Kembali ke Masa Itu

Raditya pun menceritakan apa yang terjadi barusan, saat dirinya kena amukan tuan Andrian papanya.

Beno malah menanggapi dengan tertawa terbahak.

"Beno" teriak Raditya sambil melempar sebuah remot pendingin ruangan ke muka Beno.

"Makanya kalau mau ONS (One Night Stand) telaah dulu siapa orangnya" tukas Beno masih saja terbahak.

"Tahu...tahu...istri orang" lanjut Beno.

"Apa wanita itu sengaja menjebakku? Nyatanya sampai sekarang dia tak mencariku lagi" gumam Arka.

"Nggak mungkin bosss. Wanita bodoh mana yang mempertaruhkan pernikahan hanya untuk ONS?" timpal Beno.

"Jangan salah Beno, hanya demi kesemuan dan kesenangan sesaat banyak juga loh para istri yang melakukan itu" kata Raditya.

Beno mengangguk saja. Untuk masalah satu ini, Beno mengakui kalau sang bos lebih berpengalaman.

"Banyak juga para suami yang menjual istrinya dengan alasan kebutuhan. Aneh memang dunia ini" imbuh Radit.

"Makanya saat itu bos ninggalin wanita itu uang seratus juta. Iya kan?" ucap Beno.

"Karena saat itu aku merasa bersalah, telah merusak rumah tangga orang" bilang Raditya.

Lama dia terdiam, "Atau jangan-jangan dia sendiri yang meminta suami untuk menggerebeknya saat itu" tandas Raditya.

"Jangan hanya menilai orang dari versimu saja bos. Bisa jadi dia sama sepertimu, dijebak" imbuh Beno memberi penjelasan. Mengingatkan sang bos agar tak sembarang menuduh orang.

Raditya terdiam, sepertinya dia sedang menelaah ucapan Beno.

"Lagian bos, kalau benar wanita itu yang menjebakmu. Tendensinya apa? Kenal juga enggak. Kalau dia suruhan orang, dia pasti akan lebih hati-hati bertindak. Nyatanya suaminya malah memergoki kalian. Betul nggak sih apa yang kuucapin?" Beno memperjelas semuanya, agar Raditya tak sembarang menuduh.

"Tapi anehnya kenapa tuan Rahardian sampai tahu rahasia yang telah kuredam saat itu?" tanya Beno heran.

"Maka dari itu aku ke sini. Barangkali saja kamu tahu" telaah Raditya. Beno hanya mengangkat kedua bahu, tanda dia sendiri tak tahu.

"Kita harus bereskan ini Beno, sebelum tuan Rahardian berbuat sesuka hatinya" kata Raditya.

"Bukan kita bos, tapi anda sendiri. Ini kan masalah yang anda buat" celetuk Beno dengan entengnya.

"Beno, kalau kamu pintar saat itu. Pasti masalah ini nggak bakalan ke blow up lagi" kata Raditya tak mau kalah.

"Terus kita mau mencarinya kemana bos? Muka aja aku nggak lihat. Apalagi nama" bilang Beno.

"Meski dalam foto yang diunggah di sosmed itu wajah sang wanita ke blur, aku masih ingat dengan jelas tuh muka" jelas Raditya.

"Dan kalau nggak salah namanya Rania" lanjut Raditya menjelaskan.

"Bos...bos...bahkan masih ingat nama dan juga wajahnya. Ini sudah berlalu tujuh bulan yang lalu loh bos. Jangan-jangan bos cinta pada wanita itu" timpal Beno penuh canda.

"Sore ini kita ke kota itu. Dan tak ada penolakan" kata Raditya bagai perintah bagi Beno.

Beno kembali mengusap tengkuk. Hasrat yang sempat ketunda dengan Siska tadi akhirnya berakhir tak baik-baik saja karena harus ikut sang bos keluar kota.

"Nasib...nasib..." keluh Beno.

"Kita akan mulai darimana bos?" tanya Beno.

"Ya dari awal mula aku bertemu dengan wanita itu" terang Raditya.

Muka Beno yang awalnya ditekuk, langsung berubah sumringah.

"Kenapa tuh muka?" tanya Raditya.

