Seperti Apa Wajah Daddy?

Menjelang istirahat makan siang. Perusahaan J_Leon Grup mendadak gaduh. Para karyawan yang sedang berlomba menuju kantin terpaksa berhenti demi suara pengumuman bahwa sebentar lagi presdir utama akan segera tiba.

Allena bersama Rara ikut berhenti di lobi kantor, mereka harus mengurungkan niat untuk makan siang.

"Allen, gimana penampilanku, masih oke 'kan? Lipstik ku belum kehapus 'kan? Bedak ku? Tatanan rambutku gimana?" Rara ikut gaduh soal penampilannya. Hal itu membuat Allena memutar bola mata, malas.

"Ya ya ... penampilanmu masih perfect," ucap Allena dengan mengumbar senyum paksa. Wanita memakai blezer putih tulang itu memang tak suka bersikap berlebihan. Toh, pikirnya tak ada urusan perihal penampilannya dengan presdir itu.

Selama ini Allena menutup diri dari laki-laki yang berusaha mendekatinya. Bahkan di kantor dia terkenal sebagai janda dingin. Tidak merespon perasaan lelaki yang terang-terangan mengatakan suka kepadanya. Wanita dengan satu putri kecil itu hanya fokus untuk mengurus Queenza, tanpa ingin melibatkan hati dengan lelaki siapapun.

Mobil sport merah telah berhenti di depan pintu masuk. Para karyawan diintruksikan untuk berbaris rapi. Desas desus bisikan saling bersahutan, terlihat jelas para wanita di kantor itu tidak sabaran menyambut sang presdir yang dirumorkan masih muda, tampan nan gagah.

Tiba waktunya seorang pria memakai jas hitam berjalan masuk. Diikuti sesosok pria lain di belakangnya. Pria itu berwajah dingin, tegas dan menunjukan sorot mata tajam.

"Selamat datang, Tuan Leon." Willda, selaku orang yang dipercaya untuk memimpin di perusahaan anak cabang itu menyambut kedatangan Leon.

Karyawan menundukkan kepala saat Leon melewati mereka. Begitu Leon melewati Allena, wanita itu berekspresi terkejut, lalu mundur beberapa langkah. Dan hal itu mencuri perhatian Leon yang seketika menatap ke arah Allena.

"Parfum ini ... kenapa rasanya cukup familiar?" batin Allena, sambil mengingat-ingat dimana dan kapan dia pernah mengendus harum parfum yang sama.

Sedangkan Leon menatap Allena beberapa detik dan melewatinya begitu saja.

Setelah para petinggi itu memasuki lift, desas desus karyawan wanita masih terus berlanjut. Jelas saja mereka mengaggumi paras tampan Leon yang begitu sempurna.

Bahkan tak terkecuali juga dengan Rara yang tak henti memuji Leon hingga sepanjang perjalanan mereka menuju kekantin. Sedangkan Allena hanya menanggapi dengan alakadarnya. Wanita itu masih penasaran dengan parfum Leon yang familiar baginya.

Satu Minggu berlalu.

"Mom, Queen mau makan telur mata sapi!" Anak kecil itu menghentak-hentakkan sendok di atas meja makan.

"Apa kamu tidak bosan, makan telur mata sapi terus," kata Allena.

"Tidak! Queen sangat suka."

Allena tersenyum saat melihat ke arah Queen, lalu melanjutkan menggoreng telur seperti permintaan peri kecilnya.

"Mom, kata ibu guru, sebentar lagi ada acara di sekolah. Queen disuruh tampil untuk membaca puisi. Tapi ...." Di akhir suara Queen melirih. Bocah itu menunduk lesu.

Allena yang sudah selesai menggoreng telur segera mendekati Queen. "Tapi kenapa, sayang?" tanyanya.

"Tapi puisi itu berjudul Daddy."

Deg ....

Allena menelan ludah susah payah. Dia tahu apa yang membuat Queen seketika lesu dan sedih. Dia menghela napas panjang.

"Tidak apa, sayang. Mom akan mengajarimu," ucapnya dengan lembut.

"Queen juga harus menggambar wajah Daddy. Tapi seperti apa wajah Daddy?"

Allena memejam sebentar, bahkan dia sendiri tidak tahu persis wajah laki-laki yang menidurinya malam itu.

"Cepat habiskan sarapanmu, Queen. Atau tidak, kamu akan terlambat masuk sekolah. Itu kita bahas nanti malam. Mom akan ajari membuat puisi dan menggambar wajah Daddy."

Gadis kecil yang sedang mengunyah makanan itu mengangguk patuh. Meski ada kesedihan yang sedang ditutupi.

Terpopuler

Comments

Har Tini

Har Tini

lanjutt thor

2023-08-29

0

Lovesekebon

Lovesekebon

Hmm 😔

2023-02-10

0

Kasih 🥰 Ibu😘😘

Kasih 🥰 Ibu😘😘

allena semangat ya .. kasian queenza Lom tahu siapa ayah nya

2023-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!