Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda Arogan Dan Kejam

Part 8

Sudah tiga hari Kinan kembali mengurung diri dikamar,saat ia tahu kalau sekarang ia hamil.Ia hanya keluar untuk makan dan kekamar mandi.Itu pun harus Kesya paksa agar Kinan mau makan.Kesya membiarkannya dikamar,mungkin Kinan butuh waktu untuk sendiri.Meskipun hari itu,mereka berdua udah membahas masalah kehamilannya.Kesya hanya perlu memantau saja, jangan sampai Kinan melakukan sesuatu yang aneh.Kesya juga tidak mau diam saja melihat keadaan Kinan.Ia punya rencana sendiri untuk masalah Kinan.

Bagaimana pun nanti hasilnya,ia akan terima.Paling tidak ia udah mencoba semampunya.Karena dari kemarin ia kerja shift pagi terus,jadi ia tak bisa untuk menjalankan rencananya.Tapi hari ini,harus terlaksana.Berhubung hari ini ia kerja malam,jadi ia ada waktu untuk pergi.

Saat ini ia udah ada didepan sebuah perusahaan besar.Dimana Ceo nya adalah Kevin Chandra William.Selain hotel, keluarga William memang punya perusahaan besar, perusahaan yang diberi nama, Williams Company Corp.Iya,,saat ini ia akan menemui Kevin,dan menceritakan semuanya.Masalah percaya atau tidak,itu urusan nanti.Ia tak mau melihat temannya dalam keadaan terpuruk.Meskipun ia bersedia menemani Kinan membesarkan anaknya kelak,tapi apa salahnya ia mencoba ngomong sama ayah anak tersebut.

Entah kenapa, sekarang Kinan mengurung diri lagi.Pada hal,awal tahu ia hamil,Kinan udah bisa menerima,saat Kesya memberi pengertian padanya.Tapi sekarang Kinan malah mengurung diri.Makanya ia pun nekat, untuk bertemu dengan Kevin.Melihat perusahaan besar didepannya,ia malah mikir,untuk kerja disana.Hehehe....

Dari pos security,ia bisa lolos.Tapi sepertinya,tidak dibagian resepsionis.

"Selamat siang,,,,ada yang bisa saya bantu mbak!!!!".Tanya seorang resepsionis yang diname tagnya tertulis nama Lia.

"Selamat siang juga mbak.Saya mau ketemu tuan Kevin mbak!!!!".

Resepsionis tersebut,memindai penampilan Kesya.Mulai dari atas kepala,sampai ujung kuku.Penampilannya biasa aja.Tapi kenapa minta ketemu sama tuannya, pikirnya.

"Apa mbak udah buat janji terlebih dahulu!!!!".

"Belum mbak.Tapi saya harus ketemu dengan tuan Kevin mbak.Karena ada hal penting yang harus saya sampaikan pada tuan Kevin.Saya janji tidak akan lama mbak.

" Bukan soal,lama atau ngaknya mbak.Tapi sebelumnya mbak harus buat janji dulu.Agar mbak bisa bertemu dengan beliau".

Kesya pun terdiam,ternyata sesulit itu untuk ketemu dengan tuan Kevin, pikirnya.Ia bingung harus dengan cara apa,agar ia bisa bicara dengan tuan Kevin.Haruskah ia tunggu disini,tapi berapa lama ia akan menunggu.Ataukah ia harus pulang.Tapi kalau pulang,sia - sia dong,ia datang jauh - jauh kesini.Tapi tidak ada hasilnya.Saat ia sibuk dengan pemikirannya, seseorang datang.

"Ada apa ini".

"Selamat Siang tuan,nyonya".

Resepsionis tersebut,menyapa orang yang baru datang.Itu adalah Tuan Marvin Oliver William dan Nyonya William.Kesya pun ikut membungkukkan badannya,memberi hormat.

"Ada apa ini Lia,dan nona ini siapa!!!",kata tuan Marvin.

"Mbak ini,katanya mau ketemu tuan Kevin tuan.Tapi mbaknya belum ada janji sebelumnya".

Tuan Marvin dan Nyonya William memandang Kesya sebentar.

"Ada perlu apa,nona bertemu dengan anak saya"

"Ada hal penting yang ingin saya sampaikan tuan,kata Kesya pelan".

"Kamu boleh ikut kami".

Tuan Marvin berjalan menuju lift, diikuti dengan nyonya William dari belakang.Dengan takut - takut,Kesya pun mengikuti mereka dari belakang.Mulai masuk lift sampai keluar dari sana,ketiganya tak ada yang bersuara.

"Tolong minta OB,antar minuman keruangan saya iya Ria.Kata tuan Marvin pada sekretarisnya,saat ketiganya ada didepan ruangan tuan Marvin".

"Baik tuan".

Ketiganya pun masuk kedalam ruangan.Tuan Marvin dan Nyonya William langsung duduk disofa.

"Silahkan duduk nona,anda tidak usah takut".

Kesya pun duduk disofa yang ada didepan keduanya.Mereka duduknya berhadapan.Kesya masih menunduk,ia belum pernah bertemu langsung dengan kedua orang yang ada didepannya ini.Menurut kabar yang ia dengar.Tuan Marvin dan istrinya adalah orang baik dan juga ramah, berbanding terbalik dengan anaknya.Tapi tetap aja ia merasa gugup,jika berhadapan langsung seperti ini.