"Senang dong bos. Pasti bos ngajak ke klub yang waktu itu kan?" tebak Beno.

"Iya, aku yang masuk. Kamu nunggu aja di parkiran" kata Raditya disambut muka Beno yang kembali sewot.

.

Dan disinilah mereka berdua sekarang. Di sebuah klub yang sama saat tujuh bulan lalu, setelah menempuh perjalanan darat selama empat jam. Klub terakhir yang dikunjungi Raditya.

Seorang wanita cantik menghampiri mereka berdua.

"Tuan-tuan cakep, turun yukkk" ajaknya dengan wajah menggoda. Beno menanggapi dengan antusias.

Lama juga tak mendapat gratisan dari sang bos.

Beno melantai mengikuti wanita itu, bergoyang mengikuti irama musik yang dimainkan oleh seoarang disk jockey.

Sementara Raditya malah teringat kejadian tujuh bulan lalu.

Di mana di kursi yang sama dia duduk saat ini. Seorang wanita dengan tinggi semampai menghampiri dirinya dan langsung memeluk diri Raditya.

"Mahendra" sebutnya saat itu.

"Aku pusing. Badanku rasanya meriang" dan langsung saja dia tak sadarkan diri.

Raditya yang saat itu masih sadar penuh, meski sudah minum beberapa gelas. Menerima tubuh wanita yang ambruk di pelukannya.

Beberapa kali Raditya berusaha membangunkan wanita itu.

Tak tahu kenapa, beberapa saat setelah itu. Raditya juga merasakan badannya panas.

Tubuh wanita yang memakai baju tertutup itu malah membangkitkan gairahnya.

Sebenarnya saat itu Raditya masih mencari keberadaan Beno. Raditya sudah merasa ada yang tak beres dengan dirinya.

Dan terjadilah hal yang tak diinginkan itu.

Tak hanya Raditya yang terpengaruh obat lakn4t, ternyata hal yang sama juga dirasakan oleh wanita itu.

Kalau Raditya masih bisa mengolah alam sadarnya, tidak bagi wanita itu.

Dia terus menyerang Raditya dengan segala hasr4t yang membuncah. Lama diserang, akhirnya pertahanan Raditya bobol juga. Entah berapa kali mereka melakukan malam itu. Rasa yang terasa berbeda, saat Raditya melakukannya dengan wanita-wanita sebelumnya.

Raditya sampai menggelengkan kepala saat mengingat malam itu.

"Ternyata aku belum bisa melupakan rasa itu. Meski aku telah berusaha" gumam Raditya bermonolog.

"Aku tanya bartender aja, barangkali dia kenal dengan Rania" Raditya pun beranjak ke arah bartender.

"Ada yang bisa dibantu tuan?" tanyanya.

"Apa kamu mengenal wanita ini?" tanya Raditya berbekal foto yang dia bawa.

"Enggak tuan" tukas sang bartender.

"Pelanggan di sini adakah yang bernama Rania?" telisik Raditya.

"Sepertinya kok nggak ada tuan. Satu-satunya yang bernama Rania adalah DJ itu" tunjuknya ke arah panggung.

"Apa mau kupanggilkan tuan?" imbuhnya.

"Oh tidak, makasih" Raditya kembali duduk di tempat semula.

Sepertinya pencariannya malam ini belum sukses.

"Kuteruskan besok saja. Aku harus cari hotel nih" gumam Raditya.

Tak lupa Raditya mencari Beno untuk mengajaknya keluar dari kebisingan klub itu.

"Nanggung bos. Buru-buru amat sih" kata Beno yang ingin berlama-lama di dalam. Raditya tak menggubris apapun yang dikatakan oleh Beno.

Sampai di hotel, Raditya mendapatkan kamar yang sama dengan kejadian di masa itu.

