Batal Tunangan

Malam itu Raditya mendatangi kediaman keluarga Rahardian sendirian. Tak didampingi papa dan mamanya.

"Pak, bisa ketemu dengan tuan Rahardian?" tanya Raditya saat mobil berhenti di depan gerbang.

Bagaimana bisa, dengan status calon menantu tak dikenali oleh penjaga rumah. Gerutu Raditya.

Calon menantu yang setelah malam ini akan menjadi mantan calon menantu. Susah amat sih thor nyebutinnya. Raditya kali ini menggerutu ke othor...he...he....

"Saya Raditya Marino pak, bisa segera dihubungkan?" imbuh Radit.

"Baik tuan muda" sepertinya bapak itu baru sadar setelah Radit menyebutkan nama lengkapnya.

"Langsung saja masuk, tuan Rahardian menunggu di dalam" beritahu penjaga setelah menutup telpon antara pos penjagaan dengan kediaman.

"Baik pak, makasih" kata Raditya.

Raditya memasukkan mobil ke halaman yang luas itu.

Tanggapan yang tak begitu ramah didapati Raditya dari sang tuan rumah.

"Untuk apa kau datang?" ketus tuan Rahardian. Sepertinya dia sudah tahu maksud kedatangan Raditya yang sebelumnya hanya menginjak rumahnya sekali saat tunangan diadakan dulu.

"Maaf Om, aku ke sini karena ingin membatalkan pertunangan antara aku dan Veronica" tegas Raditya tanpa keraguan.

"Ha...ha...kamu kira aku akan terima begitu saja penghinaan ini!!!" tatapan menghunus dari mata tuan Rahardian tertuju ke Raditya.

"Aku akan terima pembatalan yang keluarga Marino lakukan. Tak akan kubiarkan anak gadisku mengemis cinta seorang Raditya Marino. Tapi akan kutarik semua sahamku di perusahaan papa kamu" ucap tuan Rahardian lantang.

Raditya tak pantang menyerah, meski tuan Rahardian mengancamnya.

"Om, apa nggak sebaiknya kerjasama tetap dilanjut? Ini urusan pribadi mana bisa dicampur dengan urusan bisnis?" seloroh Raditya.

"Ha...ha...tak sudi kulanjut kerjasama ini" tuan Rahardian memotong Raditya yang sepertinya akan bicara lagi.

"Besok semua saham akan kutarik. Tunggu saja kehancuran keluarga Marino...ha...ha..." tawa tuan Rahardian kembali menggelegar di ruangan itu.

Raditya diam tak menanggapi. Sampai saat ini Raditya ingin mengakhiri pertunangan dengan baik-baik, tanpa ada kesalahpahaman di antara dua keluarga. Tapi sepertinya akan sulit diwujudkan melihat kekerasan hati tuan Rahardian.

"Aku pamit Om. Aku minta maaf" imbuh Raditya.

Saat Raditya hendak balik, didapatinya Veronica yang sepertinya sedang mabuk.

Bibirnya meracau tak karuan.

"Kenapa kamu tinggalin aku saat aku berbadan dua Alex" kata Veronica dengan kata yang masih jelas didengar oleh Raditya.

"Vero apa yang kamu katakan?" Tuan Rahardian mendekat dan mendapati Veronica muntah karena kebanyakan minum alkohol.

Raditya tersenyum tipis, senyum yang bahkan tak bisa dilihat oleh tuan Rahardian.

Jika tuan Rahardian berani macam-macam, akan aku blow up kehamilan putri satu-satunya itu. Janji Raditya dalam hati. Kartu As dipegang Raditya kini.

Setelah berbasa-basi Raditya pamit undur diri kembali. Karena sebelumnya sudah pamitan.

Tiba-tiba Vero memeluknya dari belakang. Bahkan aset kembar itu telah menempel erat di punggung Raditya. "Alex, jangan tinggalin aku. Aku cinta kamu Alex" kata Vero menyebut sebuah nama.

Raditya belum bergeming dari tempatnya berdiri.

"Vero!!!" teriak tuan Rahardian dengan menarik tubuh Vero yang memeluk Raditya. Sepertinya tuan Rahardian syok atas ucapan sang putri barusan.

Veronica masih saja meracau tentang Alex.

"Saya pamit Om" Raditya berlalu dari kediaman sang mantan calon mertua.

