Bab 14 Sekolah Calista

Braaak!

Bayu menutup pintu rumahnya dengan sangat keras. Hatinya kini dikuasai emosi setelah dia membaca pesan dari istrinya tentang kepulangan anaknya.

Dua bulan sudah di sekolah dan asrama itu tanpa rengekan dari Calista membuat Bayu yakin akan pilihannya. Menurutnya sekolah dan asrama yang baru itu sangat tepat dan nyaman untuk Calista. Dan kini tiba-tiba dia mendapatkan kabar dari istrinya bahwa dia membawa kembali Calista untuk pulang bersamanya.

Mendengar suara pintu yang dibanting membuat Nayla dan Calista mengkerut ketakutan. Calista memeluk erat tubuh mamanya. Dia benar-benar ketakutan untuk tidur sendiri semenjak Keyla meninggal dunia.

“Tenang, ada Mama di sini,” ucap Nayla sambil mengusap lembut punggung Calista.

“Caca takut Ma…” ucap Calista dengan suara yang bergetar.

“Apa yang kalian lakukan?” tanya Bayu dengan suara lantang setelah membuka pintu kamar Calista dan menemukan Calista beserta dengan Nayla berada di dalam kamar tersebut.

“Gantilah dulu Pa, setelah itu kita bicara,” jawab Nayla sambil memeluk erat Calista.

“Kalian keluarlah. Sebentar lagi kita akan bicara,” tukas Bayu pada anak dan istrinya.

Calista dan Nayla keluar dari kamar tersebut setelah Bayu meninggalkan ruangan itu. Di ruangan tengah kini mereka berada.

Mereka berdua duduk berdampingan dengan posisi sama seperti di dalam kamarnya. Dia memeluk erat mamanya agar merasa terlindungi dari kemarahan papanya.

Setelah beberapa saat, langkah Bayu terdengar mendekati mereka. Hal itu membuat Calista semakin erat memeluk mamanya.

Bayu duduk tepat di hadapan mereka. Tatapan mata Bayu seolah menghunus ketika melihat mereka berdua secara bergantian.

“Katakan, kenapa kalian berdua bisa seceroboh ini?” tanya Bayu dengan tegas dan menatap tajam pada anak dan istrinya.

“Teman sekamarnya yang kecelakaan bersamanya baru saja meninggal. Dia tidak bisa lagi tinggal di sana. Bahkan dia sangat ketakutan setelah mendengar kabar temannya itu meninggal dunia,” jawab Nayla dengan mengusap lembut rambut anaknya.

“Itu bukan alasan. Kita membayar mahal agar dia bisa bersekolah dan tinggal di asrama itu. Kenapa kamu bisa seceroboh ini?” tanya Bayu yang terlihat sangat marah pada istrinya.

“Lalu aku harus bagaimana? Caca sangat ketakutan, bahkan dia tidak bisa lepas dariku. Apa kamu tega membiarkannya seorang diri ketakutan di kota lain?” tanya Nayla dengan kesalnya.

“Nayla, kamu… Kamu berani melawan saya?” tanya Bayu yang semakin emosi.

Nayla menghela nafasnya. Dia ingin sekali berteriak pada suaminya jika dia lebih memilih untuk berada di dekat anaknya daripada harus membiarkan anaknya menangis ketakutan.

Sayangnya dia tidak ada keberanian mengatakan semua itu. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya sambil memeluk tubuh anaknya agar tidak ketakutan melihat kemarahan papanya.

Bayu melihat anak dan istrinya ketakutan. Bagaimanapun juga dia mempunyai rasa iba. Terlebih mereka adalah anak dan istrinya.

“Sekarang kalian berdua tidurlah. Besok pagi antarkan Caca kembali ke sekolah dan asramanya,” ucap Bayu sambil berdiri dari sofa yang didudukinya.

“Kita tidak bisa kembali ke sana,” sahut Nayla sambil memandang suaminya.

Seketika Bayu menghentikan niatnya untuk berjalan. Kemudian dia duduk kembali menghadap anak dan istrinya sambil berkata,

“Apa maksudmu?”

“Caca sudah dikeluarkan dari sekolah dan asramanya,” jawab Nayla sambil memandang wajah suaminya.

“Apa? Dikeluarkan? Kamu becanda?” tanya Bayu bertubi-tubi seolah tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

“Caca sudah dikeluarkan sejak dia masuk ke rumah sakit waktu itu,” jawab Nayla memperjelas perkataannya.