Sungguh Raditya sendiri heran kenapa dia bisa mengingat secara detail semuanya.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

To be continued

Terpopuler

Comments

nella fatia

nella fatia

harus nya balas balik dlu si vero ..bilang klu lg hamil jg..issh greget deh

2023-03-17

3

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

bukan nya d srang balik s rahadian mlah caribs rania

2023-03-15

2

Tania

Tania

semoga segera dipersatukan. aku padamu thor

2023-01-26

2

lihat semua
Episodes
1 Dijebak
2 Pengusiran
3 Pengusiran 2
4 Pergi Jauh
5 Putusan Resmi
6 Pisah
7 Kehamilan
8 Kembar
9 Hidup Terus Berjalan
10 Chiko Sakit
11 Belahan Kota Lain
12 Undangan Pulang
13 Veronica
14 Veronica 2
15 Kedatangan Mama
16 Menemui Mama
17 Batal Tunangan
18 Ketahuan
19 Kembali ke Masa Itu
20 Pertemuan Tak Sengaja
21 IGD
22 IGD (2)
23 Lahirnya Kembar
24 Recovery Room
25 Sidak Raditya
26 Hasutan Riska
27 Metode Kanguru
28 Kondisi Chiko
29 Tangisan Rania
30 Papa Kembar
31 Calon Mertua
32 Keraguan Raditya
33 Kesedihan Rania
34 Ucapan Cinta
35 Kedatangan Camer
36 Pembicaraan Papa dan Raditya
37 Pembelaan Camer
38 Perkenalan
39 Pencarian Raditya
40 Berharap Restu
41 Licik vs Licik
42 'Pedekate'
43 Raditya vs Mahendra
44 Lampu Hijau
45 Intrik
46 Kehilangan
47 Kehilangan (2)
48 Kehilangan (3)
49 Awal untuk masa depan
50 Kabar dari Beno
51 Kepulangan Kembar
52 Kepulangan Kembar (2)
53 Pemanggilan Mahendra
54 Berita dari Papa
55 Eksekusi Raditya
56 Perintah Buat Beno
57 Awal Derita Riska
58 Keputusan Rania
59 Derita Mahendra?
60 Kepastian Rania
61 Jawaban Rania
62 Persiapan Akad
63 Akad
64 Akad (2)
65 Tamu tak Diundang
66 Memberikan Kesaksian
67 Belanja
68 Kontrol
69 Kontrol (2)
70 Beno versus Mahendra
71 Celo dan Cio
72 Mutasi Beno
73 Negosiasi
74 Riska dan Andah
75 Pulang ke kotamu???
76 Healingnya Rania
77 Rujukan dan Pindahan
78 Rumah Baru
79 Periksa
80 Belanja
81 Biro Jodoh
82 Tes Drive
83 Gawe Mantu
84 Kehilangan Versi Riska
85 Kerja Baru Riska
86 Surprise
87 Terselubung
88 Honeymoon
89 Sidang Mahendra
90 Ancam Mengancam
91 Tak Disangka
92 Honeymoon (2)
93 Ekspedisi Company
94 Kulineran
95 Rencana Jahat
96 Ada Celah
97 Kembali Pulang
98 Kembali ke Rutinitas
99 Audit Internal
100 Susun Strategi
101 Kegagalan Alex
102 Pesta Pernikahan
103 Musuh Terselubung
104 Rapat Pemegang Saham
105 Rapat Lanjutan
106 Tuan Rahardian
107 Prioritas Raditya
108 Tuan Rahardian (2)
109 Ngidam lagi?
110 Pizza
111 Kejar-kejaran
112 Hamil?
113 Penyelidikan Beno
114 Balada Kesemek
115 Penyamaran
116 Penyamaran (2)
117 Versi Beno
118 Ayam Panggang
119 Kepuasan Rania
120 Mulai Terkuak
121 Misi Lanjutan
122 Diijinkan Pulang
123 Pasti Ulah Raditya
124 Ulang Tahun
125 Rapat Dua Perusahaan
126 Mudik
127 Ziarah
128 Tragedi
129 Keadaan Terkini
130 Perawatan Rania
131 Masih Kritis
132 Was-was
133 Kondisi Riska.
134 Tetap Happy Ending
135 Promo 'Nikah Untuk Bahagia'
136 Penebus hutang (Promo)