Radit tak perduli apa yang terjadi antara papa dan anaknya itu lagi.

.

Pagi-pagi, Raditya sudah mendapatkan telpon dari tuan Andrian.

"Halo Pah" sapa Raditya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Bangunlah! Ada berita bagus hari ini" kata tuan Andrian antusias.

"Apa yang lebih bagus bagi papa selain harga saham naik" timpal Raditya.

"Husssttttt...tuan Rahardian menyetujui pembatalan pertunangan kalian. Dan tidak jadi menarik saham di perusahaan kita. Selamat Raditya, kamu sukses" terang papa Andrian.

Raditya sudah mengira, pembicaraan papa nya pasti tak jauh dari kata saham.

"Datanglah kembali ke perusahaan" suruhnya.

"Akan kupikirkan Pah" jawab Raditya masih ogah beranjak dari ranjang yang terasa sangat nyaman, apalagi selimut tebal masih setia menemaninya.

"Maksud kamu, kamu menolak?" tanya papa dengan suara dikerasin.

"Terserah papa aja dech, aku mau tidur lagi" Raditya menutup panggilan dari sang papa.

Raditya terlonjak dari tidur, kala terdengar suara mama yang bagai terompet tahun baru terdengar di apartemennya.

Raditya mengacak rambutnya kasar.

"Radit...Radit...apa kau belum bangun?" tanya mama dadi balik pintu kamar Raditya.

"Iya..." suara Raditya terdengar masih malas-malasan.

"Jam berapa ini, lekaslah bangun. Mama bawain makanan kesukaan kamu tuh" seloroh mama masih dengan suara setengah berteriak.

Dan kini duduklah Raditya di meja makan, dengan mama duduk di depannya.

Dengan semangat mama mengambilkan menu makanan kesukaan sang putra.

"Tumben Mah, pagi-pagi sudah nyamperin?" kata Raditya dengan wajah khas bangun tidur.

"Selamat dech, kamu sukses dengan misi kamu" celetuk mama.

"Sukses? Misi?" Radit menyuapkan sesendok makanan yang dibawakan oleh mama.

"Iya, misi kamu ke Rahardian" imbuh mama.

Raditya hanya bisa menepuk jidatnya.

"Tak kuduga Rahardian akan begitu mudah menerima pembatalan ini. Bahkan saham nya juga dibiarkan begitu saja di perusahaan" terang mama seperti yang dikatakan tuan Andrian tadi pagi.

Raditya mulai malas menanggapinya.

"Jangan sebut saham-saham lagi Mah, males gue" tolak Raditya.

"Habis makan, mandilah. Anterin mama belanja!" suruh mama.

"Aku? Nganterin belanja? Ogah" bilang Raditya.

"Ayolah Raditya, papa bilang tadi hari ini kamu longgar. Siapa suruh tak datang ke perusahaan" rayu mama.

Mama tetap saja merayu dengan jurus mautnya, yang membuat Raditya luluh juga.

Daripada sang aktris melanjutkan drama, Raditya kembali masuk ke kamar. "Aku mandi dulu" bilangnya.

"Oke, jangan lama-lama" tukas mama.

Saatnya menuju misi selanjutnya. Mengenalkan Raditya ke putri teman arisan ku. Batin mama.

Sementara Raditya sengaja berlama-lama di kamar mandi, untuk membuat mama nya lama menunggu.

Hampir satu jam, Raditya baru keluar kamar. Tapi anehnya sang mama masih menunggu dengan sabar.

"Sudah siap? Let's go" kata mama.

Mama menyebutkan nama sebuah mall di pusat kota dan Raditya melajukan mobil nya ke sana.

"Jangan lama-lama Mah" kata Raditya mengingatkan. Karena bila belanja, mama nya pasti akan sangat betah. Maklum lah ibu-ibu.

Raditya belum tahu skenario mama hari ini.

Saat masuk lobi mall, terlihat tuan Rahardian yang sedang mengadakan konferensi pers di sebuah layar monitor besar di mall itu.

"Apa yang akan disampaikan?" gumam Raditya.

Padahal rencana awal Raditya lah yang akan mengadakan konferensi pers. Tapi rencana itu dibatalkan karena tuan Rahardian tidak jadi menarik saham-sahamnya. Sehingga oleh Raditya masalah itu dianggap berakhir baik.