“Kamu gila? Sudah berapa kali kita menghabiskan banyak uang untuk sekolah Caca? Dari mulai sekolah di luar negeri dan luar kota, semuanya gagal. Apa yang akan kamu lakukan sekarang? Kenapa kamu payah sekali dalam mendidik anak?” ucap Bayu dengan kekesalan dan emosinya ayng sudah merajai hatinya.

Mendengar perkataan suaminya membuat Nayla menjadi kesal. Dia menarik tubuh Calista untuk diajak berdiri sambil berkata,

“Biarkan Caca bersekolah di sini dan tinggal di rumah. Aku akan mengurusnya.”

Kemudian Nayla mengajak Calista berjalan untuk meninggalkan ruangan tersebut menuju kamar Calista.

Merasa masih belum selesai, Bayu berseru dari tempat duduknya saat ini,

“Bagaimana dengan pekerjaanmu?”

“Aku akan resign!” seru Nayla dari tempatnya berada.

Braaak!

Suara pintu kamar Calista ditutup dengan kerasnya oleh Nayla. Dia memang tidak bisa marah ataupun berkata kasar. Bahkan dia tidak bisa melawan siapa pun, terlebih suaminya. Kini dia melampiaskan kekesalannya melalui pintu.

Bayu terkejut dengan sikap istrinya yang sedikit membangkang padanya. Kini Bayu harus kembali berpikir dan memutuskan masa depan untuk putrinya.

Tiba-tiba terdengar dering telepon dari ponselnya. Dia menghela nafasnya ketika melihat nama si penelepon yang tertera pada layar ponselnya.

“Ada apa Bu?” tanya Bayu dengan malasnya ketika mengangkat teleponnya.

Seketika Bu Ratmi, ibu Bayu marah dan menceramahi Bayu setelah mendengar sapaan Bayu yang tidak enak didengarnya. Bayu pun menceritakan tentang sekolah Calista.

Bu Ratmi berpikiran sama seperti Bayu, dia menyalahkan Nayla yang terlalu memanjakan anaknya. Setelah itu dia memberikan solusi untuk sementara pada Bayu.

“Baiklah Bu. Bayu akan beritahukan keputusan ini pada Calista dan Nayla. Apa ibu benar-benar dengan apa yang ibu katakan?” tanya Bayu pada ibunya yang ada di seberang sana.

Setelah mendengar jawaban dari ibunya, Bayu mengakhiri pembicaraan dengan ibunya dan dia memikirkan kembali apa yang disarankan oleh ibunya.

Keesokan paginya, Nayla dan Calista duduk di meja makan untuk menunggu Bayu agar mereka bisa sarapan bersama. Di atas meja makan kini sudah tersaji beberapa hidangan yang menjadi makanan kesukaan Calista dan Bayu.

Beberapa saat kemudian Bayu datang ke ruang makan dan duduk di kursi yang selalu didudukinya. Suasana hening seketika. Nayla dan Calista berusaha untuk tetap tenang seperti yang dikatakan Nayla pada Calista sebelum Bayu datang ke meja makan.

Bayu meminum kopi buatan Nayla secara perlahan. Kemudian dia menatap anak dan istrinya yang diam saja tanpa mengatakan apa pun selama dia berada di sana.

“Papa sudah memutuskan. Dan ini keputusan terakhir dari Papa. Setelah ini Papa tidak mau ada keributan di sekolah yang baru,” ucap Bayu sambil memandang istri dan anaknya secara bergantian.

“Caca akan bersekolah di sekolah yang berada di daerah rumah Ibu. Dan kalian berdua tinggal di rumah Ibu. Ini keputusan terakhir dan tidak bisa diganggu gugat,” ucap Bayu dengan tegas dan tidak ingin ditentang.

Seketika senyum Calista mengembang. Dia sangat senang tidak lagi bersekolah jauh dan tinggal di asrama. Dengan segera dia mengambil piring yang ada di hadapannya dan mengisinya dengan nasi dan lauk pauk. Kemudian dia meletakkannya di hadapan Bayu sambil berkata,

“Terima kasih Papa. Silahkan dimakan.”

Nayla tersenyum lega melihat anaknya kembali ceria. Dia tidak ingin Calista ketakutan dan terpuruk dalam kesedihannya. Kini dia berharap akan ada kebahagiaan dalam rumah mereka.

Memikirkan tentang rumah, Nayla baru sadar akan perkataan suaminya tentang tempat tinggal mereka. Kemudian dia bertanya pada suaminya untuk menuntaskan rasa penasarannya.

“Kenapa kita harus tinggal di rumah Ibu?”

