
70 TREAT LIKE A QUEEN
71 ART BARU
72 OVER THINKING
73 MEMBALAS ZIZI
74 DIPRIORITASKAN
75 BAD MOOD
76 BERBALIK ARAH
77 SO SWEET
78 JANGAN NAKAL
79 MIE ACEH
80 PENGUMUMAN
81 BUMIL NGAMBEK
82 DIA LEBIH CAPEK
83 PINGSAN
84 PANIK
85 BAIK BAIK SAJA
86 POLI KANDUNGAN
87 KERIBUTAN
88 OM GANTENG
89 PERGILAH
90 SEHARI SEBELUM BERPISAH
91 WONDER WOMEN
92 MENAHAN RINDU
93 SEBENTAR LAGI
94 MAAFKAN ANNA
95 JANGAN PULANG
96 ANAK KITA SUDAH LAHIR
97 PULANG
98 HADIAH DARI PAPA
99 KEGALAUAN MAHMUD
100 AKIKAH BABY LOVELY
101 BOHONG
102 TAKUT PERANNYA TERGANTIKAN
103 SIAP SIAP LOVELY PUNYA ADIK
Episodes

Updated 103 Episodes

1
CINCIN
2
WANITA TERPILIH
3
PUTUS
4
KHITBAH
5
SI CEWEK TENGIL
6
PRIA MUDA YANG BAIK
7
TAWARAN
8
UNDANGAN
9
JANJI KETEMU
10
TAK ADA PILIHAN LAIN
11
KERUMAH CAMER
12
MENGAMBIL HATI CAMER
13
KEKACAUAN.
14
CALON SUAMI?
15
RESEPSI
16
MANTAN
17
ANNA JELEK
18
MENUJU HALAL
19
TARGET
20
PETAKA GAUN
21
LISA OR DORA?
22
CANTIK
23
SHOPPING
24
RAMEN
25
KEJUTAN
26
KALAP
27
MENCARI ANNA
28
MENCARI ANNA 2
29
CURHATAN SI PATAH HATI
30
SALAH PAHAM
31
SUDAH AKU LIHAT
32
BODOH APA BELOK?
33
SEKALI COBA, PASTI KETAGIHAN.
34
GODAAN
35
TAKUT
36
GOOD GIRL
37
DIPOTONG
38
AKU SANGAT LELAH
39
MALU
40
KETEMU MANTAN
41
BERKUNJUNG
42
KOPI BIKINAN ANNA
43
PERHATIAN KECIL
44
CINTA MATI, SEMATI MATINYA
45
KABAR DUKA
46
PRASANGKA
47
SEPERTI RANIA
48
INGIN HAMIL
49
PROMO NOVEL BARU
50
MENYIAPKAN KEJUTAN
51
MARAH
52
AKU MENCINTAIMU
53
BELI DIMANA
54
JUGA MENCINTAIMU
55
PERSIAPKAN DIRIMU
56
PURA PURA HAMIL
57
DICORET DARI DAFTAR WARIS
58
PEKERJAAN RUMAH TANGGA
59
KENCAN
60
LDR
61
LDR 2
62
PULANG
63
TAK ADA DIRUMAH
64
MARAH
65
DICUEKIN
66
BAIKAN
67
JANGAN JANGAN
68
POSITIF
69
CALON MOMMY
70
TREAT LIKE A QUEEN
71
ART BARU
72
OVER THINKING
73
MEMBALAS ZIZI
74
DIPRIORITASKAN
75
BAD MOOD
76
BERBALIK ARAH
77
SO SWEET
78
JANGAN NAKAL
79
MIE ACEH
80
PENGUMUMAN
81
BUMIL NGAMBEK
82
DIA LEBIH CAPEK
83
PINGSAN
84
PANIK
85
BAIK BAIK SAJA
86
POLI KANDUNGAN
87
KERIBUTAN
88
OM GANTENG
89
PERGILAH
90
SEHARI SEBELUM BERPISAH
91
WONDER WOMEN
92
MENAHAN RINDU
93
SEBENTAR LAGI
94
MAAFKAN ANNA
95
JANGAN PULANG
96
ANAK KITA SUDAH LAHIR
97
PULANG
98
HADIAH DARI PAPA
99
KEGALAUAN MAHMUD
100
AKIKAH BABY LOVELY
101
BOHONG
102
TAKUT PERANNYA TERGANTIKAN
103
SIAP SIAP LOVELY PUNYA ADIK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!