Tapi nyatanya sekarang tuan Rahardian tengah berada di hadapan para pewarta.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

To be continued

Terpopuler

Comments

Tania

Tania

lekas pertemukan mereka thor

2023-01-22

2

lihat semua
Episodes
1 Dijebak
2 Pengusiran
3 Pengusiran 2
4 Pergi Jauh
5 Putusan Resmi
6 Pisah
7 Kehamilan
8 Kembar
9 Hidup Terus Berjalan
10 Chiko Sakit
11 Belahan Kota Lain
12 Undangan Pulang
13 Veronica
14 Veronica 2
15 Kedatangan Mama
16 Menemui Mama
17 Batal Tunangan
18 Ketahuan
19 Kembali ke Masa Itu
20 Pertemuan Tak Sengaja
21 IGD
22 IGD (2)
23 Lahirnya Kembar
24 Recovery Room
25 Sidak Raditya
26 Hasutan Riska
27 Metode Kanguru
28 Kondisi Chiko
29 Tangisan Rania
30 Papa Kembar
31 Calon Mertua
32 Keraguan Raditya
33 Kesedihan Rania
34 Ucapan Cinta
35 Kedatangan Camer
36 Pembicaraan Papa dan Raditya
37 Pembelaan Camer
38 Perkenalan
39 Pencarian Raditya
40 Berharap Restu
41 Licik vs Licik
42 'Pedekate'
43 Raditya vs Mahendra
44 Lampu Hijau
45 Intrik
46 Kehilangan
47 Kehilangan (2)
48 Kehilangan (3)
49 Awal untuk masa depan
50 Kabar dari Beno
51 Kepulangan Kembar
52 Kepulangan Kembar (2)
53 Pemanggilan Mahendra
54 Berita dari Papa
55 Eksekusi Raditya
56 Perintah Buat Beno
57 Awal Derita Riska
58 Keputusan Rania
59 Derita Mahendra?
60 Kepastian Rania
61 Jawaban Rania
62 Persiapan Akad
63 Akad
64 Akad (2)
65 Tamu tak Diundang
66 Memberikan Kesaksian
67 Belanja
68 Kontrol
69 Kontrol (2)
70 Beno versus Mahendra
71 Celo dan Cio
72 Mutasi Beno
73 Negosiasi
74 Riska dan Andah
75 Pulang ke kotamu???
76 Healingnya Rania
77 Rujukan dan Pindahan
78 Rumah Baru
79 Periksa
80 Belanja
81 Biro Jodoh
82 Tes Drive
83 Gawe Mantu
84 Kehilangan Versi Riska
85 Kerja Baru Riska
86 Surprise
87 Terselubung
88 Honeymoon
89 Sidang Mahendra
90 Ancam Mengancam
91 Tak Disangka
92 Honeymoon (2)
93 Ekspedisi Company
94 Kulineran
95 Rencana Jahat
96 Ada Celah
97 Kembali Pulang
98 Kembali ke Rutinitas
99 Audit Internal
100 Susun Strategi
101 Kegagalan Alex
102 Pesta Pernikahan
103 Musuh Terselubung
104 Rapat Pemegang Saham
105 Rapat Lanjutan
106 Tuan Rahardian
107 Prioritas Raditya
108 Tuan Rahardian (2)
109 Ngidam lagi?
110 Pizza
111 Kejar-kejaran
112 Hamil?
113 Penyelidikan Beno
114 Balada Kesemek
115 Penyamaran
116 Penyamaran (2)
117 Versi Beno
118 Ayam Panggang
119 Kepuasan Rania
120 Mulai Terkuak
121 Misi Lanjutan
122 Diijinkan Pulang
123 Pasti Ulah Raditya
124 Ulang Tahun
125 Rapat Dua Perusahaan
126 Mudik
127 Ziarah
128 Tragedi
129 Keadaan Terkini
130 Perawatan Rania
131 Masih Kritis
132 Was-was
133 Kondisi Riska.
134 Tetap Happy Ending
135 Promo 'Nikah Untuk Bahagia'
136 Penebus hutang (Promo)
137 Promote 'Bukan Benih Suami'
138 Promo 'Lost Memory'
139 Promo Again 'Pelabuhan Terakhir Cassanova
140 Mampir yuk 'KESETIAAN'