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

karna pp skrng punya cem2 an baru. jd tdk bisa di bantah 😜

2025-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keinginan Calista
2 Bab 2 Membangunkan singa di pagi hari
3 Bab 3 Tentang keinginan
4 Bab 4 Perasaan bersalah seorang ibu
5 Bab 5 Pagi yang tidak biasa
6 Bab 6 Benda yang mencurigakan
7 Bab 7 Dugaan seorang istri
8 Bab 8 Melepaskan
9 Bab 9 Perkenalan
10 Bab 10 Keyla dan Nayla
11 Bab 11 Perpisahan
12 Bab 12 Pertemuan
13 Bab 13 Rumah terakhir Keyla
14 Bab 14 Sekolah Calista
15 Bab 15 Seatap dengan ibu mertua
16 Bab 16 Pagi pertama
17 Bab 17 Hubungan ibu dan anak
18 Bab 18 Klub sepak bola
19 Bab 19 Mencari ketenangan sejenak
20 Bab 20 Tentang keluarga Devan
21 Bab 21 Hasutan Ellena
22 Bab 22 Kekecewaan Calista
23 Bab 23 Dilema
24 Bab 24 Igauan Calista
25 Bab 25 Sebuah perasaan
26 Bab 26 Membolos
27 Bab 27 Menjadi teman dekat Calista
28 Bab 28 Tentang pasangan
29 Bab 29 Kekecewaan Calista
30 Bab 30 Ketidakadilan
31 Bab 31 Mama Calista
32 Bab 32 Menjauh
33 Bab 33 Pelarian
34 Bab 34 Bertemu
35 Bab 35 Fakta baru
36 Bab 36 Tempat Baru
37 Bab 37 Hubungan keren suami istri?
38 Bab 38 Perpisahan dan pertemuan
39 Bab 39 Ketegasan Devan
40 Bab 40 Mencoba hal baru
41 Bab 41 Rencana Liana
42 Bab 42 Pertemuan antar pria
43 Bab 43 Mencoba mencari
44 Bab 44 Bertemu
45 Bab 45 Perseteruan
46 Bab 46 Keberanian Nayla
47 Bab 47 Pindah?
48 Bab 48 Keputusan Bayu
49 Bab 49 Ancaman Nayla
50 Bab 50 Trauma
51 Bab 51 Akhir dari sebuah hubungan
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1 Keinginan Calista
2
Bab 2 Membangunkan singa di pagi hari
3
Bab 3 Tentang keinginan
4
Bab 4 Perasaan bersalah seorang ibu
5
Bab 5 Pagi yang tidak biasa
6
Bab 6 Benda yang mencurigakan
7
Bab 7 Dugaan seorang istri
8
Bab 8 Melepaskan
9
Bab 9 Perkenalan
10
Bab 10 Keyla dan Nayla
11
Bab 11 Perpisahan
12
Bab 12 Pertemuan
13
Bab 13 Rumah terakhir Keyla
14
Bab 14 Sekolah Calista
15
Bab 15 Seatap dengan ibu mertua
16
Bab 16 Pagi pertama
17
Bab 17 Hubungan ibu dan anak
18
Bab 18 Klub sepak bola
19
Bab 19 Mencari ketenangan sejenak
20
Bab 20 Tentang keluarga Devan
21
Bab 21 Hasutan Ellena
22
Bab 22 Kekecewaan Calista
23
Bab 23 Dilema
24
Bab 24 Igauan Calista
25
Bab 25 Sebuah perasaan
26
Bab 26 Membolos
27
Bab 27 Menjadi teman dekat Calista
28
Bab 28 Tentang pasangan
29
Bab 29 Kekecewaan Calista
30
Bab 30 Ketidakadilan
31
Bab 31 Mama Calista
32
Bab 32 Menjauh
33
Bab 33 Pelarian
34
Bab 34 Bertemu
35
Bab 35 Fakta baru
36
Bab 36 Tempat Baru
37
Bab 37 Hubungan keren suami istri?
38
Bab 38 Perpisahan dan pertemuan
39
Bab 39 Ketegasan Devan
40
Bab 40 Mencoba hal baru
41
Bab 41 Rencana Liana
42
Bab 42 Pertemuan antar pria
43
Bab 43 Mencoba mencari
44
Bab 44 Bertemu
45
Bab 45 Perseteruan
46
Bab 46 Keberanian Nayla
47
Bab 47 Pindah?
48
Bab 48 Keputusan Bayu
49
Bab 49 Ancaman Nayla
50
Bab 50 Trauma
51
Bab 51 Akhir dari sebuah hubungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!