Beautyful Hunter

Beautyful Hunter

Bab.01(Sang pemimpin)

Semilir angin berhembus hangat, daun daun musim semi di pesisir kota Barness berguguran sore itu, penduduk distric yang terkenal aman saling tersenyum, anak anak kecil berlarian dengan riang, bahkan para gadis gadis yang berkumpul dengan saling tertawa di halaman gereja terbesar di desa mereka.

"Joan, bekal makananmu lupa lagi?" Seorang gadis menyembulkan kepalanya di bawah meja.

Sesudah beribadah pagi, mereka bisanya tidak langsung pulang, namun akan membersihkan gereja dan halamannya sebagai bentuk terima kasih dan kasih sayang, ditambah malam ini.

Bulan purnama akan muncul. Mereka percaya jika setan dan iblis akan berdatangan jika tempat tempat disekitarnya kotor dan berantakan.

"Ah ... iya, aku lupa lagi." Gadis bernama Joan tertawa.

Gadis berusia 19 tahun itu adalah gadis cerdas dengan memiliki banyak keahlian, merajut, melukis, menunggangi kuda bahkan memanah. Namun sayang dia sedikit pelupa dan ceroboh.

"Nanti malam jadi kan kita pergi ke pasar malam Joan?" Tanya gadis dengan rambut pirang yang di gulung ke atas.

"Eve ... aku lupa sesuatu, aku belum mengatakan pada kedua orang tuaku kalau aku akan pergi malam ini. Kau mau kan datang ke rumahku dan meminta ijin mereka?"

Gadis lemah lembut itu menyenggol lengan sahabatnya yang pelupa. "Kau selalu lupa! Aku tidak bisa membayangkan jika nanti kau bertemu seorang pria yang akan menjadi suamimu, apa kau juga akan terus melupakan hal hal kecil Joan!"

Joan tertawa, "Ya itu ... sifat pelupa dan cerobohku karena aku belum menemukan pria itu."

Gelak tawa keduanya terdengar renyah, membuat seseorang yang tengah berdiri dibalik pilar gereja yang sejak tadi menatapnya ikut mengulas senyuman.

"Cantik sekali. Bahkan wangi darahnya dapat aku cium dari sini."

"My lord ... kau ingin aku membawa gadis itu?"

"Tidak Mathias ... aku bisa melakukannya sendiri." Ujarnya lalu melesat dan menghilang begitu saja.

Kedua gadis itu berjalan keluar gereja dengan riang, menapaki jalan dengan saling bercengkrama dan tertawa, mereka tidak menyadari sepasang mata merah menatap tajam dari balik kaca dilantai dua gereja. Mengikuti langkah mereka dengan gigi bergemelatuk tajam, bibirnya melengkung tipis, walau memiliki kulit putih serta wajah pucat namun ketampanannya tidak bisa diragukan lagi.

"Gadis itu lagi ...."

Turunnya kelompok klan tersohor dalam negeri di pegunungan utara dikarenakan pimpinan klan menginginkan peluasan daerah kekuasaan, mereka ingin memiliki daerah yang menjadi kekuasaan mereka, daerah Barness yang memang terkenal dengan suburnya pertanian, hewan ternak yang banyak juga hasil bumi yang sangat bagus. Menjadi daerah tujuan mereka dan dijadikannya tempat persembunyian yang aman.

Sudah hampir sepekan mereka masih bersembunyi di balik damainya kota Barnees, lebih tepatnya menjadikan gereja terbesar di salah satu desa jadi markas mereka.

Belum ada pergerakan apa apa selama sepekan ini, mereka masih memiliki persediaan sebelum akhirnya kembali berburu. Terlebih mereka masih menunggu perintah sang pemimpin.

Hingga malam tiba, seluruh anggota klan sudah berkumpul di aula gereja, mereka menunggu pimpinan tertinggi memberikan perintah, diiringi suara auman serigala serta bulan purnama yang akan mencapai puncaknya karena mereka telah menantikannya selama 40 tahun terakhir.

Dalam balutan kain sutra yang menjuntai tertiup angin, pria beriris mata merah semerah darah berjalan di altar. Klan Vampire tidak takut patung yang selama ini disembah manusia, mereka tidak takut apa apa, bahkan mereka mampu mengalahkan iblis. Mereka hanya takut pada sinar matahari yang akan membuat kekuatan mereka hilang seketika.

Langkah kaki yang nyaris tidak terdengar itu mampu meluluh lantahkan lantai yang dia pijak, seolah takut dan tunduk menjadi satu. Begitu juga dengan semua anggota klan yang menundukan kepala saat angin berhembus kencang karena kedatangan tuan mereka.

"My lord Paul."

Brak!