141 Silahkan Mampir @SECOND WIFE
142 Mampir genk @WANITA ITU IBU ANAKKU
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Dijebak
2
Pengusiran
3
Pengusiran 2
4
Pergi Jauh
5
Putusan Resmi
6
Pisah
7
Kehamilan
8
Kembar
9
Hidup Terus Berjalan
10
Chiko Sakit
11
Belahan Kota Lain
12
Undangan Pulang
13
Veronica
14
Veronica 2
15
Kedatangan Mama
16
Menemui Mama
17
Batal Tunangan
18
Ketahuan
19
Kembali ke Masa Itu
20
Pertemuan Tak Sengaja
21
IGD
22
IGD (2)
23
Lahirnya Kembar
24
Recovery Room
25
Sidak Raditya
26
Hasutan Riska
27
Metode Kanguru
28
Kondisi Chiko
29
Tangisan Rania
30
Papa Kembar
31
Calon Mertua
32
Keraguan Raditya
33
Kesedihan Rania
34
Ucapan Cinta
35
Kedatangan Camer
36
Pembicaraan Papa dan Raditya
37
Pembelaan Camer
38
Perkenalan
39
Pencarian Raditya
40
Berharap Restu
41
Licik vs Licik
42
'Pedekate'
43
Raditya vs Mahendra
44
Lampu Hijau
45
Intrik
46
Kehilangan
47
Kehilangan (2)
48
Kehilangan (3)
49
Awal untuk masa depan
50
Kabar dari Beno
51
Kepulangan Kembar
52
Kepulangan Kembar (2)
53
Pemanggilan Mahendra
54
Berita dari Papa
55
Eksekusi Raditya
56
Perintah Buat Beno
57
Awal Derita Riska
58
Keputusan Rania
59
Derita Mahendra?
60
Kepastian Rania
61
Jawaban Rania
62
Persiapan Akad
63
Akad
64
Akad (2)
65
Tamu tak Diundang
66
Memberikan Kesaksian
67
Belanja
68
Kontrol
69
Kontrol (2)
70
Beno versus Mahendra
71
Celo dan Cio
72
Mutasi Beno
73
Negosiasi
74
Riska dan Andah
75
Pulang ke kotamu???
76
Healingnya Rania
77
Rujukan dan Pindahan
78
Rumah Baru
79
Periksa
80
Belanja
81
Biro Jodoh
82
Tes Drive
83
Gawe Mantu
84
Kehilangan Versi Riska
85
Kerja Baru Riska
86
Surprise
87
Terselubung
88
Honeymoon
89
Sidang Mahendra
90
Ancam Mengancam
91
Tak Disangka
92
Honeymoon (2)
93
Ekspedisi Company
94
Kulineran
95
Rencana Jahat
96
Ada Celah
97
Kembali Pulang
98
Kembali ke Rutinitas
99
Audit Internal
100
Susun Strategi
101
Kegagalan Alex
102
Pesta Pernikahan
103
Musuh Terselubung
104
Rapat Pemegang Saham
105
Rapat Lanjutan
106
Tuan Rahardian
107
Prioritas Raditya
108
Tuan Rahardian (2)
109
Ngidam lagi?
110
Pizza
111
Kejar-kejaran
112
Hamil?
113
Penyelidikan Beno
114
Balada Kesemek
115
Penyamaran
116
Penyamaran (2)
117
Versi Beno
118
Ayam Panggang
119
Kepuasan Rania
120
Mulai Terkuak
121
Misi Lanjutan
122
Diijinkan Pulang
123
Pasti Ulah Raditya
124
Ulang Tahun
125
Rapat Dua Perusahaan
126
Mudik
127
Ziarah
128
Tragedi
129
Keadaan Terkini
130
Perawatan Rania
131
Masih Kritis
132
Was-was
133
Kondisi Riska.
134
Tetap Happy Ending
135
Promo 'Nikah Untuk Bahagia'
136
Penebus hutang (Promo)
137
Promote 'Bukan Benih Suami'
138
Promo 'Lost Memory'
139
Promo Again 'Pelabuhan Terakhir Cassanova
140
Mampir yuk 'KESETIAAN'
141
Silahkan Mampir @SECOND WIFE
142
Mampir genk @WANITA ITU IBU ANAKKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!