Deep talk With Papah

KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Jika keluarga Jonathan sedang menikmati kebersamaan mereka. Begitupun dengan keluarga Lesham.

Karena hari yang sudah malam, membuat suasana terasa sangat sunyi sekali. Padahal jam masih menunjukkan angka 9 malam.

Mungkin karena semuanya baru datang di hari ini, dan melakukkan perjalanan panjang dari Indonesia ke sini. Membuat tubuh mereka sangat lelah, dan memilih untuk segera beristirahat.

Berbeda dengan Lyla yang terlihat sedang duduk di samping kolam renang, dengan memegang sebuah buku di tangannya.

Akhir - akhir ini Lyla sangat senang sekali membaca buku dan bahkan seperti larut di dalamnya.

“Buku apa sih yang di baca Nak? Sampai serius banget seperti itu?” Tanya Aiden tiba - tiba mengejutkan Lyla yang sedang sangat serius membaca bukunya.

“Eh, Dad, iniloh buku tentang persiapan menjadi seorang calon ibu.” Jawab Lyla, memperlihatkan sampul buku yang sedang dia baca.

Aiden tersenyum, lalu dia menyelimuti tubuh putrinya, dengan selimut yang cukup tebal yang sengaja dia bawakan tadi, karena dia tahu bahwa putrinya sedang duduk di luar. Dan dia mau agar Lyla tidak kedinginan apa lagi di gigitin oleh nyamuk, dia sangat tidak rela sekali jika ada bagian tubuh putrinya yang sakit atau memerah karena gigitan dari nyamuk.

“Thank you dad,” ucap Lyla tulus.

“Sama - sama sayang.” Balas Aiden, lalu mengambil posisi untuk duduk di samping putrinya.

Sedangkan Lyla langsung merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha papahnya sebagai bantalnya. Aiden kembali tersenyum dan dengan senang hati dia mengelus kepala Lyla dengan penuh kasih sayang.

“Maafkan Papah ya Nak, karena Papah udah ngelarang kamu untuk pergi liburan,” ujarnya, meminta maaf atas apa yang terjadi tadi.

“Tidak apa - apa Pah, Lyla tidak marah kok, jadi Papah tidak perlu meminta maaf sama Lyla,” balas Lyla dengan lembut. Karena memang pada kenyataannya dia tidak marah, apa lagi kesal dengan Papahnya.

“Lyla tahu, Papah sangat khawatir sama Lyla, jadi ya Lyla tidak akan pernah menyalahkan, apa lagi marah sama Papah, karena Lyla tahu jika semua itu demi kebaikan Lyla sendiri.” Timpalnya lagi, dengan menatap wajah pria yang sudah menjadi dunianya.

“Pah,” panggil Lyla dengan lembut.

“Ya sayang,” sahut Aiden, dan ikut menatap wajah putrinya.

“Jadi orang tua susah tidak sih Pah?” Tanya Lyla serius pada Papahnya.

Aiden terdiam sejenak, lalu dia tersenyum. “Tidak, Papah tidak merasa kesusahan menjadi Papah dari anak yang baik seperti kamu.” Jawab Aiden, dengan gerakan sedikit menoel pipi Lyla.

“Papah, Lyla serius!” Keluhnya, merasa Aiden menjawab pertanyaan dengan tidak serius.

“Papah juga serius sayang, dari kamu di dalam kandungan Mamah, Papah merasa kamu adalah kemilau Cahaya untuk Papah, kamu menerangi kehidupan Papah dan Mamah yang sebelumnya redup menjadi terang.”

“Dan bahkan sampai kamu dewasa, Papah tidak pernah merasa kamu membuat masalah untuk Papah, kamu anak baik, kamu selalu mendengarkan apa kata - kata yang baik untuk kamu, Papah bangga itu dari kamu sayang.” Ungkap Aiden, menceritakan semua masa kecil putrinya dari masih di kandungan bahkan sampai sebesar ini.

“Apa nanti Lyla bisa menjadi ibu yang baik untuk anak - anak Lyla ya Pah?” Tanya Lyla lagi, membuat Aiden paham, bahwa saat ini putrinya sedang memiliki kekhawatiran tentang masa depannya.

“Pasti bisa sayang, Lyla adalah calon ibu yang baik nak.” Jawab Aiden, dengan penuh keyakinan.

“Tapi Mamah melahirkan dan merawat Lyla di temani oleh Papah, sedangkan Lyla?”

“Lyla sendiri Pah.” Ucapnya lagi.

“Siapa bilang sayang? Lyla tidak sendiri!”

“Ada Papah, ada Mamah, ada Mami, ada Papi, kakek, nenek, sepupu sepupu yang lain juga ada sayang.”

“Kita di sini untuk Lyla, dan selamanya akan menjadi seperti itu.” Aiden berkata dengan memperlihatkan kenyataanya pada putrinya.

Aiden tidak menyalahkan keresahan di dalam hati putrinya. Hal seperti ini sudah sangat dan sering terjadi oleh calon ibu baru yang bahkan Lyla tidak memiliki suami untuk bertukar pikiran.

“Apa Dery dari atas sana melihat Lyla ya Pah?” Tanya Lyla lagi, kini mengalihkan pandanganya ke arah langit gelap yang penuh dengan bintang.

Aiden juga ikut melihat ke arah langit, dan melihat beberapa bintang yang terlihat lebih terang dari yang lainnya.

“Tidak, Dery tidak ada di sana.” Jawab Aiden, membuat Lyla langsung melihat ke arahnya dengan wajah cemberutnya.

“Tapi Dery ada di sini sayang,” timpalnya lagi, dengan menunjuk jantung putrinya.

“Di sini?” Tanya Lyla bingung.

“Dery ada di hati kamu, dan selamanya akan begitu, bahkan dia meninggalkan anak - anak ini, agar supaya kamu tidak kesepian,” jelas Aiden lagi, dan itu kembali membuat senyum putrinya kembali merekah.

Aiden sadar, jika cinta Lyla kepada mendiang Dery memanglah sangat - sangat besar, dan beruntung sekali dia bisa mendping putrinya di saat susah, senang dan bahkan kedukaan.

Dan kalau bisa Aiden akan meminta agar dia bisa terus menemani putrinya, sampai Lyla sendiri bisa mengatakan jika dia bisa dan mampu hidup sendiri dan menemukan kebahagiaan itu lagi.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***