Patung Bunda Maria terjatuh saat Paul menolehkan kepalanya, seseorang yang sejak tadi melihat dengan heran ke arah banyaknya orang yang tidak dia kenal, berjubah hitam bahkan ada yang merah. Orang yang berada di balik tembok itu semakin ketakutan hanya karena melihat merahnya mata yang dimiliki Paul. Dua orang bawahan berlari ke arahnya, menarik paksa tubuh pria lusuh yang kaget karena dirinya ketahuan.

"Siapa kau? Kau pasti dari klan Demon yang sedang memata matai kami."

"Tidak ... tidak, aku tidak mengerti apa maksudmu."

Paul melesat dan tiba tiba berjalan mendekatinya, dalam dua kedipan mata saja dia sudah berada di hadapannya.

"Jangan membuatnya takut!" Paul mengelus kepalanya dengan lembut. Mencium darah yang masih mengalir di urat nadi.

"Maaf tuan ... maafkan aku! Sungguh aku tidak tahu apa apa."

Mathias yang merupakan adik dari Paul menyusul sang kakak dan mencengkram leher sang pemuda dengan sekali hentak.

"Dia manusia! Darahnya manis dan aku bisa menciumnya." Ujar Mathias yang membuat Pemuda itu semakin takut.

Paul tertawa, baginya pemuda itu bagai seekor lalat tidak berguna, dia mengibaskan jubah lalu kembali berjalan menuju altar. Pemuda yang dianggap penyusup itu semakin takut dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Aku mohon lepaskan aku, aku hanya kebetulan lewat saja. A---aku aaku....."

Mathias menoleh pada Paul, pria berambut sebahu itu menunggu perintah sang penguasa malam.

Paul mengangguk tanpa menatap ke arahnya, membuat Mathias mengulas senyuman lalu langsung menebas kepala pemuda dengan pedang yang dia ambil dalam kejapan mata saja.

Tubuh sang pemuda ambruk begitu saja, para anggota klan tidak ada yang berani bergerak walau darah masih mengalir segar membuat rasa haus di tenggorokannya menjadi.

"Mathias ... jangan terlalu kejam! Kau menakuti anak anak." Paul tertawa, melihat adiknya yang mampu mencabut nyawa seseorang dengan mudahnya.

Klan mereka terkenal sangat setia, loyal namun juga pilih pilih. Alih alih meminum darah pemuda itu, justru mereka membiarkannya begitu saja. Sang Pemimpin tidak suka pengkhianatan, apapun alasannya. Dan pemuda tadi termasuk pengkhianat yang mereka anggap penyusup, yang berarti memiliki darah yang tidaklah layak untuk di minum.

Selama ini sang pemimpin selalu memerintahkan untuk membunuh serta makan dan meminum darah seperlunya saja, bahkan mereka menghindari anak anak manusia karena dianggap mereka tidaklah berdosa. Sang penguasa kegelapan sendiri lebih suka meminum darah hewan ternak dibandingkan manusia yang terkenal dengan segala macam keserakahan.

Cukup aneh memang tapi itulah klan Domique dan menjadi klan tersohor dan lebih unggul dari klan klan vampire lainnya. Banyaknya vampire berdarah murni yang justru membuat klan mereka hancur karena tidak menjaga wibawanya, menghancurkan suatu daerah dan membunuh dengan keji, membuat para pemimpin klan kala itu berperang satu sama lain.

Kedudukan Paul saat ini didapatnya dengan susah payah. Dia bertarung dengan keras sampai bisa menduduki posisinya sekarang dan memiliki pedang naga merah, pedang legendaris yang bisa tunduk dan patuh pada yang terkuat saja.

Dengan kedua tangan yang merentang sempurna serta kepala yang menengadah ke atas dan kedua mata terpejam, membuat sinar bulan purnama bersinar tepat di wajahnya.

Pedang naga merah yang memiliki kekuatan paripurna berputar putar sesuai arahannya, ujung pedang terbuat dari perisai naga dengan dua titik merah menyala sama halnya dengan iris mata Paul.

"Malam ini bulan akan sangat indah, bahkan keindahannya mampu membuat kalian menari nari dibawah sinarnya. Aku tidak ingin mendengar kekacauan di daerah ini, berburulah dalam kedamaian dan kembali sebelum fajar."

Terpopuler

Comments

nacl

nacl

ngajak pampir ngupi kira kira di terima ga ?
pir nih ngupi dulu ☕

2023-02-10

0

∆_•MiMih•_∆

∆_•MiMih•_∆

kaa_zee i came to stop by
nih ...🤭 yuk ahh...ngopi ☕bareng sambil ngehalu ria

2023-01-17

1

Embun Kesiangan

Embun Kesiangan

wah, authornya keren 😍 coba genre baru dan ternyata mantap ceritanya

2023-01-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!