137 Promote 'Bukan Benih Suami'
138 Promo 'Lost Memory'
139 Promo Again 'Pelabuhan Terakhir Cassanova
140 Mampir yuk 'KESETIAAN'
141 Silahkan Mampir @SECOND WIFE
142 Mampir genk @WANITA ITU IBU ANAKKU
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Dijebak
2
Pengusiran
3
Pengusiran 2
4
Pergi Jauh
5
Putusan Resmi
6
Pisah
7
Kehamilan
8
Kembar
9
Hidup Terus Berjalan
10
Chiko Sakit
11
Belahan Kota Lain
12
Undangan Pulang
13
Veronica
14
Veronica 2
15
Kedatangan Mama
16
Menemui Mama
17
Batal Tunangan
18
Ketahuan
19
Kembali ke Masa Itu
20
Pertemuan Tak Sengaja
21
IGD
22
IGD (2)
23
Lahirnya Kembar
24
Recovery Room
25
Sidak Raditya
26
Hasutan Riska
27
Metode Kanguru
28
Kondisi Chiko
29
Tangisan Rania
30
Papa Kembar
31
Calon Mertua
32
Keraguan Raditya
33
Kesedihan Rania
34
Ucapan Cinta
35
Kedatangan Camer
36
Pembicaraan Papa dan Raditya
37
Pembelaan Camer
38
Perkenalan
39
Pencarian Raditya
40
Berharap Restu
41
Licik vs Licik
42
'Pedekate'
43
Raditya vs Mahendra
44
Lampu Hijau
45
Intrik
46
Kehilangan
47
Kehilangan (2)
48
Kehilangan (3)
49
Awal untuk masa depan
50
Kabar dari Beno
51
Kepulangan Kembar
52
Kepulangan Kembar (2)
53
Pemanggilan Mahendra
54
Berita dari Papa
55
Eksekusi Raditya
56
Perintah Buat Beno
57
Awal Derita Riska
58
Keputusan Rania
59
Derita Mahendra?
60
Kepastian Rania
61
Jawaban Rania
62
Persiapan Akad
63
Akad
64
Akad (2)
65
Tamu tak Diundang
66
Memberikan Kesaksian
67
Belanja
68
Kontrol
69
Kontrol (2)
70
Beno versus Mahendra
71
Celo dan Cio
72
Mutasi Beno
73
Negosiasi
74
Riska dan Andah
75
Pulang ke kotamu???
76
Healingnya Rania
77
Rujukan dan Pindahan
78
Rumah Baru
79
Periksa
80
Belanja
81
Biro Jodoh
82
Tes Drive
83
Gawe Mantu
84
Kehilangan Versi Riska
85
Kerja Baru Riska
86
Surprise
87
Terselubung
88
Honeymoon
89
Sidang Mahendra
90
Ancam Mengancam
91
Tak Disangka
92
Honeymoon (2)
93
Ekspedisi Company
94
Kulineran
95
Rencana Jahat
96
Ada Celah
97
Kembali Pulang
98
Kembali ke Rutinitas
99
Audit Internal
100
Susun Strategi
101
Kegagalan Alex
102
Pesta Pernikahan
103
Musuh Terselubung
104
Rapat Pemegang Saham
105
Rapat Lanjutan
106
Tuan Rahardian
107
Prioritas Raditya
108
Tuan Rahardian (2)
109
Ngidam lagi?
110
Pizza
111
Kejar-kejaran
112
Hamil?
113
Penyelidikan Beno
114
Balada Kesemek
115
Penyamaran
116
Penyamaran (2)
117
Versi Beno
118
Ayam Panggang
119
Kepuasan Rania
120
Mulai Terkuak
121
Misi Lanjutan
122
Diijinkan Pulang
123
Pasti Ulah Raditya
124
Ulang Tahun
125
Rapat Dua Perusahaan
126
Mudik
127
Ziarah
128
Tragedi
129
Keadaan Terkini
130
Perawatan Rania
131
Masih Kritis
132
Was-was
133
Kondisi Riska.
134
Tetap Happy Ending
135
Promo 'Nikah Untuk Bahagia'
136
Penebus hutang (Promo)
137
Promote 'Bukan Benih Suami'
138
Promo 'Lost Memory'
139
Promo Again 'Pelabuhan Terakhir Cassanova
140
Mampir yuk 'KESETIAAN'
141
Silahkan Mampir @SECOND WIFE
142
Mampir genk @WANITA ITU IBU ANAKKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!